Anda di halaman 1dari 16

Adaptasi Fisiologis Pada

Ibu Hamil
(Pada Sistem Perkemihan, Gastrointestinal,
Muskuloskeletal, Integumen, dan Endokrin)

Kelompok 2:
Sinta Oktarina
Alya Aurelia Nafisya
Putri Aureliana Rahayu
Putri Unzila

Dosen Pengampu: Rahayu Khairiah, SKM, M.Keb


Pendahulua
n
ADAPTASI DALAM KEHAMILAN

• Dihubungkan dengan adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron

• Adanya penekanan dari uterus yang membesar dan jaringan lainnya

• Melindungi fungsi tubuh yang normal

• Memenuhi metabolik kehamilan

• Menyediakan lingkungan yang tetap untuk tumbuhnya janin


Sistem Perkemihan
• Pada Trimester I kehamilan, kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, menyebabkan ibu sering kencing (Nocturia)

• Volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil

• Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm

• Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasenta ginjal meningkat

• Reabsorpsi glukosa di tubulus ginjal terganggu: glukosuria


Lanjutan Sistem
Perkemihan

• Setelah Trimester II kehamilan, dimana uterus telah keluar dari rongga pelvis,
sehingga gejala sering kencing tidak dijumpai lagi

• Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing
timbul lagi karena kandung kencing tertekan

• Terjadi pembesaran ureter kiri dan kanan yang di pengaruhi oleh hormon
progesteron, tetapi ureter kanan lebih membesar daripada uterus kiri, karena uterus
lebih sering memutar ke kanan

• Disamping sering kencing terdapat pula poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan
sirkulasi darah di ginjal, sehingga filtrasi di glomerulus meningkat
Sistem Gastrointestinal
• Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan
uterus

• Pada Trimester I kehamilan terdapat rasa enek ( Nausea), karena


estrogen dan HCG meningkat

• Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, motilitas seluruh traktus


digestivus berkurang sehingga makanan lama berada di usus

• Hal ini baik untuk reabsorpsi tetapi menyebabkan obstipasi


Lanjutan Sistem
Gastrointestinal
• Penyerapan makanan meningkat

• Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid

• Gejala muntah ( Emesis ) dijumpai pada bulan I kehamilan yang terjadi


pada pagi hari ( Morning Sickness)

• Emesis yang sering dan terlalu banyak disebabkan hypermesis


gravidarum

• Dan terjadi pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya : Salivasi


Sistem Muskuloskeletal
• Pengaruh dari peningkatan ekstrogen, progesteron, dan elastin dalam kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan persendian.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Peregangan otot-otot
2. Pelunakan Ligamen-ligamen

• Area yang paling berpengaruh oleh perubahan- perubahan tersebut adalah:


• 1. Tulang belakang ( Curva lumbar yang berlebihan )
• 2. Otot-otot abdominal ( Meregang ke atas uterus hamil )
• 3. Otot dasar panggul ( Menahan berat badan dan tekanan uterus )
Lanjutan Sistem
Muskuloskeletal
• Lordosis progresif  gambaran karakteristik pada kehamilan normal

• Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sendi pubis bertambah besar dan
menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung khususnya pada
akhir kehamilan

• Rasa pegal, mati rasa, dan lemah dialami pada anggota bagian atas
Sistem Integumen
• Striae gravidarum / striae lividae: pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis pada kulit

• Muncul Striae Livide/ Albican: Garis-garis yang berwarna biru/putih


pada kulit

• Vasodilatasi kulit: mudah berkeringat

• Linea nigra / Albican: kulit perut bagian linia alba bertambah


pigmentasinya, pada garis tengah kulit abdomen berwarna hitam
kecoklatan/ putih membentuk garis lurus
Lanjutan Sistem
Integumen

• Bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak pada kening dan pipi akibat
hormon progesteron dan estrogen yang terdapat pada melanin kulit :
closma gravidarum ( Topeng Kehamilan )

• Terjadi pigmentasi pada sekeliling puting susu : menghitam dan


membesar, lebih menonjol

• Terjadi pelebaran pembuluh darah kecil diatas pinggang tungkai bawah


yang memiliki gambaran seperti laba-laba ( Spider Angioma )
Cloasma gravidarum
Sistem Endokrin
• Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap 48
jam sampai kehamilan 6 minggu

• Estrogen meningkat: pertumbuhan uterus semakin besar, pembesaran mammae,


peningkatan pigmentasi

• Progesteron meningkat: peningkatan sekresi, penumpukan lemak, stimulasi


pusat pernafasan, penurunan motalitas gaster, penurunan tonus blass dan ureter

• Proklatin meningkat: produksi ASI

• Oxitolin meningkat: ejeksi ASI


Lanjutan Sistem Endokrin

1. Hormon Peptida
HCG ( Hormone Corionic Gonadotropic )
• HCG meningkat 8 hari setelah ovulasi ( 9 hari setelah puncak LH pertengahan
siklus )
• Selama 6-8 minggu kehamilan HCG mempertahankan korpus luteum untuk
memproduksi progesteron dan estrogen dan selanjutnya akan diambil alih oleh
plasenta

HPL ( Hormone Placenta Lactogene)


• Lactogene plasenta mns (HPL) dihasilkan oleh plasenta. Pada kehamilan cukup
bulan
• HPL meningkat 10% dari produksi protein plasenta
• HPL bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik
Lanjutan Sistem
Endokrin
Proklatin
• Proklatin meningkat selama kehamilan sebagai respon terhadap meningkatnya estrogen
• Fungsi proklatin adalah perangsangan produksi susu. Pada trimester II proklatin yang
disekresi oleh hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan adrenal janin yang
penting

2. Hormon Steroid
Estrogen
• Estrogen dihasilkan dalam hati janin
• Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun jumlah sel
• Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam
• Estrogen menyebabkan hypertrophy dinding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh
darah dan lympatics yang mengakibatkan pengangkatan vascularitas, kongesti dan oedem
• Hypertrophy dan hyperplasia otot uterus, jaringan payudara termasuk sistem pembuluh/
pipa menyebabkan: tanda “chadwick”, tanda “goodell”, tanda “hegar”
Lanjutan Sistem
Endokrin

Progesteron
• Peningkatan sekresi, mengendurkan otot-otot halus
• Menyebabkan penebalan endometrium sehinnga ovum yang dibuahi dapat tertanam
• Menjaga peningkatan suhu basal ibu
• Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara
• Dengan hormon relaxin melembutkan/ mengendurkan jaringan penghubung,
ligamen dan otot, sakit punggung, nyeri ligamen
• Progesteron pada kehamilan kadarnya lebih tinggi sehingga menginduksi perubahan
desidua
• Fungsi progesteron adalah mencegah abortus spontan, mencegah kontraksi rahim,
menginduksi beberapa kekebalan tubuh untuk hasil konsepsi
Thank you!!!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik and illustrations by Stories
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai