Anda di halaman 1dari 18

MODUL SWAMEDIKASI

( PSF 330 )

MODUL 1
PEDOMAN PENGGUNAAN OBAT BEBAS DAN OBAT
BEBAS TERBATAS

DISUSUN OLEH
apt Dra FARIDA INDYASTUTI SE, MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 18
PENGANTAR

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menguraikan visi dan misi Universitas Esa Unggul
2. Merinci topik-topik perkuliahan Swamedikasi
3. Mengidentifikasi buku referensi serta komponen dan proporsi penilaian mata
kuliah Swamedikasi

B. Uraian dan Contoh


Topik mata kuliah Swamedikasi terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian ke-1 sebelum
ujian tengah semester (UTS), dan topik-topik setelah UTS atau sebelum ujian akhir
semester (UAS).
Adapun topik-topik perkuliahan sebelum UTS adalah :
a. Topik 1 - Pedoman penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
b. Topik 2 - Peran apoteker dalam penggunaan obat bebas dan bebas terbatas
c. Topik 3 - Swamedikasi penyakit Batuk
d. Topik 4 - Swamedikasi penyakit Flu
e. Topik 5 - Swamedikasi penyakit Demami
f. Topik 6 - Swamedikasi Nyeri
g. Topik 7 – Swamedikasi penyakit Maag
Untuk topik-topik perkuliahan sebelum UAS adalah :
a. Topik 08 – Swamedikasi penyakit Kecacingan
b. Topik 09 – Swamedikasi penyakit Diare
c. Topik 10 – Swamedikasi masalah biang keringat dan jerawat
d. Topik 11 – Swamedikasi penyakit Kadas, Kurap dan Panu
e. Topik 12 – Swamedikasi masalah Ketombe
f. Topik 13 – Swamedikasi penyakit Kudis dan Kutil
g. Topik 14 – Swamedikasi kasus Luka bakar, Luka iris dan Luka serut
Untuk penilaian akhir, komponen nilai yang digunakan terdiri dari kehadiran, UTS,
UAS dan penugasan. Dalam kuliah online komponen penugasan ditambah dengan kuis,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 18
sedangkan komponen kehadiran tidak diperhitungkan karena ditekankan pada aspek
aktivitas di website. Adapun proporsi penilaiannya sebagai berikut :
a. UTS = 30 %
b. UAS = 30 %
c. Kuis = 20 %
d. Tugas = 20 %

C. Latihan
a. Sebutkan visi Universitas Esa Unggul !
b. Jelaskan topik-topik perkuliahan mata kuliah Swamedikasi
c. Sebutkan salah satu buku yang digunakan dalam perkuliahan Swamedikasi
d. Apakah komponen yang digunakan dalam penilaian kuliah online mata kuliah
Swamedikasi

D. Kunci Jawaban
a. Visi Universitas Esa Unggul adalah menjadi perguruan tinggi kelas dunia
berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam
mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
b. Topik perkuliahan Swamedikasi terdiri dari 2 bagian. Sebelum UTS dan
sebelum UAS
Sebelum UTS :
Topik 01 - Pedoman penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas
Topik 02 - Peran apoteker dalam penggunaan obat bebas dan bebas terbatas
. Topik 03 - Swamedikasi penyakit Batuk
. Topik 04 - Swamedikasi penyakit Flu
. Topik 05 - Swamedikasi penyakit Demami
. Topik 06 - Swamedikasi Nyeri
. Topik 07 – Swamedikasi penyakit Maag
Sebelum UAS :
Topik 08 – Swamedikasi penyakit Kecacingan
. Topik 09 – Swamedikasi penyakit Diare
. Topik 10 – Swamedikasi masalah biang keringat dan jerawat
. Topik 11 – Swamedikasi penyakit Kadas, Kurap dan Panu

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 18
. Topik 12 – Swamedikasi masalah Ketombe
. Topik 13 – Swamedikasi penyakit Kudis dan Kutil
. Topik 14 – Swamedikasi kasus Luka bakar, Luka iris dan Luka serut
c. Buku referensi yang digunakan dalam perkulaiahan ini adalah Pedoman
penggunaan obat bebas dan bebas terbatas
d.. Komponen penilaian mata kuliah Swamedikasi adalah UTS, UAS, kuis dan
Tugas.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 18
PEDOMAN PENGGUNAAN OBAT BEBAS DAN
OBAT BEBAS TERBATAS

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan perlu peran
aktif pemerintah, tenaga kesehatan maupun masyarakat
2. Dapat memberi informasi untuk mengatasi keluhan penyakit yang ringan dengan
swamedikasi
3. Memahami informasi umum tentang obat
4. Memahami petunjuk pemakaian obat

B. Uraian dan Contoh


1. LATAR BELAKANG
 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(Undang – Undang Kesehatan)
 Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
 Sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan yaitu masyarakat yang mandiri
untuk hidup sehat, dan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat maka diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan
diselenggarakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

2. TUJUAN PEDOMAN

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 18
Sebagai pedoman bagi masyarakat yang ingin melakukan swamedikasi dan sebagai
bahan bagi Apoteker untuk membantu masyarakat dalam melakukan swamedikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya kesehatan harus dilakukan secara integral oleh
seluruh komponen, baik pemerintah, tenaga kesehatan maupun masyarakat.
Oleh karena itu masyarakat harus berperan aktif dalam mengupayakan kesehatannya
sendiri.
Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah
swamedikasi.
Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan keluhan dan penyakit
ringan yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk,
influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain.
Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan
keterjangkauan pengobatan.
Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan
pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat
dan penggunaannya.
Dalam hal ini Apoteker dituntut untuk dapat memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyalahgunaan obat (drug
abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse).
Masyarakat cenderung hanya tahu merk dagang obat tanpa tahu zat berkhasiatnya.

3. RUANG LINGKUP
Pengobatan sendiri disini dibatasi untuk penyakit ringan seperti batuk, flu (influenza),
demam, nyeri, sakit maag, kecacingan, diare, biang keringat, jerawat, kadas/ kurap,
ketombe, kudis, kutil, luka bakar,luka iris luka serut.

4. INFORMASI UMUM TENTANG OBAT


Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi (Undang-Undang Kesehatan)
Obat jadi adalah obat yang sudah dalam bentuk siap pakai, dibedakan antara obat
generik dan obat merek dagang.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 18
Obat generik adalah obat jadi terdaftar yang menggunakan nama generik yaitu nama
obat internasional atau nama lazim yang sering dipakai.
Penulisan obat generik menunjukkan :
1. Nama generik lebih informatif dari pada nama dagang
2. Memberi kemudahan pemilihan produk
3. Produk obat generik pada dasarnya lebih murah daripada produk nama dagang
4. Resep/ order dengan nama generik mempermudah substitusi produk yang sesuai
Obat esensial adalah obat yang paling banyak dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
bagi masyarakat terbanyak dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial yang ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan
Obat generik berlogo adalah obat jadi dengan nama generik yang diedarkan dengan
mencantumkan logo khusus pada penandaannya
OGB dibuat untuk mendukung program pemerintah dalam menyediakan obat yang
bermutu dan terjangkau
Logo adalah tanda pengenal yang diberikan pada obat generik yang memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan Menteri Kesehatan

Logo tsb merupakan tanda bahwa OGB telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan
dan diproses dengan standar CPOB
Obat nama dagang adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama
pembuat atau yang dikuasakannya, dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang
memproduksinya.
Obat palsu adalah obat jadi yang diproduksi oleh pabrik obat yang tidak terdaftar,
obat yang tidak terdaftar atau obat jadi yang kadarnya menyimpang 20 % atau lebih
dari persyaratan yang ditentukan.
Obat asli adalah obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah Indonesia,
terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan
tradisional
Alkes adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau
perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk digunakan dalam :
Pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan, peringanan atau
pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau
gejalanya pada manusia

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 18
Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur badan manusia
Diagnosa kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama hamil dan setelah
melahirkan termasuk pemeliharaan bayi
Usaha mencegah kehamilan pada manusia dan tidak termasuk golongan obat
Kosmetika adalah bahan/ campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikkan/ disemprotkan pada badan/ bagian badan mamusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara/ menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak
termasuk golongan obat
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam peraturan
perundang-undangan
Contoh : urine bag, jarum suntik (spuit), kain kasa, masker, nurse cap, plester perban,
sarung tangan medis, underpad, gelang pasien, pampers, tissue alkohol, selang oksigen

a. PENGGOLONGAN OBAT
Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan
serta pengamanan distribusinya.
Penggolongan obat menurut Permenkes No. 917/1993 adalah :
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi
berwarna hitam.

Contoh : Parasetamol
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat
dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis
tepi berwarna hitam.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 18
Contoh : CTM
3. Obat Keras dan Psikotropika
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis
tepi berwarna hitam.

Contoh : Asam Mefenamat


Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
4. Obat Narkotika
Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin

b. INFORMASI KEMASAN, ETIKET DAN BROSUR


Sebelum menggunakan obat, bacalah sifat dan cara pemakaiannya pada etiket, brosur atau
kemasan obat agar penggunaannya tepat dan aman.
Pada setiap brosur atau kemasan obat selalu dicantumkan:
• Nama obat
• Komposisi
• Indikasi
• Informasi cara kerja obat
• Aturan pakai
• Peringatan (khusus untuk obat bebas terbatas)
• Perhatian
• Nama produsen
• Nomor batch/lot
• Nomor registrasi
Nomor registrasi dicantumkan sebagai tanda ijin edar absah yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 18
diberikan oleh pemerintah pada setiap kemasan obat.
• Tanggal kadaluarsa

c. TANDA PERINGATAN
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas,
Berupa empat persegi panjang berwarna hitam
Ukuran panjang 5 (lima) centimeter, lebar 2 (dua) centimeter
Memuat pemberitahuan berwarna putih sbb :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 18
d. CARA PEMILIHAN OBAT
Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
a) Gejala atau keluhan penyakit
b) Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus dan lain-lain.
c) Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu.
d) Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan interaksi obat
yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat.
e) Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat
yang sedang diminum.
f) Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada Apoteker.

e. CARA PENGGUNAAN OBAT


 Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus.
 Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.
 Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan
penggunaan dan tanyakan kepada Apoteker dan dokter.
 Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit sama.
 Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan kepada
Apoteker.
Cara Pemakaian Obat Yang Tepat :
 Obat digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam
jangka waktu terapi sesuai dengan anjuran.
 Minum obat sesuai waktunya
 Bila anda hamil atau menyusui tanyakan obat yang sesuai
 Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya
 Minum obat sampai habis
Biasanya keterangan tsb diikuti dengan pictogram yang sesuai

5. PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT ORAL (pemberian obat melalui mulut)


Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praktis, mudah dan aman.
Yang terbaik adalah minum obat dengan segelas air
 Ikuti petunjuk dari profesi pelayan kesehatan (saat makan atau saat perut kosong)
 Obat untuk kerja diperlama (long acting) harus ditelan seluruhnya. Tidak boleh dipecah
atau dikunyah
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
18
 Sediaan cair, gunakan sendok obat atau alat lain yang telah diberi ukuran untuk ketepatan
dosis. Jangan gunakan sendok rumah tangga.
 Jika penderita sulit menelan sediaan obat yang dianjurkan oleh dokter minta pilihan
bentuk sediaan lain.

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT ORAL UNTUK BAYI/ ANAK BALITA


 Sediaan cair untuk bayi dan balita harus jelas dosisnya, gunakan sendok takar dalam
kemasan obatnya.
 Segera berikan minuman yang disukai anak setelah pemberian obat yang terasa tidak
enak/ pahit

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT TETES MATA


 Ujung alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata) dan selalu
ditutup rapat setelah digunakan.
 Untuk glaukoma atau inflamasi, petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan harus
diikuti dengan benar.
 Cara penggunaan adalah cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari telunjuk kelopak
mata bagian bawah ditarik ke bawah untuk membuka kantung konjungtiva, obat
diteteskan pada kantung konjungtiva dan mata ditutup selama 1-2 menit, jangan
mengedip.
 Ujung mata dekat hidung ditekan selama 1-2 menit
 Cuci tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT SALEP MATA


 Ujung tube salep jangan tersentuh oleh benda apapun (termasuk mata).
 Cuci tangan, kepala ditengadahkan, dengan jari telunjuk kelopak mata bagian bawah
ditarik ke bawah untuk membuka kantung konjungtiva, tube salep mata ditekan hingga
salep masuk dalam kantung konjungtiva dan mata ditutup selama 1-2 menit. Mata
digerakkan ke kiri-kanan, atas-bawah.
 Setelah digunakan, ujung kemasan salep diusap dengan tissue bersih (jangan dicuci
dengan air hangat) dan wadah salep ditutup rapat.
 Cuci tangan untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada tangan.

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT TETES HIDUNG


Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 11 /
18
 Hidung dibersihkan dan kepala ditengadahkan bila penggunaan obat dilakukan sambil
berdiri dan duduk atau penderita cukup berbaring saja.
 Kemudian teteskan obat pada lubang hidung dan biarkan selama beberapa menit agar
obat dapat tersebar di dalam hidung
 Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
 Setelah digunakan, alat penetes dibersihkan dengan air panas dan keringkan dengan
tissue bersih.

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT SEMPROT HIDUNG


 Hidung dibersihkan dan kepala tetap tegak. Kemudian obat disemprotkan ke dalam
lubang hidung sambil menarik napas dengan cepat.
 Untuk posisi duduk, kepala ditarik dan ditempatkan diantara dua paha
 Setelah digunakan, botol alat semprot dicuci dengan air hangat tetapi jangan sampai air
masuk ke dalam botol kemudian dikeringkan dengan tissue bersih.

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT TETES TELINGA


 Ujung alat penetes jangan menyentuh benda apapun termasuk telinga
 Cuci tangan sebelum menggunakan obat tetes telinga
 Bersihkan bagian luar telinga dengan ”cotton bud”
 Jika sediaan berupa suspensi, sediaan harus dikocok terlebih dahulu
 Cara penggunaan adalah penderita berbaring miring dengan telinga yang akan ditetesi
obat menghadap ke atas. Untuk membuat lubang telinga lurus sehingga mudah ditetesi
maka bagi penderita dewasa telinga ditarik ke atas dan ke belakang, sedangkan bagi
anak-anak telinga ditarik ke bawah dan ke belakang. Kemudian obat diteteskan dan
biarkan selama 5 menit
 Bersihkan ujung penetes dengan tissue bersih.

Petunjuk Pemakaian Obat Supositoria


 Cuci tangan, suppositoria dikeluarkan dari kemasan, suppositoria dibasahi dengan air.
 Penderita berbaring dengan posisi miring dan suppositoria dimasukkan ke dalam rektum.
 Masukan supositoria dengan cara bagian ujung supositoria didorong dengan ujung jari
sampai melewati otot sfingter rektal; kira-kira ½ - 1 inchi pada bayi dan 1 inchi pada
dewasa.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
18
 Jika suppositoria terlalu lembek untuk dapat dimasukkan, maka sebelum digunakan
sediaan ditempatkan dalam lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan pada
air mengalir sebelum kemasan dibuka
 Setelah penggunaan suppositoria, tangan penderita dicuci bersih.

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT KRIM/ SALEP REKTAL


 Bersihkan dan keringkan daerah rektal, kemudian masukkan salep atau krim secara
perlahan ke dalam rektal.
 Cara lain adalah dengan menggunakan aplikator. Caranya adalah aplikator dihubungkan
dengan wadah salep/krim yang sudah dibuka, kemudian dimasukkan ke dalam rektum
dan sediaan ditekan sehingga salep/ krim keluar.
Buka aplikator dan cuci bersih dengan air hangat dan sabun.
 Setelah penggunaan, tangan penderita dicuci bersih

PETUNJUK PEMAKAIAN OBAT VAGINA


 Cuci tangan sebelum menggunakan obat dan gunakan aplikator sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari industri penghasil sediaan.
 Jika penderita hamil, maka sebelum menggunakan obat sebaiknya berkonsultasi terlebih
dahulu dengan profesional perawatan kesehatan.
 Penderita berbaring dengan kedua kaki direnggangkan dan dengan menggunakan
aplikator obat dimasukkan ke dalam vagina sejauh mungkin tanpa dipaksakan dan
biarkan selama beberapa waktu.
 Setelah penggunaan, aplikator dan tangan penderita dicuci bersih dengan sabun dan air
hangat.

f. EFEK SAMPING
Efek samping obat adalah setiap respons obat yang merugikan dan tidak diharapkan yang
terjadi karena penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosis dan terapi.
Yang perlu diketahui tentang efek samping adalah :
• Baca dengan seksama kemasan atau brosur obat, efek samping yang mungkin timbul.
• Untuk mendapatkan informasi tentang efek samping yang lebih lengkap dan apa yang harus
dilakukan bila mengalaminya, tanyakan pada Apoteker.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
18
• Efek samping yang mungkin timbul antara lain reaksi alergi gatal-gatal, ruam, mengantuk,
mual dan lain-lain.
• Penggunaan obat pada kondisi tertentu seperti pada ibu hamil, menyusui, lanjut usia, gagal
ginjal dan lain-lain dapat menimbulkan efek samping yang fatal, penggunaan obat harus di
bawah pengawasan dokter/ Apoteker.

g. CARA PENYIMPANAN OBAT


1. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
2. Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti yang
tertera pada kemasan.
3. Simpan obat ditempat yang tidak panes atau tidak lembab karena dapat menimbulkan
kerusakan.
4. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika
tertulis pada etiket obat.
5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

h. TANGGAL KADALUARSA
Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud, mutu dan
kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat.
Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun.
Obat rusak merupakan obat yang mengalami perubahan mutu, seperti :
1. Tablet
- Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa
- Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, lubang, sumbing, pecah, retak dan atau terdapat
benda asing, jadi bubuk dan lembab
- Kaleng atau botol rusak
2. Tablet salut
- Pecah-pecah, terjadi perubahan warna
- Basah dan lengket satu dengan lainnya
- Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
3. Kapsul
- Perubahan warna isi kapsul
- Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu sama lain

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
18
4. Cairan
- Menjadi keruh atau timbul endapan
- Konsistensi berubah
- Warna atau rasa berubah
- Botol plastik rusak atau bocor
5. Salep
- Warna berubah
- Pot atau tube rusak atau bocor
- Bau berubah

i. DOSIS
Dosis merupakan aturan pemakaian yang menunjukkan jumlah gram atau
volume dan frekuensi pemberian obat untuk dicatat sesuai dengan umur
dan berat badan pasien.
- Gunakan obat tepat waktu sesuai aturan pemakaian.
Contoh :
• Tiga kali sehari berarti obat diminum setiap 8 jam sekali
• Obat diminum sebelum atau sesudah makan
• Jika menggunakan obat-obat bebas, ikuti petunjuk pada kemasan atau
brosur/ leaflet
- Bila terlupa minum obat :
• Minumlah dosis yang terlupa segera setelah ingat, tetapi jika hampir
mendekati dosis berikutnya, maka abaikan dosis yang terlupa dan
kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan.
• Jangan menggunakan dua dosis sekaligus atau dalam waktu yang berdekatan.

j. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Kemasan/ wadah
Harus tersegel dengan baik, tidak rusak, tidak berlubang, tanggal kadaluarsa jelas
terbaca.
2. Penandaan pada wadah
- Baca zat berkhasiat dan manfaatnya
- Baca aturan pakainya, misalnya sebelum atau sesudah makan
- Untuk pencegahan overdosis, jangan minum obat 2 kali dosis bila sebelumnya lupa

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
18
minum obat
- Baca kontraindikasinya
Misalnya: - tidak boleh diminum oleh ibu hamil/menyusui
- tidak boleh diminum oleh penderita gagal ginjal
- Baca efek samping yang mungkin timbul
- Baca cara penyimpanannya
3. Bila ragu tanyakan pada Apoteker
4. Bila sakit berlanjut hubungi dokter

6. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan swamedikasi
2. Sebutkan ruang lingkup materi yang dipelajari dalam swamedikasi
3. Apa yang ditunjukkan dengan penulisan obat dengan nama generik

7. Kunci Jawaban
1. Swamedikasi merupakan upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri
2. Ruang lingkup swamedikasi dibatasi untuk penyakit ringan seperti batuk, flu
(influenza), demam, nyeri, sakit maag, kecacingan, diare, biang keringat,
jerawat, kadas/ kurap, ketombe, kudis, kutil, luka bakar,luka iris luka serut.
3. Penulisan obat generik menunjukkan :
1. Nama generik lebih informatif dari pada nama dagang
2. Memberi kemudahan pemilihan produk
3. Produk obat generik pada dasarnya lebih murah daripada produk nama
dagang
4. Resep/ order dengan nama generik mempermudah substitusi produk yang
sesuai

Daftar Pustaka
1. Kepmenkes RI No. 347 / 1990 tentang Obat Wajib Apotek (OWA).
2. Permenkes RI No. 919/ Menkes/ Per/ X/ 1993 tentang kriteria Obat yang dapat
diserahkan tanpa Resep.
3. Pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas, Departemen Kesehatan
RI, 2008
4. http://cdn.stikesmucis.ac.id/PEDOMAN%20PENGGUNAAN%20OBAT%20
BEBAS%20%20DAN%20BEBAS%20TERBATAS.pdf
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 16 /
18
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 17 /
18

Anda mungkin juga menyukai