Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 8

1. Arin Ngizzatul F (7211418105)


2. Charirotun Nasifah (7211418109)
3. Farkhan Novendra (7211418128)
4. Qonita Anindya N (7211418131)
Judul Article:

“Corporate Governance and Firm


Performance in Developing Countries:
Evidence from India”
Abstract
Tujuan Penelitian pada artikel tersebut bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola
perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
Metodologi Analisis empiris dan metode umum sistem momen.
Hasil Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketika dewan lebih besar
anggotanya pada suatu perusahaan dikaitkan dengan pengetahuan yang lebih
akan membantu meningkatkan pengambilan keputusan dan meningkatkan
kinerja. Hasil lainnya, return on equity dan profitabilitas tidak berhubungan
dengan tata kelola perusahaan. Serta, kualitas CEO tidak terkait dengan
ukuran kinerja perusahaan.

Implikasi Dapat digunakan oleh perusahaan pada negara berkembang dengan


mematuhi praktik dan menjalankan tata kelola perusahaan agar dapat
mencapai kinerja perusahaan yang baik dan memiliki pasar yang luas.
PENDAHULUAN
Pada penelitian artikel tersebut menyoroti hubungan antara tata kelola perusahaan dan
kinerja perusahaan yang semula dibahas dalam konteks negara maju saja. Namun, kini mulai
dibahas dalam konteks negara berkembang, seperti India. Hal tersebut terjadi karena
sehubungan dengan kebangkrutan dan penipuan pada perusahaan-perusahaan di negara
berkembang. Keruntuhan perusahaan akibat sistem tata kelola perusahaan yang lemah
menyoroti kebutuhan untuk memperbaiki dan mereformasi struktur tata kelola. Tata kelola
perusahaan memiliki peranan penting dalam kemungkinan terjadinya kecurangan akuntansi.
Perusahaan dengan struktur tata kelola yang lemah akan menghadapi masalah yang lebih
banyak. Tujuan lain dari adanya tata kelola perusahaan untuk memberikan jaminan kepada
pemegang saham untuk mengetahui kinerja perusahaan. Maka, dengan tata kelola perusahaan
yang baik akan memberikan kesejahteraan kepada pemegang saham, karyawan, dam
stakeholders lainnya.
Research Gap
Terdapat perbedaan hasil penelitian tentang tata kelola perusahaan dan kinerja perusahaan

Hasil Peneliti
Signifikan • Brickley dan James (1987) • Hossain dkk., (2000)
positif • Weisbach (1988) • Chung dkk., (2003)
• Rosenstein dan Wyatt (1990) • Drobetz dkk., (2003)
• Byrd dan Hickman (1992) • Beiner dkk., (2004)
• Lee dkk., (1992) • Brown dan Caylor (2006)
• Brickley dkk., (1994) • Hitam dkk., (2006)

Signifikan • Bathala dan Rao (1995)


negatif • Hutchinson (2002)
• Bauer dkk., (2004)
Tidak signifikan • Hermalin dan Weisbach (1991)
• Park dan Shin (2003)
• Prevost dkk., (2002)
• Singh dan Davidson (2003)
• Muda (2003)
Tujuan penelitian
Studi ini bertujuan untuk menguji dampak tata
kelola perusahaan terhadap kinerja perusahaan
untuk perwakilan sampel industri manufaktur
besar di India.
LITERATURE REVIEW
Tata kelola perusahaan merupakan salah satu hal yang penting, karena dengan adanya tata
kelola yang baik akan mencerminkan seberapa baik kinerja perusahaan. Pertanggungjawaban tata
kelola perusahaan dilakukan kepada pemegang saham, karyawan, maupun stakeholeder lain. Tata
kelola yang memiliki struktur yang baik kemungkinan kecil akan terjadi keruntuhan atau
kebangkrutan. Dari tata kelola perusahaan menjadi peran penting dalam memainkan kecurangan
akuntansi dalam perusahaan. Teori keagenan menujukkan bahwa direktur perusahaan cenderung
tidak berhati-hati dengan dana orang lain. Teori lain menyebutkan bahwa tujuan utama perusahaan
adalah untuk memberikan jaminan kepada pemegang saham (Shleifer dan Vishey, 1997). Lalu teori
Stewardship memberikan asumsi hubungan yang kuat antara keberhasilan organisasi dan kepuasan
pemegang saham. Mashayekhi dan Bazaz (2008) menyelidiki peran tata kelola pada perusahaan
menemukan bahwa keberadaan investor tidak terkait positif dengan kinerja perusahaan. Disisi lain
Kyereboah-Coleman (2007) menemukan bahwa kepemilikan saham meningkatkan penilaian pasar.
Hipotesis Penelitian

 H1. Ukuran dewan direksi berhubungan


positif dengan kinerja perusahaan

 H2. Independensi dewan memiliki


hubungan positif dengan kinerja perusahaan

 H3. Frekuensi rapat dewan tahunan


berhubungan negatif dengan kinerja
perusahaan

 H4. Dualitas CEO berhubungan negatif


dengan kinerja perusahaan

 H5. Kepemilikan saham institusional


berhubungan positif dengan kinerja
perusahaan
METODOLOGI
Pengambilan Sampel
Penelitian tersebut mengambil sampel sebanyak 1.992 perusahaan yang dipilih dari 20 industri
penting di sektor manufaktur India selama periode 2001-2010 yang terdaftar di Bombay Stock
Exchange

Alat Analisis
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif serta analisis inferensial
(uji hipotesis) dan analisis rasio.

Variabel Pengukuran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari pengujian Hipotesis

Perbedaan argumen yang beragam sangat mempengaruhi


kecederungan meningkatkan kinerja suatu perusahaan, oleh sebab itu
pemilihan sudut pandang yang tepat juga sangat berpengaruh akan hasil
yang diperoleh. Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan
bahwa masuknya interpendensi dewan sangat efektif karena
pengukuruannya melalui sistem proporsinon efektif sehingga dapat
mengurangi adanya divergensi antara pemegang saham dengan
manajemen yang terkait, namun terdapat beberapa tokoh beranggapan
negatif dengan adanya interpendensi.
Pembahasan Masing-Masing Hipotesis

H.1.The board size is positively related to firm performance


Masuknya dewan Interpedensi merupakan hal efektif yang berguna untuk mengurangi adanya
diverge dengan manajemen, hal ini sangat bagus untuk meningkatkan kineja karyawan disitu
karena adanya pengawasan dalam suatu proses produksi.
H.2. Board independence has a positive relationship with firm performance
Hubungan yang terjalin antara dewan interpedensi dengan pemegang saham maupun
manajemen dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena seringnya intensitas pertemuan yang
terjadi sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik.

H.3. The frequency of annual board meetings is negatively related to firm performance.
Adanya rapat dewan tahuna juga dapat berdampak negatif jika dalam rapat tersebut tidak
tercapai keputusan yang baik dari apa yang dirundingkan, sehingga secara tidak langsung akan
menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan.
H.4. CEO duality is negatively related to firms’ performance.
Dualisme kepemimpinan dalam suatu perusahaan dapat
mengakibatkannya penurunan kinerja perusahaan karena adanya perbedaan
pandangan,haluan dan juga pemimpin sehingga dalam melaksanakan kegiatan
di perusahaan terganggu .
 
H.5. Institutional shareholding is positively related to firms’ performance
Pemilihan Kepemimpinan yang tepat merupakan hal utama yang dapat
meninkatkan mutu maupun kinerja karena suatu pemimpin mempunyai
kebijakan-kebijakan yang berbeda dalam mengatasi suatu masalah untuk
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
SIMPULAN
Simpulan keseluruhan
Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara tata kelola perusahaan
dan kinerja perusahaan dalam industri manufaktur India. Hasil dari penelitian ini adalah
hubungan antara tata kelola perusahaan dan kinerja tidak terlalu kuat di India. Hal ini
dapat disebabkan oleh tidak diikutinya pedoman dan peraturan pada sampel tahun awal
periode.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang mematuhi praktik
tata kelola perusahaan dengan baik diharapkan dapat mencapai kinerja dan pasar yang
lebih tinggi. Meskipun demikian, termuan dari penelitian yang berkaitan dengan
indikator tata kelola perusahaan dan indikator kinerja perusahaan menunjukkan bahwa
tidak semua indikator tata kelola perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Limitasi

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu Ada banyak faktor yang memengaruhi kinerja
perusahaan dan tidak semuanya digunakan dalam penelitian ini, terutama karena kurangnya
ketersediaannya dalam database. Selain itu, konsep dewan Independensi merupakan fenomena
baru di negara berkembang, karenanya diperlukan waktu beberapa tahun untuk memberikan
dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Penelitian Selanjutnya
Peneliti masa depan dapat bekerja lebih jauh dengan menggunakan variabel yang lebih luas.
Dimungkinkan juga untuk menggunakan tambahan aspek kualitatif dewan yang mempengaruhi
kinerja perusahaan. Demikian pula karakteristik dewan yang tidak hanya mempengaruhi kinerja
perusahaan, begitu pula sebaliknya.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai