• 3. PEMERIKSAAN MIKROSKOP:
a. Sel darah merah
b. Sel darah putih
c. Sel epitel
d. Torak/silinder/cast
e. Bakteri dan mikroorganisme lain
f. Kristal
g. komponen lain
Pemeriksaan urine – carik celup
Glucose
Bilirubin
Ketones
Specific Gravity
Blood
pH
Protein
Urobilinogen
Nitrite
Leukocyte Esteras
6
Laporan Hasil Urinalisis
7
PEMERIKAAN MIKrOSKOPIS
sedimen urine
cara konvensional
Penampungan
urine Membuang
supernatan
sentrifugasi
Laporan
hasil
Pembuatan
Menuliskan hasil praparat
Pemeriksaan
mikroskup 8
DEMAM TIFOID
•• 1.
1. Isolasi
Isolasi (kultur)
(kultur)
2. Serologi (Antibodi)
3.
3. Teknik
Teknik molekular
molekular
Isolasi / Kultur
• Kultur aspirasi
•
Kultur feses Kultur darah
sumsum tulang
• Aglutinasi : Widal
• - ELISA
• - Imunokromatografi
• - Immunoblotting
• - Inhibition magnetic binding
Immunoassay (IMBI)
• Hasil semikuantitatif
• WHO
– 300 - 500 juta kasus klinik pertahun
– 2 - 3 juta kematian pertahun (90% di Afrika)
– India, Brasilia, Afganistan, Sri Langka, Thailand, Indonesia,
Vietnam, Kamboja, China.
• Transmisi malaria
– Natural (sporozoit pada nyamuk Anopheles
betina)
– Transfusi darah
– Jarum bekas
– Kongenital
PATOGENESIS
(sumber : Miller LH, Baruch D I, Marsk K, Doumbo Ok. The
pathogenesis basis of malaria, Nature 2002; 415 : 673)
Manifestasi klinik
• PCR
• Kultur
• Diperlukan cara diagnosis malaria cepat, akurat, murah &
mudah.
• Pemeriksaan mikroskopis dgn pewarnaan Giemsa
(sediaan hapus=thin smear & tetes tebal=thick smear)
merup gold standart & digunakan di hampir semua
daerah endemik malaria membutuhkan ketrampilan
tinggi, menghabiskan banyak waktu dlm preparasi
sediaan & pembacaannya.
24
TES DIAGNOSTIK MALARIA
Dikelompokkan menjadi 4 :
25
Pemeriksaan mikroskopis SD tipis dan tebal
Pewarnaan Giemsa (gold standard, WHO)
• Gametosit
– Bentuk bulan sabit
Plasmodium vivax
• Eritrosit membesar
• Semua stadium dapat
ditemukan pada darah tepi
• Schuffner‘s dot
• Trofozoit ameboid
• Skizon matang 8-24 merozoit
• Gametosit, sitoplasma kompak
Plasmodium malariae
• Eritrosit normal
• Bird eye
• Trofozoit kompak
– band form
– basket form
• Skizon rosset (merozoit 8-12)
Plasmodium ovale
• Eritrosit
– Membesar
– James‘s dot
– Oval, fimbrieted
• Trofozoit
– sitoplasma kompak
– Comet form
• Skizon 8-10 merozoit
• Gametosit
– Mirip dengan P.vivax.
Penghitungan parasit
SD tipis
– Parasitemia = …. % RBC terinfeksi
dari 50.000 - 10.000 eritrosit yang diperiksa
– 5 % parasitemia malaria berat
SD tebal
– Parasit / µl darah =
– Secara sederhana
• 1-10 dalam 100 lapang pandang ……………….. +
• 11-100 dalam 100 lapang pandang ……………. ++
• 1-10 setiap lapang pandang …………………………. +++
• > 10 setiap lapang pandang …………………………. ++++
– Positif +++ malaria berat
Keuntungan pemeriksaan mikroskopis
• Teknisi pengalaman dpt memeriksa densitas parasit 5-
10 parasit/µl darah, p.u 100 parasit/µl darah (0,002%)
• Dapat membedakan empat spesies dan stadium (ring
form, trofozoit, skizon, gametosit)
• Densitas parasit dpt dihitung (monitoring terapi)
• Biayanya murah
Kekurangan
• Waktu sampai memperoleh hasil 1 jam
• P.falciparum : parasitemia berfluktuasi (stadium tua
sequestrasi pd mikro kapiler organ dalam, SD perifer
tidak equivalen dg jumlah parasit sesungguhnya).
• Tergantung kualitas teknisi, reagen, mikroskop
Acridine Orange (AO) diagnosis on-site
SD tipis, pewarnaan langsung dengan AO
Mikroskop- lampu halogen –filter (lensa obyektif 40X)
Morfologi mirip Giemsa, waktu 10-15 menit
Parasit berfluoresen, latar belakang hijau
Inti hijau kapur, sitoplasma orange
Pigmen tidak tampak
Sensitifitas < 100 parasit/µl darah 41-93%
P. falciparum dg ring form kecil > 93%
ring form spesies lain sukar diidentifikasi (stippling tidak tampak)
Produk-produk RDT
• HRP-2 untuk P. falciparum
• “COMBO test”
– HRP-2 dan aldolase
– pLDH Pf dan pan malaria specific
– pLDH Pf dan Pv
– HRP-2, pLDH pan malaria specific
– HRP-2, pLDH pan malaria specific dan pLDH Pv
PCR (Polymerase Chain Reactions)
Metode : Nested PCR
Target : subunit kecil gene ribosomal RNA (ssrRNA) DNA
Keuntungan
– Spesifik untuk genus dan spesies
– Sensitifitas genus mencapai 100%.
– Sensitifitas dan spesifitas spesies >90%
– Dapat mendeteksi parasitemia rendah (5 parasit/µl darah).
– Sampel dalam jumlah besar, segera dpt diperiksa dg cepat
– Interpretasinya mudah
Keterbatasan
– Harga mahal (peralatan, primer, enzyme dll)
– Memerlukan ketrampilan yang tinggi
– Penggunaan dalam skala besar sulit.
PCR berguna untuk
– Variasi strain
– Mutation, deletion
– Gene parasit pada resistensi antimalari
HAPUS TETES FLUORE PCR KULTUR ICT
AN TEBAL -SENS
SENSITIFITAS 1/10 tetes 50 50 5 SESUAI > 100
tebal 0.001 % PCR ?
PARASIT / L
IDENTIFIKASI Bisa & lb bisa sukar sukar bisa Tergantung
PARASIT mudah kit
PARASITEMIA Bisa bisa Tak bisa Tak bisa Tak bisa Perkiraan
kasar
TINGKAT tinggi tinggi sedang tinggi tinggi rendah
KEAHLIAN
WAKTU TES 30-60 30-60 30-60 menit 24 jam 1-3 hari 20 menit
menit menit
PEWARNAAN giemsa giemsa AO; BCP ; - - KIT
Rhodamin
MENINGKATKAN
JUMLAH PARASIT - - - + + -
ALAT Mikroskop Mikrosko Mikroskop Alat Alat KIT
biasa p biasa fluresens PCR kultur
38
TERIMA
KASIH