Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN MRI DAN CT-SCAN

KELOMPOK 1
AFDHALUL FIKRI
AMELYA ASIFAH
HASYA FILZAH
MIRA MENTARI
TASLIMA
PERBEDAAN MRI DAN CT-SCAN

Meski memiliki kemiripan, ada perbedaan yangmencolok selain peralatan


yang di gunakan. Salah satunya biaya CT-SCAN secara umumnya lebih terjangkau
ketimbang MRI. Walau demikian, hasil MRI disebut lebih detail dari pada gambar
dari CT-SCAN.
perbedaan nya juga meliputi cara penggunaannya. Dalam prosedur CT-
SCAN, paien akan berbaring di meja pemeriksaan yanglalu bergerakmelewati
lubang pemindai. Dalam prosedur MRI juga terdapat meja pemeriksaan untuk
berbring, tapi meja itu masuk ke lubang ruang tertutup. Karena itu, ada
kemungkinan muncul rasa tidak nyaman ketika berada di dalam mesin MRI.
PENGERTIAN MRI DAN CT-SCAN
A. PENGERTIAN MRI
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran dibidang
pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan
penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet
berkekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (1 Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran
terhadap inti atom hidrogen.
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:
a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet. Agar dapat
mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang : tipe magnet, efek
medan magnet, magnet shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut.
b. b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan
koil, yaitu :
1.Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagittal.
2 . Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal.
3. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial . Bila gradien koil X, Y dan Z
bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik.
c. Sistem frequensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio
frequensi serta mendeteksi sinyal.
d. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengontrol
semua komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra.
e. Sistem pencetakan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film
rongent atau untuk menyimpan citra.
JENIS MRI DAN KELEBHANNYA

Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya: 

1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang telinga
dalam, rongga mata, sinus.

2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan,
infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma,
proses degenerasi, atrofi.
 
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi,
trauma, kelainan bawaan.
 
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan,
pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor,
infeksi/abses dan lain lain.
 
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas,
limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli.

6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.


Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :

1. MRI lebihunggul untuk mendeteksi beberapa kelainan padajaringan lunak seperti


otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
 
2. Mampu memberi gambarandetail anatomi dengan lebih jelas.
 
3. Mampumelakukan pemeriksaan fungsional sepertipemeriksaan difusi, perfusi
dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
 
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang,tegak, dan miring tanpa
merubah posisi pasien.
 
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
PENGERTIAN CT-SCAN
B. PENGERTIAN CT-SCAN
CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang
digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai
aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf
pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut.

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat


antara suatu kelainan, yaitu :
1. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
2. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
3. Brain contusion.
4. Brain atrofi
5. Hydrocephalus
6. Inflamasi
CARA KERJA MRI

Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar.
Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan)
magnet. Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat
penggabungan proton-proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang
radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal
yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran struktur
tubuh yang diperiksa. Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang
optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan.

hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :


1. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik.
2. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya.
3. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya.
4. Tindakan penyelamatanterhadap keadaan darurat.
CARA KERJA CT-SCAN
 
Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber radiasi yang berkas sinarnya
dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke detektor.
Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan
tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima menjadi
arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan listrik analog. Tabung
sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan
listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C)
yang kemudian dicatat oleh komputer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Image
Processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar
yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager.

Berkas radiasi yang melalui suatu materi akan mengalami pengurangan intensitas
secara eksponensial terhadap tebal bahan yang dilaluinya. Pengurangan intensitas yang
terjadi disebabkan oleh proses interaksi radiasi-radiasi dalam bentuk hamburan dan
serapan yang probabilitas terjadinya ditentukan oleh jenis bahan dan energi radiasi yang
dipancarkan. Dalam CT scan, untuk menghasilkan citra obyek, berkas radiasi yang
dihasilkan sumber dilewatkan melalui suatu bidang obyek dari berbagai sudut. Radiasi
terusan ini dideteksi oleh detektor untuk kemudian dicatat dan dikumpulkan sebagai data
masukan yang kemudian diolah menggunakan komputer untuk menghasilkan citra dengan
suatu metode yang disebut sebagai rekonstruksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai