Anda di halaman 1dari 16

Batasan Keahlian Keperawatan

Kesehatan Keluarga
By
Arya Ramadia, M.Kep.,Sp.Kep.J
“Kunci Kesehatan Masyarakat Terletak Pada
Kesehatan Keluarga”
A. Budaya Kesehatan Keluarga
Menjaga kesehatan keluarga sudah selayaknya
menjadi budaya dalam keseharian.
1. Budaya Sehat Sebagai Tanggung Jawab Bersama
2. Budaya pengetahuan kesehatan
3. Budaya pencegahan
Peran keluarga (Mubarok, 2007)
1. Mengenal Masalah Kesehatan
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
3. Perawatan terhadap keluarga sakit
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin
kesehatan keluarga
5. Menggunakan pelayanan kesehatan keluarga
B. Mengenal Masalah kesehatan
1. Memutuskan Tindakan yang tepat bagi keluarga
2. Perawatan terhadap keluarga yang sakit
3. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin
kesehatan keluarga
4. Menggunakan pelayanan kesehatan keluarga
Memutuskan Tindakan yang tepat bagi keluarga
Friedman (1998) menyatakan bahwa kontak keluarga dengan
sistem akan melibatkan lembaga kesehatan profesional ataupun
praktisi lokal (dukun/pengobatan alternatif) dan sangat
bergantung pada :
a. Sakit apa yang dirasakan
b. Apakah keluarga tidak mampu menanganinya
c. Apakah ada kekhawatiran akibat terapi-terapi yang akan
dilakukan
d. Apakah keluarga percaya pada petugas kesehatan
e. Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau
fasilitas kesehatan
Perawatan terhadap keluarga yang sakit
a. Apakah keluarga aktif dalam ikut merawat pasien
b. Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan
mengerti tentang perawatan yang diperlukan pasien
c. Bagaimana keaktifan keluarga dalam mencari
informasi terkait pasien
C. Hambatan-hambatan dalam memecahkan masalah keluarga
1. Hambatan dari keluarga
 Pendidikan keluarga yang rendah
 Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana
dan prasarana)
 Kebiasaan-kebiasaan yang melekat
 Sosial budaya yang melekat
2. Hambatan dari perawat
 Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi
seperti PHN Kit dan transportasi
 Kondisi alam (geografis yang sulit)
 Kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
 Keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
D. Faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan
Perilaku
Lingkungan
Keturunan
Pelayanan kesehatan
E. Strategi pendekatan kesehatan
keluarga
Strategi pendekatan keluarga sebagai konteks (Family
as Context)
Strategi pendekatan kesehatan keluarga sebagai klien
(Family as Client)
Strategi pendekatan keluarga sebagai sistem (Family
as system)
Strategi pendekatan keluarga sebagai komponen sosial
(Family as Component of society)
5 pendekatan promkes menurut Similarly
Pendekatan medis (preventif)
Pendekatan perilaku
Pendekatan edukasi
Pendekatan perubahan sosial
Pendekatan berpusat pada klien
F. Mengupayakan kesehatan anggota
keluarga
1. Bayi dan Ibu menyusui
a. Mengupayakan jaminan mutu kunjungan neonatal
lengkap
b. Menyelenggarakan konseling Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif
c. Menyelenggarakan pelayanan KB pascapersalinan
d. Menyelenggarakan kegiatan pemberian makanan
pendamping ASI
1. Balita
2. Anak usia sekolah
3. Remaja
4. Dewasa muda
2. Balita
a. Melakukan revitalisasi posyandu
b. Menguatkan kelembagaan posyandu
c. Meningkatkan transformasi KMS ke dalam buku
KIA
d. Menguatkan kader posyandu
e. Menyelenggarakan pemberian makanan tambahan
(PMT) Balita
3. Anak Usia Sekolah
a. Melakukan revitalisasi usaha kesehatan sekolah
(UKS)
b. Menguatkan kelembagaan TIM Pembina UKS
c. Menyelenggaragakan program gizi anak sekolah
d. Mengembangkan penggunaan rapor kesehatan
e. Menguatkan SDM Puskesmas
4. Remaja
a. Menyelenggarakan pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD)
b. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan reproduksi
disekolah menengah
c. Menambah jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan peduli
remaja (PKPR)
d. Mengupayakan penundaan usia perkawinan
5. Dewasa Muda
a. Menyelenggarakan konseling pranikah
b. Menyelenggarakan gerakan pekerja perempuan sehat
produktif (GP2SP) untuk wanita bekerja
c. Menyelenggarakan pemberian imunisasi dan TTD
d. Menyelenggarakan Konseling KB pranikah

Anda mungkin juga menyukai