Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN KDRT
Dina Husna (180101144)
Konsep Dasar
Perilaku
Kekerasan
Pengertian
Kekerasan (violence) merupakan suatu bentuk perilaku agresi (aggressive behavior) yang menyebabkan
penderitaan atau menyakiti orang lain, termasuk terhadap hewan atau benda-benda. Ada perbedaan antara
agresi sebagai bentuk pikiran maupun perasaan dengan agresi sebagai bentuk perilaku. Agresi adalah suatu
respon terhadap kemarahan, kekecewaan, perasaan dendam atau ancaman yang memancing amarah
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan hilangnya kendali perilaku seseorang yang diarahkan pada diri
sendiri (dapat berupa melukai diri sendiri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri), orang lain
(dengan melakukan tindakan agresif pada orang lain) atau lingkungan seperti perilaku lingkungan
Faktor terjadinya Perilaku Kekerasan

01 Faktor Predisposisi

03 Faktor Sosial Budaya

02 Faktor Psikologis
Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan

 Muka merah dan tegang


 Pandangan tajam
 Mengatupkan rahang dengan kuat
 Menggepalkan tangan
 Bicara kasar
 Suara tinggi, menjerit atau berteriak
 Mengancam secara verbal dan fisik
Konsep Asuhan
Keperawatan Pada
Perilaku Kekerasan
Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar


utama dari proses keperawatan dan
merupsksn proses yang sistematis dala
pengumpulan data dari berbagai sumber
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan pasien. Tahap pengkajian
terdiri atas pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan atau masalah pasien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan diterapkan sesuai dengan data


yang didapat, walaupun saat ini tidak melakukan
perilaku kekerasan tetapi pernah melakukan atau
mempunyai riwayat perilaku kekerasan dan belum
mempunyai kemampuan mencegah atau
mengontrol perilaku kekerasan
tersebut.
Tujuan
1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3. Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4. Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah atau mengontrol perilaku
kekerasannya
6. Pasien dapat mencegah atau mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik,
spiritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka
Tindakan

1. Bina hubungan saling percaya


Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus dilakukan dalam rangka membina
hubungan saling percaya adalah :
• Mengucapkan salam terapeutik
• Berjabat tangan
• Menjelaskan tujuan interaksi
• Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
3. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
• Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
• Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
• Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
• Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
• Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
Strategi
Pelaksaan
Latihan strategi pelaksanaan 1
untuk pasien : pengkajian dan latihan nafas dalam dan memukul kasur atau bantal.
Identifikasi penyebab, tanda dangejala perilaku kekerasan yang dilakukan, akibat perilaku
kekerasan yang dilakukan, jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan: fisik, obat, verbal
dan spiritual. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik (tarik nafas dalam dan
pukul kasur atau bantal, lalu masukan kedalam jadwal kegiatan untuk latihan fisik.
Latihan strategi pelaksanaan 2
untuk pasien : latihan minum obat Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan, validasi
kemampuan melakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur atau bantal, tanyakan manfaatnya
dan beri pujian, latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat ( jelaskan enam benar
: benar nama, benar jenis, benar obat, benar waktu, benar cara, kontiniutas minum obat),
masukan pada jadwal kegiatan latihan fisik dan minum obat.
Latihan strategi pelaksanaan 3
untuk pasien : Latihan cara sosial atau verbal
Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan, validasi kemampuan pasien melakukan tarik
nafas dalam dan pukul kasur atau bantal, mimun obat dengan benar dan patuh, tanyakan
manfaatnya dan beri pujian, latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal ( tiga
cara yaitu: mengungkapkan dengan baik, meninta dengan baik dan menolak dengan baik),
masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat dan verbal.
Thanks!
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai