Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

NAMA KELOMPOK:
1.EKA MAILANI A
2.ELLY RISTYANA SAPUTRI
3. SITI ROCHMAH
4. WENNY PUJI A
5. NUR ALIMI
6. INDAH PRATIWI
7. NUR HARIROH
8. M.BAHRUL AMIQ
9.NAILATUL MUFIDAH
10. JUMIATUN
11. PUTRI SETYONINGRUM
ASUKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
GASTRITIS

1.PENANDA KLINIS
2. PATOFISIOLOGI
3. PENATALAKSANAAN
4. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
5.DIAGNOSA KEPERAWATAN
6.INTERVENSI KEPERAWATAN
7. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Manifestasi Klinis
Menurut puspa dewi 2012
1. Gastristis ditandai dengan adanya:
a. Keluhan nyeri
b. Mulas
c. Rasa tidak nyaman pada perut
d. Mual
e. Muntah
f. Kembung
g. Sering platus
h. Cepat kenyang
i. Rasa penuh di dalam perut
2.Patofisiologi
1. Gastritis akut
Membran mukosa lambung menjadi
edema dan hiperemik (kongesti den\gan
jaringan, cairan, dan darah) dan
mengalami erosi superfisial, bagian ini
mensekresi sejumlah getah lambung,
yang mengandung sangat sedikit asam
tetapi banyak mukus. Ulserasi superfisial
dapat terjadi dan dapat menimbulkan
hemoragi.
2. Gastritis kronik
Gastritis kronik tipe A (gastritis autoimun)
diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang
menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini
dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti
anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau
korpus dari lambung.
Gastritis kronik tipe B (gastritis Helicobacterpylori)
mempengaruhi antrum dan pilorus (ujung bawah
lambung dekat duodenum). Ini dihubungkan dengan
bakteri Helicobacterpylori; faktor diet seperti minum
panas atau pedas; penggunaan obat-obatan dan alkohol;
merokok; atau refluks isi usus ke dalam lambung.
3. PENATALAKSANAAN
1. Gastritis akut
Diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
menghindari alkohol dan makanan sampai
gejala berkurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi
danjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu
diberikan secara parenteral. Bila perdarahan
terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa
dengan prosedur yang dilakukan untuk
hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila
gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan
yang sangat asam atau alkali, pengobatan
terdiri dari pengenceran dan penetralisasian
agen penyebab.
2. Gastritis kronis
Diatasi dengan memodifikasi diet
pasien, meningkatkan istirahat,
mengurangi stres, dan memulai
farmakoterapi.
Helicobacterpylori dapat diatasi
dengan antibiotik (seperti
tetrasiklin atau amoksisilin) dan
garam bismut (Pepto-Bismol).
Pasien dengan gastritis A
biasanya mengalami malabsorpsi
vitamin B12 yang disebabkan
oleh adanya antibodi terhadap
faktor intrinsik.
4. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini terdiri dari, sebagai berikut :
1. Identitas
a. Identitas Pasien
b. Identitas Penanggung Jawab
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
b. Riwayat penyakit
sekarang
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat penyakit
keluarga
e. Riwayat alergi
f. Genogram
3. Pola Fungsional
a. Kebutuhan nutrisi
b. Kebutuhan istirahat dan
tidur
c. Kebutuhan rasa aman dan
nyaman
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik ini
dilakukan mulai dari
ujung kepala sampai
dengan ujung kaki atau
head to toe.
5.DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Nyeri b/d mukosa
lambung teriritasi.
B. Nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d
masukan nutrien
yang tidak adekuat.
C. Ansietas b/d
pengobatan.
6.INTERVENSI KEPERAWATAN
A. Nyeri b/d mukosa lambung teriritasi.
Tujuan jangka pendek : Pasien mengatakan rasa
nyeri berkurang.
Tujuan jangka panjang : Tidak terjadi iritasi
berlanjut.
Intervensi:
Puasakan pasien pada 6 jam pertama.
Berikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan beri
minum yang hangat.
Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan
ketidaknyamanan.
Observasi keluhan nyeri, catat lokasi, lamanya,
intensitasnya, ( skala 0-10 ), serta perubahan
karakteristik nyeri.
B. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d masukan nutrien yang
tidak adekuat.

 Tujuan jangka pendek : Pemasukan nutrisi yang adekuat.


Tujuan jangka panjang : Mempertahankan BB tetap seimbang.
 Intervensi:
Buat program kebutuhan nutrisi harian & standar BB
minimum.
Berikan perawatan mulut sebelum & sesudah makan.
Monitor aktivitas fisik dan catat tingkat aktivitas tersebut.
Hindari makanan yang menimbulkan gas.
Sediakan makanan dengan ventilasi yang baik, lingkungan
yang menyenangkan,
dengan situasi yang tidak terburu-buru.
C. Ansietas b/d pengobatan.
 Tujuan jangka pendek : Pasien dapat mendiskusikan
permasalahan yang
dihadapinya.
Tujuan jangka panjang : Pasien dapat memecahkan masalah
dengan menggunakan sumber yang efektif.
 Intervensi
Observasi respon fisiologis, misal : takipnoe, palpitasi, pusing.
Catat petunjuk perilaku, misal : gelisah, midah tersinggung.
Dorong pernyataan takut dan ansietas, berikan respon umpan
balik.
Berikan lingkungan yang tenang untuk beristirahat.
Berikan tekhnik relaksasi, misal: latihan nafas dalamdan
bimbingan imaginasi.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan melakukan koping
positif.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai