Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI BIAYA

Powerpoint Templates
Page 1
BAB 9
BIAYA BAHAN BAKU

Powerpoint Templates
Page 2
Karakteristik
Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan dasar yang diolah
menjadi produk selesai, bahan baku ini terdiri dari :
1. Bahan baku langsung, yang mempunyai ciri :
- Mudah ditelusuri ke produk selesai.
- Merupakan bahan utama produk selesai.
- Dapat diidentifikasi langsung ke proses
produksi setiap produk.
2. Bahan baku tak langsung, dalam proses
produksi biaya ini diperlakukan sebagai biaya
overhead.

Powerpoint Templates 3
Page 3
Pembelian
Bahan Baku
Tiga prosedur pembelian bahan baku :
1. Permintaan Pembelian.
Merupakan pesanan tertulis yang ditujukan ke departemen pembelian
sebagai permintaan kebutuhan bahan, formulir ini dibuat rangkap tiga,
satu ditujukan ke departemen pembelian, satu dikirim ke bagian yang
mengajukan permintaan, yang terakhir sebagai arsip.
2. Pesanan Pembelian.
Merupakan permintaan tertulis ke supplier bahan, yang dikirim oleh
departemen pembelian. Dalam pesanan pembelian ini memuat : jumlah
bahan yang diminta, harga dan syarat-syarat pembelian, formulir ini
dibuat rangkap empat, satu dikirim ke supplier, satu dikirim ke
departemen akuntansi, departemen penerimaan, dan departemen
pembelian.
3. Penerimaan Bahan.
Merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh departemen penerimaan
bahan. Formulir ini rangkap empat yang dikirim ke departemen
pembelian, departemen akuntansi, departemen pergudangan, dan
departemen penerimaan.

Powerpoint Templates 4
Page 4
Unsur-Unsur By Bahan Baku
• Harga bahan baku
• By angkutan bahan baku
• By asuransi pembelian bahan baku
• Pajak yg tdk dpt dikreditkan
• By unit yg terkait dgn proses pembelian
bahan
• By lain yg terkait dgn pengadaan dan
pemeliharaan bahan
Powerpoint Templates
Page 5
Perlakuan Thdp By Angkutan
• By angkutan diperlakukan sbg tambahan
harga pokok bahan baku yg dibeli. Dasar alokasi :
– Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yg
dibeli (ukuran/satuan yg sama)
– Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yg
dibeli
– By angkutan diperhitungkan berdasarkan
predetermined tariff.
• Pembebanan by angkut atas dasar predetermined tariff:
Persediaan Bahan Baku xxx
(Tarif by angkutan x dasar pembebanan)
By Angkutan xxx
• Pencatatan by angkutan yg sesungguhnya
By Angkutan xxx
Kas Powerpoint Templates
xxx
Page 6
• Selisih by angkutan dibebankan dn by angkutan yg
sesungguhnya a/ material :
Persediaan Bahan baku xxx
Persediaan Brg Dlm Proses xxx
Persediaan produk jadi xxx
Harga pokok penjualan xxx
Biaya Angkutan xxx
 Jika selisih tdk material, ditutup pada rekening “Harga
Pokok Penjualan”
• By Angkutan tdk diperhitungkan sbg tambahan harga pokok
bhn baku, tetapi diperlakukan sbg unsur by overhead pabrik.
Taksiran by angkutan slm 1 tahun anggaran

Unsur BOP Tarif BOP


By angkutan sesungguhnya dicatat pada sebelah debit rekening
“BOP Sesungguhnya”

Powerpoint Templates
Page 7
• CONTOH :
PT. UTAMI membuat taksiran by angkutan
Yg akan dikeluarkan tahun 2011 yaitu
Rp 2.000.000,-. Jumlah Bahan baku yg diangkut
diperkirakan sebanyak 10.000 kg dengan rincian :
–Bhn baku A = 2000 kg (Rp 4.000.000)
–Bhn baku B = 2500 kg (Rp 5.000.000)
–Bhn baku C = 1500 kg (Rp 2.500.000)
–Bhn baku D = 4000 kg (Rp 6.500.000)
Berdasarkan data diatas maka tarif by angkutan/kg yaitu
sebesar Rp 200/kg (Rp 2.000.000/10.000 kg) bahan baku
yg diangkut. By Angkutan sesungguhnya Rp 2.050.000,-
DIMINTA :
1. Hitunglah Alokasi By Angkutan dan Harga
Pokok Bhn Baku untuk Per Jenis Bhn Baku
2. Buatlah Jurnal yg diperlukan
Powerpoint Templates
Page 8
1. Alokasi & Harga Pokok 2. Jurnal

• Alokasi By Angkutan didasarkan o Pembelian


atas Satuan Barang : Persediaan bhn 18.000.000
1. Bhn baku A : 2000 x 200 = 400.000 utang dagang 18.000.000
2. Bhn baku B : 2500 x 200 = 500.000 o Pembebanan by angkutan
3. Bhn baku C : 1500 x 200 = 300.000 Persediaan bhn 2.000.000
4. Bhn baku D : 4000 x 200 = 800.000 By Angkutan 2.000.000

TOTAL RP 2.000.000 o By angkutan sesungguhnya


By Angkutan 2.050.000
Kas 2.050.000
• Harga Pokok Bahan Baku
o Jurnal Penutup Selisih By
1. Bhn baku A = Rp 4.400.000 **
Angkutan
2. Bhn baku B = Rp 5.500.000
By Angkutan 50.000
3. Bhn baku C = Rp 2.800.000 HPP 50.000
4. Bhn baku D = Rp 7.300.000
TOTAL Rp 20.000.000
* * = 4.000.000 + 400.000
Powerpoint Templates
Page 9
Penilaian
Persediaan Akhir
Dalam penilaian bahan baku ada dua metode yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Metode Fisik.
Pada metode ini penerimaan dan pengeluaran bahan baku
dicatat pada akun persediaan bahan baku, sedangkan jika
terjadi pembelian bahan baku akan dicatat pada akun
pembelian bahan baku. Jumlah persediaan tidak dicatat
secara terus-menerus, melainkan hanya pada setiap akhir
periode akuntansi. Jumlah persediaan dapat diketahui saat
melakukan perhitungan fisik pada saat stock opname.
2. Metode Perpetual.
Mencatat jumlah persediaan secara terus-menerus,
sehingga setiap saat jumlah persediaan dapat diketahui
berdasarkan catatan akuntansi. Sedangkan jika terjadi
pembelian bahan baku akan dicatat dalam akun persediaan
bahan baku.

Powerpoint Templates 10
Page 10
Metode Pengumpulan
By bahan Baku
• Metode Perpetual (buku)
– By bhn diketahui setiap terjadi mutasi baik pembelian
maupun pemakaian
– Dicatat dlm kartu persediaan
• Metode phisik (periodik)
– By bhn dikumpul & diketahui pada akhir periode
– Mutasi persediaan tdk di catat.
Persediaan Awal, bhn baku xxx
Pembelian bhn baku xxx +
Bhn siap digunakan xxx
Persediaan Akhir, bhn baku xxx -
By bhn baku (bhn yg digunakan) xxx
Powerpoint Templates
Page 11
Metode Penentuan By Bahan
• Metode Identifikasi Khusus
– Setiap bhn baku diberi tanda pada harga pokok per
satuannya
• Metode MPKP (FIFO)
– Brg yg masuk atau dibeli pertama kali digunakan dlm
proses produksi lebih dahulu
• Metode MTKP (LIFO)
– Brg yg terakhir masuk atau dibeli digunakan dlm
proses produksi lebih dahulu
• Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
– Harga pokok rata-rata yaitu membagi total harga pokok dgn
jumlah satuannya

Powerpoint Templates
Page 12
• CONTOH
Berikut data bahan baku selama pebruari
2010 :
pebruari: 1 Saldo 800 kg @ Rp 600 / kg
4 Pembelian 200kg @Rp 700 / kg
10 Pembelian 200kg @ Rp 800 / kg
11 Pemakaian 1000 kg
12 Pembelian 400 kg @ Rp 900 / kg
25 Pemakaian 500 kg
Diminta : Pergitungan by bahan baku dgn
metode FIFO dan metode Average

Powerpoint Templates
Page 13
Penyelesaian
1. Untuk Metode Pencatatan Perpetual dgn FIFO Costing

Tgl Masuk Dipakai Persediaan


Kg H/Kg Total Kg H/Kg Total Kg H/Kg Total Saldo
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
005 1 800 600 480.000 480.000
Feb
4 200 700 140.000 - - - 800 600 480.000
200 700 140.000 620.000
10 200 800 160.000 - - - 800 600 480.000
200 700 140.000
200 800 160.000 780.000
11 - - 800 600 480.000 200 800 160.000 160.000
200 700 140.000
12 400 900 360.000 - - - 200 800 160.000
400 900 360.000 520.000
25 200 800 160.000 100 900 90.000 90.000
300 900 270.000

Powerpoint Templates
Page 14
2. Untuk Metode Pencatatan Perpetual dgn Average Costing

Tgl Masuk Dipakai Persediaan


Kg H/Kg Total Kg H/Kg Total Kg H/Kg Total
Rp
Rp Rp Rp Rp
005 1 800 600 480.000
Feb
4 200 700 140.000 - - - 1000 620 620.000
10 200 800 160.000 - - - 1200 620 780.000
11 - - - 800 650 520.000 400 650 260.000
12 400 900 360.000 - - - 800 775 620.000
25 - - - 500 775 387.500 300 775 232.500

Powerpoint Templates
Page 15
3. Metode Fisik dgn FIFO Costing

Persediaan Awal 800 @ Rp 600 = Rp 480.000

Pembelian : 4 Feb. 200 @ Rp 700 = Rp 140.000


10 Feb. 200 @ Rp 800 = Rp 160.000
12 Feb. 400 @ Rp 900 = Rp 360.000

Bhn siap dipakai 1.600 = Rp 1.140.000


Persediaan Akhir*) (100) = (Rp 90..000)

By Bahan 1.500 = Rp 1.050.000

*) 100 kg x Rp 900 = Rp 90.000

Powerpoint Templates
Page 16
3. Metode Fisik dgn Average Costing

Persediaan Awal 800 @ Rp 600 = Rp 480.000

Pembelian : 4 Feb. 200 = Rp 140.000


10 Feb. 200 = Rp 160.000
12 Feb. 400 = Rp 360.000

Bhn siap dipakai 1.600 = Rp 1.140.000


Persediaan Akhir*) (100) = (Rp 71.250)

By Bahan 1.500 = Rp 1.068.750

*) 100 x 1.140.000 = Rp 71.250


1.600

Powerpoint Templates
Page 17

Anda mungkin juga menyukai