POST LAPARATOMI
KET
Kepaniteraan Klinik Anestesi FKUKI
RSUD Cibinong Periode 4 September - 29
September 2017
Vircha Anakotta
1261050038
Identitas Pasien
> No.RM : 11117606
> Nama : Ny. S
> Tanggal Lahir : 12-06-1984 (33 tahun)
> Alamat : Blok B VIII No 4 Cimanggu Permai
> Ruang Rawat : Anggrek 2
> DPJP : dr. Ahmad Sofyan, Sp.OG
> Diagnosa : G2P1A0 H7-8 minggu dengan KET
Anamnesis
1. Perubahan Kardiovaskular
2. Perubahan Hematologi
3. Perubahan Ventilasi
4. Perubahan Gastrointestinal
5. Perubahan Metabolisme
Pemilihan Teknik Anestesia Obstetrik
> Regional = teknik mudah, awitan cepat, dan harga murah.
> Combined anesthesia = digunakan pada kasus komplikasi yang perlu
prosedur lebih lama
> GA = kondisi umum sangat buruk, gg. hemostasis, menolak tindakan
anestesi regional, dan tidak koperatif.
Teknik Anestesia Obstetrik
5. Setelah lokasi operasi siap, inisiasi dengan RSI dengan tiopental 4-5 mg/kg dan
suksinilkolin 1-1,5 mg/kg. Induksi dapat dilakukan juga dengan propofol, pelumpuh otot
alternatif lain adakah rokuronium.
6. Pemeliharaan anestesi ddengan N2O 50% dan O2 50% mrnggunakan isofluran 0,3-0,5%.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. Stadium Induksi
2. Stadium Eksitasi
3. Stadium Pembedahan
1. Plana 1 : mata berputar kemudian terfiksasi
2. Plana 2 : refleks kornea dan laring hilang
3. Plana 3 : dilatasi pupil, refleks cahaya hilang
4. Plana 4 : Lumpuhnya otot IC, pernafasan
abdominal&dangkal
1. Pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi.
2. Kriteria pasien ini memerlukan pelayanan canggih di ICU, sebab sangat
beresiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera
3. Pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang
disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya,
secara sendirian atau kombinasi.
4. Pasien dalam prioritas ini bukan merupakan indikasi masuk ICU.
Referensi
> Buku Ajar Anestesiologi Departemen Anestesiologi dan Intensive Care
FKUI tahun 2012
THANK YOU