Kelompok I
Ekstraksi merupakan salah satu teknik pemisahan kimia untuk memisahkan atau menarik satu atau
lebih komponen atau senyawa – senyawa (analit) dari suatu sampel dengan menggunakan pelarut
tertentu yang sesuai ( Leba, 2017)
Ekstraksi secara umum merupakan suatu proses pemisahan zat aktif dari suatu padatan maupun cairan
dengan menggunakan bantuan pelarut.
PRINSIP EKSTRAKSI
Penyerbukan
Penambahan pelarut
Separasi dan pemurnian
Evaporasi
METODE-METODE EKSTRAKSI
MASERASI
SOKLETASI
REFLUKS
PERKOLASI
MASERASI
Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan pelarut yang sesuai
dengan senyawa aktif yang akan diambil dengan pemanasan rendah atau tanpa adanya pemanasan.
Umumnya ekstraksi metode maserasi menggunakan suhu ruang ( Chairunnisa, 2019).
ALAT MASERASI
Bejana untuk maserasi berisi bahan yang sedang dimaserasi.
Tutup
Pengaduk yang digerakan secara mekanik
PRINSIP MASERASI
prinsip masrasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan
dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai
selama beberapa hari pada temperatur kamar terlindung dari
cahaya, pelarut akan masuk kedalam sel tanama melewati
dinding sel. Isi sel akan larut karena perbedaan kosentasi
antara larutan di dalam sel dengan di luar sel larutan dengan
kosentrasi tinggi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Keuntungan menggunakan metode ini yaitu terjaminnya zat aktif yang
diekstrak yang tidak akan rusak dan peralatan yang sederhana.
Kekurangannya yaitu membutuhkan waktu lama, cairan penyari yang
digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
mempunyai tekstur keras.
SOKLETASI
Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung
selulosa . ( dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong ditempatkan diatas labu
dan bawah kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan kedalam labu dan suhu
penangas diatur dibawah suhu refluks .(mukhriani,2014).
pelarut yang dipanaskan menguap dan didinginkan pada kondensor sehingga
kembali menjadi cairan pelarut yang membasahi sampel dan mengekstraksi
komponen. Ekstrak yang diperoleh kembali kelabuh didih dan terpisah dari
sampel. Pelarut akan menguap dan mengembun kemudian kembali mengekstraksi
sampel.
ALAT SOKLETASI
Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatile yang digunakan akan
menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor
sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun
pada kondensor dan turun kembali kedalam wadah reaksi sehingga
pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung.
Kelebihan dan kekurangan
Perkolasi adalah metode ekstraksi dengan serbuk dibasahi secara perlahan dalam sebuah percolator
( wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada bagian bawahnya) pelarut ditambahkan pada
bagian atas serbuk sampel dan dibiarkan menetes perlahan pada bagian bawah.
Fungsi alat perkolasi
1. Perkolator : alat untuk proses estraksi.
2. Erlenmeyer : menapung cairan yang
Keluar dari perkolator.
Prinsip dasar perkolasi.
Penyaringan zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaseasi selama
beberapa jam kemudian dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian bawahnya
diberi sekat berpori , cairan pelarut di alirkan dari atas kebawah melalai simpilsia tersebut,
pelarut akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai keadan jenuh.
Gerakan kebawah disebabkan oleh karena gravitasi,kohesi dan berat cairan diatas
dikurangi gaya kapiler yang menahan gerakan kebawah, perkolah yang diperoleh
dikimpulkan lala dimurnikan.
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan dari metode ini adalah sampel senantiasa dialairi oleh pelarut
baru.
Kerugiaanya yaitu jika sampel dalam percolator tidak homogeny maka
pelarut akan sulit menjangkau seluruh area selain itu metode ini juga
membutuhkan banyak pelarut dan memakan banyak waktu.
TERIMA
KASIH