Anda di halaman 1dari 100

Pengertian Puskesmas

Definisi
Depkes, 2009  Kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan

(Depkes, 2011)  Salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat


yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

3Ekasari R, Pradana MS, Adriansyah G, Prasnowo MA, Rodli AF, Hidayat K. Analisis kualitas pelayanan puskesmas dengan metode servqual.
Jurnal Darussalam : Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam. 2017 ; 1(9) : 88
Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan Pokok Puskesmas
• Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, pasal 36 Upaya Kesehatan, kegiatan pokok
puskesmas terbagi menjadi 5 kegiatan yaitu :
1. pelayanan promosi kesehatan
2. pelayanan kesehatan lingkungan
3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. pelayanan gizi
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan Tujuan  tercapainya perubahan prilaku
masyarakat  upaya individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara prilaku sehat,
memberikan pengalaman belajar
serta berperan sdalam upaya mewujudkan
atau menciptakan kondisi bagi derajat kesehatan yang optimal.
perorangan, kelompok dan
masyarakat dalam berbagai
tatanan dengan membuka jalur
komunikasi, menyediakan
informasi & melakukan edukasi
untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap & prilaku
dengan melakukan advokasi,
pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat untuk
mengenali, menjaga atau
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-
memelihara, meningkatkan dan
pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-
informasi-kesehatan/
melindungi kesehatannya.
Pelayanan Promosi Kesehatan

Sasaran :
1.Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader
2.Penyuluhan kesehatan
3.Prilaku hidup bersih dan sehat
4.Advokasi program dan program prioritas
5.Promosi kesehatan tentang narkoba
6.Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
7.Pembinaan dana sehat
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
kesehatan/
Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Tujuan :
Terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat  keluarga
dan masyarakat yang lebih baik.

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
kesehatan/
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
• Kegiatan-kegiatan utama
:
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan
minuman
3. Pengawasan pembuangan
kotoran manusia
4. Pengawasan dan
pembuangan sampah dan
limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi
tempat umum
7. Pengamanan polusi
industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitas
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-kesehatan/
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana

• Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Tindakan untuk mengurangi terjadinya kematian ibu karena
kehamilan dan persalinan, harus dilakukan pemantauan sejak dini
agar dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat sebelum
berlanjut pada keadaan kebidanan darurat. Upaya intervensi dapat
berupa :
1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
2. Persalinan Nifas
3. Perawatan bayi baru lahir
Prijatni I, Rahayu S. Modul bahan ajar cetak kebidanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2017 ; hal. 4
Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)
• pelayanan yang diberikan terhadap ibu hamil oleh petugas kesehatan untuk
memelihara kehamilannya yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan.
• Tujuan  mengantarkan ibu hamil agar dapat bersalin dengan sehat dan
memperoleh bayi yang sehat, mendeteksi dan mengantisipasi dini kelainan
kehamilan, dan deteksi serta antisipasi dini kelainan janin.
K1 K4
kunjungan pertama ibu hamil ke fasilitas kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali, yaitu 1
pelayanan antenatal yang dilakukan pada kali pada trimester pertama kehamilan, 1 kali
trimester pertama kehamilan. pada trimester kedua, dan 2 kali pada
trimester ketiga.

Prijatni I, Rahayu S. Modul bahan ajar cetak kebidanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2017 ; hal. 4
Persalinan Nifas
• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan adalah pelayanan persalinan yang
aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Tenaga kesehatan yang kompeten adalah dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, dan bidan.
• penolong persalinan harus memperhatikan beberapa hal,
yaitu :
1) pencegahan infeksi
2) metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
Hermawan3) merujuk
A. Gambaran kasus
pilihan persalinan oleh yang
tenaga nonmemerlukan tingkat
kesehatan/tanpa pertolongan di Indonesia.pelayanan
Jurnal Kesehatan yang
Reproduksi. 2017 ; 8(1) : 90.
Perawatan bayi baru lahir
• Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan
virus dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir.
BBL membutuhkan perawatan dan perhatian karena bayi menjalani perubahan dari
dunia dalam rahim ke dunia luar. Perawatan BBL yang tidak tepat dapat
menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian.
• di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan
neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini
dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi); pemberian Vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

Rahmawati D, Meiferina DA. Perawatan bayi baru lahir (bbl) pada ibu usia perkawinan kurang dari 18 tahun. Jurnal
Kebidanan Dharma Husada. 2017 ; 1(6) : 48.
Keluarga Berencana (KB)
“Upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan
pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas. Prioritas
pelayanan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dalam
pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antara kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional.”

