Anda di halaman 1dari 11

TU GAS 2 D PA

N a d i a D e v i P a n c a r a n ti
5013201014
Analisis Rumah
Prisma segitiga terdeformasi
(void)

Geometri Pembentuk Merupakan bentuk geometri


penyusun sebagian besar
atap di bagunan ini. Disebut
sebagai atap perisai karena
memiliki 4 sisi. Merupakan
bentuk geometri ruang
Balok pipih (solid) berongga
Bentuk ini dapat
ditemukan sebagai
dasar bangunan Trapesium siku-siku (void)
dengan permukaan Trapesium di sini digunakan
rata sebagai pembentuk ruang
sehingga memiliki rongga.
Untuk ruang yang kecil,
Balok (void)
bentuk ini sudah sesuai
Bentuk geometri
karena akan menghemat
dasar yang paling
space
mendominasi
rumah sebagai
bentuk ruangan.
Prisma segitiga siku-siku
(solid)
Bentuk ini digunakan pada
turunan untuk memudahkan
Balok (solid) kendaraan yang akan
Merupakan bentuk dinaikkan. Bentuknya
geometri ruang yang mampat tanpa rongga.
mampat. Disusun
sedemikian hingga Prisma segitiga terdeformasi
terbentuk pilar yang (solid)
berfungsi sebagai Merupakan bentuk geometri
penyangga ruang solid. Berfungsi alat
bangunan. lindung dan estetika
Kanopi seng. Dipasang Pintu terbuat dari
pada ketinggian 2,5 m. material kayu jati
Karena terbuat dari seng, dengan tinggi

Analisis
saat hujan, terdengar suara keseluruhan (+kusen)
yang berisik 2,3 m (pintu 2m dan

Material
jendela kecil 30 cm)

Atap tersusun dari


genteng tanah liat. Pilar terbentuk dari semen
Terbangun dari dengan finishing cat tembok.
rangka kayu dengan Tinggi setara bangunan lantai
bentuk atap perisai satu yaitu 3m

Gerbang besi dalam


terbuat dari besi dengan
tinggi 2 m, Finishing
dilakukan dengan cat
besi Jendela terbuat dari kayu jati
dengan finishing plitur. Kaca
yang dipilih adalah kaca hitam
agar bayangan tak langsung
Tembok pada
Pagar terbuat dari tampak dari luar sehingga
Tanjakan terbuat dari pagar dibuat dari
besi dengan tinggi privasi tetap terjaga. Tinggi
material semen, kerikil, dan susunan bata
1 m, dipasang pada jendela keseluruhan 1,5 m
pasir. Berfungsi untuk dengan finishing
ketinggian 50cm. dipasang pada ketinggian 50 cm
mempermudah akses masuk cat tembok.
Finishing dilakukan
kendaraan. Dibuat dengan Dibuat dengan
dengan cat besi
ketinggian 30 cm setinggi 2 m
skala perbandingan
Tinggi bangunan ±6-7m,
apabila dibandingkan
dengan tinggi manusia
±1,5m, maka didapat
perbandingan 1:4
Denah dan Proporsi
x 2,5x 3x 3,5x 4,5x 12,5x
2,5x 3x 2x
2,5x
6x 4x
3x

4x
5x
4,5x

2x
0.5x

2x 3x
2x
x = 100cm
3x
12x

3x

1,5x

1,5x
7,5x
Spatial Stuctural
System System
Sumber Cahaya
Alami
Sumber cahaya alami secara
kesulurahan sudah maksimal karena
teras yang luas dan banyaknya
jendela di sebelah utara dan genting
kaca pada kamar mandi depan dan
belakang. Namun masih ada
ruangan yang minim sumber cahaya
alami yaitu kamar utama, kamar
mandi belakang (terutama bagian
WC), lorong menuju kamar mandi
depan, serta gudang belakang.

Sirkulasi
Udara
Sirkulasi udara didominasi dari
sumber jendela bagian utara. Selain
itu terdapat juga bukaan di bagian
ruang menjemur pakaian yang juga
merupakan sumber sirkulasi udara.
Jendela dibuat besar dan banyak
sehingga teras yang meluas
horizontal dapat dimaksimalkan
fungsinya.
Sumber Cahaya
Alami
Sumber cahaya alami secara
kesulurahan sudah maksimal karena
banyaknya jendela di sisi utara,
barat, dan timur. Namun cahaya
barat di sore hari terasa sangat silau
karena langsung masuk ke dalam
ruangan tanpa penghalang.

Sirkulasi
Udara
Sirkulasi udara bersumber dari
jendela bagian utara, timur, dan
barat. Selain itu terdapat juga
bukaan di bagian ruang menjemur
pakaian yang juga merupakan
sumber sirkulasi udara. Jendela
dibuat besar dan banyak.
Analisa Interior

Plafon kayu
Naik 2 cm
Dipasang pada ketinggian 3m

Tembok bata
dengan finishing
Plint lantai cat tembok
dengan material
keramik setinggi
7 cm. Plint dan
tembok
dipasang rata.
Batas antara
tembok dan plint
dibuat menjorok
sedalam ±1 cm.

Lantai
keramik
dengan
ukuran 30
cmx30cm
Preseden

Pada preseden 1,
terlihat kesamaan
rumah yang meluas
Pada preseden 2,
secara horizontal yang
terlihat kesamaan rumah yang
merepresentasikan
meluas secara horizontal
ketenangan, membuat
dengan banyak tiang. View
view pada teras terasa
pada teras juga terasa sangat
luas.
lega.

Pada preseden 3, terlihat


kesamaan pada bentuk atap Penggunaan pilar selain sebagai
perisai yang memiliki 4 sisi. tiang penyangga, juga untuk
Sering digunakan di Indonesia menghadirkan estetika melalui irama
sebab mampu melindungi pengulangan yang simetris.
keempat sisi bangunan dari
cuaca. Jarak antar pilar apabila diukur dari
dasar satu sama lain yaitu 1,6 m.
Dengan diameter 20 cm.

Anda mungkin juga menyukai