Anda di halaman 1dari 74

Landasan Historis

Pendidikan
Kelompok 9
Annisa Agustiana (2008325)
Baifan Rohai (2009048)
Evi Novianti (2008471)
Norazrin Khoirunnisa (2009306)
Zulhakim Romana (2008690)
CONTENTS OF THIS PRESENTATION

1. Landasan Historis Zaman Portugis


2. Landasan Historis Zaman VOC dan
Belanda
3. Landasan Historis Zaman Jepang
4. Perintisan Pendidikan Nasional
MASA
PENDUDUKAN
PORTUGIS
1. Zaman Portugis
Setelah menguasai Malaka tahun 1511, Portugis
terus menelusuri bagian timur Indonesia untuk
mencari rempah-rempah. Saat dalam misi mencari
rempah-rempah, bangsa Portugis selalu diikuti oleh
misionaris Roma Katolik.

Setelah menemukan daerah baru, mereka


menjadikan masyarakat setempat untuk memeluk
agama Roma Katolik. Setelah dibaptis, kemudian
mereka diberi
pendidikan agar agama yang mereka
peluk tetap bertahan dan berkembang
Pada tahun 1536, Pimpinan Portugis Antonio
Galvano, Portugis mendirikan sekolah seminari
pertama untuk anak-anak dari orang elit pribumi
Maluku.
Kurikulum pendidikan Portugis terdiri dari
pelajaran agama Katolik, membaca, menulis,
dan berhitung. Selain kepulauan Maluku,
sekolah juga ada di pulau Solor dengan murid
berjumlah 50 orang.
Pada tahun 1506-1552 tokoh Nasrani
Franciscus Xaverius menyatakan untuk
penyebaran agama nasrani perlu banyak
mendirikan sekolah-sekolah.
MASA
PENDUDUKAN VOC
DAN BELANDA
2. Zaman VOC
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan
1. Mengembangkan ajaran agama kristen protestan
2. Pendidikan diberikan kepada bumi putera untuk mendapatkan
tenaga pembantu yang murah, yang dapat dipekerjakan VOC
B. Jenis Sekolah
1. Pendidikan Dasar
Batavische School (1617), Burgerschool (1630).
Bertujuan untuk mendidik budi pekerti.
2. Sekolah Latin
Dibentuk karena di Eropa menggunakan bahasa latin
3. Seminarium Theologica
Bertujuan mendidik calon-calon pendeta
4. Akademi Pelayaran
Bertujuan mendidik calon perwira pelayaran

Semua penyelenggaran pendidikan oleh Belanda hanya ditujukan untuk


masyarakat yang beragama kristen, karena tujuannya memang mengembangkan
agama kristen
C. Pemerintahan Hindia Belanda
Pada akhir abad 18 VOC bangkrut, kemudian diganti oleh pemerintah Belanda
langsung yang menguasai Indonesia . Bersamaan dengan itu, di Eropa telah terj
adi perubahan dalam alam pikiran baru .(Aufklarung).
a. Pengaruh Aufklarung pada pendidikan:
1. Manusia bebas memberikan kritik terhadap berbagai persoalan
sesuai dengan kata hatinya
2. Setiap anak dapat memilih agamanya sendiri sesuai dengan hati
nuraninya
3. Gereja harus dipisahkan dari negara/pemerintahan
4. Pelopor sistem pendidikan baru, yaitu pendidikan yang
diselenggarakan oleh negara (sekolah negeri)
5. Sekolah bebas dari agama/sekolah yang diselenggarakan pemerintah
tidak boleh mengajarkan pelajaran agama
b. Ciri-ciri persekolahan pada zaman Belanda
sosial menjadi
1. Sekolah bersifat dualistis. Belanda membuat stratifikasi sosial menjadi 33
golongan, yaitu:
- Golongan Eropa
Eropa (Cina,
- Golongan orang asing luar Eropa (Cina, India, Arab)
- Golongan Bumi putra (digolongkan menjadi bangsawan dan rakyat jelata)
2. Sekolah bersifat sekuler
3. Sekolah lebih berdasar
berdasar pada kebudayaan
kebudayaan barat
barat
4. Sekolah cenderung intelektualistis dan verbalistis
verbalistis
5. Sekolah pemerintah kurang memperhatikan pendidikan kaum
wanita.
C. Jenis-jenis Sekolah
1. Sekolah untuk orang Eropa
a) Sekolah Dasar/ELS (Eropesche Lagere School)
didirikan 1817
b) Sekolah lanjutan/Gimnasium didirikan 1860
2. Sekolah untuk bumi putera
a) sekolah rakyat, terdiri dari kelas atas, dan
kelas bawah
b) sekolah raja
c) sekolah lanjutan
3. Sekolah Kejuruan
a) sekolah pertukangan (Ambacts School)
b) sekolah pendidikan guru (Kweekschool)
c) sekolah gadis
D. Pendidikan Hindia Belanda sejak 1900
1. Lahirnya Politik Etis
Politik etis ditujukan demi kepentingan Bumi Putera dengan
(pendidikan barat)
dengan cara memajukan pribumi dengan cara barat (pendidikan
dengan slogan edukasi, irigasi, imigrasi.

Sejak munculnya politik etis, pemerintah Belanda berusaha


memperbaiki pendidikan bumi putra. Sejak tahun 1900
Pemerintah Belanda mulai mendirikan sekolah-sekolah
berorientasi barat.
2. Landasan dan Tujuan Pendidikan
Politik etis berpengaruh terhadap landasan, yaitu:
dan pengetahuan Barat diterapkan sebanyak mungkin
- pendidikan dan mungkin (diharapkan
bahasa Belanda menjadi bahasa pengantar)
rendah bagi golongan
- pemberian pendidikan rendah golongan bumi putra
putra
disesuaikan dengan kebutuhan mereka

pada masa
Tujuan pendidikan pada masa ini tidak pernah dinyatakan secara eksplisit.
dasarnya diarahkan
Namun, pada dasarnya diarahkan untuk
untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan tenaga buruh
buruh
kebutuhan Belanda.
3. Jenis-jenis persekolahan

3.1 Pendidikan Rendah (Lager Onderwijs)


a) Sekolah Rendah berbahasa pengantar Belanda
- sekolah rendah Eropa
Untuk orang eropa, tokoh terkemuka, keturunan timur asing
didirikan pada 1818, lama pendidikan 7 tahun
- sekolah bumi putera kelas satu, terdiri dari:
* sekolah cina belanda
untuk keturunan cina, didirikan 1908, lama pendidikan 7th
* sekolah bumi putera belanda
untuk penduduk Pribumi , terutama bangsawan, tokoh terkemuka,
lama pendidikan 7 tahun
b) Sekolah rendah berbahasa pengantar daerah
- sekolah bumi putra kelas dua, lama pendidikan 5 th
- sekolah desa (volksschool), lama pendidikan 3 th, berdiri 1907
- sekolah lanjutan (vervolgschool), sekolah lanjutan dasar desa, lama
pendidikan 2 th, berdiri 1907
c) Sekolah peralihan (schakelschool)
sekolah perpindahan dari sekolah desa ke sekolah berbahasa belanda ,
lama pendidikan 5 tahun
3. 2 Pendidikan Lanjutan/menengah (Middlebar Onderwijs)
a) MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
setaraf SMP,lanjutan dari sekolah dasar berbahasa Belanda, lama
pendidikan 3-4 th, didirikan 1914
b) AMS ( Algemeene Middlebareschool)
Kelanjutan MULO, diperuntukkan bagi bumi putra dan timur asing. Lama
pendidikan 3 tahun, didirikan 1915. dibagi 2 jurusan yaitu kebudayaan (A)
dan pengetahuan alam (B)
c) HGS (Hogere Burger School)
sekolah tinggi warga negara, kelanjutan dari ELS, disediakan untuk orang
belanda, bangsawan,tokoh terkemuka. Lama belajar 5th
3.3 Pendidikan Kejuruan (Vakonderwijs)
a) sekolah pertukangan (Ambachts Leergang)
Dua tahun pertama diberi pengetahuan dasar dalam dua jurusan yaitu perkayuan
dan besi. selanjutnya diberi tambahan montir mobil, listrik, meubel atau pertukangan
tembok, lama belajar 1-2 tahun
b) sekolah pertukangan (Ambachtsschool)
Lama belajar 3 tahun, dan bertujuan untuk menghasilkan mandor (webaas) dengan
jurusan montir mobil, mesin, listrik, kayu dan penata batu
c) Sekolah teknik (Technichs Onderwijs)
Merupakan kelanjutan dari Ambachtsschool dan lama belajarnya 3 tahun
d) sekolah dagang (Handels Onderwijs)
e) Pendidikan Pertanian (Landbouw Onderwijs)
Lulusan sekolah ini diperlukan untuk penduduk asli
yang agraris juga untuk keperluan perusahaan-
perusahaan perkebunan Eropa
f) Pendidikan Kejuruan Kewanitaan (Meisjes Valkonderwijs)
Merupakan Pendidikan kejuruan termuda yang
dipengaruhi oleh gagasan RA Kartini. Dipelopori oleh
usaha swasta tahun 1918 didirikan Sekolah Kepandaian
Putri dan lama belajar 3 tahun
Pendidikan Keguruan (Kweekschool)

