Anda di halaman 1dari 52

Atelektasis

(referat)

Oleh : 

PUTRI SRI MUNIRAH

Kepaniteraan Ilmu Radiologi


Fakultas Kedokteran Abulyatama
RSUD Meuraxa Banda Aceh
Oktober 2017
ANATOMI
DEFINISI ATELEKTASIS
ateles & ektasis : gangguan pengembangan
 ateles yang berarti “ tidak sempurna” dan ektasis
yang berarti “ekspansi “.
 Atelektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian
paru yang mengalami hambatan berkembang secara
sempurna sehingga aerasi paru berkurang atau sama
sekali tidak berisi udara.
Berkurangnya volume sebagian atau seluruh paru /
kolaps alveoli yang menimbulkan “radiologic sign”
Etiologi Atelektasis

1. Penyebab intrinsik
- Sumbatan dalam lumen bronkhus
2. Penyebab Ekstrinsik
- Penekanan bronkhus dari luar
lumen
-Tekanan Ekstra Pulmonal
- Paralisis gerakan pernapasan
-Hambatan gerakan pernapasan
Faktor resiko atelektasis

- Pembiusan ( anestesia ) dan pembedahan


- Tirah baring jangka panjang tanpa perubahan
posisi
- Penyakit paru-paru
Patofisiologi Atelektasis
Akibat hambatan aliran udara masuk bronkhus dan cabangnya,
maka bagian distal dari sumbatan , sebagian /seluruhnya
tidak di aliri udara , shg alveoli distal sumbatan menjadi
kollaps / kempes , selanjutnya :
 Sisa udara yang terperangkap pada alveoli akan di serap oleh
pembuluh darah sekitar alveoli tsb .
 Alveoli yang kolaps akan memadat mudah terjadi Infeksi.
 Perfusi darah ke paru akan kekurangan O 2 terjadi
Hypoksemia
 Transudasi cairan dan gas , terjadi Edema paru.
PEMBAGIAN ATELEKTASIS(BERDASARKAN
PENYEBABNYA)
Gejala Klinis Atelektasis

 Sesak napas s/d Sianosis ( O2 menurun )


 Takikardi ( kerja jantung memberat )
 Panas tinggi ( sumbatan akibat adanya
lendir
/ peradangan dalam saluran napas )
 Penurunan kesadaran s/d syok

( atelektasis luas / Hipoksemia berat )


Pemeriksaan Fisik
Atelektasis

Inspeksi : Gerak napas tertinggal, ICS menyempit


( di sisi yang mengalami atelektasis )
Palpasi : Gerak napas tertinggal, Fremitus menurun,
ICS menyempit ( di sisi atelektasis )
Perkusi : Redup atau normal , bila terjadi emphysema
kompensata ( batas mediastinum bergeser ke
sisi atelektasis ), letak diafragma di sisi
atelektasis meninggi .
Auskultasi : Suara napas & Suara percakapan menurun
( di sisi atelektasis )
Menegakkan Diagnosa
Atelektasis

 Berdasar Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik


 Radiologi ( Foto Thoraks PA dan Lateral ) :
Tanda – tanda “ Loss of Lung Volume “
 Bronkhoskopi dan bronkhografi / CT Scan :
mengetahui lokasi obstruksi / sumbatan bronkhus.
Signs Loss of Lung Volume

1. Ciri Umum :
 Pergeseran mediastinum: Trakhea dan jantung
bergeser ke sisi yang mengalami atelektasis .
 Elevasi diafragma: Diafragma terangkat ke atas
pada sisi paru yang mengalami atelektasis .
 Drooping of shoulder: bahu pada lengan yang alami
atelektasis posisinya lebih rendah dibanding sisi sehat.
 Penyempitan ICS : ICS pada sisi yang mengalami
atelektasis nampak menyempit
2. Berpindahnya posisi Fisura Paru
 Diperlukan Foto Thorax ( sisi Lateral ) untuk mengetahui
pergeseran posisi fisura oblique dan Transverse .
3. Bergesernya Hilus Paru
 Posisi normal: posisi hilus paru kanan sedikit lebih rendah
dibanding hilus paru kiri. Posisi ini berubah bila terjadi
atelektasis pada satu lobus paru. 
4. Hemithorax menjadi Asymmetry 
 Dalam keadaan atelektasis, maka sisi paru yang mengalami
atelektasis, pada pemeriksaan fisik akan Asimetri )
5. Hyperinflasi / Emphisema Compensatory
 Bagian paru yang tidak mengalami atelektasis,
akan
akan nampak lebih hitam dan terjadi dilatasi
pembuluh darah

6. Perubahan Volume paru


 Dalam keadaan Normal: Volume paru kanan >
kiri
( 55% dan 45%. ), pada keadaan atelektasis
NORMAL
Atelectasis Right Lung
Atelectasis Left Lung
Open Bronchus Sign / Alveolar
Homogenous density left
Atelectasis/ Cornified Lung
hemithorax
Homogenous density right
Mediastinal shift to the left
hemithorax
Left hemithorax smaller
Mediastinal shift to right
Diaphragmatic and heart
Right hemithorax smaller
silhouette are not identifiable
Right heart and diaphragmatic
silhouette are not identifiable
Atelectasis Right Upper Lobe
Density in the right upper
lung field
Transverse fissure pulled up
Right hilum pulled up
Smaller right lung
ATELEKTASIS TOTAL PARU KANAN
 Tampak perselubungan homogen pada seluruh hemitoraks
dextra, pada gambar diatas adalah atelektasis subsegmental
menunjukkan gambaran kolaps dari paru akibat kompresi tumor
ATELEKTASIS
TOTAL PARU KIRI
atelektasis komplit pada paru kiri.

