Anda di halaman 1dari 41

INTENSIVE CARE UNIT

EMANUEL I. LEWAR
Pengertian
• Suatu tempat atau unit tersendiri didalam
rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan
khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien
gawat karena penyakit, trauma atau
komplikasi – komplikasi.
Jenis Ruang Rawat Intensif di RS
1. Intensive Care Unit (ICU)
• ICU adalah ruang khusus bagi pasien kritis
yang perlu perawatan intensif dan
pengawasan terus menerus
• menyediakan tindakan medis yang bersifat
kritis dan sistem pendukung fungsi organ
tubuh (life support)
2. High Care Unit (HCU)
• Pelayanan di HCU berada di bawah ICU sebelum
pasien dikembalikan ke ruang rawat inap.
• Diperuntukkan bagi pasien yang menunjukkan
perbaikan kondisi, tidak perlu lagi ditangani di
ICU, namum masih perlu pengawasan ketat
• Ggn respirasi, ggn hemodinamik, dan kesadaran
yang belum stabil.
3. Intensive Coronary Care Unit (ICCU)
• ICCU sama dengan ICU namun khusus untuk
gangguan jantung dan butuh penanganan
serta perhatian ekstra dari tenaga medis.
• Misalnya : jantung koroner, serangan jantung,
gangguan irama jantung yang berat, dan
gagal jantung.
4. Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
• NICU menyediakan pelayanan khusus bagi
bayi baru lahir atau yang memiliki kesulitan.
• Pasien NICU adalah bayi prematur berusia
23-24 minggu s/d 40 minggu
5. Pediatric Intensive Care Unit (PICU)
• PICU ruangan perawatan intensive
diperuntukkan bayi - 18 tahun, atau
bergantung kebijakan RS
Penggunaan Dan Pengelolaan Ruang ICU

• Pelayanan ICU adalah pelayanan yang


diberikan kepada pasien yang dalam keadaan
sakit berat dan perlu dirawat khusus, serta
memerlukan pantauan ketat dan terusmenerus
serta tindakan segera.
• Ruang ICU terletak dekat dengan kamar operasi,
ruang perawatan lainnya, danmemiliki akses
yang mudah ke IGD, Radiologi dan ke Lab
Tujuan Pengelolaan di ICU :
• Mencegah terjadinya kematian atau cacat
• Mencegah terjadinya penyulit
• Menerima rujukan dari level yang lebih
rendah dan melakukan rujukan ke level yang
lebih tinggi.
Macam – macam ICU
Menurut fungsinya ICU dibagi :
1. ICU Khusus
Dimana dirawat pasien payah dan akut dari satu jenis penyakit.
• ICCU ( Intensive Coroneary Care Unit )
Pasien yang dirawat dengan gangguan pembuluh darah
koroner
• Respiratory Unit
Dirawat pasien yang mengalami gangguan pernafasan
• Renal Unit
Dimana dirawat pasien – pasien dengan gangguan ginjal
2. ICU Umum
• Merawat pasien – pasien yang sakit payah akut
• Menurut klasifikasi pelayanan ICU, tda :
- Pelayanan ICU Primer ( Standard Minimal )
umummnya utk RS Kelas C
- Pelayanan ICU Sekunder ( Menengah )
- Pelayanan ICU Tersier ( Tertinggi)
Syarat - syarat Ruang ICU
• Letaknya di sentral RS & dekat dengan kamar bedah serta kamar
pulih sadar ( Recovery Room )
• Suhu ruangan diusahakan sekitar 22 – 25 derajat C
• Ruangan tertutup dan tidak terkontaminasi dengan luar
• Mempunyai ruangan septik dan ruangan antiseptik dengan
dibatasi kaca
• Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat – alat khusus untuk satu
pasien
• Tempat tidur harus yang beroda dan yang dpt diubah dalam
segala posisi
• Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila
memasuki ruangan isolasi
• Tempat dokter , perawat dan nakes lainnya harus sedemikian
rupa sehingga mudah untuk mengobservasi pasien
1. Tenaga di Ruangan ICU :
• Tenaga medis
• Tenaga paramedis
• Tenaga laboratorium
• Tenaga non medis
• Teknisi
2. Sarpras di ICU
1) Lokasi : satu kompleks dengan kamar bedah & Recovery
Room
2) RS. Dengan jumlah pasien > 100 orang, jumlah tempat tidur
untuk ruangan ICU ± 1 – 2 % dari jumlah pasien
3) Bangunan : Terisolasi dilengkapi dengan :
• Kabel monitor
• Ventilator
• Pipa air
• Komunikasi
• AC ± 21 – 25 derajat C
• Exhaust fan
• Lantai mudah dibersihkan, keras dan rata
4) Alat komunikasi
5) Tempat cuci tangan dapat dibuka tutup dengan siku dan tangan
6) Ruang dokter jaga
7) Ruang untuk perawat
8) Ruang tempat buang kotoran
9) Ruang tempat penyimpanan barang dan obat
10) Ruang tunggu keluarga pasien
11) Ruang pencuci alat
12) Dapur
13) Sumber air
14) Sumber listrik cadangan / generator, emergency lamp
15) Sumber O2 sentral O2
16) Suction sentral
17) Lemari linen, obat instrumen
18) Lemari pendingin 4 – 5 derajat C
19) Laboratorium kecil
20) Emergency Trolley yang berisi :
• Alat – alat intubasi
- Laryngoskop dengan bladenya
- OTT, NTT dari bermacam – macam ukuran
- Airway (mayo, guedel, nasopharyng) macam – macam ukuran
- Xilocain spray dan jelly KY
- Magill forcep
- Spuit 10/20 cc untuk mengisi cuff
- Plester untuk fiksasi
• Ambu bag & face mask macam – macam ukuran
• Tracheostomy set
• Cricothyrotomy set
• Suction set
21) Obat – obatan :
- Vasopressor
- Kalmethason
- Adrenalin
- Antihistamin
- Nor adrenalin
- Analgetika
- Ephedrin
- Morphine,
- Lidocain 2 %
pethidine,dll
- Meylon atau - Anti coagulantia
nabic
- Diuretika
- Calcium gluconas
- Lasix, manitol dll
- Sulfas atropin
- Corticosteroi
Kriteria Pasien Kritis
1. Pasien – pasien yang secara fisiologis tidak
stabil dan memerlukan penanganan medis,
perawatan nafas yang terkoordinasi dan
berkelanjutan ,  memerlukan perhatian
yang teliti agar dapat di lakukan pengawasan
yang konstan dan titrasi terapi.
t. Alat – alat :
• Ventilator
• ECG monitor / recording
• Defibrilator
• Infus set
• CVP set
• Infusion pump, syringe pump
• Nebulizer
• Tensimeter biasa / elektrik
• Thermometer biasa / elektrik
• Gantungan infus
• Papan resusitasi
• Matras anti dekubitus
Cont..
2. Pasien – pasien yang dalam bahaya
mengalami dekompensasi fisiologis 
memerlukan pemantauan konstan dan
kemampuan tim intensive care untuk
melakukan intervensi segera untuk mencegah
timbulnya penyakit yang merugikan.
Cont..
3. Pasien  sakit kritis membutuhkan pemantauan
dan tunjangan hidup khusus yang harus di
lakukan oleh suatu tim,yang mempunyai dasar
pengetahuan , keterampilan teknis komitmen
waktu dan secara fisik selalu berada di tempat
untuk melakukan perawatan titrasi dan
berkelanjutan .
• Perawatan berkelanjutan dan bersifat proaktif
yang menjamin pasien di kelola  dengan cara
yang aman, manusiawi dan efektif .
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
Indikasi masuk ICU meliputi 3 Prioritas :
A. Prioritas 1
Penyakit / gangguan akut pada sistem organ vital
yang memerlukan tindakan terapi yang intensif dan
agresif untuk mengatasinya, yaitu:
• Gangguan / gagal nafas akut
• Gangguan / gagal sirkulasi
• Gangguan / gagal susunan syaraf pusat
• Gangguan / gagal ginjal
Contoh : edema paru, status konvulsivus,
septik shock
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
B. Prioritas 2
Pemantauan / observasi intensif secara invasif atau
non invasif atas keadaan yang dapat menimbulkan
ancaman / gangguan terhadap sistem organ vital,
misalnya :
• Observasi intensif pasca bedah ekstensif
• Observasi intensif pasca henti jantung
• Observasi intensif pasien pasca bedah
jantung
Indikasi Masuk dan Keluar ICU
C. Prioritas 3
• Pasien yang dalam keadaan sakit kritis dan tidak
stabil yang mempunyai harapan kecil untuk
disembuhkan
• Hanya memerlukan terapi intensif pada penyakit
akutnya tetapi tidak dilakukan intubasi atau RJP.
Keadaan Indikasi Masuk ICU
• Memerlukan inotropik
• TD Sistole > 120mmHg, dgn Oedem paru, HT enselopaty
• Gagal Nafas , PaO2 <50 mmHg
• Koma, apapun sebabnya
• AMI
• Aritmia Jantung yang mengancam jiwa
• Trauma ganda
• Pasca bedah Op Besar (Trepanasi,Open Hart,
thorakotomy)
Pasien yg tidak memerlukan perawatan di ICU :

