Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR INDUSTRI

TEKNIK PERTAMBANGAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

KURNIA ARUM KUSUMAWARDANI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
CURRICULUM VITAE
DATA DIRI

Nama : Kurnia Arum Kusumawardani


Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 02 Juli 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Agama : Islam

PENDIDIKAN

2003 – 2009 : SD N 2 Sambongbangi


2009 – 2012 : SMP N 1 Kradenan
2012 – 2015 : SMA N 1 Kradenan
2016 – sekarang : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
PEMANFAATAN LIMBAH ABU TERBANG
BATUBARA (FLY ASH) DAN KALENG MINUMAN
SOFT DRINK SEBAGAI PENGGANTI MATERIAL
BAJA RINGAN
Your Picture Here

Latar Belakang
Di era modernisasi ini perkembangan Setiap material mempunyai keungulan
teknologi dan pembangunan yang masing-masing serta memiliki kelemahan
sangat pesat harus ditunjang oleh tersendiri pula. oleh karena itu, dilakukan
material-material yang mempunyai sifat suatu penggabungan / pencampuran dua
yang unggul.Sifat-sifat tersebut antara buah material atau lebih material untuk
lain, seperti ringan, kuat, tahan panas, mendapatkan material baru yang memiiki
tahan korosi dan lain-lain. keunggulan yang diambil dari sifat-sifat
Juga harus memiliki keunggulan lain metrial penyusunnya yang biasa disebut
seperti harganya murah dan mudah dengan Metal Matrix Composites (MMC).
diproduksi. penggabungan material baru
inilah yang dinamakan “material komposit”.
Pada umumnya komposit terdiri dari dua
buah unsur yaitu penguat (rainforcement)
dan logam pengikat yang disebut matrix
TUJUAN
Mengetahui cara membuat baja ringan dengan
menggunakan limbah abu terbang batubara (fly
ash) dan kaleng minuman soft drink, perbandin
gan yang tepat untuk mendapatkan baja ringan
yang berkualitas bagus.
Batasan Masalah
Hanya pada penjelasan cara membuat baja ringan
dengan menggunakan perpaduan kaleng soft
drink dan limbah abu terbang ( fly ash), tidak mem
bahas cara kerja dan perhitungan kekuatan impact
dan kekerasan Vickers.
FLY ASH ?

Fly ash batubara adalah material yang memiliki


ukuran butiran yang halus berwarna keabu-abuan dan
diperoleh dari hasil pembakaran batubara
KOMPOSISI DAN KLASIFIKASI
Komponen Bituminous subbituminus Lignit

SIO2 20-60 40-60 15-45

Al2O3 5-35 20-30 20-25

Fe2O3 10-40 4-10 4-15

CaO 1-12 5-30 15-40

MgO 0-5 1-6 3-10

SO3 0-4 0-2 1-10

Na2O 0-4 0-2 0-6

K2O 0-3 0-4 0-4


Aluminium
Aluminium (Al) adalah unsur kimia
dengan nomor atom 13 dan massa atom
26, 9815. Unsur ini mempunyai isotop
alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26 Alumunium adalah unsur terbanyak ketiga
dapat meluruhkan sinar dengan waktu yang ditemukan di bumi setelah Oksigen
paruh 105 tahun. Aluminium berwarna dan Silikon. Jumlahnya sekitar 7,6% dari
putih keperakan, mempunyai titik lebur berat kerak bumi. Aluminium mudah
659,7 ⁰C dan titik didih 2.057 ⁰C, serta dilengkungkan dan dibuat mengkilat, serta
berat jenisnya 2,699 gr.cm-3 (pada larut dalam asam klorida dan asam sulfat
temperatur 20 ⁰C). Termasuk dalam berkonsentrasi di atas 10%, tetapi tidak
kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) larut dalam asam organik.
dengan massa jenis 2,7 gr.cm-3. Jari-jari
atomnya adalah 117,6 pikometer (1x10-10
m).
Your Picture Here

KOMPOSIT
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau
lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-
beda. Dikarenakan karakteristik pembentuknya berbeda-beda, maka akan
dihasilkan material baru yaitu komposit yang mempunyai sifat mekanik dan
karakteristik yang berbeda dari material-material pembentuknya.
Your Picture Here

ALAT DAN BAHAN

Alat :
• Alat pelebur
• Pasir cetak
• Padua minyak tanah dan oli sebagai bahan
bakar
• Gas

Bahan :
• Aluminium kaleng ( sudah di potong-potong)
• Fly ash
specimen dengan paduan (%) aluminium- fly ash
• 80% : 20%
• 70% : 30%
• 60% : 40%
Your Picture Here

Cara Kerja
Your Picture Here

Penuangan Pembongkaran
Aluminium Cetakan
Cair Pasir
Nilai Kekuatan Impact

No Specimen Joule/mm2
3. AL : FA 0,116
    0,051 70% : 30% 0,116
    0.051 0,143
1. AL 100% 0,077
0,129
0,051
0,116
0,051

  Rata – rata 0,124


  Rata – rata 0,056
4. AL : FA 0,129
2. AL : FA 0,103
80% : 20% 0,103
60% : 40% 0,129

0,129 0,129
0,077 0,295
0,103 0,129

  Rata – rata 0,103   Rata – rata 0,162


1. AL 100%
2. 80 % : 20%
3. 70 % : 30 %
4. 60 % : 40 %
No Specimen (kg/mm2)
1. AL 100% 61,628
48,129 Nilai Kekerasan Vickers
68,666
  Rata – rata 59,475
Data hasil pengujian kekerasan Vickers
2. AL : FA 62,802
beban (P) : 300 gr (0,3 kg)
80% : 20 % 52,939
65,005
  Rata – rata 60, 250
3. AL : FA 55,620
70% : 30% 38,625
58,508
  Rata – rata 50,917
4. AL : FA 45,966
60% : 40 % 52,939
50,448
  Rata – rata 49,785
1. AL 100%
2. 80 % : 20%
3. 70 % : 30 %
4. 60 % : 40 %
Your Picture Here

Kesimpulan
• Nilai kekerasan vickers Aluminium-fly ash menunjukan perbedaan tingkat
kekerasan yang bervariatif,
• Tingkat kekerasan Al-FA terendah berada pada specimen dengan variasai Al
60% : FA 40% yakni sebesar 49,785 kg/mm²
• Tingkat kekerasan Al - FA tertinggi berada pada specimen dengan variasi Al
80% : FA 20% paduan yakni sebesar 60,250 kg/mm².
• Nilai kekuatan impact tertinggi berada pada specimen dengan variasi Al 60% :
FA 40% paduan adalah sebesar 0,162 J/mm²
• Nilai kekuatan impact terendah berada pada spesimen dari variasi Aluminium
100% sebesar 0,056 J/mm², yang berbanding terbalik dengan nilai
kekerasannya.
• Dari hasil pengujian mekanis menunjukan bahwa Aluminium-fly ash 60% : 40%
yang dihasilkan baja yang ringan, kuat dan keras.
 
 
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai