MATERI KULIAH Radioisotop/radiofarmaka dalam diagnostik klinik
Prosedur Pemeriksaan dengan radioisotop tergantung
pada organ yang mau diteliti Sebelum melakukan pemeriksaan harus melakukan persiapan-persiapan yang meliputi persiapan pasien, persiapan alat maupun persiapan radioisotopnya/radiofarmaka Pemantauan radiasi dilakukan dgn kamera gamma yg dpt mendeteksi sinar gamma dari organ tubuh pasien yg sedang diperiksa. Beberapa teknik pemeriksaan yang sering (umum) dilakukan dalam diagnostik seperti pemeriksaan kelenjar thiroid,jantung,metastase kanker ke tulang, tumor otak,sirkulasi udara dalam paru-paru,lokasi perdarahan Teknik pemeriksaan Jantung/Myocardiac di KN
Indikasi ; - Untuk medical chek-up/evaluasi nyeri dada dan fungsi
jantung Tujuan : Untuk mengetahui pemeriksaan jantung secara keseluruhan, mendeteksi aliran darah pada otot jantung, prognosis jantung dan tumor pada jantung Peralatan : Kamera gamma yg dilengkapi SPECT (Sigle Photon Emission Computer Tomografi), PECT (Positron Emmision Computer Tomografi) Radiofarmaka : Tc-99m MIBI atau tetrofosmin dgn dosis 25 mCi, Thallium (Ti-201) Persiapan Pasien : tdk ada persiapan khusus,hanya pasien disarankan memindahkan perhiasan/logam krn dpt mempengaaruhi proses pencitraan, Pasien dilarang minum teh atau kopi, dan coklat 1 hari seblm pemeriksaan. Persiapan pasien
Setiap pasien yang mau melakukan pemeriksaan
Jantung dengan radioisotope, 1 hari sebelum diperiksa semua abat-obatan harus dihentikan Sebelum melakukan pemeriksaan pasien dianamnese dan pemeriksaan fisik oleh dokter Pasien dilakukan/dipasang triway cateter untuk penyuntikan radiofharmaka dan Nacl Pasien membawa susu fulcrem 200 ml Pasien dianjurkan memakai pakaian yang mengisap dan kancing didepan Persiapan alat kamera gamma dan lainya
Menghidupkan pesawat kamera gamma dengan
menyiapkan colimator dan posisi tomografi Menyetel energi 140 Kev window widith Menyetel matrikx 256 x 256 Menyiapkan time / frame ( Bingkai slice) Menyiapkan alat-alat lain seperti monitor EKG dan ergo cycle,tensimeter ,tabung oksigen dan obat EMG Persiapan Radiofharmaka
Radioisotop yang paling sering digunakan dalam diagnostik
klinik adalah tecnitium ( Tc-99m ) yang menggunakan persiapan khusus sebelum digunakan Persiapan rdiopharmaka sestamibi ; 1. Tc-99 dengan dosis yang telah disesuaikan dimasukkan ke dalam vial 2. masukkan sestamibi yang dimasukkan dalam ial kedalam air mendidih selam 10 menit 3. Selama proses pemanasan berlangsung vial tersebut digoyang/diputar agar larutan terikat dengan baik 4. dibiarkan sampai dingin kemuadian dimasukkan ke spuit sesuai kebutuhan. Cara pengisian radiofarmaka dari generator ke vial
vial cacum, basahi dgn alkohol
Masukkan vial vacum ke generator Tusuk vial vacuum pada jarum yg ada pada container dari generator Ambil vial vacuum yg sdh terisi radionuklida Tc-99m Ukur aktifitasnya kurang lebih 2,5 mCi, (dgn curri meter) Prosedur Pemeriksaan Myocardiac perfusion jantung
Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
Radiofarmaka disuntikkan secara bolus intravena melalui vena cubiti, Tangan pasien diposisikan di atas kepala pasien Pengambilan gambar dilakukan segera setelah penyuntikan utk menilai prensentasi cardiac output, pergeraakan dinding otot, dan coronary Kemudian pasien dianjurkan melakukan latihan dgn alat treadmil sampai maxsimal, tujuannya utk meningkatkan aktivitas kardiovaskuler dan tekanan pada jantung Segera dilakukan pengambilan gbr dalam kondisi stres dgn posisi supine diatas meja Pengambilan gambar selanjutnya dilakukan 2 - 3 jam utk menentukan distribusi radiofarmaka pada kondisi tdk stress Lama pemeriksaan kuranglebih 20 - 30 menit Pemeriksaan KN RSUP H Adam Malik
Sidik pefusi Miokard (SPM), menggunakan TI-201 atau Tc- 99m
MIBI dapat menilai normal tidaknya aliran darah koroner ke otot jantung dapat dinilai dgn pemeriksaan MUGA (Multi Gatet Acquisition). Sidik tulang,pemriksaan utk mendeteksi dini kanker tulang jg utk terapi kanker tulang Pemeriksaan Ginjal (GFR), dapat mendeteksi kelainan fungsi masing2 ginjal pada penderita gagal ginjal, dimana hasilnya dapat jadi panduan dokter bedah urologi utk melakukan tindakan operasi terhadap ginjal yg masih dapat dipertahankan Sidik kelenjar gondok Pemeriksaan Dakriosistografi yaitu pemeriksaan obstruksi saluran nasolakrimalis (tindakan pemeriksaan obstruksi rongga mata dan alirannya ke rongga hidung. Pencacahan dgn Kamera Gamma Pemeriksaan kelenjar metastase ke tulang Sering terjadi metastase kanker ke tulag dan scanning tulang dengan KN lebih berguna dibanding dengan menggunakan x-ray Teknik yang digunakan menyuntikkan Tc-99 tersegel fosfat kedalam vena dengan dosis 15mCi, tapi bisa juga menggunakan F-18yang waktu paruhnya 110 menit, 3 jam setelah penyuntikan dilakukan pencitraan jaringan tulang Radioaktivitas yang paling ting akan terlihat pada jaringan tulang tumor dan tulang yang mau tumbuh. Untuk metastase ke hepar dideteksi dengan scanning liver teknik scanning ; menyuntikkan Tc-99m ke dalam pembuluh darah vena dosis 5 mCi tersegel sulfur koloid pencitraan dilakukan setelah 10 menit penyuntikan Pemeriksaan kelenjar thiroid
Indikasi : perubahan2 pada fungsi tiroid hipertiroidisme,hipotiroidisme,
sindrom sakit eutiroid,dan nodul tiroid Tujuan ; untuk mengetahui fungsi thiroid dan evaluasi kelenjar thiroid Kamera gamma dgn kolimator LEHR/pinhole, energi 140 keV, window 20 %, Matrix 256 x 256 peak Radiofarmaka : NaI – 131, dosis 300 µCi, diberikan per oral, dgn energi gamma 364 keV, Tc- 99 dosis 25mCi diberikan IV Jika radiofarmaka NaI – 131 maka pasien dipuasakan 6 jam, dan semua obat2 dihentikan selama beberapa waktu terutama obat yg mengandung Iodium 1 hari sebelum pemeriksaan pasien menelan kapsul NaI- 131 dengan dosis 100 mikroCurri, waktu paruh 8 hari Scanning dilakukan 24 jam setela hpemberian I- 131 kemudian dihitung jumlah NaI-131 pada thiroid selama 1menit dengan meletakkan gamma kamera pada neck utk up take pertama, 2 jam dan kedua 24 jam, ketiga 48 jam setelah pemberian kemudian membandingkan dengan thiroid standart/phantom Thiriod kaunting / standart x 100 % Pemeriksaan tumor otak
Indikasi: Mengevaluais tumor intracranial, susp sol
Karena tumor otak memberikan gejala maupun keadaan penderita sangat serius sehingga timbul upaya untuk mendeteksi dan mengidentifikasikan tumor otak tersebut. Radiofarmaka : Tc- 99m pertechnate dgn dosis 25 mCi diberikan IV. Tc-99m disuntikkan kedalam darah melalui vena cubiti dengan dosis 25 mCi, dan setelah 2 jam dilakukan pencitraan/banyangan dengan gamma kamera dari arah depan,belakang dan sisi kiri dan kanan Zat radioaktif yang disuntik kedalam darah akan banyak tertumpuk di dalam jaringan tumor ketimbang jaringan sekitarnya. Untuk menentukan lokasi perdarahan digunakan Cr-51 yang dimasukkan kedalam tubuh, Cr akan beredar diseluruh tubuh (otak),bila ada suatu kebocoran akibat perdarahan di suatu tempat maka banyangan darah akan tertimbun disisinya dan meningkatnya radioaktivitas Implantasi
Yaitu menanamkan sumber radiasi kedalam
tumor . Teknik ini misalnya dapat dilakukan pada radiasi kanker lidah, dengan menggunakan jarum Cesium 131, atau lridium 192 yang diimplantasikan untuk waktu tertentu (temporer) sesuai dengan dosis yang diperlukan dan akan diangkat setelah dosis tersebut dicapai. Pada kanker tonsil dapat digunakan juga butiran I-125, yang diimplantasikan secara permanen, karena jenis radioaktif ini mempunyai waktu kerja sangat pendek. Prinsip kerja SPECT
Kamera gamma dikopel/dipasangkan pada gantry (head ‘+ gantry),dimana
bertujuan agar gantry dapat bergerak mengelilingi obyek sebagaimana pada CT Menggunakan kolimator khusus utk menangkap foton dari lapisan tertentu, konstruksi lobang2 kolimator (kolimator hole) dibuat spya dapat menangkap foton yg terpancar dari kedalaman tertentu organ tertentu Apabila head bergerak (Scanning) detektor akan menangkap foton2 dari lapisan tertentu saja,yg dibutuhkan utk penggambaran. Ada perkembangan head pd kolimator SPECT, ada sigle head, double head dan triple head dgn rotasi 1800 sampai 3600, yg artinya gambaran yg ditampilkan Planar, biplanar, multi planar dan cross-sectional Kalibrasi pesawat SPECT :Tekan tombol power ON utk computer, Kamera gamma, Spect Tekan tombol hijau pada gantry pesawat tunggu hingga pesawat menyala dan sentuh detektor 1 dan 2 Cara Pengendalian bahaya radioisotop Bahaya Radioisotop yg kita hadapi ada 2 yaitu bahaya dari luar (radiasi Eksterna) dan bahaya kontaminasi/pencemaran radioaktif ( radiasi interna) Pengendalian bahaya interna yaitu dgn memblok ketiga jalan masuk zat radioaktif ke dalam tubuh, dan membatasi zat radioaktif sesuai kebutuhan medik Fasilitas digunakan harus memperhatikan, kenyamanan bagi pasien dan staf, menjamin proteksi radiasi, mempermudah pengawasan, dan memungkinkan modifikasi kebutuhan di kemudian Perlengkapan proteksi bagi petugas yg harus digunakan pada saat pemeriksaan Kedok.Nuklir seperti, menggunakan masker, dan handcoon, memakai jas lab( hot lab) Nilai batas dosis utk pekerja radiasi seluruh tubuh 20 mSV / tahun, Masyarakat umum seluruh tubuh 1 mSV / thn, utk pasien mengunakan prinsip ALARA ( As Low As Reasonably Achiable), Utk pencatatan dosis pada pekerja mengunakan Film badge, TLD maupun dosimeter saku Sistim pembatasan dosis menggunakan sisten justifikasi, optimasi dan limitasi Terima kasih