1 2 3

Normaalschool Kweekschool Hollandsch Inlandsche


merupakan sekolah guru adalah sekolah guru 4 Kweekschool (HIK)
dengan lama pendidikan 4 tahun menerima lullusan
tahun dan menerima lulusan sekolah dasar, berbahasa sekolah guru 6 tahun,
sekolah dasar lima tahun pengantar Bahasa berbahasa pengantar
berbahasa pengantar Belanda Bahasa Belanda dan
Bahasa daerah bertujuan menghasilkan
guru untuk HIS/HCS
Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)

2 3

1
Pendidikan Pendidikan
Tinggi Hukum Tinggi Teknik
Pendidikan Tinggi Lama Pendidikan 3 tahun,
Pendidikan Tinggi Teknik yang
Kedokteran berbahasa Belanda dan
betul memenuhi syarat sebagai
menerima lulusan ELS. Pada
perguruan tinggi ialah tahun
Merupakan pengembangan dari tahun 1924 sekolah hukum yang
1920, dengan di dirikannya
Sekolah Dokter Jawa 1815, lama berkedudukan di Jakarta
Sekolah Teknik di Bandung atas
belajar 2 tahun dan hanya berasal dijadikan Sekolah Hukum Tinggi
prakarsa Lembaga Koninklijk
dari lulusan sekolah dasar lima (Rachts Hogeschool), menerima
Institut Voor Indische
tahun. lulusan AMS dan HBS dan lama
Ambtrenaren. Menerima lulusan
belajarnya 5 tahun
AMS, HBS dan lama belajarnya 5
tahun.
MASA
PENDUDUKAN
JEPANG
Jepang memperkenalkan militerisme dengan landasan
ideal dalam pemerintahannya Indonesia. Landasan itu
ialah kemakmuran Bersama Asia Timur Raya berpusat
di Jepang Manchuria dan Cina. Dalam
Menyelenggarakan Pendidikan, dimulai dengan sekolah
rakyat 6 tahun untuk semua lapisan masyarakat, bahasa
jepang wajib diajarkan juga Latihan militer dan adat
istiadat jepang. Semua sekolahnya negeri dan tanggung
jawab pemerintah.
SEKOLAH LAIN, SELAIN SEKOLAH
RAKYAT
Sekolah
Sekolah Sekolah
Lanjutan
(Menengah)
Guru Kejuruan

Sekolah
Sekolah
tinggi
Pelayaran
tertentu
Namun kenyataannya proses pembelajaran selama
tiga setengah tahun tidak efektif, karena pemerintah
jepang menghadapi peperangan, yang pada akhirnya
harus bertekuk lutut kepada sekutu
Landasan dan Tujuan Pendidikan

Landasan idiil Pendidikan zaman jepang disebut Hakko Ichiu, yaitu


bangsa Indonesia bekerja sama dengan bangsa jepang dalam rangka
mencapai kemakmuran Bersama Asia Raya. Oleh karena itu, semua
pelajar setiap hari harus mengucap sumpah kepada kaisar jepang dan
membentuk Indonesia baru dalam rangka kemakmuran bersama Asia
Raya.
Sistem Persekolahan

Sistem persekolahan di zaman pendudukan jepang banyak


mengalami perubahan karena sistem penggolongan baik
menurut bangsa maupun status sosial dihapus. Pada zamam
Jepang didirikan Sekolah Pelayaran dan Sekolah Pelayaran
Tinggi.
Jenis Sekolah
Sekolah Rakyat 6 tahun ( Kokumin Gakko)

SMP 3 tahun (Koto Chu Gakko)

Sekolah Menengah Tinggi 3 tahun (Kogya Semmon


Gakko)
Hal-hal yang Menguntungkan

Bahasa Indonesia berkembang luas

Buku bahasa asing diterjemahkan ke bahasa


indonesia
Seni bela diri dan perang dimiliki para pemuda
Indonesia
Perasaan rindu kepada kebudayaan dan kemerdekaan
berkembang dan bergejolak luar biasa

Diskriminasi menurut golongan penduduk

Bangsa Indonesia dilatih dan dididik untuk


memegang jabatan pimpinan

Sekolah-sekolah diseragamkan dan di negerikan


PERINTISAN
PENDIDIKAN NASIONAL
1. Periode kemerdekaan
Pada tanggal 29 Desember 1945, BP-KNIP
mengajukan 10 hal yang perlu diusahakan oleh
kementerian pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
untuk mengadakan pembaharuan pendidikan dan
pengajaran.

Lalu, pada tanggal 1 Maret 1946 BP-


KNIP, Menteri pendidikan, pengajaran, dan
kebudayaan (menteri Suwandi) menetapkan
10 dasar pendidikan dan pengajaran di
republik Indonesia.
10 dasar pendidikan dan pengajaran RI

Perasaan cinta Perasaan cinta dan


kepada alam hormat kepada ibu dan
bapak

0101 02 02 03 04
03 05 04
Perasaan bakti kepada Perasaan cinta kepada Perasaan cinta kepada
tuhan YME. negara bangsa dan
kebudayaan
10 dasar pendidikan dan pengajaran RI

Berhubungan dengan sesame


Keyaikan bahwa orang anggota dan masyarakat
menjadi sebagian yang tak dengan hormatmenghormati,
terpisahkkan dari keluarga adil, dan teguh atas harga diri.
dan masyarakat

0101 02 02 03 04
03 05 04
Perasaan berhak dan wajib Keyakinan bahwa orang Keyakinan bahwa negara
ikut memajukan negaranya hidup dalam membutuhkan warga yang
menurut pembawaan dan masyarakat harus rajin bekerja, tahu akan
kekuatannya tunduk dan taat tata kewajibannya, dan jujur
tertib
1. Pendidikan masyarakat

TUGAS BP-KNIP

Menyelenggarakan
Memberantas buta Mengembangkan
kursus pengetahuan
huruf perpustakaan rakyat
umum
Tujuan pendidikan masyarakat adalah membangun masyarakat adil dan
makmur berdasarkan pancasila yang akan diraih dengan menggunakan
dua cara, yakni metode belajar, serta metode kerja yang dilaksanakan
secara masal dan integral di suatu desa. Metode kerja yang digunakan
adalaah metode panca negara.
PANCA MARGA YAKNI 5 JALAN YANG
BERTUJUAN:

Melestarikan dasar dasar pengertian Menyediakan dan menyebarkan


untuk membangun masyarakat dengan bacaan dengan mengadakan
melakukan pendidikan dasar untuk 1 3 perpustakaan atau taman pustaka
masyarakat
masyarakat

Membentuk kader kader pendidikan untuk Memfungsionalkan golongan


membangun masyarakat dengan pemuda dengan melaksanakan
melaksanakan pendidikan kader 2 4 pendidikan taruna karya
masyarakat
Merencanakan susunan baru dari tiap tiap
macam sekolah

Tugas panitia
penyelidik Menetapkan bahan bahan pengajaran dengan
menimbang keperluan yang praktis dan jangan
pengajaran terlalu berat

Dalam surat keputusan No.


104/Bhg. 0/1946 menteri
Menyiapkan rencana rencana pelajaran untuk
pendidikan dan kebudayaan
tiap tiap sekolah dan tiap tiap kelas disertai
(Suwandi) dengan daftar daftar dan keterangan
keterangan yang lengkap.
Upaya pemerintah dalam membangun fasilitas

1 2 3

Mengadakan sistem mengajaar dua


Mendirikan gedung sekolah kai (sekolah pagi dan sekolah sore).
baru walaupun cara ini belum Menyewa rumah rakyat Lalu, persatuan orangtua murid

mencukupi ebutuhan geung untuk dijadikan gedung dengan guru (POMG) menyumbang

sekolah sekolah 6.878 buah gedung sekolah sampai


tanggal 1954
2. Pendidikan tinggi

ADA 2 MACAM PENDIDIKAN TINGGI

Pendidikan tinggi Pendidikan tinggi di daerah


republik pendudukan hindia belanda
Pendidikan tinggi pada
Pergruan tinggi kedokteran dan kedokteran gigi,
masa ini 3. didirikan di malang 1946 tetapi setelah aksi
militer I dipindahkan ke klaten.

Ika daigaku di Jakarta (pendudukan


1. belanda) dikembangkan menjadi
sekolah kedokteran Sekolah tinggi kedokteran hewan didirikan oleh
4. kementerian kemakmuran Bogor 1947 lalu
dipindahkan ke klaten.

Sekolah tinggi hukum serta sastra dan filsafat


dibuka tahun 1946 namun ditutup oleh Sekolah tinggi teknik didirikan oleh
2. belanda, tetapi mahasiswa masih melakukan kementerian pendidikan, pengajaran dan
kelas secara informal
5. kebudayaan di Bandung 1946. namun,
setelah aksi militer I dipindahkan ke
Yogyakarta
Pendidikan tinggi di Balai perguruan tinggi gadjah mada (3 maret 1946)
Yogyakarta 3.
memiliki fakultas hukum dengan masa belajar 4 tahun,
serta filsafat dan sastra (fakultas kesusatraan) dengan
masa belajar 5 tahun

1. Akademi politik
Sekolah tinggi islam Indonesia (ilmu ketuhanan
4. dan ushuluddin, Ilmu pendidikan atau tarbiyah,
ilmu hukum atau syariah, dan ilmu ekonomi.

2. Akademi polisi
Universitas Gadjah Mada didirikan pada
5. tanggal 19 Desember 1949 dan memiliki
enam fakultas.
Pendidikan tinggi di Solo
dan Klaten
3. Sekolah tinggi farmasi
Sekolah tabib tinggi (PT kedokteran
II) yang didirikan maret 1946 di
1. Solo, dan merupakan tingkat
doctoral.

Sekolah tinggi pertanian yang didirikan


Sekolah tabib tinggi (PT kedokteran I) September 1946 di Klaten. PT yang ada
4.
yang didirikan maret 1946 di Klaten dan hanya Solo dan Klaten berada di bawah balai
2. PT ini hanya didirikan hanya sampai PT RI yang berkedudukan di Klaten.
kandidat.
Setelah pengakuan kedaulatan tahun 1949, sekolah tinggi teknik, sekolah
tabib tinggi, sekolah tinggi pertanian dan akademi politik dipindahkan ke
Universitas Gadjah Mada, lalu. Akademi polisi dipindahkan ke Jakarta
dengan nama perguruan tinggi ilmu kepolisian (PTIK)
Pendidikan tinggi di Solo
dan Klaten
Universiteit van Indonesie diambil oleh balai
perguruan tinggi republik Indonesia pada awal
1. tahun 1950, dan namanya diganti menjadi
Universitas darurat diganti menjadi
universitet Indonesia, dan mulai tahun 1954 menjadi universiteit van indonesie pada maret
Universitas Indonesia 1947 dengan diperluas fakultas ilmu
3. pasti dan alam di Bandung, kedokteran
gigi di Surabaya dan ekonomi di
Makasarr, dan kedokteran hewan di
Bogor (pindahan 1948)
Universitas darurat (nood universiteit) terdiri 5
2. fakultas: kedokteran, hukum, sastra filsafat,
pertanian di Jakarta, dan teknik di Bandung.
3. Penyelesaian bekas pelajar pejuang bersenjata

Alternatif untuk
Alternatif untuk pelajar
pelajar yang
yang berhenti
berhenti dan
dan menjadi
menjadi tentara
tentara pelajar
pelajar

Meneruskan karir di dalam Menjadi warga negara


angkatan bersenjata
Melanjutkan studi
biasa
SEKOLAH SEKOLAH PERALIHAN
Pada tanggal 10 maret 1948 kementerian
Sekolah menengah umum bagian
pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan dan pertama (SMP) peralihan
kementerian pembangunan dan pemuda akan
membuka sekolah sekolah peralihan di Sekolah menengah umum bagian
atas (SMA) peralihan
Yogyakarta, Surabaya, Magelang, Madiun dan
beberapa tempat lainnya. Sekola guru laki-laki (SGL)
peralihan.

Dalam penyaluran pelajar, menurut PP No. 9 tahun 1949 dan No. 32 tahun 1949 kementerian
pendidikan mendirikan kantor urusan demobilisasi pelajar (KUDP)
tiga macam struktur program Kurikulum SR 1947

1 2 3

SR yang mempergunakan
SR yang diselenggarakan sore hari
pengantar bahasa daerah SR yang menggunakan oleh karena keadaan (terbatas
(Jawa, Sunda, dan Madura) pengantar bahasa Indonesia sampai kelas IV. sedangkan kelas V
pada kelas yang lebih rendah sejak kelas 1 dan kelas VI harus pagi)
Kurikulum SR 1947 terdiri atas 16 mata pelajaran, yaitu: Bahasa
Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu
Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan,
Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan Budi Pekerti,
Pendidikan Agama.
2. Periode demokrasi liberal
a. Sistem persekolahan pada zaman demokrasi liberal
ini pada dasamya mengikuti zaman sebelumnya yang
disesuaikan dengan UU No. 12 Tahun 1954,
Berdasarkan pada pasal 6 ayat 1, menurut jenisnya
pendidikan dan pengajaran dibagi atas:

1) Pendidikan dan pengajaran taman


kanak-kanak 2) Pendidikan dan pengajaran
rendah 3) Pendidikan dan pengajaran
menengah Landasan Pendidikan, 4)
Pendidikan dan pengajaran tinggi.
2. Periode demokrasi liberal

b. Pendidikan dan pengajaran luar biasa diberikan


dengan khusus untuk mereka yang membutuhkan
(Pasal 6, ayat (2))

c. Pendidikan dan pengajaran taman kanak-kanak


bermaksud menuntun timbulnya rohani dan jasmani
kanak-kanak sebelum ia masuk sekolah rendah (pasal
7 ayat 1)
2. Periode demokrasi liberal

d. Pendidikan dan pengajaran rendah bermaksud


menuntun rohani dan jasmani kanak-kanak,
memberikan kesempatan kepadanya guna
mengembangkan bakat dan kesukaannya masing-
masing dan memberikan dasar-dasar pengetahuan,
kecakapan, ketangkasannya, baik lahir maupun batin
(pasal 7 ayat 2).
2. Periode demokrasi liberal
f. Pendidikan dan pengajaran tinggi bermaksud
memberi kesempatan kepada pelajar untuk menjadi
orang yang dapat memberi pimpinan di dalam
masyarakat dan yang dapat memelihara kemajuan ilmu
dan kemajuan hidup kemasyarakatan (pasal 7 ayat 4).

g. Pendidikan dan pengajaran luar biasa bermaksud


memberi pendidikan dan pengajaran kepada orang-
orang yang dalam keadaan kekurangan, baik jasmani
maupun rohaninya, supaya dapat memiliki kehidupan
lahir dan batin yang layak (pasal 7 ayat 5).
Sekolah rakyat negeri
1 3

Semua SR Negeri harus


Kelas-kelas pemulihan dibuka untuk
menjadi sekolah biasa dengan
murid-murid SR yang tadinya
Bahasa Indonesia sebagai memakai Bahasa Belanda sebagai
Bahasa pengantar bahasa pengantar.
Sekolah rakyat partikelir

1 2 3

Bersubsidi. Bahasa pengantar yang Istimewa. Bahasa Belanda digunakan


Tak Bersubsidi. Bahasa sebagai bahasa pengantar. SR Partikelir ini
digunakan adalah bahasa Indonesia.
pengantar digunakan diperuntukkan bagi anak-anak warga
harus memakai rencana pelajaran
sesukanya; Bahasa Indonesia Negara Belanda yang bekerja pada
SR Negeri dan boleh menambah
Pemerintah Indonesia; boleh menerima
adalah mata pelajaran yang
pelajaran lain dengan persetujuan anak-anak warga Negara lain; tunjangan
diwajibkan: pengawasan ada
Kementrian Pendidikan, Pengajaran guru dari Pemerintah berdasarkan jumlah
pada Pemerintah murid.
dan Kebudayaan.
Sekolah menengah
a. SMP Negeri
a) SMP 4 tahun diubah menjadi 3 tahun
b) MS Partikulir MS 4 tahun menjadi SMP 3 tahun. Perubahan sesuai dengan perubahan terhadap
SMP 4 tahun ditambah dengan pergantian bahasa pengantar.

a. SMP partikulir
Baik yang bersubsidi maupun yang tidak mengikuti peraturan yang biasa berlaku untuk sekolah-
sekolah rakyat.
Sekolah menengah pertama

1. 1. V..H.O 1. 2. A.M.S
Kelas-kelas V.H.O menjadi kelas-kelas
Menjadi SMA, kelas-kelasnya menjadi
istimewa SMA; dalam praktek VHO
kelas-kelas SMA yang setingkat
seluruhnya diubah menjadi SMA
istimewa.
Sekolah menengah pertama

1. 3. H.B.S
Murid-murid yang naik kelas IV masuk 1. 4. M.H.S menjadi S.E.M

kelas II dengan ujian ilmu pasti, alam


Kelas IV menjadi kelas II S.E.M Kelas
dan kimia, kemudian ditambah
V menjadi kelas III S.E.M
keterangan bahwa ujian (pemeriksaan)
ini dapat dilakukan sesudah dicoba 3
bulan di kelas II.
O.U.U.O, N.s, K.s

O.U.U.O 2 tahun dimasukkan dalam S.G.B NS 2 tahun (dasar SM 2 tahun) menjadi


dengan keterangan:
S.G.B:
a. Kelas II yang lulus ke praktek, yang
a. Murid-murid kelas II yang lulus ke
tak lulus masuk S.G.B kelas IV Nieuwe KS: menjadi S.G.A
praktek 10% pilihan ke SGB-kelas III
b. Yang naik kelas II masuk S.G.B kelas II b. Kelas I yang naik kelas masuk S.G.B
c. Yang tak naik masuk S.G.B kelas I kelas IV, yang tak naik masuk S.G.B
kelas III.
SD I, SD II, SD III

SD II:
a. Murid-murid kelas I naik ke kelas
Il boleh menempuh ujian
SD 1: menjadi SD 3 tahun
penghabisan SD; tak lulus dan tak SD III menjadi S.E.M
menempuh ujian masuk kelas III
SD,
b. Kelas II-belum ada
SKG, SPNS, GOSVO

1. SKG dan SPNS dua tahun menjadi SKP 3 tahun

2. Murid-murid SKG kelas 1 yang naik kelas I masuk kelas II SKP

3. Murid-murid SKG kelas II yang tak ada kemungkinan untuk masuk tak lulus masuk kelas II SKP

4. GOSVO diubah menjadi SGKP


2. Periode demokrasi liberal
4. Penyelenggaraan Pendidikan

a. Persiapan Kewajiban Belajar

Pada tahun 1950, dalam rangka pendidikan dan pengajaran


untuk semua warga negara, disiapkan suatu rencana 10 tahun
kewajiban belajar, yang dimulai dengan mengadakan daerah
percobaan di Kabupaten Pasuruan (daerah darat) dan
kabupaten Jepara (daerah laut). Pada tahun ini juga, untuk
kepentingan pelaksanaan kewajiban belajar, diselenggarakan
Kursus Pengajar untuk Kursus Pengantar ke Kewajiban Belajar
(KPK-PKB) dengan lama belajar 4 tahun, tetapi sesudah 1
tahun calon-calon disuruh mengajar sambil belajar melalui
kursus tertulis.
Perkembangan Pendidikan
03 Indonesia Merdeka Tahun
1959-1965

Periode Demokrasi Terpimpin


Undang – Undang Dasar
Undang-Undang Dasar 1945 mulai berlaku lagi menggantikan Undang-
Undang Dasar sementara melalui dekrit presiden 5 juli 1959. Dengan
demikian pancasila kembali pada rumusan seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945.
Tujuan dan Dasar Pendidikan
Secara formal, tujuan Pendidikan Nasional Indonesia adalah scbagaimana
yang tersurat dalam UU No 12 Tahun 1954, yaitu manusia susila yang
cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
tentang escjahteraan masyarakat dan tanah air. Dasarnya adalah
Pancasila dan kebudayaan kebangsaan Indonesia.
Sistem Sekolahan
Gagasan-gagasan yang diusulkan tentang Pendidikan Nasional antara lain
sebagai berikut:

a. Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional adalah pendidikan bangsa (nation building) yaitu pendidikan yang
mempertimbangkan dan membangun suatu bangsa supaya, dalam berdiri sendiri atas
tanggung jawab sendiri, dapat menyelesaikan revolusinya di dalam dan di luar
b. Pendidikan Nasional Indonesia
Pendikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang secara spiritual membina bangsa
yang ber-Pancasila dan melaksanakan UUD'45, Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, kepribadian Indonesia dan merealisasikan ketiga kerangka tujuan Revolusi
Indonesia.
Sistem pendidikan
1) Dasar/Azas Pendidikan Nasional
2) Tujuan Pendidikan Nasional
3) Moral Pendidikan Nasional Berdasarkan pemikiran tersebut,
4) Pancawardhana/Pengembangan pokok
maka diusulkan konsep struktur
Pendidikan Nasional
5) Pengcmbangan-pengembangan khusus dari Pendidikan persekolahan yang terdiri atas: (1)
Nasional
Taman Kanak-Kanak, (2) Sekolah
6) Pelaksanaan Pendidikan Nasional
7) Politik Pendidikan Nasional Dasar, (3) Sekolah Menengah
8) Struktur Perguruan/Persekolahan dalam
Pertama, (4) Sekolah Menengah
rangka Pendidikan Nasional
9) Kurikulum Perguruan/Persckolahan Atas, dan (5) Universitas.
dalam rangka Pendidikan Nasional
10) Metodik/Didaktik perguruan atau
Persekolahan dalam rangka Pendidikan
Nasional
4. Penyelenggaraan Pendidikan
Sapta Usaha Tama Panca Wardhana

Pada tanggal 17 Agustus 1959 Menteri Muda Pendidikan,


Pada tanggal 10 Oktober 1960, Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan mengeluarkan Instruksi yang Pengajaran, dan Kebudayaan menetapkan Panca
disebut Sapta Usaha Tama, yang terdiri atas: Wardhana atau Lima Pokok Perkembangan, yang terdiri
1) Penertiban aparatur dan usaha-usaha Kementrian atas:
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan 1) Perkembangan Cinta Bangsa dan tanah air, moral
2) Menggiatkan kesenian dan olah raga nasionaVinternasional/keagamaan
3) Mengharuskan "usaha halaman" 2) Perkembangan intelegensi
3) Perkembangan emosional-artistik atau rasa
4)Mengabaruskan penabungan keharuan dan keindahan lahir bacin
5) Mewajibkan usaha-usaha kooperasi 4) Perkembangan keprigelan (kerajinan) tangan
6) Mengadakan kelas masyarakat 5) Perkembangan jasmani
7) Membentuk "Regu Kerja" di kalangan SLA dan
Universitas
4. Penyelenggaraan Pendidikan
Pendidikan
Perkumpulan Orang masyarakat
Tua Murid dan Guru- Perguruan tinggi
guru (POMG)

Guru mewujudkan dan memelihara hubungan erat antara


orang tua murid dan sekolah, bagi tiap-tiap sekolah
UU No 22 Tahun 1961 tentang Perguruan
dibentuk suatu Panitia Pembantu Pemeliharaan Sekolah Tinggi ditetapkan, yang diundangkan di
(selanjutnya disebut Panitia) terdiri atas beberapa orang tua Jakarta 14 Desember 1961 menetapkan bahwa
murid yang bertugas membantu memelihara hingga sekolah Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah yang
itu dapat hidup subur dan lebih sanggup memenuhi mempunyai tugas menyelenggarakan
tugasnya sebagai tempat membentuk manusia susila yang pendidikan dan pengajaran di atas perguruan
cakap dan warga negara yang demokratis serta tanggung
jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan Pendidikan
tingkat menengah, dan yang memberikan
Nasional dan tanah air (Pasal 1). pendidikan dan pengajaran berdasarkan
kebudayaan kebangsaan Indonesia dan
dengan cara ilmiah (Pasal I)
04 Perkembangan Pendidikan
Indonesia Tahun 1966-1969

Zaman Awal Orde Baru atau


Transisi
Transisi
Zaman Awal Orde Baru atau Transisi
Undang – Undang Dasar
Orde Baru dimulai setelah penumpasan G-30S, pada tahun 1965, dan
ditandai oleh upaya melaksanakan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen. Pelaksanaannya dilengkapi dengan 24 Ketetapan MPRS, satu
Resolusi MPRS, dan satu keputusasn MPRS tabun 1966.
Tujuan dan Dasar Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia pancasialis sejati
berdasarkan ketebtuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh
penbukaan undang-undang dasar 1945 dan isi undang-undang dasa1945
dengan dasar pendidikannya adalah falsafah negara pancasila.
Zaman Awal Orde Baru atau Transisi

Sistem Persekolahan
Struktur persekolahan pada dasarnya masih tetap mengikuti struktur
sebelumnya berdasarkan UU No 12 Tahun 1945 dan UU No 22 Tahun 1961

Penyempurnaan Kurikulum
Pada era awal orde baru kurikulum sebelumnya disempurnakan agar
bertujuan unruk lebih memperbaiki pendidikan nasional indonesia
Pada Masa Pembangunan Jangka Panjang

Undang – Undang Dasar


Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I) merupakan pengamalan
Pancasila dan undang-Undang Dasar 1945. Pelaksanaannya mengacu
pada ketetapan-ketetapan yang dihasilkan oleh Sidang Umum MPR
terutama yang berkenaan dengan Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN).
sistem pendidikan dan
persekolahan
Undang-Undnng No 2 Tahun 1989 menetapkon bahwa
Sistem Pendidikan Nasional terbentuk dari dua jalur,
yaitu pendidikan sekolah dan pendidikan luar
sekolah.Menurut UU No 2 Tahun 1989, sistem
persekolahan terdiri atas tiga jenjang pendidikan,
yaitu: (a) Pendidikan Dasar yang mencakup Sekolah
Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama, (b) Pendidikan Menengah yang mencakup
Sekolah Menengah Umum (SMU) dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
(c) Pendidikan Tinggi yang memiliki dua macam
program yaitu program pendidikan akademik dan
program pendidikan profesional.
Penyelenggaraan Program Pembangunan
Pendidikan
Perluasan dan Pemerataan Peningkatan Mutu
Kesempatan Pendidikan Pendidikan

1. Pengadaan alat pendidikan untuk SD, SMP, SMA,


Sekolah Kejuruan, Sekolah Keguruann, dan untuk
jenjang pendidikan tinggi
2. Pengadaan buku pelajaran SD, SMP, SMA, Sekolah
Bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang Kejuruan, Sekolah Keguruan, dan Pendidikan Tinggi.
sama dalam memperoleh pendidikan tanpa 3. Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga pengajar,
yang meliputi: (a) pengangkatan
membedakan jenis kelamin, status sosial, ekonomi, guru dan penjaga sekolah dan penataran guru SD,
agama, dan letak geografis pengangkatan dan penataran guru SMP dan SMA.
pengangkatan dan penataran guru Sekolah Keguruan,
pengangkatan dan peningkatan tenaga dosen.
d) Perubahan kurikulum
THANK CREDITS: This presentation template was created by

YOU
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai