DEMAM
TIFOID
Pembimbing :
Dr. Leopold , sp A
Disangkal
RIWAYAT KEHAMILAN IBU
Saat hamil ibu pasien secara teratur melakukan
control terhadap kehamilannya :
- Trimester I : 1 x / bulan di bidan
- Trimester II : 2 x / bulan di bidan
- Trimester III : 4 x / bulan di bidan
KEADAAN BAYI
• BBL : 2800 g
• PBL : ibu tidak ingat
• Langsung menangis kuat
RIWAYAT MAKAN
• 0-6 bulan : ASI Eksklusif
• 6-11 bulan : ASI +susu formula 3x sehari +/- 100 cc perkali minum
• 11 bulan – 2 tahun : susu formula masih diberikan +/- 200 cc / kali
minum sebanyak 4 x dalam sehari. Nasi tim dengan lauk seperti
ayam,ikan, dan sayuran diberikan 3x sehari dengan durasi makan +/- 30
menit.
• 2 tahun - 6 tahun : susu formula 3 kali, gelas kecil 250 cc + nasi tim
(sayur + tahu + daging ayam) 3x /hari, 1 mangkuk kecil + 3 potong buah
• 7 tahun - sekarang : makan nasi + sayur + lauk pauk + selingan buah.
Makan 3x sehari
Pulmo :
• Inspeksi : retraksi sela iga (-), pergerakan dinding dada simetris
• Palpasi : vocal fremitus simetris kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor kanan dan kiri,
• Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
• Inspeksi : Perut tampak datar, distensi abdomen (-)
• Auskultasi : bising usus (+) 5 kali / menit
• Perkusi : timpani, nyeri ketuk (-)
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada regio epigastrium ,hepatomegaly (-), splenoemgali (-)
• Ekstremitas : Akral hangat, capillary refill time < 2
detik, edema -
• Kulit : Tidak ada kelainan
• Refleks fisiologis : normal
• Refleks patologis : tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BAKTEREMIA SEKUNDER
(Timbul gejala klinis)
Identifikasi kuman
Pemeriksaan Darah Identifikasi Kuman
melalui isolasi /
Tepi Melalui Uji Serologis
biakan
• Diagnosis utama :
• Leukopenia • Uji Widal (spesivitas isolasi kuman
(umumnya) dan sensitivitas Typhoid
• Trombositopenia -> rendah) • Media pembiakan :
infeksi berat media empedu
(gall)
Sumber : Sucipta AAM. Baku Emas Pemeriksaan Laboratorium Demam Tifoid Pada Anak. Dalam : Jurnal
Skala Husada Volume 12 Nomor 1. Hal : 22-26
TATALAKSAN
A
PADA
DEMAM
TIFOID Pemberian
Tirah Antibiotik
baring
Isolasi
Nutrisi
yang Memadai
Pemenuhan Kebutuhan Cairan
Pilihan Antibiotik
Antibiotik Dosis
- Demam sejak 14 hari SMRS, lebih - Demam pada tifoid biasanya > 7 hari,
terasa panas saat sore hari dengan pola demam step-ladder
- 1 hari SMRS, pasien mengeluh ada nyeri temperature chart
perut pada bagian ulu hati - Terdapat gejala sistemik seperti : nyeri
- 1 hari SMRS, pasien mengeluh ada kepala. Malaise, nausea, myalgia, nyeri
pusing, batuk, mual perut dan radang tenggorokan
- Pasien suka makan jajanan di luar - Dapat disertai gejala gastrointestinal :
- Pasien tidak mencuci tangan terlebih diare / konstipasi
dahulu sebelum makan - Penularan Salmonella typhi sebagian
besar melalui makanan/minuman yang
tercemar oleh kuman
Pemeriksaan Fisik Teori
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Pada pemeriksaan fisik demam tifoid dapat
Kesadaran : Kompos Mentis ditemukan :
GCS : E4 V5 M6 - bradikardia relatif (kenaikan suhu tubuh 1
Tekanan Darah : 120/70 mmHg derajat tidak disertai dengan kenaikan denyut
Frekuensi Nadi : 115 x / menit, kuat angkat, isi nadi)
cukup, regular - Nyeri pada perut
Frekuensi Nafas : 23 x / menit, regular - Hepatomegali & Splenomegali
Suhu Tubuh : 39,2◦C Axilla
Kepala : coated tounge (+), bibir kering (+)
Abdomen : Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium ,
hati dan limpa tidak teraba membesar, nyeri ketuk
(-)
Pemeriksaan Lab Darah (2/8/2017)
Pemeriksaan Darah Hasil
Hemoglobin 11,2 g/dl 11 – 16 g/dl
Hematokrit 36,2 % 31 - 45 %
Trombosit 391 ribu / uL 150 - 400 ribu / uL
Leukosit 8,2 ribu / uL 4,5 – 13,5 ribu / uL
Pada kasus demam tifoid umumnya memiliki leukosit yang normal / leukopenia
Pemeriksaan Widal
Komponen
S. Typhose H = + 1/320
S. Paratyphi A H = Negatif
S. Paratyphi B H = Negatif
S. Paratyphi C H = Negatif
S. Typhose O = + 1/320
S. Paratyphi A O = + 1/160
S. Paratyphi B O = + 1/320
S. Paratyphi C O = Negatif
Apabila titer O agglutinin sekali periksa ≥ 1/ 200 atau terjadi kenaikan titer 4 kali
demam tifoid
Penatalaksanaan
• Rawat Inap
• Diet : Lunak tidak merangsang
• IVFD : Ringer Laktat 24 tpm (makro)
• Medikamentosa :
• Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
• Kloramfenikol 4 x 500mg
• Sanmol 4 x 500 mg (IV)
DAFTAR PUSTAKA
• Soedormo SPS, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar Infeksi
dan Pediatrik Tropis. Edisi kedua. Cetakan ketiga. Badan Penerbit
IDAI. Jakarta 2012. 338 – 46.
• Samekto W. Demam Tifoid. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang 2001. ISBN 979 – 704- 049 – 6.
• Supali T, Margono S S, Abidin S A N. Demam Typhoid. Dalam : Buku
Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. 2013. Jakarta : Badan
Penerbit FK UI. Hal:338-345.
• Sucipta A A M. Baku Emas Pemeriksaan Laboratorium Demam Tifoid
Pada Anak. 2015. Jurnal Skala Husada Vol. 12 No. 1. Hal:22-6.
• Purba I E, Wandra T, Nugrahini N, Nawawi S, dkk. Program
Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia : Tantangan dan Peluang.
Media Litbangkes Vol. 26 No. 2. Hal:99-108