(PSF404)
MODUL SESI 1
PENDAHULUAN PENJAMINAN MUTU DAN CPOB
DISUSUN OLEH
APT. MUCHAMMAD REZA GHOZALY, M.SI
Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan
dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan misi-misi
sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
b. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
c. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan
2. Topik Perkuliahan
Mata kuliah Penjaminan Mutu dan CPOB membahas mengenai CPOB terbaru yaitu
CPOB 2018. Hal – hal yang dibahas dalam perkuliahan ini adalah system mutu industry
farmasi, personalia, bangunan- fasilitas, peralatan, produksi, cara penyimpanan dan
pengiriman obat yang baik, pengawasan mutu, inspeksi diri, audit mutu dan persetujuan
pemasok, keluhan dan penarikan produk, dokumentasi, kegiatan alih daya, kualifikasi dan
validasi, aneks CPOM dan perbandingan antara CPOB seri 2018, 2012 serta 2006
Topik mata kuliah Farmasi fisika diselesaikan sebelum ujian tengah semester (UTS)
dan setelah UTS atau sebelum ujian akhir semester (UAS).
Mata kuliah Penjaminan Mutu dan CPOB memiliki tujuan perkuliahan yang harus
diwujudkan dalam satu semester perkuliahan. Adapun tujuan perkuliahan yang dimaksud
adalah:
Setelah selesai pembelajaran diharapkan:
1. Mahasiswa dapat memahami dasar – dasar Penjaminan Mutu dan CPOB
2. Mahasiswa dapat menguraikan tentang aspek – aspek Penjaminan Mutu dan CPOB
3. Mahasiswa dapat memberi contoh aspek – aspek Penjaminan Mutu dan CPOB
Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah Farmasi fisika menggunakan berbagai buku
referensi. Ada beberapa buku yang direkomendasikan untuk dipelajari, yakni:
1. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2012. Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta
C. Latihan
1. Sebutkan visi Universitas Esa Unggul !
2. Jelaskan klasifikasi topik-topik perkuliahan mata kuliah Penjaminan Mutu dan
CPOB !
3. Sebutkan salah satu buku yang digunakan dalam perkuliahan Penjamianan Mutu
dan CPOB !
D. Kunci Jawaban
1. Visi Universitas Esa Unggul adalah menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu
pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
2. Adapun topik-topik perkuliahan sebelum UTS adalah:
1. Prinsip
Pemegang Izin Industri Farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai
tujuan penggunaan, memenuhi persyaratan Izin Edar atau Persetujuan Uji Klinik, jika
diperlukan, dan tidak menimbulkan risiko yang membahayakan pasien pengguna disebabkan
karena keamanan, mutu atau efektivitas yang tidak memadai. Industri farmasi harus
menetapkan manajemen puncak yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan atau
pabrik dengan kewenangan dan tanggung jawab memobilisasi sumber daya dalam perusahaan
atau pabrik untuk mencapai kepatuhan terhadap regulasi.
Manajemen puncak bertanggung jawab untuk pencapaian sasaran mutu, yang
memerlukan partisipasi dan komitmen dari personel pada semua tingkat di berbagai
departemen dalam perusahaan, juga pemasok dan distributor. Untuk mencapai sasaran mutu
yang handal, diperlukan Sistem Mutu yang didesain secara komprehensif dan diterapkan
secara benar serta mencakup Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Manajemen Risiko Mutu.
Pelaksanaan sistem ini hendaklah didokumentasi lengkap dan dimonitor dipantau
efektivitasnya. Semua bagian Sistem Mutu hendaklah didukung ketersediaan personel yang
kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang cukup dan memadai. Tambahan
tanggung jawab legal diberikan kepada pemegang Izin Industri Farmasi (IIF) dan kepada
Pemastian Mutu.
Konsep dasar Manajemen Mutu, Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), dan
Manajemen Risiko Mutu adalah saling terkait. Konsep dasar yang diuraikan di sini
menekankan kepentingan hubungan konsep tersebut dalam produksi dan pengawasan obat.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 5 / 16
Unsur dasar manajemen mutu adalah:
1. Suatu infrastruktur atau sistem mutu Industri Farmasi yang tepat mencakup
struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber daya; dan
2. Tindakan sistematis yang diperlukan untuk mendapatkan kepastian dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi, sehingga produk (atau jasa pelayanan) yang
dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Keseluruhan tindakan tersebut disebut Pemastian Mutu.
Semua bagian Sistem Mutu Industri Farmasi hendaklah didukung dengan ketersediaan
personel yang kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang cukup dan memadai.
Kepala Bagian Pemastian Mutu memiliki tambahan tanggung jawab secara hukum.
1. Manajemen Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua aspek baik
secara individual maupun secara kolektif, yang akan memengaruhi mutu produk.
Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan
untuk memastikan bahwa obat memiliki mutu yang sesuai tujuan penggunaan.
Oleh karena itu Manajemen Mutu mencakup juga Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB)
2. CPOB diterapkan di semua tahap siklus hidup dari pembuatan obat untuk uji
klinik, transfer teknologi, produksi komersial hingga produk tidak diproduksi lagi.
Namun, Sistem Mutu Industri Farmasi dapat meluas ke tahap siklus hidup
pengembangan produk seperti diuraikan dalam ICH Q10, yang memfasilitasi
inovasi dan perbaikan berkesinambungan serta memperkuat hubungan antara
kegiatan pengembangan produk dan kegiatan pembuatan produk.
3. Luas dan kompleksitas aktivitas perusahaan hendaklah dipertimbangkan saat
mengembangkan suatu Sistem Mutu Industri Farmasi yang baru maupun ketika
memodifikasi sistem yang sudah ada. Desain system hendaklah menggabungkan
prinsip-prinsip manajemen risiko yang tepat termasuk penggunaan perangkat yang
tepat. Sementara beberapa aspek suatu sistem dapat berlaku di seluruh unit
perusahaan dan aspek lain hanya di satu pabrik yang spesifik, keefektifan suatu
sistem biasanya ditunjukkan pada tingkat unit.
1. CPOB adalah bagian dari Manajemen Mutu yang memastikan obat dibuat dan
dikendalikan secara konsisten untuk mencapai standar mutu yang sesuai dengan
tujuan penggunaan dan persyaratan Izin Edar, Persetujuan Uji Klinik atau
spesifikasi produk. CPOB mencakup Produksi dan Pengawasan Mutu. Prinsip
dasar CPOB adalah:
• Semua proses pembuatan obat ditetapkan secara jelas, dikaji secara
sistematis berdasarkan pengalaman dan terbukti mampu menghasilkan obat
yang memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang ditetapkan secara
konsisten
• Tahap kritis dalam proses pembuatan, dan perubahan signifikan dalam
proses divalidasi
• Tersedia semua fasilitas CPOB yang diperlukan mencakup:
i. Personel terkualifikasi dan terlatih
ii. Bangunan-fasilitas dengan luas yang memadai
iii. Peralatan dan sarana penunjang yang sesuai
iv. Bahan, wadah dan label yang benar
v. Prosedur dan instruksi yang disetujui sesuai Sistem Mutu Industri
Farmasi
vi. Tempat penyimpanan dan transportasi memadai.
• Prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk instruksi dengan Bahasa jelas,
tidak bermakna ganda, dapat diterapkan secara spesifik pada fasilitas yang
tersedia
• Prosedur dan instruksi dilaksanakan dengan benar dan operator diberi
pelatihan untuk menerapkannya
• Pencatatan dilakukan selama pembuatan baik secara manual dan/atau
dengan alat pencatat yang menunjukkan bahwa semua langkah pembuatan
4. Pengawasan Mutu
1. Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah dilakukan terhadap semua obat
terdaftar, termasuk produk ekspor, dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi
proses, kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk
jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk
produk dan proses. Pengkajian mutu produk secara berkala biasanya dilakukan
tiap tahun dan didokumentasikan, dengan mempertimbangkan hasil kajian ulang
sebelumnya dan hendaklah meliputi paling sedikit:
• Kajian terhadap bahan awal dan bahan pengemas yang digunakan untuk
produk, terutama yang dipasok dari sumber baru; khususnya pengkajian
ketertelusuran rantai pasokan bahan aktif obat
• Kajian terhadap pengawasan selama-proses kritis dan hasil pengujian
produk jadi
C. Latihan
1. Jelaskan tentang salah satu bagian dalam system mutu industry farmasi !
2. Jelaskan tentang manajemen risiko mutu !
3. Jelaskan tentang pengkajian mutu produk !
4. Sebutkan prinsip dasar pengawasan mutu !
D. Kunci Jawaban
1. Manajemen Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua aspek baik
secara individual maupun secara kolektif, yang akan memengaruhi mutu produk.
Manajemen Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat, dengan tujuan
untuk memastikan bahwa obat memiliki mutu yang sesuai tujuan penggunaan. Oleh
karena itu Manajemen Mutu mencakup juga Cara Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB)
CPOB diterapkan di semua tahap siklus hidup dari pembuatan obat untuk uji klinik,
transfer teknologi, produksi komersial hingga produk tidak diproduksi lagi. Namun,
Sistem Mutu Industri Farmasi dapat meluas ke tahap siklus hidup pengembangan
produk seperti diuraikan dalam ICH Q10, yang memfasilitasi inovasi dan
perbaikan berkesinambungan serta memperkuat hubungan antara kegiatan
pengembangan produk dan kegiatan pembuatan produk.
E. Daftar Pustaka
1. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2012. Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta
2. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2013. Petunjuk Operasional Penerapan
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012 Jilid I. Jakarta
3. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2014. Petunjuk Operasional Penerapan
Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012 Jilid II. Jakarta
4. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2018. Peratuan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 34 Tahun 2018, Jakarta