Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena
akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
AKUNTANSI KEUANGAN
Proses menghasilkan dan menyajikan laporan
keuangan suatu perusahaan untuk digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal Fokus akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh pihak eksternal
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Sosial – struktur sosial akan mempengaruhi
kebutuhan informasi Ekonomi – struktur ekonomi akan mempengaruhi bagaimana sumber daya akan dilaporkan Hukum – peraturan akan mempengaruhi bentuk pelaporan Politik – akuntansi dipengaruhi kebijakan negara Agama – akuntansi dipengaruhi oleh nilai dasar yagn dianut oleh individu dan masyarakat.
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI Akuntansi berguna untuk memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh pihak interen dan eksteren perusahaan (stakeholders) a.Manajemen perusahaan, untuk melakukan analisa keuangan perusahaan sebelum mengambil keputusan yang penting, membuat perencanaan dan penilaian kinerja perusahaan. b.Karyawan, untuk mengetahui mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pension, dan kesempatan kerja. c.Investor, membantu untuk menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut dan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. d.Pemerintah, dan berbagai Lembaga yang berada dibawah kekuasaannya, berkepentingan untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, sebagai dasar penyusunan statistik pendapatan nasional. e.Pemberi pinjaman, untuk memutuskan apakah pinjaman beserta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. f.dll Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21 SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan
keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Bagan siklus Akuntansi
DOKUMEN BUKU BUKU NERACA JURNAL DASAR JURNAL BESAR SALDO PENYESUAIAN
BUKU PEMBANTU
NERACA SALDO JURNAL LAPORAN NERACA
PENUTUP PENUTUP KEUANGAN LAJUR
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
SIKLUS AKUNTANSI
Berdasarkan bagan akuntansi secara teknis proses penyusunan laporan
keuangan secara garis besar dibagi dua tahap yaitu (1) tahap pencatatan dan (2) tahap pengikhtisaran /pelaporan
Tahap pencatatan meliputi kegiatan: •Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi •Pencatatan ke dalam buku jurnal •Pemindah-bukuan ke buku besar •Pembuatan Neraca Saldo (trial Balance)
Tahap Pengikhtisaran /Pelaporan
•Pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca lajur (Adjusment and Work Sheet) •Penyusunan laporan keuangan (financial statement) •Pembuatan jurnal penutup (closing entries) •Pembuatan Menkeu Non-Keuangan/2013 neraca saldo penutup (post closing trial 05/24/21 balance) STANDAR AKUNTANSI
Adalah konsep, prinsip, metoda, teknik, dan
lainnya yg sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yg berwenang) utk diberlakukan dlm suatu lingkungan atau negara dan dituangkan dlm bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tsb.
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
KEGUNAAN STANDAR AKUNTANSI
Untuk menghindari bias, salah intepretasi,
ketidaktepatan dan ambiguitas dalam pembuatan laporan keuangan Memudahkan dalam membandingkan laporan keuangan
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
PENYUSUN STANDAR AKUNTANSI
Amerika – FASB : Financial Accounting Standard Board
menghasilkan SFAC dan SFAS. IASC : International Accounting Standard Committee menghasilkan International Standard IASB (International Accounting Standard Board) menghasilkan IFRS (International Financial Reporting Standard) Indonesia : Dewan Standar Akuntansi Keuangan menghasilkan PSAK Bapepam : laporan keuangan untuk perusahaan yang listing di Bursa Pajak : laporan keuangan fiskal
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
EMPAT PILAR STANDAR AKUNTANSI INDONESIA
Standar Akuntansi Keuangan
SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah Standar Akuntansi Pemerintahan
IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009, efektif 2011 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005 PP 71 tahun 2010 berbasis akrual Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21 STANDAR AKUNTANSI INDONESIA
PSAK - IFRS, SAK ETAP : diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen Ouput adalah PSAK dan ISAK PSAK Syariah : Dewan Standar Akuntansi Syariah SAP: Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Penerbitan standar akutansi melalui suatu proses yang panjang (due process) yang melibatkan berbagai stakeholder.
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
PSAK SYARIAH Basis transaksi Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI PSAK 100 – PSAK 106 Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
SAP Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Ditetapkan dengan PP Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: instansi pemerintah pusat Instansi pemerintah daerah BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) PSAK Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45 pelaporan keuangan entitas nirlaba.
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
PSAK – IFRS BASED Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Dapat diterapkan oleh ETAP atau entitas lainya. Basis transaksi, bukan basis industri. Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
IFRS - PSAK Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru) Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan. Substansi / konseptual Redaksional Tanggal efektif Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. Setelah konvergensi IFRS PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
MENGAPA IFRS
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada
SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum.
Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21
MANFAAT IFRS
Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”. Menkeu Non-Keuangan/2013 05/24/21 Karakteristik IFRS IFRS menggunakan “Principles Base “ : Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif