Anda di halaman 1dari 9

JIGSAW

•• Menurut
Menurut Shoimin
Shoimin
(2014:90)
(2014:90) model
model
JIGSAW
JIGSAW merupakan
merupakan
model
model belajar
belajar
kooperatif
kooperatif dengan
dengan
cara
cara siswa
siswa belajar
belajar
dalam
dalam kelompok
kelompok
kecil
kecil yang
yang terdiri
terdiri atas
atas
empat
empat sampai
sampai enam
enam
orang
orang secara
secara
heterogen.
heterogen.
Menurut Hamdayama (2014:87)
model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw merupakan model pembelajaran
kooperatif, siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri atas empat
sampai lima orang dengan
memperhatikan keheterogenan,
bekarjasama positif dan setiap anggota
bertanggung jawab untuk mempelajari
masalah tertentu dari materi yang
diberikan dan menyampaikan materi
tersebut kepada angota kelompok yang
lain.
Berdasarkan dua pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa
model pembelajaran jigsaw adalah model
pembelajaran yang kooperatif dengan cara siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas
empat sampai enam orang secara heterogen dan
saling bekerjasama serta setiap anggota memiliki
tanggung jawab untuk mempelajari dan
menyampaikan materi tertentu kepada anggota
kelompok yang lain.
Langkah-langkah menurut Hamdayama (2014:88-89):
1. Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan empat sampai enam orang.
2. Tiap orang dalam kelompok diberi sub topic yang berbeda.
3. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topic mesing-masing dan menetapkan anggota ahli
yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
4. Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintergrasikan semua sub topic yang telah
dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok.
5. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai
topic tersebut.
6. Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian
menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya.
7. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
8. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.
9. Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topic.
Langkah-langkah menurut Sani (2013:137);
1. Siswa dikelompokkan kedalam tim-tim yang terdiri atas beberapa siswa.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali kekelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi.
8. Penutup.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, sintaks model pembelajaran jigsaw yang cocok untuk
diterapkan di SD adalah sbb:
1. Membentuk kelompok asal yang heterogen beranggotakan empat sampai enam siswa.
2. Setiap orang dalam satu kelompok asal dibagi subtopik yang berbeda.
3. Setiap anggota dari kelompok asal akan bergabung dengan anggota kelompok asal yang
lain yang mendapat subtopik yang sama dan membentuk kelompok ahli.
4. Setiap kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik atau subtopic masing-masing.
5. Setelah memahami materi, anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing
untuk menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya.
6. Guru mengukur hasil belajar siswa dengan tes atau kuis tentang materi yang telah
didiskusikan.
DAFTAR
DAFTARREFERENSI
REFERENSI
  
• •Hamdayama, J. (2014). Model dan metode pembelajaran
Hamdayama, J. (2014). Model dan metode pembelajaran
kreatif dan berkarakter, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
kreatif dan berkarakter, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
• •Sani, R. A. (2013). Inovasi pembelajaran, Jakarta: Bumi
Sani, R. A. (2013). Inovasi pembelajaran, Jakarta: Bumi
Aksara.
Aksara.
• •Shoimin, A. (2014). 68 model pembelajaran inovatif
Shoimin, A. (2014). 68 model pembelajaran inovatif
dalam
dalamkurikulum
kurikulum2013,
2013,Yogyakarta:
Yogyakarta:Ar-ruzz
Ar-ruzzMedia.
Media.
  
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai