• Kecacatan yang ditandai dengan keterbatasan yang signifikan, baik dalam fungsi
intelektual dan perilaku adaptif,
• Gangguan keterampilan adaptif konseptual, sosial, dan praktis
• Terjadi kecacatan yang berasal sebelum usia 18 tahun
• DSM-IV TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th Edition,
Text Revision) mengklasifikasikan kecacatan intelektual sebagai keterbelakangan
mental (MR).
• Memiliki kecerdasan < (IQ) 70 yang diukur pada tes IQ dengan kesalahan
pengukuran 5 poin
• Menunjukkan kesulitan dengan fungsi adaptif mereka dalam dua bidang
komunikasi berikut, perawatan diri, kehidupan di rumah, keterampilan sosial /
interpersonal, penggunaan sumber daya komunitas, pengarahan diri sendiri,
keterampilan akademisi fungsional, pekerjaan, waktu luang, kesehatan atau
keselamatan
RETARDASI MENTAL
PREVALENSI
Prenatal Factors
• Infection: Cytomegalovirus, Syphilis, Toxoplasmosis, herpes simplex
• Physical damage & disorders: Injury, Hypoxia, Radiation and Hypertension
• Endocrine disorders: Hypothyroidism, Hypoparathyrodism, Diabetes mellitus
• Intoxication: Rubella, Anemia, Emphysema
• Placental dysfunction: Toxemia of pregnancy, Placenta previa, Cord prolapse,
Nutrition growth retardation
Perinatal Factors: Birth asphyxia, Prolonged or difficult birth,
Prematurity, Kernicterus, Instrumental delivery
16
RETARDASI MENTAL
PENGKAJIAN
Pemeriksaan fisik :
• Kepala: Mikro/makrosepali, plagiosepali (bentuk kepala
tdk simetris)
• Rambut: Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus,
mudah putus dan cepat berubah
• Mata: mikroftalmia, juling, nistagmus
• Hidung: jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran
kecil, cuping melengkung ke atas
• Mulut: bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-
langit lebar/melengkung tinggi
• Geligi: odontogenesis yang tdk normal
• Telinga: keduanya letak rendah
17
RETARDASI MENTAL
PENGKAJIAN
19
AUTISME
Asia: prevalensi autisme 1,68 per 1000 untuk anak di bawah 15 tahun
Indonesia: > 112 ribu anak penyandang autisme pada rentang usia
• Tujuan:
– menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autisme
dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak
• Jenis pemeriksaan:
– Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) usia 36-72 bulan
– Ceklis autis anak prasekolah (Checklist for Autism in Toddler/CHAT)
untuk usia 18 – 36 bulan
– Formulir deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH) menggunakan Abreviated Conner Rating Scale
bagi anak usia 36 bulan ke atas.
Deteksi Dini Masalah Mental Emosional
• Tujuan: mendeteksi secara dini adanya penyimpangan/masalah mental
emosional anak pra sekolah
• Jadwal: rutin tiap 6 bulan pada usia 36-72 bulan
• Alat: KMME, yang terdiri dari 12 pertanyaan untuk mengenali problem
mental emosional anak umur 36-72 bulan
• Cara:
– Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas, dan nyaring, satu
persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada ortu/pengasuh
anak
– Catat jawaban YA, kemudian hitung jawaban YA
Deteksi Dini Masalah Mental Emosional
• Intepretasi:
– Bila ada jawaban YA, kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional
• Intervensi:
– Bila jawaban YA hanya 1 (satu):
• Lakukan konseling kepada ortu menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh yang
mendukung perkembangan anak
• Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke RS dengan
fasilitas Tumbang Anak
– Bila jawaban YA ada 2 atau lebih:
• Rujuk ke RS dengan fasilitas Tumbang Anak, rujukan disertai informasi tentang
jumlah dan masalah mental emosional yang ditemukan
DETEKSI DINI AUTISM
Diagnosa keperawatan:
1. Gangguan komunikasi verbal dan non verbal berhubungan
dengan kondisi psikologi
2. Perubahan interaksi sosial
3. Gangguan perkembangan
4. Gangguan Proses Keluarga berhubungan dengan memiliki anak
dengan kebutuhan khusus
5. Gangguan persepsi dan sensori
6. Resiko cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi kognitif
Perencanaan dan intervensi keperawatan