 FotoThorax PA : Pergeseran mediastinum, opasifikasi,


dan berkurangnya volum pada hemithorax kiri 
Atelektasis Lobus atas kanan

 FotoThorax PA: atelektasis lobaris atas tampak massa


(panah putih) diatas hilus kanan, dan elevasi fissura
horizontal (panah hitam). Ada hiperinflasi kompensatoar
pada lobus kanan bawah
 Atelektasis pada lobus paru bagian kanan atas. Tampak
elevasi dari fissura horizontal dan deviasi trakea ke
arah kanan
ATELEKTASI
S LOBUS
ATAS KANAN
ATELEKTASIS LOBUS MEDIUS KANAN
ATELEKTASIS LOBUS MEDIUS KANAN
FOTO TORAKS LATERAL
atelektasis lobaris tengah kanan

 Foto
thorax PA : tampak hilangnya batas jantung kanan
mengindikasikan hilangnya aerasi pada lobus medial
atelektasis lobus medial dextra

 Atelektasis pada lobus paru bagian medial dextra.


Padafoto dada lateral tampak gambaran opak berbentuk
segitiga pada bagian hilus
RML Atelectasis
Vague density in right lower lung field (almost a
normal film).
Dramatic RML atelectasis in lateral view, not
evident in PA view. Movement of transverse fissure.
Other findings include: Azygous lobe 
Atelectasis Right Lower
Lobe
Density in right lower
lung field
Indistinct right
diaphragm
ATELEKASIS LOBUS BAWAH KANAN
ATELEKTASIS
LOBUS ATAS KIRI
ATELEKTASIS LOBUS BAWAH KIRI
atelektasis lobaris bawah

 Foto
Thorax PA : tampak densitas triangular retrocardiac
dengan penarikan hilus kiri
Atelectasis Left Lower Lobe
Atelectasis Right Lung Double density over heart
Homogenous density right Inhomogenous cardiac density
hemithorax Triangular retrocardiac
Mediastinal shift to right density
Right hemithorax smaller Left hilum pulled down
Right heart and diaphragmatic Other findings include:
silhouette are not identifiable Pneumomediastinum
CT SCAN

 CTScan tampak kolaps  CTScan tampak kolaps


lobus atas kanan lobus atas kiri
atelektasis lobularis

 Foto Thorax PA : tampak pengurangan volum paru dan


bayak garis opak pada daerah tengah dan bawah
bilateral paru
atelektasis disertai efusi pleura.

 Fotorontgen dada posteroanterior Tampak gambaran opak


pada hemithoraks kiri disertai deviasi trakea ke kiri
Round Atelectasis
Mass like density Pleural based Base of lungs , Blunting
of costophrenic angle . Pleural thickening . Pulmonary
vasculature curving into the density
Esophageal surgical clips ( Asbestosis )
Sub-segmental Atelectasis
Also note the posterior
mediastinal mass in the left apex.
ARDS is an
Focal loss of example of Diffuse
surfactan is an alveolar
example of Plate- atelectasis
like
Diagnosa banding

 Efusi Pleura
Diagnosa banding

 Tumor Paru
Diagnose Banding
atelektasis

Abses Paru ( cavitas dengan air fluid level / multi kavitas )


Asbestosis ( penebalan pleura dan fibrosis paru, serta
pembesaran kelenjar di hilus )
Pneumotoraks ( gambaran radiolucent yang mengikuti paru
yang kolap )
Karcinoma paru ( pelebaran medistinum, pembesaran
kelenjar
di hilus, elevasi diafragma, dan destruksi tulang sekitar
tumor)
Penanganan - Atelektasis

Tujuan penangananan adalah menghilangkan sumbatan


Bronkhus dan percabangannya, sehingga jaringan
Alveoli paru kembali mengembang.
Berbaring pada sisi paru yang sehat sehingga Paru yang
terkena kembali bisa mengembang.

Menghilangkan penyumbatan 
- Dengan alat Bronkoskopi.
- Latihan menarik nafas dalam.
 Merontokkan dahak, dengan Fisioterapi napas /

Postural drainase
- Mengatasi sumbatan oleh masa ( mengatasi Tumor nya )
 Terapi simptomatik :
1. Bronkodilator
2. Pengobatan infeksi
3. Oksigenasi
Pencegahan - Atelektasis

Setelah menjalani pembedahan, penderita harus di latih


untuk bernafas dalam, batuk teratur dan kembali melakukan
aktivitas seperti biasa ( secepatnya )
Pada kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan
pernafasan dangkal dalam jangka lama, akan lebih baik bila
menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasannya.
Komplikasi
 Pneumonia
 Hypoxemia dan gagal nafas
 Sepsis
 Bronkiektasis
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai