Anda di halaman 1dari 15

ASKEP TB PARU PD ANAK

KLP 4:Hafifatul Khairiyah


Yuva a.
1.Definisi
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang dapat
menyerang berbagai organ, terutama perenkim paru-paru yang disebabkan
oleh kuman yaitu Mycobacterium tuberkulosis dengan gejala yang bervariasi.

Tuberculosis Paru (TB) merupakan contoh lain infeksi saluran nafas


bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium
tuberkulosis yang biasanya ditularkan melalui inhalasi percikan ludah
(droplet) dari suatu individu ke individu lainnya. Tuberkulosis sebagai infeksi
bakteri kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan
ditandai oleh pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh
hipersensitivitas yang diperantarai-sel (cell mediated hypersensitivity).
Penyakit Tuberkulosis ini biasanya terletak di paru, tetapi dapat mengenai
organ lain (Isselbacher, 2015).
Etiologi
disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacteriumtuberculosis. Terdapat beberapa
spesies Mycobacterium antara lain :M tuberculosis, M africanum, M. bovis, M. leprea dsb. Yang juga
dikenal sebagi Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok bakteri Mycobacterium tuberculosis yang bias
menimbulkan gangguan pada saluran napas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than
Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakan diagnosis yang pengobatan TB. Untuk itu
pemeriksann bakteriologis yang mampu melakukan identifikasi terhadap Mycobacterium tuberculosis
menjadi sarana diagnosis ideal untuk TB Secara umum sifat kuman TB

Bakteri ini bersifat aerob, sehingga sangat meenyukai daerah yang banyak oksigen dan lembab. Oleh karena
itu M. tuberculosis sangat senang tinggal di bagian apeks paru-paru yang terdapat banyak oksigen.Bakteri
Tuberkulosis ini di sebut dengan bakteri tahan asam ( BTA ) karena tahan terhadap pencucian warna dengan
asam dan alkohol serta tahan dalam keadaan dingin dan kering.
Klasifikasi

mengklasifikasikan tuberkulosis dala dua bentuk :

Tuberkulosis Primer

Tuberkulosis Sekunder

Tuberculosis paru dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Tuberculosis paru BTA posistif (sangat menular).

Sekurang-kurangnya 2 dari 3 pemeriksaan dahak, memberikan hasil yang positif.

Satu periksaan dahak memberikan hasil yang positif dan foto rontgen dada menunjukan Tuberkulosis aktif.
◦Tuberculosis Paru BTA negative

Pemeriksaan dahak positif negative/ foto rontgen dada menunjukan Tuberkulosis aktif.
Positif negative yang dimaksudkan disini adalah “hasilnya meragukan”, jumlah kuman yang
ditemukan pada waktu pemeriksaan belum memenuhi syarat positif.

◦ 3). Tuberculosis ekstra paru

Tuberculosis ekstara paru adalah kuman mikrobakterium tuberkulosa yang menyerang organ
tubuh lain selain paru-paru, misal selaput paru, selaput otak, selaput jantung, kelenjar getah
bening, tulang,
Patafisiologi
Tempat masuknya kuman M.TB adalah saluran pernafasan. Kebanyakan infeksiTB terjadi melalui
udara, yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang
terinfeksi TB. TB dikendalikan oleh respon imunitas yang diperantarai oleh sel
Bakteri dapat berpindah melalui jalan nafas ke alveoli, tenpat berkumpulnya bakteri tersebut dan
berkembangbiak, Basil berpindah melalui sistem linfe dan aliran darah ke bagian tubuh lainya seperti
ginjal, tulang, korteks serebri, dan lobus atas paru-paru. Sistem imun tubuh hospis berespon dengan
melakukan reaksi inflamsi.
Fagosit (neutropil dan makrofag) memakan banyak bakteri,limfosit spesifik bakteri
tuberkulosismelisis basil dan jaringan normal. Reaksi jaringan ini mengakibatkan penumpukan
eksudat dalam alveoli, menyebabkan bronkopneumonia, Patogenesis tuberkulosis pada individu
imunokompeten yang belum pernah terpajan berfokus pada pembentukan imunitas seluler yang
menimbulkan resistensi.terhadap organisme dan menyebabkan terjadinya hipersensitivitas
jaringan terhadap antigen tuberkular.
Massa jaringan baru di sebut granulomas, brupa gumpalan basil yang masih hidup dan sudah mati.
Dikelilingi o makrofag membentuk dinding protektif,diubah menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian
sentral dari massa fibrosa disebut tuberken ghon. Bahan ( bakteri dan makrofag ) menjadi nekrotik dan
membentuk massa seperti keju. Massa ini dapat mengalami kalsifikasi dan membentuk skar kolagenosa.

Manifestasi Klinis :
Tanda- tanda dan gejala penderita TB pada anak menurut Depkes RI,2013 adalah :
◦ Berat badan turun
◦ Demam lama (≥ 2 minggu ) dan / berulang tanpa sebab yang jelas
◦ Batuk lama ≥ 3 minggu
◦ Nafsu makan tidak ada, atau berkurang, disertai dengan gagal tumbuh
◦ Malaise, anak kurang aktif bermain.
Dahak yg mngandung hasil TBC
(Mycobacterium tuberculosis)
WOC:

Factor dr luar&dalam: Batuk,bersi usia


-faktor toksik(alcohol,rokok,muda/bayi)

-sosial ekonomi rendah

-gizi buruk

-terpapar penderita TBC

-lansia Dihirup msk paru


-Lingkungan buruk

Mycobacterium menetap/dormant

Resiko infeksi
Imunitas tubuh
Kurang informasi menrun

Mmbntuk saran TB,pnemonia


Deficit pengetahuan kecil/sarang primer

pleura
bronkus Infiltrasi bagian setengah paru
Menyebabkn infiltrasi pleura
iritasi Sesak napas

Prdangan pd bronkus
Terjdi gesekan inspirasi

Pembuluh darah pecah


malaise batuk Dan ekspirasi

Distress pernafasan
Gangguan
anoreksia prtukaran gas
Secret kental
Nyeri akut
BB mnrun

Deficit nutrisi
Bersihan jln napas tidak efektif
1. Pemeriksaan fisik: TTV ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu ), kesadaran.

2. Pemeriksaan penunjang ( Diagnostik ) :Laboratorium,Darah : LED ,RO foto thorax, Sputum


(Pemeriksaan dahak dilakukan sebanyak 3 kali dalam 2 hari yang dikenal dengan istilah SPS (sewaktu,
pagi, sewaktu). Tes tuberculin , Rontgen : Foto PA

Penatalaksanaan

a) Diagnosis TB Anak

Dalam menegakkan diagnosis TB anak, semua prosedur diagnostik dapat dilaksanakan, namun apabila
dijumpai keterbatasan sarana diagnostik, dapat menggunakan suatu pendekatan lain yang dikenal sebagai
sistem skoring.
b). Pengobatan

Pengobatan TB pada anak diberikan dalam bentuk kombinasi minimal tiga macam obat untuk
mencegah terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman intraseluler dan ekstraseluler.
Lamanya pengobatan TB pada anak 6-12 bulan, pemberian obat jangka panjang ini bertujuan untuk
membunuh kuman serta mengurangi kemungkinan terjadinya kekambuhan.

Penatalaksana non farmakologis:


Penerapan batuk efektif dan fisioterapi dada pada pasien TB paru
Pemberian posisi semi fowler pada pasien TB paru
Pemberian terapi Vitamin A dan Vitamin D
Penatalaksaan diet makanan Tinggi Kalori Tinggi Protein
Serta dukungan utama keluarga dapat mengembangkan respon
Penatalaksana farmakologis

Tujuan pengobatan Tuberkulosis adalah :

o Menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup.

o Mencegah terjadinya kematian oleh karena Tuberkulosis Paru atau dampak buruk selanjudnya

o Mencegah terjadinya kekambuhan Tuberkulosis Paru.

o Menurunkan penularan Tuberkulosis Paru

o Mencegah terjadinya dan penularan Tuberkulosis Paru resistant

jenis obat utama yang digunakan adalah :

◦ Rifampisin

◦ INH

◦ Pirazinamid

◦ Steptomisin

◦ Etambutol

Analisa data:
Diagnosa keperawatan:

1. gangguan pertukaran gas berhubungan dgn perubahan membrane alveolar kapiler ditandai dgn AGD
abnormal
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dr keb tubuh berhubungan drngan intake nutrsi g tidak adekuat.

Intervensi keperawatan:
Dx 1:
◦ memantau adanya indikasi bernapas mnggunakan mulut,dan penggunaaan ottot bantu pernafasan.
◦ berikan terapi oksige sesuai kebutuhan,monitor
◦ ,catat pergerakan dada,penggunaan otot tambahan,
◦ monitor suara napas seperti dengkur
◦ ,auskultasi suara napas,bunyi jantung,irama dan denyut jantung.
Dx 2:
kaji fungsi pernapasan (bunyi napas, kecepatan, kedalaman, penggunaan otot asseroris).
. Berikan pasien posisi semi/fowler tinggi, ajarkan batuk efektif dan latihan napas dalam(klw bsa)
Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
Katakan kpd keluarga pasien minumkn air putih hangat banyak.
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.
Dx 3:

Memonitor adanya mual muntah.

Memonitor adanya penurunan berat badan

Dengan menimbang berat badan dapat mengetahui apakah ada perubahan dalam pemenuhan nutrisi

Memberikan makanan sedikit tapi sering selagi masih hangat.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkanpasien.

 untuk takaran gizi yang diperluka Mengkaji adanya alergi makanan.

 Menghindari makanan yang membuat alergi nutrisi yang dibutuhkan pasien.


Terima kasih
N
Data Masalah keperawatan Etiologi
o
1 DS: kerusakan pertukaran gas kerusakan membrane alveolar
. Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas, kapiler
Do:
klien tampak sesak nafas,dgn RR:55X/Menit,O2 2 liter dan
infus ½ NS10 Tpm.

2 DS: Ketidakefektifan bersihan jalan napas Sektert yg mengental


. Ibu klien mngtakan anaknya batuk berdahak slm 3 terakhir.
DO:
Klien tmpak batuk dan mengeluarkan suara dahak
Klien tmpak lemah
 

3 DS: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dr kebthan tubuh. Intake nutrisi yg tidak adekuat
. Ibu klien mngtakan anaknya makan sdikit 2-3 sndok,sering
dimuntahkan,
DO:
Klien tmpak lesu,tidak nafsu mkn,minum air ptih dan asi 500-
700cc/hari

Anda mungkin juga menyukai