1. Pasien mati batang otak (MBO), kecuali yang


merupakan donor organ
2. Pasien prioritas 1 atau 2 yang menolak perawatan /
tindakan agresif di ICU
3. Pasien dengan keadaan vegetatif atau permanen
4. Pasien dengan keadaan stabil dengan resiko yang
rendah untuk menjadi berbahaya
5. Pasien dalam stadium akhir ( End – Stage ) penyakit
– penyakit
Prosedur Pasien Masuk ICU
• Ada indikasi.
• Konsul tertulis dari bagian ( dokter ) yang mengirim
pasien dengan menyebutkan diagnosis dan alasan di
kirim ke ICU.
• Setelah di pertimbangkan keadaan pasien , tempat tidur
yang tersedia , fasilitas alat , dokter ICU dapat
menerima atau menolak pasien tsb masuk ICU dengan
jawaban secara tertulis .
• Bila pasien di terima masuk ICU pasien harus di antar
oleh perawat ruangan yang mengirim pasien tersebut ke
ICU .
Indikasi Keluar ICU
1. Penyakit atau kedaan pasien telah membaik dan
cukup stabil sehingga tidak memerlukan terapi atau
pemantauan yang intensif lebih lanjut
2. Terapi atau pemantauan intensif tidak diharapkan
bermanfaat atau tidak memberikan hasil pada pasien
sedangkan pasien pada waktu itu tidak menggunakan
bantuan mekanis khusus ( seperti ventilasi mekanis ),
misalnya :
a. Pasien mengalami MBO ( Brainsterm Death )
b. Pasien mencapai stadium akhir ( ARDS Stadium
Akhir )
Perlu disetujui oleh keluarga terdekat pasien.
Cont.Indikasi Keluar ICU
3. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat
lebih lanjut ICU ( Keluar Paksa )
4. Pasien hanya memerlukan observasi intensif
saja, sedangkan ada pasien yang lebih gawat
lagi yang memerlukan terapi dan observasi
yang lebih intensif.
Pasien ini diusahakan pindah ke Intermediete
Care
Ketrampilan dan Masalah Kegawatan
Urutan penanganan prioritas kegawatan didasarkan
pada 6 B, yaitu :

