Anda di halaman 1dari 36

ARSITEKTUR PERILAKU

Lingkungan Yang Mempengaruhi Perilaku

KELOMPOK 5
- RAHMI WAHYUNI (1604104010008)
- SASKIA MORINA PUTRI AL FARISI (1604104010094)
- HAZDRIAN RIZKI FARIZLY (1704104010057)
- KHAIRUNNISAK (1704104010070)
- NURIZHA PUTRI (1704104010099)
Definisi Perilaku
Menurut Para Ahli
Notoatmodjo (2003), perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
yang diamati langsung, maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar.
Clovis Heimsath (1988), dijelaskan bahwa
perilaku adalah suatu kesadaran akan struktur
sosial dari orang-orang, suatu gerakan bersama
secara dinamik dalam waktu.

Menurut Tandal dan Egam (2011), kata


perilaku menunjukan manusia dalam aksinya,
berkaitan dengan aktivitas manusia secara
fisik, berupa interaksi manusia dengan
sesamanya ataupun dengan lingkungan
fisiknya

2
Jenis Perilaku

1. Perilaku tertutup, adalah respon seseorang terhadap stimulus


dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau
reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan / kesadaran, dan sikap yang terjadi belum
bisa diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka, adalah respon seseorang terhadap stimulus


dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktek.

3
Kajian Arsitektur dan Perilaku
Desain arsitektur yang dibangun mempengaruhi
perilaku manusia sehingga membentuk perilaku

Arsitektur membentuk perilaku manusia manusia dari desain arsitektur tersebut.

Desain arsitektur yang telah terbentuk


mempengaruhi Perilaku manusia sebagai
pengguna yang kemudian manusia mengkaji
kembali desain arsitektur tersebut sehingga
perilaku manusia membentuk kembali desain
Perilaku manusia membentuk arsitektur
arsitektur yang baru.

Secara sadar atau tidak, mempengaruhi pola perilaku manusia yang hidup di dalam arsitektur dan lingkungannya tersebut.
Sebuah arsitektur dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan sebaliknya, dari arsitektur itu lah muncul
kebutuhan manusia yang baru kembali. Hal ini pernah dikemukakan oleh Winston Churchill:
“We shape our buildings; then they shape us” – Winston Churchill (1943)

4
Menurut Donna P. Duerk

“…That people and their behavior are part of a whole system that includes place
and environment, such that behavior and environment cannot be empirically
separated. That is to say, human behavior always happen in a place and they
cannot be fully evaluated without considering the environmental influence.”

…bahwa manusia dan perilakunya adalah bagian dari system yang menempati tempat dan
lingkungan, sehingga perilaku dan lingkungan tidak dapat dipisahkan secara empiris.
Karena itu perilaku manusia selalu terjadi pada suatu tempat dan tidak dapat dievaluasi
secara keseluruhan tanpa pertimbangan faktor-faktor lingkungan.

5
Definisi Lingkungan
Menurut Para Ahli
Kata lingkungan banyak sekali digunakan
dengan berbagai pengertian sesuai bidang
ilmu yang mendalaminya. Dalam arsitektur,
lingkungan adalah bangunan dan ruang
luar.

Dengan begitu, maka lingkungan yang di


bahas adalah ruang yang mendeskripsikan
keadaan ruang seperti panas, sejuk, besar,
kecil, nyaman, dan sebagainya.

6
Hal ini oleh Setiawan (1995) dikembangkan menjadi beberapa
aspek yang disederhanakan, yaitu :

1 RUANG
PERABOT DAN
3 PENATAANNYA

SUARA,
TEMPERATURE,
5 DAN
UKURAN DAN
BENTUK 2 WARNA 4 PENCAHAYAAN

7
FAKTOR RUANG
Ruang adalah sistem lingkungan binaan terkecil
yang sebagian besar waktu mausia modern
saat ini banyak dihabiskan di dalamnya.

Ruang merupakan salah satu komponen


arsitektur terpenting dalam pembahasan studi
hubungan arsitektur lingkungan dan perilaku
dikarenakan fungsinya adalah sebagai wadah
untuk menampung aktivitas manusia. Konsep
mengenai ruang dari masa ke masa selalu
mengalami perkembangan.

8
Bagaimana Ruang Mempengaruhi Perilaku?

Hal terpenting dari pengaruh ruang terhadap perilaku


manusia adalah fungsi dan pemakaian ruang tersebut. Untuk
Perancangan fisik ruang memiliki variable yang rapat /
berpengaruh terhadap perilaku pemakainya. diskusi

Ruang rapat

Kondisi :
Jika, suatu ruang diciptakan tidak sesuai dengan • Perlu konsentrasi
fungsinya, maka perilaku pengguna terhadap ruang tinggi
• Nyaman untuk rapat
tersebut pun akan tidak sesuai. Hal ini lah yang
• Tidak dapat diganggu
banyak menyebabkan banyaknya perilaku
menyimpang terjadi dalam memakai suatu ruang

9
Contoh Kasus Ruang Mempengaruhi Perilaku
PENGARUH KORIDOR TERHADAP KEGUNAANNYA SEBAGAI TEMPAT TUNGGU

SOLUSI

Koridor adalah ruang yang digunakan sebagai


jalan atau akses untuk menuju dari ruang satu di
Koridor yang digunakan sebagai ruang
ruang yang lain. 
atau tempat tunggu, haruslah memiliki
Koridor kampus lebar yang cukup untuk dilalui banyak
yang dijadikan orang dan memiliki fasilitas seperti
tempat tunggu bangku.

10
PENGARUH BANJIR YANG DIMANFAATKAN UNTUK HIBURAN

Patroli untuk membantu warga di


daerah yang terkena banjir
S O L U S I

Pembenahan banjir segera oleh


pemerintah

Anak-anak yang memanfaat kan banjir Orang tua yang menemani anaknya Tidak hanya anak-anak, orang dewasa
untuk bermain air juga memanfaat kan banjir untuk
bermain air 11
FAKTOR UKURAN DAN BENTUK
Ukuran dan bentuk merupakan variabeL yang tetap
(fixed) atau fleksibel sebagai pembentuk ruang.
Perancangan ruang, ukuran dan bentuk disesuaikan
dengan fungsi yang akan diwadahi sehingga perilaku
pemakai yang terjadi adalah seperti yang diharapkan.

Weinschenk (2011:2) menyebutkan apa yang dilihat


bukan selalu apa yang akan diterima oleh otak. Karena
apa yang terlihat oleh mata atau optic manusia dapat
disimpulkan berbeda.

12
Bagaimana Ukuran dan Bentuk Mempengaruhi Perilaku?

Ukuran dan bentuk ruang harus disesuaikan


dengan fungsi yang akan diwadahi, ukuran yang
terlalu besar atau kecil akan mempengaruhi
psikologis pemakainya

Ukuran dan bentuk ruang yang tidak sesuai akan


memberi pengaruh psikologis tidak baik bagi tingkah
laku pengguna

13
Contoh Kasus Ukuran dan Bentuk Ruang Mempengaruhi Perilaku

Pengaruh ukuran lorong pada ruang di toko


terhadap pengguna

Jarak antara rak barang harus diatur


sedemikian rupa agar cukup lebar untuk
membuat para pengguna nyaman dan
menghabiskan waktu yang lama di toko

Sehingga membentuk perilaku pada diri pengguna


untuk berlama – lama di dalam toko untuk melihat –
lihat produk yang lebih banyak di toko

14
Pengaruh Ukuran teras yang lebing tinggi dijadikan
sebagai tempat duduk

SOLUSI

Perletakan Pagar dipinggir teras

15
FAKTOR PERABOT DAN PENATAANNYA
Perabot merujuk kepada objek boleh alih yang
mempunyai tujuan untuk menyokong pelbagai kegiatan
manusia seperti tempat duduk (kursi, bangku, dan sofa),
makan (meja), dan tidur (kasur)

Selain berfungsi peranan, perabot dapat dijadikan


simbol. Ia boleh dibuat dari bahan-bahan yang termasuk
logam, plastik, atau menggunakan kayu yang sering
mencerminkan budaya lokal.

16
Bagaimana Perabot dan Penataannya
mempengaruhi Perilaku?

Perabot sebagai variable tak tergantung dari ruang,


dapat mempengaruhi persepsi dan penilaian orang Bentuk penataan perabot harus disesuaikan dengan
terhadap ukuran ruang. Penataan perabot berperan sifat dari kegiatan yang ada di ruangan tersebut.
penting dalam mempengaruhi kegaitan dan perilaku Contohnya, penataan perabot yang simetris akan
pemakainya. Bentuk-bentuk penataan tersebut dipilih memberi kesan kaku, Sedangkan penataan asimetris
sesuai dengan sifat dari kegiatan yang ada di dalam lebih memberi kesan dinamis dan tidak resmi
ruang. Beberapa dari desain mempunyai maksud dan
tujuan.

17
Contoh Kasus Perabot dan Penataannya
Mempengaruhi Perilaku :

Tidak Tersedianya Tempat Penitipan Barang di Masjid-Masjid

Karena tidak tersedia fasilitas untuk menyimpan


barang-barang saat hendak beribadah, orang-orang
meletakkan tas atau barang berharga pada selasar
masjid sehingga menimbulkan perilaku jahat dari
orang lain
SOLUSI
Menyediakan tempat
penitipan barang di
masjid

18
Meletakkan Asbak di atas Meja

Peletakan asbak rokok di atas meja, seperti


di restoran, rumah makan, atau lain-lain,
dapat menimbulkan perasaan ingin merokok
dari perokok aktif. Hal ini karena
tersedianya fasilitas bagi pengguna untuk
melakukan kegiatannya

Lingkungan yang
 

mempengaruhi
perilaku manusia.
FAKTOR SUARA, TEMPERATUR DAN
PENCAHAYAAN

Suara diukur dengan decibel, akan berpengaruh buruk


bila terlalu keras.

Temperatur ruang memiliki reaksi berbeda pada tiap-


tiap manusia, dimana dalam arti arsitektural secara
alamiah dapat ditentukan reaksi-reaksi psikologis
terhadap pengaruh ruangan yang lembab atau panas.

Pencahayaan dapat mempengaruhi kondisi psikologi


seseorang. Kualitas pencahayaan yang tidak sesuai
dengan fungsi ruang berakibat pada tidak berjalannya
dengan baik kegiatan yang ada.

20
Bagaimana Suara, Temperatur dan Pencahayaan
Mempengaruhi Perilaku

Suara, temperatur dan pencahayaan merupakan Suara yang terlalu kencang akan mengganggu

elemen lingkungan yang mempunyai andil dalam kenyamanan pengguna. Namun ada pula saatnya

mempengaruhi kondisi ruang dan perilaku suara dibutuhkan, sehingga akan menjadi masalah

pemakainya. jika suara dari sumber menuju pendengar tidak


tersampaikan karena buruknya akustik pada ruang.

Temperatur yang terlalu dingin atau terlalu panas,


dapat mengakibatkan terjadinya perilaku
menyimpang pada pengguna ruang

Pencahayaan yang terlalu terang akan menyebabkan


silau dan kurang baik bagi mata, dan cahaya yang
terlalu redup juga menghalangi pengguna dalam
beraktivitas

21
Contoh Kasus Suara, Temperatur dan Pencahayaan
Mempengaruhi Perilaku

Buruknya sirkulasi pada kelas


S O L U S I

◦ Mengatur suhu diruangan sesuai


dengan kondisi, dapat dibantu
Apabila kelas yang suhunya panas atau tidak dengan pendingin alami ataupun
nyaman tentu memberikan efek psikologis terhadap buatan
siswanya seperti mudah bosan, kurangnya ◦ Mengatur aliran sirkulasi udara
konsentrasi, bahkan mengantuk.

22
FAKTOR WARNA

Apa contoh kasus

Apa itu
Warna pada
ruang yang
Warna? mempengaruhi
perilaku?

Bagaimana

Warna
pada ruang
mempengaruhi
perilaku?
23
“ Warna secara fisik adalah sebuah sifat dari cahaya yang
dipancarkan, sedangkan secara psikologis sebagai bagian dari
pengalaman indera dalam penglihatan”.
-Sadjiman Ebdi Sanyoto (2005: 9)


Warna adalah kualitas suatu benda atau zat sehubungan dengan cahaya yang dipantulkan oleh objek, biasanya
ditentukan secara visual dengan pengukuran rona, saturasi, dan kecerahan cahaya yang dipantulkan.

24
Bagaimana Warna mempengaruhi Perilaku?

Warna memiliki peranan penting dalam mewujudkan suasana ruang dan


mendukuing terwujudnya perilaku-perilaku tertentu. Pada ruang, pengaruh
warna tidak hanya menimbulkan suasana panas atau dingin, tetapi warna
juga dapat mempengaruhi kualitas ruang tersebut.

Warna yang digunakan pada ruangan harus memiliki nilai


positif yang dapat merubah atau mempengaruhi perilaku
negative pengguna ruang

25
Sistem
Warna
Retina
Photoreceptors
Lens

Electrical Optic
Impulses Nerve

26
Kasus

Kortisol Melatonin
Hormon yang Hormon yang paling
memicu alarm tubuh sensitif terhadap
cahaya

27
S O L U S I

28
Contoh kasus perilaku
mempengaruhi
lingkungan

AO ( 青 ),
Biru / Hijau

Midorii ( 緑色 ),
Hijau

Berdasarkan japan times


29
Contoh Kasus warna
Mempengaruhi Perilaku :

PENGARUH WARNA GELAP PADA RUANG KERJA/BELAJAR

Membaca pada
jarak yang
Beberapa orang mungkin menghindari warna terlalu dekat
yang satu ini dalam kegiatan dekorasi ruangan
mereka, karena hitam identik dengan berkabung,
angkuh, dan emosi negatif lainnya. Namun, kalau
diaplikasikan dengan tepat, warna ini justru akan
menciptakan nuansa yang anggun dan elegan
pada sebuah ruang

Jika warna ini diaplikasikan ke dalam ruangan Warna ruang yang


kerja/belajar, maka akan lumayan mengganggu tidak mendukung
proses kerja. proses bekerja/belajar

30
Menurut Prabowo (1998), terdapat 4 (empat) cara
lingkungan mempengaruhi perilaku manusia :

Lingkungan membentuk
Lingkungan kepribadian
1 menghalangi
perilaku 3

Lingkungan akan
mempengaruhi citra
diri
Lingkungan
mengundang atau 2
mendatangkan perilaku 4

31
1 Lingkungan menghalangi perilaku, sehingga
menimbulkan keterbatasan kita dalam melakukan sesuatu

Contoh :

Tinggi meja akan mempengaruhi postur tubuh seseorang saat duduk.

Terdapat selisih antara tinggi siku duduk pengguna dengan tinggi permukaan
meja. Hal tersebut membuat mereka harus mengangkat bahu ketika
menggunakan meja . Dengan begitu akan menyebabkan tekanan yang lebih
besar pada siku bagian bawah dan menyebabkan kelelahan pada bahu
pengguna.

Untuk mengoperasikan komputer


tentunya kita akan bekerja dengan
menggunakan media seperti meja
dan kursi. Selain itu untuk
menciptakan suasana yang nyaman
kita juga perlu mengatur tempat
dimana kita bekerja.

32
2
Lingkungan mengundang atau mendatangkan perilaku,
menentukan bagaimana seseorang harus melakukan sesuatu.

Contoh :

Kursi besar (sofa) pada ruang tamu membuat seseorang duduk


bersandar ke kursi dengan santai.

Hal ini bertolak belakang dengan kursi yang memiliki sandaran


tegak dan dibungkus plastik agar selalu bersih membuat
seseorang duduk dengan panggung tegak dan tidak mengotorinya.

33
3
Lingkungan membentuk kepribadian, perilaku
yang dibatasi lingkungan dapat menjadi bagian
tetap dari diri yang menentukan arah
perkembangan kepribadian pada masa yang akan
datang.

Contoh :

Keberadaan ruang makan pada suatu rumah dapat


membentuk kepribadian anak.

Ruang makan yang menjadi tempat


berkumpulnya anggota keluarga di pagi hari Anak akan menjadi pribadi yang percaya
sebelum memulai aktivitas dan tempat berkumpul diri, mudah membuka diri pada orang
setelah selesai beraktivitas seharian, dapat lain, dan gampang bersosialisasi.
membentuk kepribadian anak.

34
4 Lingkungan akan mempengaruhi citra
diri, perilaku seseorang akan muncul bila
dipengaruhi oleh lingkungan

Contoh :

Direktur yang dikelilingi barang-barang mewah di ruang


kantornya, seperti adanya lukisan-lukisan mahal di dinding dan
karpet-karpet mewah di lantai.

Hal ini mempengaruhi citra diri direktur tadi, memunculkan


perasaan bahwa dirinya adalah orang yang penting dan memiliki
kekuasaan karna dikelilingi barang-barang mewah. Ini
membentuk perilaku angkuh pada seseorang.

35
Kesimpulan
Dalam merancang sesuatu tentu kita membuat sebuah lingkungan yang baik untuk
penggunanya. Sesuai dengan pernyataan yang pernah dikemukakan oleh Winston Churchill:
“We shape our buildings; then they shape us” – Winston Churchill (1943)
Sebuah arsitektur dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan sebaliknya, dari arsitektur itu
lah muncul kebutuhan manusia yang baru kembali.

“ Lingkungan dan perilaku adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan secara empiris. Karena
itu perilaku manusia selalu terjadi pada suatu tempat dan tidak dapat dievaluasi secara
keseluruhan tanpa pertimbangan faktor-faktor lingkungan.

Arsitektur adalah solusi untuk memfasilitasi perilaku manusia sesuai dengan kebutuhan.
Namun, dibalik sesuatu yang telah dibuat juga memunculkan perilaku baru dari sesuatu yang
kita fasilitasi sebelumnya.

36

Anda mungkin juga menyukai