Anda di halaman 1dari 13

BRYOPHYTA

Kelompok 1 :

 Ellen Maylina (12120036)


 Fajar willy Ahzami (12120038)
 Fasiha Nur Fadila (12120039)
 Nenden Anindya (12120044)
 Nisa Dwi Nurindah (12120046)
Pengertian Bryophyta

Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, kata Bryum yang berarti lumut dan Phyta artinya adalah tumbuhan. Tumbuhan ini
sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum
memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ
penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: serupa akar). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut
merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena
tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang
mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Karakteristik Bryophyta

 Sel-sel penyusun tubuhnya telah memiiki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
 Daun bryophyta umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel.
 hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
 Rizoid tampak seperti rambut atau benang-benang.
 Bryophyta mempunyai korofil sehingga sifatnya Autotof.
 Bryophyta tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit.
 Akar dan batang pada bryophyta tidak mempunyai pembuluh angkut (xylem dan floem).
 Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan gerak Kemotaksis
 Jika kedua gematangium terdapat dalam satu individu yang disebut berumah satu (Monoesium). Jika terpisah pada
dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
 Pada tumbuhan bryophyta terdapat gametangia (alat-alat kelamin) yaitu :
- Alat kelamin jantan disebut anteridium yang menghasilkan spermatozoid
- Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasikan ovum
 Struktur sporofit (sporangium) tubuh bryophyta terdiri dari :
①. Vaginual, yaitu kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
②. Seta atau tangkai.
③. Apofisis, yaitu ujung serta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dengan kotak spora.
④. Kalipra atau tudung berasa dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
⑤. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.
Ciri-ciri umum

o Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar, batang, dan daun sukar dibedakan)
o Kitar hidup selangan genussi
o Genussi dominan adalah gametofit
o Sporofit kekal melekat pada gametofit
o Tinggi kurang daripada 15cm
o Gametofit bryophyta mempunyai bentuk badan seperti daun
o Ada yang mempunyai jasad taloid seperti piring yang pipih secara dorsivental
o Ada yang mempunyai paksi utama seperti batang yang mengeluarkan apenda berupa daun
o Daun tiada kutikel berlilin dan batang tiada berkas vascular
o Tumbuhan gametofit mempunyai struktur berfilamen seperti akar yang disebut rizoid
o Rizoid melekatkan tumbuhan kepada batuan atau substrat yang lain
o Rizoid bukan akar sebenar, ia selebar satu sel dan tiada jidal akar
Struktur pembiakan

1. Gametofit matang keluarkan organ pembiakan khas yang disebut gametangium


2. Gametangium terdiri dari pada organ seks jantan (anteridium) dan organ seks betina (arkegonium)
3. Anteridium menghasilkan sperma biflagelum yang motil
4. Arkegonium menghasilkan telur sperma bersenyawa dengan telur dan menghasilkan zigot (sporofit diploid),
proses persenyawaan bergantung kepada air
5. Zigot menghasilkan kaki dan struktur penghasil spora yang disebut kapsul
6. Zigot yang masih melekat pada tumbuhan induk berkembang menjadi embrio multisel
7. Kapsul lazimnya terletak pada struktur seperti tangkai yang disebut seta
8. Kapsul terdiri daripada selapisan sel mandul yang mengelilingi tisu yang mengandung sel induk spora
9. Sel induk spora membahagia secara meiosis dan menghasilkan spora haploid
10. Spora hapiod disebarkan oleh angina apabila matang
11. Spora yang mendarat diatas tanah lembab akan bercambah dan keluarkan satu struktur yang disebut protonema
12. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan gametofit haploid yang berdaun.
Habitat Bryophyta

Bryophyta ditemukan terutama diarea sedikit cahaya/ringan dan lembab. Bryophyta umum diarea berpohon-pohonan dan
di tepi arus. Bryophyta juga ditemukan di bebatuan, jalan dikota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri
dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis Antipyretica, dan Sphagnum
tinggal/menghuni rawa.
Klarifikasi Bryophyta
1. Bryophyta Daun (Bryopsida)

Bryophyta duan dapat tumbuh ditanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, diatas pasir bergerak,
diantara rumput-rumput, diatas batu cadas, batang pohon, dirawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Didaerah
kering, badan bryophyta ini dapat bebentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup ditanah hutan dapat berbentuk seperti
lapisan permadani. Bryophyta didaerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.
2. Bryophyta Tanduk (Anthoceropsida)

Anthocerotales (bryophyta tanduk) biasa hidup melekat diatas tanah dengan perantara rizoidnya. Bryophyta tanduk
mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat
stoma dengan dua sel penutup.
Contoh bryophyta tanduk adalah Anthocero laevis, A. fusifermis, dan Notothulus valvata.
3. Bryophyta hati (Hepaticopsida)

Bryophyta hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di
tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur
xeromorf.
Contoh bryophyta yang termasuk suku Marchantiaceae adalah Marchantia polymorpha, M. geminata, dan Reboulia
hemisphaerica, sedangkan yang termasuk suku Ricciaceae adalah Riccia fluitans, R. nutans, dan R. trichocarpa.
Reproduksi Bryophyta

Reproduksi bryophyta bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang
dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet.
Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut :

①. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut;
bagian yang sempit disebut leher. Keduanya mempunyai dinding yang tersusun atas selapis sel.
②. Anteridium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteridium terdiri dari selapis
sel - sel yang mandul dan di dalamnya terdapat sejumlah besar sel induk spermatozoid - spermatozoid yang
bentuknya seperti spiral pendek; sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya terdapat dua bulu cambuk.

Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut
metagenesis. Metagenesis berlangsung seperti pada skema. Jika anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu
individu, tumbuhan bryophyta disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium
atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
Peranan Bryophyta dalam Kehidupan

Dalam kehidupan, tumbuhan bryophyta juga memiliki manfaat, di antaranya adalah:

• Dalam ekosistem yang masih alami, bryophyta merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan
sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan yang lain.
• Bryophyta dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
• Bryophyta jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
• Bryophyta Sphagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas
• Bryophyta gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.
• Tumbuhan bryophyta memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya
yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai