Anda di halaman 1dari 14

BIOKIMIA

(PROSES KIMIA PADA


PERNAFASAN)

K
E
L
O
M
P
O
K

• Afis Karima • Dini Wulandari


• Alfi Sustikarni Putri • Elma Amelia Noviana Zuraida
• Alik Amanda
• Erlin Rosyida Istirohati
• Amelia Octaviana Putry
• Fitria Handayani
• Aprillia Erni Wati
• Aurora Amanda
• Fransisca Trisna Marin
• Gibranda Nasukha
• Baiq Annisa Indah Cahyani
• Denda Rizky FibriYanti • Gozali Sukma
• Detiya Praptika • Gusti Ayu Putu Candra Dewi
PETA KONSEP

Pengertian Respirasi

Cara Mengambil Nafas ke Dalam Tubuh


Macam-Macam Respirasi dan Membuang Napas ke Udara

Reaksi Kimia pada • Respirasi Aerob


Pernapasan • Respirasi Anaerob

Tahapan-Tahapan Respirasi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perbedaan-Perbedaan Respirasi Pernapasan

Macam-Macam Penyakit yang


ditimbulkan akibat sering menghirup
Bahan Kimia
Pengertian Respirasi

RESPIRASI SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah pertukaran Sistem respirasi adalah system


gas, yaitu oksigen (O²) organ yang berfungsi untuk
yang dibutuhkan tubuh mengambil O2 dari atmosfer ke
untuk metabolisme sel dan dalam sel-sel tubuh untuk
karbondioksida (CO²) yang mentranspor CO2 yang
dihasilkan dari dihasilkan sel-sel tubuh kembali
metabolisme tersebut ke atmosfer.
dikeluarkan dari tubuh RESPIRASI
melalui paru. (MENURUT PARA AHLI)

• Menurut Syaifuddin Respirasi adalah peristiwa menghirup udara


dari luar yang mengandung Oksigen serta menghembuskan udara
yang banyak mengandung Karbondioksida keluar dari tubuh.
• Menurut Kozier Respirasi adalah pertukaran gas antara individu
dan lingkungan atau keseluruhan proses pertukaran gas antara
udara atmosfirdan darah dan antara darah dengan selsel tubuh.
 Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan
Macam-Macam CO2 antara darah dan udara.
Respirasi  Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Cara Mengambil Nafas ke Dalam Tubuh dan


Membuang Napas ke Udara

1. Respirasi / Pernapasan Dada yaitu:


• Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
• Tulang rusuk terangkat ke atas
• Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam
dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut yaitu :
• Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
• Diafragma datar
• Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan
udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru
REAKSI KIMIA PADA
PERNAPASAN

 Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2.


Pada paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2) yang terjadi secara difusi, yaitu perpindahan zat terlarut (O2
atau CO2) dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan tinggi ke daerah yang
memiliki konsentrasi dan tekanan rendah. Tujuannya untuk mengeluarkan
karbondioksida agar tidak meracuni sel-sel tubuh.
Setelah terjadinya inspirasi, oksigen yang berada di alveolus akan berpindah ke dalam
kapiler darah yang akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan
oksigen. Selanjutnya Proses oksidasi/pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2
sebagai hasil respirasi sel yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah
menuju alveolus.
 Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
Fungsi hemoglobin adalah membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh Anda.
Hemoglobin “menerima” oksigen yang telah dihirup melalui paru-paru. Setelah itu,
oksigen pun langsung mengikatkan dirinya kepada hemoglobin, dan membawanya ke
jantung. Setelah itu, jantung akan memompa darah ke sel-sel di seluruh tubuh.
 Pemisahan oksigen dari hemoglobin kecairan sel : HbO2 ---> Hb + O2.
Setelah O2 dilepaskan oleh oksi hemoglobin ke dalam jaringan tubuh atau sel,
maka selanjutnya O2 diterima oleh mitokondria untuk digunakan pada proses
oksidasi. Proses oksidasi menghasilkan karbon dioksida. Kemudian,
karbondioksida akan berdifusi masuk ke kapiler vena darah. Karbondioksida
ini akan diangkut oleh kapiler vena darah menuju alveolus dalam paru-paru.
 Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh :
CO2 + H2O ---> H2 + CO2.
Proses pengangkutan sekitar 200 milimeter kubik karbondioksida (CO2) keluar
tubuh pada dasarnya berlangsung menurut reaksi kimia tertentu, yaitu
karbondiosida (CO2) + Nitrogen (H2O) menghasilkan karbonat anhidrase
(H2CO3). Setiap liternya, darah mampu melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga
mempengaruhi PH darah, dan naik menjadi 4,5 yang disebabkan karena
terbentuknya asam karbonat.
Respirasi Aerob

Respirasi aerob adalah proses penguraian senyawa organik menggunakan oksigen


bebas. Respirasi ini berlangsung di dalam organel sel yang disebut mitokondria.

Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan
oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen (H) terakhir, tetapi menggunakan senyawa
tertentu (seperti : etanol, asam laktat). Pada kondisi anaerobik (tidak tersedia oksigen),
suatu sel akan dapat mengubah asam piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta
membebaskan energi (ATP). Atau oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan
asam laktat serta membebaskan energi (ATP). Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut,
lazim dinamakan fermentasi.
TAHAPAN RESPIRASI AEROB

• Glikolisis
Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam sitoplasma atau sitosol.
Pada tahap ini molekul glukosa akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil
penguraian molekul glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2 molekul asam piruvat, dan 2
molekul NADH.
• Dekarboksilasi Oksidatif
Tahap kedua setelah glikolisis adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahap ini berlangsung di dalam
mitokondria. Reaksi pertama diawali dengan perubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A
(asetil koA). Perubahan tersebut menghasilkan molekul CO2 dan NADH. Artinya, satu molekul
asam piruvat akan menghasilkan 1 molekul asetil koA, CO2, dan NADH. Oleh karena pada tahap
glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat, maka dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 molekul asetil
koA, 2 molekul CO2, dan 2 molekul NADH.
• Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses respirasi aerob. Pada tahap ini akan
dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH, 2 molekul FADH2, dan 4 molekul CO2.
• Transpor Elektron
Tahap ini merupakan tahap akhir pada respirasi aerob. Transpor elektron berlangsung di dalam
krista, yaitu membran dalam mitokondria. Reaksi yang berlangsung di dalam transpor elektron
adalah reaksi reduksi dan oksidasi antara senyawa NADH dan FADH2. Kedua senyawa tersebut
dihasilkan dari tahapan sebelumnya. Senyawa yang terlibat dalam transpor elektron adalah koenzim
Q, sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom A3, dan oksigen
TAHAPAN RESPIRASI
ANAEROB

• Fermentasi asam laktat


Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis
yang menghasilkan asam piruvat. Karena tidak tersedianya
oksigen maka asam piruvat akan mengalami degradasi molekul
(secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat
dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan
energi dan asam laktat.
Perbedaan Respirasi Anaerob Dan Aerob

Respirasi aerob adalah reaksi katabolisme yang berlangsung dalam suasana aerob (ada
oksigen) yang umumnya dilakukan oleh organisme tingkat tinggi. Sementara respirasi
anaerob adalah reaksi katabolisme yang berlangsung dalam suasana anaerob yang umumnya
dilakukan oleh organisme tingkat rendah.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan perbedaan tersebut antara lain meliputi
proses, lokasi, hingga produk yang dihasilkan masing-masing, yaitu :

Perbedaan Respirasi Aerob Respirasi Anaerob


Keberadaan Oksigen Dibutuhkan Tidak Dibutuhkan
Energi yang dihasilkan Menghasilkan 36 ATP Menghasilkan 2 ATP
Energi Energi
Menghasilkan Menghasilkan
Hidrogen yang terlepas karbondioksida dan air karbondioksida dan air
secara sempurna secara tidak sempurna

Hasil samping Hidrogen yang terlepas Membentuk Asam


membentuk air Laktat dan Etanol
Proses dan Tahapan Kompleks, yaitu Sederhana, yaitu
Glikolisis, Siklus Krebs, dan Glikolisis atau Fermentasi
Transpor Elektron
Lokasi Mitokondria Sitoplasma
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pernapasan

• Usia
Semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin rendah pula frekuensi
pernapasannya. Hal tersebut berhubungan erat dengan semakin berkurangnya kebutuhan
energinya.
• Jenis Kelamin
Pada umumnya laki-laki membutuhkan energi yang lebih besar daripada perempuan
sehingga kebutuhan akan oksigen dan produksi karbon dioksida pada laki-laki juga 20
semakin tinggi. Hal tersebut menyebabkan frekuensi pernapasan laki-laki lebih tinggi
dibandingkan frekuensi pernapasan perempuan. Hal ini dikarenakan volume paru-paru
wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.
• Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka semakin tinggi pula frekuensi pernapasannya.
Hal ini berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh
dan menyebabkan peningkatan pemasukan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
• Posisi Tubuh
Frekuensi pernapasan akan lebih tinggi ketika tubuh kita sedang berdiri
dan frekuensi pernapasan akan lebih rendah ketika tumbuh kita sedang
duduk ataupun berbaring. Hal tersebut disebabkan karena pada saat
posisi tubuh berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk
menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh untuk tetap tegak berdiri.
Sedangkan pada saat kita duduk atau berbaring, beban tubuh disangga
oleh sebagian besar tubuh sehingga tubuh tidak membutuhkan banyak
energi.
• Aktivitas
Seseorang yang memiliki aktivitas fisik tinggi akan memiliki frekuensi
pernapasan yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidak
melakukan aktivitas fisik. Semakin berat aktivitas seseorang, maka
frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya
adalah untuk memasok energi yang dibutuhkan untuk mendukung
aktivitas tersebut.
Macam-Macam Penyakit yang ditimbulkan
akibat sering menghirup Bahan Kimia

Sesak Napas Batuk Demam

Nyeri di Hilang Nafsu


Dada Kelelahan Makan

Diare Perut Begah


Mual

Nyeri Ulu Gangguan Tenggorokan


Hati Sistem Saraf Panas

Anda mungkin juga menyukai