Anda di halaman 1dari 27

SULISNAINY,DR

 Mikroorganisme terkecil
 Dapat melewati saringan kuman
 Virus neurotropik
 Virus pneumotropik
 Virus dermatotropik
 Virus viscerotropik
 Virus pantropik
 Bahan genetik terdiri dari D NA saja atau RNA
saja, tidak terdiri dari keduanya
 Struktur virus relatif sangat sederhana 
pembungkus yang mengelilingi asam nukleat
 Virus bereproduksi hanya dalam sel hidup,
yaitu dalam nukleus, sitoplasma atau
keduanya
 Virus tidak membelah diri secara pembelahan
biner melainkan  proses biosintesis majemuk
yang dimulai dengan pemecahan suatu
partikel virus infektif menjadi lapisan protein
pelindung dan komponen asam nukleat
infektif
 Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi
 mengambil alih kekuasaan dan pengawasan
sistem enzim sel hospes
 Virus yang menginfeksi sel mempergunakan
ribosom sel hospes untuk keperluan
metabolismenya
 Komponen utama virus dibentuk secara
terpisah  dan baru digabung di dalam sel
hospes
 Partikel virus lengkap disebut virion dan
terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi
lapisan protein ( bersifat antigenik) disebut
kapsid
 Dengan atau tanpa selubung diluar kapsid
 Mikroorganisme terkecil yang tidak dapat
dilihat dengan mikroskop biasa, kecuali
poxvirus
 Morfologi  mikroskop elektron
 Inti virion  asam nukleat yang serinng
bergabung dengan protein sehingga disebut
nukleoprotein
 Diluar nukleoprotein ada lapisan protein lain
sebagai pembungkus  kapsid
 Bagian terbesar struktur virus adalah protein
 Protein  komponen tunggal kapsid (bagian
terbesar dari selubung)
 Melindungi asam nukleat dari pengarug
ekstraselular
 Mempermudah proses penempelan pada sel
 Mempermudah proses penembusan ke dalam
sel
 Virus yang hanya terdiri dari asam nukleat dan
dikelilingi protein  maka virus sangat
mudah dipengaruhi faktor-faktor luar
 Umumnya virus sangat labil dengan pengaruh
panas  denaturasi kapsid  hilangnya
infektivitas ( ketidakmampuannya melekat
pada dinding sel)
 Semua virus dapat diinaktifkan oleh radiasi
elektromagnetik
 Sinar X menginaktifkan virus dengan cara
memecah asam nukleat
 Fenol
 Kresol
 HCl encer
 Natrium hipoklorit
 Sabun
 Garam empedu
 Serum normal
 Susu bebas lemak (skimmed milk)
 Gliserol
 Menghilangkan infektivitas virus
 Digunakan untuk disinfeksi dan antisepsis
 Pembuatan vaksin
 Port d’entrée virus
 Akibat infeksi virus dalam badan
 Penyebaran virus dalam badan
 Proses kekebalan tubuh terhadap infeksi
 Reaksi radang
 Faktor spesifik lain
 Saluran pernapasan : influenza
 Saluran pencernaan : Diare karena virus
 Kulit dan mukosa genitalia : herpes simplex
 Plasenta : rubela
 Penyebaran dekat : melalui ruang antar sel
( contoh  infeksi kulit oleh virus papiloma )
 Penyebaran jauh : melalui aliran darah, getah
bening dan susunan saraf
 Umumnya antibodi ( Ig G )mampu
menetralisir infeksi virus dengan cara
menghambat perlekatan virus pada sel dan
menyebabkan lisisnya virus
 Beberapa virus mampu menyebabkan
imunodepresi ( contoh : rubela,
citomegalovirus )
 Imunisasi
 Obat antivirus
 Vaksin dibuat dengan cara melemahkan atau
menginaktifkan virus liar dengan menyeleksi
muatan avirulen
 Vaksin dapat dibuat dengan rekayasa genetik,
rekayasa protein maupun cara sintetik
 Vaksin memenuhi syarat jika aman
pemakaiannya dan efektif
 Vaksin cacar
 Vaksin poliomielitis
 Vaksin demam kuning
 Vaksin hepatitis
 Vaksin campak
 dll
 Hampir seluruh vaksin virus sekarang
merupakan vaksin virus hidup
 Perkembangbiakan virus dilemahkan di dalam
sel hospes  merupakan rangsang imunogen
yang berlangsung lama
 Vaksin yang dipakai umumnya merupakan
mutan yang kurang virulen
 Untuk menunjukkan hilangnya virulensi 
virus tersebut dicoba pada binatang percobaan
dan akhirnya pada sukarelawan
 Aciklovir
 Cytarabin
 Amantadin
 Dactinomicyn
 Dll

Anda mungkin juga menyukai