B – 1 Breath – Sistem Pernafasan


B – 2 Bleed – Sistem Peredaran Darah ( Sirkulasi )
B – 3 Brain – Sistem Syaraf Pusat
B – 4 Blader – Sistem Urogenital
B – 5 Bowel – Sistem Pencernaan
B – 6 Bone – Sistem Tulang dan Persendian
Cont..
• Kegawatan Sistem B – 1, B – 2 dan B – 3 merupakan
prioritas yang paling utama karena kematian sangat
cepat terjadi.
• Kegawatan Sistem B – 4, B – 5, B – 6 ( misalnya retentio
urinae, preforasi peritonitis, fractura femur ) relatif
mempunyai tenggang waktu yang lebih panjang.

• Untuk mengatasi pasien dalam keadaan kritis tidak


memerlukan terapi kausal / penyebab tetapi terapi
suportif untuk menyelamatkan jiwanyaPengobatan
kausal dapat dikerjakan kemudian.
Kemampuan Yg Harus di Miliki Petugas di
ICU
1. Membebaskan jalan nafas dari sumbatan
2. Memberikan nafas buatan
3. Pijatan jantung luar jika jantung berhenti
4. Posisi koma dan posisi shock
5. Memberikan terapi oksigen dan nebulasi
6. Melakukan suction, penghisapan jalan lendir
pada nafas
7. Memasang infus / IV line untuk memasukkan
obat atau cairan
Cont.. :
8. Respirator untuk pernafasan bantuan
9. Laryngoskop untuk intubasi trachea
10. Monitor ECG untuk pemantauan aritmia
11. Drain thorak dan pompanya untuk pneumo /
hematothorak
12. Memberikan obat – obatan darurat
13. Mengenali aritmia berbahaya
14. DC-Shock untuk defibrilasi
15. Merawat pasien dengan tekanan intrakranial
meningkat
Pengendalian Infeksi Nosokomial ICU
Lingkungan ICU
1. Pintu ruang ICU (luar dan dalam) harus
selalu dalam keadaan tertutup
2. Pemasangan alas lantai didepan pintu
dalam ICU harus tetap terpasangdan dalam
kondisi basah dengan larutan desinfektan.
3. Pengaturan batas tegas antara daerah semi
steril dan non steril sesuaiprosedur. 
Cont..
4. Melakukan pembersihan rutin ruang ICU
dan peralatan ICU sesuai jadwalyang telah
ditentukan
5. Melakukan sterilisasi ruangan (UV) setelah
pembersihan ruangan sesuaiprosedur.6.
6. Penanganan sampah pembuangan BAB dan
BAK pasien sesuai denganprosedur
Syarat Selama Bertugas di ICU

1. Petugas ICU harus memakai skort dan alas


kaki khusus ruang ICU.
2. Petugas harus mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan.
3. Pemakaian handscoen dalam melakukan
tindakan.
Syarat Untuk pengunjung
pasien ICU / keluarga pasien

1. Masuk ruang ICU harus skort pengunjung dan


alas kaki khusus ruang ICU
2. Sebelum dan sesudah berkunjung ke pasien,
wajib cuci tangan atau softa –man dengan
menggunakan hand sanitiser.
3. Pengunjung hanya bisa masuk pada saat jam
berkunjung (1 orang)
Seting Peralatan Ruang ICU
Prinsip utama yakni PPI
1. Peralatan yang berupa set instrumen, alat kesehatan
disposible harus dalam keadaan steril.
2. Resterilisasi alat ICU dilakukan setiap 3 x 24 jam sekali.
3. Instrumen, alat alat suction, sirkuit ventilator, bila
selesai dipakai direndam dengan cairan desinfektan
baru kemudian disterilkan di ruang sterilisasi (CSSD)
4. Setiap pasien yang memerlukan suction harus
mempunyai slang suction sendiri dan diganti dalam
waktu 1 x 24 jam
Thanks

Anda mungkin juga menyukai