Anda di halaman 1dari 31

“CASE REPORT”

TB PERITONITIS

Alvina Cita Indriani D


NIM 0961050194

Pembimbing : dr.Dina Siti Daliyanti, SpA (K)


KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD KOTA BEKASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKI
PERIODE 1 Oktober 2017 - 9 Desember 2017
Identitas Pasien
• Nama : An. Anggi
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 13 tahun
• Berat badan : 38 kg
• Alamat : Perum Margahayu Blok C no 72
• No Rekam Medik : 09845717
• Tanggal masuk : 3-10-2017
• Tanggal keluar : 9-10-2017
• Riwayat penyakit sekarang (3/10/2017)
• Pasien datang ke poliklinik Anak RSUD
Bekasi dengan keluhan perut terasa nyeri
disertai mual dan muntah Terapi dari Poli :
• KU : tampak sakit sedang Pro Rawat Inap
IVFD KaEn 3A 20
• Kesadaran : E4M6V5
tetes per menit
• TD : 120/80, N : 80x/menit, S : 36,5, RR :18
• Kepala : normocephali Lab : Albumin
tegdh
• Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera Cek ureum,
ikterik (-/-) kreatinin
• Thorax : BJ I dan II reguler, Rh (-/-), wh (-/-) Urin lengkap
• Abdomen : distensi +, perut tegang Foto Abdomen 3
• Genitalia : tidak ada kelainan posisi
• Ekstremitas : edema-/-, akral hangat, CRT
<3
Follow up
• 4/10/2017 :
S : perut terasa membesar, mual dan muntah
O :KU ; tampak sakit sedang,
kesadaran : composmentis
TD : 110/80, N : 80x/menit, S :36,7, RR : 18x/menit
Kepala : normocephali
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : BJ I dan II reguler , rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : distensi +, hipertimpani, nyeri ketok -, nyerti tekan +,
ascites +
Ekstremitas : edema -, akral hangat, CRT<3
A : gangguan rasa nyaman dan nyeri
P : CT scan abdomen
Kesan pada USG abdomen
hitam putih :
Tampak bayangan anehoik
dintara usus
Gambaran asites
• 5/10/2017 6/10/2017
S : perut terasa membesar dan kembung S : mual dan muntah
O :KU ; tampak sakit sedang, kesadaran : O :KU ; tampak sakit sedang, kesadaran :
composmentis, composmentis,
TD : 110/80, N : 80x/menit, S :36,7, RR : TD : 110/80, N : 80x/menit, S :37,4, RR :
18x/menit 18x/menit
Kepala : normocephali Kepala : normocephali
Mata : CA (-/-), SI (-/-) Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : BJ I dan II reguler , rhonki (-/-), Thorax : BJ I dan II reguler , rhonki (-/-),
wheezing (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen : distensi +, hipertimpani, Abdomen : distensi +, hipertimpani,
nyeri ketok -, nyerti tekan +, ascites + nyeri ketok -, nyerti tekan +, ascites +
Ekstremitas : edema -, akral hangat, CRT<3 Ekstremitas : edema -, akral hangat,
A : gangguan rasa nyaman dan nyeri CRT<3
P : lanjut Infus kaen 3A 20 tpm A : gangguan rasa nyaman dan nyeri
• Terapi Prof Agus : metronidazole 3x250 P : lanjut Infus kaen 3A 20 tpm
mg Lanjut Terapi Prof Agus : metronidazole
• Domperidone 3x 10 mg 3x250 mg
Domperidone 3x 10 mg
• 7/10/2017 8/10/2017
S : Mual dan muntah S : mual dan muntah
O :KU ; tampak sakit sedang, kesadaran : O :KU ; tampak sakit sedang, kesadaran :
composmentis, composmentis,
TD : 110/80, N : 80x/menit, S :37,4, RR : TD : 110/80, N : 80x/menit, S :37,4, RR :
18x/menit 18x/menit
Kepala : normocephali Kepala : normocephali
Mata : CA (-/-), SI (-/-) Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : BJ I dan II reguler , rhonki Thorax : BJ I dan II reguler , rhonki (-/-),
(-/-), wheezing (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen : distensi +, hipertimpani, Abdomen : distensi +, hipertimpani,
nyeri ketok -, nyerti tekan +, ascites + nyeri ketok -, nyerti tekan +, ascites +
Ekstremitas : edema -, akral hangat, CRT<3 Ekstremitas : edema -, akral hangat, CRT<3
A : gangguan rasa nyaman dan nyeri A : gangguan rasa nyaman dan nyeri
P : lanjut Infus kaen 3A 20 tpm P : lanjut Infus kaen 3A 20 tpm
• Lanjut Terapi Prof Agus : Lanjut Terapi Prof Agus : metronidazole
• metronidazole 3x250 mg 3x250 mg
• Domperidone 3x 10 mg Domperidone 3x 10 mg
• 9/10/2017
S : keluhan -
O :KU ; tampak sakit sedang, kesadaran :
composmentis,
TD : 110/80, N : 80x/menit, S :37,4,
RR : 18x/menit
Kepala : normocephali
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Thorax : BJ I dan II reguler , rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : distensi +, hipertimpani,
nyeri ketok -, nyerti tekan +, ascites +
Ekstremitas : edema -, akral hangat, CRT<3
A : gangguan rasa nyaman dan nyeri
PPD > 2
Rifampisin 1x450 mg
TB Intraperitoneal
INH 1 x300 mg
P : Acc pulang PZA 2x500 mg
• Lanjut Terapi Prof Agus : metronidazole 3x250 mg ETH 2x400 mg
• Domperidone 3x 10 mg B6 1x20 mg’
Prednison 4-4-4
ANALISA KASUS
DISTENSI Proses peningkatan
ABDOMEN tekanan abdominal
yang menghasilkan
peningkatan
Terjadi ketika adanya zat tekanan dalam
(gas atau cairan) menumpuk di
abdomen sehingga melebihi perut
ukuran normal
dan menekan
dinding perut
ASITES MUAL
MUNTAH

Perpindahan cairan dari ekstraseluler, reaksi Inflamasi


intravaskuler dan area interstitial Meningkatkan/menurunkan
kedalam usus dan/atau peritoneal
peristaltic usus, Reflek balik
pada lambung dan
Merangsang vomiting center
TINJAUAN PUSTAKA
TUBERKULOSIS PERITONEAL

– Peradangan peritoneum
parietal atau visceral yang
disebabkan oleh kuman M.
Tuberkulosis , dan terlihat
penyakit ini sering
mengenai seluruh
peritoneumm, alat-alat
system gastrointestinal ,
mesenterium dan organ
genetalia interna
insidensi
• TB peritoneal lebih seringdijumpai pada
wanita daripada pria dengan nilai 1,5 : 1.
• TB peritoneal dijumpai 2% dari seluruh TB
paru dan 59,8% dari Tuberkulosis Abdominal
patogenese

1.Penyebaran hematogen
terutama dari paru-paru
2.Melalui dinding usus
Penyebaran yang terinfeksi
M. tuberkulosis ke 3. Dari kelenjar limfe
mesenterium
peritoneum 4.Melalui tuba falopi
yang terinfeksi
Patologi
1, Bentuk Eksudatif : bentuk yang basah atau
bentuk asites yang banyak,
2. Bentuk Adhesif : disebut juga sebagai bentuk
kering atau plastik dimana cairan tidak banyak
dibentuk.
3. Bentuk Campuran : disebut juga kista dimana
pembengkakan kista terjadi melalui proses
eksudasi dan adhesi sehingga terbentuk cairan
dalam perlengkatan tersebut
Gejala Klinis

gejala presentase
Pembengkakan perut dan nyeri 51 %
Berat badan menurun 30%
asites 43 %
hepatomegali 43 %
Ronchi pada paru 33 %
Efusi pleura 27 %
splenomegali 30 %
Tumor intra abdomen 20 %
Fenomena papan catur 13 %
limfadenopati 13 %
Terlibatnya paru dan pleura 63 % ( atas dasar foto thorax )
diagnosis
• Pemeriksaan darah tepi : anemia penyakit
kronis, leukositosis ringan atau leukopenia,
trombositosis, gangguan faal hati sering
dijumpai LED meningkat
• Pemeriksaan analisa cairan asites
• Pemeriksaan ADA ( adenosin deminase actifity)
• Pemeriksaan Gama INF ᶌ
• Pemeriksaan CA-125
Skoring TB anak
Pemeriksaan penunjang
• USG abdomen :
• CT scan abdomen
• Peritonoskopi (laparoskopi)
• Laparatomi
CT SCAN ABDOMEN
pengobatan
• Pada dasarnya pengobatan sama dengan
pengobatan TB paru
• Kortikosteroid : mengurangi perlengketan
peradangan dan mengurangi terjadinya asites
Prognosis
• Peritonitis tuberkulosa jika dapat segera
ditegakkan dan pengobatan umumnya akan
menyembuh dengan pengobatan yang
adequate
Kesimpulan
• TB peritoneal biasanya merupakan proses
kelanjutan TB ditempat lain
• Gejala Klinis bervariasi dan timbul perlahan
sehingga sering terlambat untuk diketahui
• Pemeriksaan diagnostik, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya dapat
membantu menegakkan diagnosa
• Dengan pemberian obat anti TB biasanya pasien
akan sembuh

Anda mungkin juga menyukai