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
Keluarga Berencana (KB)

Tujuan Umum Tujuan Khusus

terciptanya pelayanan yang 1. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas


berkualitas dengan penuh bagi dan KIE kepada pasangan usia subur dan keluarganya.
pengguna jasa pelayanan dan 2. Memberikan pertolongan pertama penanganan efek
keluarganya dalam mewujudkan samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta
bahwa setiap pasangan usia subur merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
mempunyai kesempatan yang kebutuhan.
terbaik dalam mengatur jumlah, 3. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan
waktu dan jarak antara kehamilan kegagalan metode kontrasepsi.
guna merencanakan dan 4. Menigkatkan kualitas pelayanan KB secara
mewujudkan suatu keluarga kecil berkelanjutan.
bahagia dan sejahtera. 5. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran
serta masyarakat dalam upaya KB.
6. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur,
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-
calon pasangan usia subur serta anggota keluarga yang
program-pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah- lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan
rekam-medis-informasi-kesehatan/ fungsi reproduksinya.
Keluarga Berencana (KB)

Sasaran pelayanan KB adalah :


1.Pasangan usia subur
2.Calon pasangan usia subur
3.Pasangan usia subur dengan wanita yang akan
memasuki masa menopause
4.Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja
Puskesmas
5.WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan
puskesmas yang dalam fase intervensi pelayanan KB
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
Pelayanan Gizi

kegiatan mengupayakan peningkatan status gizi


masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta
aktif masyarakat.

• Tujuan Umum  menanggulangi masalah gizi dan


meningkatkan status gizi masyarakat.
• Tujuan Khususnya  Meningkatkan kemampuan dan
peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
Perbaikan Gizi di Puskesmas meliputi :
1.Perbaikan gizi keluarga
2.Perbaikan gizi Institusi
3.Penanggulangan kelainan gizi
4.Pencegahan dan Penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium
5.Pencegahan dan penanggulangan anemia zat besi
6.Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein dan
kurang energi kronis
7.Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
8.Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
9.Pencegahan dan penenggulangan masalah gizi lebih

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

• Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular


PTM adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari
orang ke orang, yang perkembangannya berjalan
perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).
Penanggulangan PTM  upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif serta paliatif
yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan,
kecacatan, dan kematian yang dilaksanakan secara
komprehensif, efektif, efisien, dan berkelanjutan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR, PASAL 1
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
• Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke
manusia yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain
virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Penanggulangan Penyakit Menular  upaya kesehatan
yang mengutamakan aspek promotif dan preventif yang
ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan angka
kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi
penularan, serta penyebaran penyakit agar tidak meluas
antardaerah maupun antarnegara serta berpotensi
menimbulkan
PERATURAN kejadian
MENTERI KESEHATAN luarNOMOR
REPUBLIK INDONESIA biasa/wabah.
82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT
Fungsi Puskesmas
Fungsi puskesmas (Bappenas,2018)

Fungsi Utama: Membina Kesehatan wilayah dalam arti luas


yaitu menyehatkan wilayah kerjanya dan menyehatkan
penduduk dalam wilayah tersebut
Sub Fungsi:
• Mengobati penduduk yang sakit secara peroragan yang
disebut Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
• Mengurangi atau menghilangkan factor-factor yang
menyebabkan orang sakit yang disebut Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)
• Melaksanakan fungsi manajemen untuk mendukung poin
1 dan 2
Tenaga kesehatan

Tenaga Kesehatan:
• Dokter atau dokter layanan primer
• Dokter gigi
• Perawat Tenaga Non-Kesehatan:
• Bidan Harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
• Tenaga Kesehatan masyarakat administrasi keuangan, system informasi, dan
kegiatan operasional lain di puskesmas
• Tenaga Kesehatan lingkungan
• Ahli teknologi laboratorium medik
• Tenaga gizi
• Tenaga kefarmasian
Fasilitas penunjang
• Puskesmas Pembantu: Unit Pelayanan Kesehatan yang
sederhana dan berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil
• Puskesmas Keliling: merupakan Unit Pelayanan
Kesehatan yang dilengkapi kendaraan bermotor,
peralatan Kesehatan, peralatan komunikasi, serta
sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas
Dukungan Rujukan
Rujukan puskesmas
• Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
atas masalah yang timbul baik secara vertikal / horizontal
kepada yang lebih mampu.

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
• Rujukan Kesehatan (Health Referral)
• Rujukan Medik (Medical referral)

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Rujukan Kesehatan (Health Referral)
• Berkaitan dengan promotif dan preventif
• Bantuan Teknologi kesehatan
• Sarana kesehatan
• Operasional

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
 Rujukan Medik (Medical referral)
• Berkaitan dengan promotif, kuratif, rehabilitatif
• fungsi utama Rumah Sakit
• Arah vertikal, horizontal, Diagonal, timbal balik diantara
unit organisasi kesehatan

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Tingkatan Pelayanan Medik dan Rujukan
• Tingkat Pelayanan Dasar
• Tingkat Pelayanan Spesialistik
• Tingkat Pelayanan Subspesialistik

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Jenis Rujukan Rujukan Kesehatan Masyarakat 
• Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium
kesehatan, teknologi
• Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan
tenaga ahli untuk penyidikan.
• Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat,
vaksin, pangan pada saat terjadi bencana.

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
 Rujukan medik
• Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan operasi.
• Rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan lab klinik
yang lebih lengkap
• Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan
mendatangkan atau mengirimtenaga yang kompeten atau
ahli

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Jalur Rujukan Rujukan Pelayanan Medis
• Antara masyarakat dengan puskesmas
• Antara puskesmas pembantu/bidan di desa dengan
puskesmas
• Intern petugas / puskesmas rawat inap
• Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit,
atau fasilitas pelayanan lainnya

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Rujukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
• Dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
• Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik
instrasektoral maupun lintas sektoral.
• Bila rujukan di tingkat Kabupaten Kota masih belum
mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke Propinsi /
Pusat

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
 Dalam Rangka Meningkatkan Sistem Rujukan
• Meningkatkan mutu puskesmas guna menampung
rujukan dari puskesmas pembantu
• Mengadakan “pusat rujukan antara” di lokasi
strategisMeningkatkan komunikasi antar unit kesehatan
• Setiap kecamatan ada puskesmas kelilingDisediakan
sarana R.R untuk rujukan
• Ditingkatkan upaya dana sehat sebagai penunjang
pembiayaan rujukan.

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Dalam Rangka Meningkatkan Sistem Rujukan
• Meningkatkan mutu puskesmas guna menampung
rujukan dari puskesmas pembantu
• Mengadakan “pusat rujukan antara” di lokasi
strategisMeningkatkan komunikasi antar unit kesehatan
• Setiap kecamatan ada puskesmas keliling
• Disediakan sarana R.R untuk rujukan
• Ditingkatkan upaya dana sehat sebagai penunjang
pembiayaan rujukan.

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Penderita 

Pengetahuan
Masalah Rujukan
Medis Medis
Bahan Pemeriksaan
Masalah
Kesehatan
Sarana
Masalah Rujukan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat Teknologi

Operasional

https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Pengelolaan Puskesmas
Pengelolaan Puskesmas

P1 P2 P3
• Perencanaa • Penggeraka • Pengendalia
n n n
• Pelaksanaa • Pengawasa
n n
• Penilaian

Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2016. diakses
melalui :
• Tahap menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) dan rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK) yang didasari oleh fakta dan data.
P1
• Tahap melaksanakan hal-hal yang sudah tercantum dalam RPK
dan mendorong pencapaiannya melalui lokakarya mini (lokmin)
P2 secara berkala

• Tahap memantau perkembangan pencapaian (yang juga


dilakukan melalui lokmin berkala), melakukan koreksi
pelaksanaan kegiatan, dan menilai pencapaian kegiatan pada
P3 pertengahan dan akhir tahun.

Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2016. diakses
melalui :
 Men
 Money
Pengelolaan Puskesmas  Methode
 Matherial’s
 Machine

• SDM yang akan terlibat dalam pengelolaan.


Men
Money
• Pendanaan/anggara  yang akan digunakan untuk
pengelolaan program Puskesmas

Methode
• Acuan dan aturan yang akan digunakan dalam
pengelolaan

Matherial’s
• Bahan yang terkait (tidak menggunakan
mesin/motorpenggerak) dengan pengelolaan
puskesmas,

Machine
• bahan yang terkait dengan pengelolaan puskesmas
yang menggunakan mesin/motorpenggerak
INPUT PROSES OUTPUT

Untuk mendapatkan input yang baik harus didukung dengan unsur-unsur


manajamen yang baik pula, yaitu terpenuhinya man, money, methode, material,
dan machine. Maka diperlukan suatu perencanaan, apabila output yang dihasilkan
baik maka akan didapatkan input yang baik pula.
Manajemen Puskesmas
Serangkaian proses yang terjadi dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai tujuan secara

EFEKTIF
• Tujuan dicapai melalui proses penyelenggaraan
yang dilaksanakan dengan baik & bermutu
berdasarkan hasil analisis situasi (evidence based)

EFISIEN
• Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam
melaksanakan upaya kesehatan sesuai standar
dengan baik & benar dalam mewujudukan target
kinerja
Siklus Manajemen Puskesmas

Perencana
an

Penggerak
Penilaian an
Kerja Pelaksana
an
Manajemen Puskesmas

Meliputi :

SDM
Sarana dan
dengan
Prasarana
motivasinya

Peralatan Logistik

Waktu dan
Dana
Teknologi
Manajemen Puskesmas

1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)


2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. SP2TP
4. Monitoring Bulanan
5. Pelaksanaan QA di Puskesmas
6. P2K Puskesmas
7. Tata Usaha Puskesmas
Pengelolaan Dana Puskesmas
Berdasarkan Permenkes no 75 Tahun 2004 pasal 42(1), Pendanaan di
Puskesmas bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


(APBN

sumber-sumber lain yang sah dan tidak


mengikat

Permenkes no 75 Tahun 2004 pasal 42(2), Pengelolaan dana


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengelolaan Kesehatan Lingkungan

Berdasarkan Permenkes no 75 Tahun 2004

Puskesmas harus menyediakan fasilitas khusus untuk pengelolaan kesehatan


lingkungan antara lain air bersih, pengelolaan limbah B3 seperti limbah padat
dan cair yang bersifat infeksius dan non infeksius serta pemantauan limbah
gas/udara dari emisi incinerator dan genset
Pedoman Pembagian Tugas dan Tugas Dokter
Puskesmas
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas

Tugas Puskesmas Kecamatan


• Puskesmas Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kesehatan perorangan dengan mengutamakan
upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif)
yang dilakukan secara terpadu dengan upaya
pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) serta
melaksanakan pemberdayaan Puskesmas Kelurahan
Tugas Puskesmas Kelurahan
• Puskesmas Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, pengembangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat di Kelurahan
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas
Tugas Kepala Puskemas
a. memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan peaksanaan tugas
dan fungsi
b. memimpin dan mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan
c. dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Tata Usaha dan
Keuangan, para Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional
d. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas Puskesmas Kelurahan
e. mengupayakan peningkatan dan pengembangan pelayanan Puskesmas
Kecamatan baik kualitas maupun kuantitas
f. melaksanakan koordinasi vertikal, horizontal dan diagonal dengan SKPD/UK dalam
rangka peningkatan pelayanan Puskesmas Kecamatan
g. melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi
Puskesmas Kecamatan.
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas

Tugas Subbagian Tata Usaha dan Keuangan


a.menyusun rencana kegiatan dan anggaran Subbagian Tata Usaha dan Keuangan
b.melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan
c. menghimpun rencana kerja dan anggaran Seksi dan mengintegrasikannya dengan rencana kerja dan
anggaran Subbagian Tata Usaha dan Keuangan menjadi rencana kerja dan anggaran Puskesmas Kecamatan
d.melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, penyelenggaraan upacara dinas, surat
menyurat dan kearsipan serta keamanan, ketertiban, kebersihan, pemeliharaan, perawatan dan keindahan
Puskesmas Kecamatan
e.melaksanakan kegiatan kehumasan dan pemasaran
f. melaksanakan monitoring pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Puskesmas Kecamatan serta rencana
kerja dan anggaran Puskesmas Kelurahan
g.menghimpun laporan dari Seksi serta Subbagian Tata Usaha dan Keuangan untuk disusun menjadi Iaporan
Puskesmas Kecamatan
h.mengkoordinasikan penyusunan formula pemberian imbalan jasa kepada pegawai Puskemas Kecamatan
i. menghimpun rencana kegiatan dan anggaran Puskesmas Kelurahan untuk ditempatkan tersendiri dalam
rencana kerja dan anggaran Puskesmas Kecamatan
j. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas

Tugas Seksi Pelayanan


a.menghimpun masukan dari Unit Pelayanan untuk disusun menjadi rencana kegiatan dan anggaran Seksi
Pelayanan
b.melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan
c.mengupayakan pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana pelaksanaan tugas Unit Pelayanan
d.memonitor kelengkapan/ketersediaan dan kelayakan prasarana dan sarana Unit Pelayanan
e.menyusun standar operasional Unit Pelayanan
f. memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan standar pelayanan dan standar operasional oleh Unit Pelayanan
g.mengkoordinasikan, memonitor, mengawasi, mengevaluasi dan membina kegiatan pelayanan Unit Pelayanan
h.memfasilitasi kegiatan pengembangan kompetensi pelaksana pelayanan di Unit Pelayanan
i. menyusun rencana dan mengimplementasikan pengembangan Unit Pelayanan
j. menyiapkan bahan penyusunan pemberian imbalan jasa kepada pelaksana pelayanan di Unit Pelayanan dan
disampaikan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan melalui Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan
k.memfasilitasi dan mengupayakan penyelesaian permasalahan dan/atau klaim dari masyarakat atas pelayanan
yang dilakukan oleh Unit Pelayaran
l. melaksanakan koordinasi dengan Seksi Penunjang dan Kesmas serta Subbagian Tata Usaha dan Keuangan
dalam rangka peningkatan pelayanan Puskesmas Kecamatan
m.melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan.
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas

Tugas Seksi Penunjang dan Kesmas


a.Menghimpun masukan dari Unit Penunjang untuk disusun menjadi rencana kerja dan anggaran Seksi Penunjang dan Kesmas
b.mengupayakan pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana pelaksanaan tugas Unit Penunjang
c. memonitor ketersediaan dan kelayakan prasarana dan sarana Unit Penunjang
d.menyusun standar operasional Unit Penunjang
e.memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan standar pelayanan dan standar operasional oleh Unit penunjang
f. mengkoordinasikan, memonitor, mengawasi, mengevaluasi dan membina kegiatan pelayanan Unit Penunjang
g.memfasilitasi kegiatan pengembangan kompetensi pelaksana pelayanan di Unit Penunjang
h.menyusun rencana dan mengimplementasikan pengembangan Unit Penunjang
i. menyiapkan bahan penyusunan pamberian imbalan jasa kepada pelaksana pelayanan di Unit Penunjang dan disampaikan
kepada Kepala Puskesmas melalui Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan
j. memfasilitasi dan mengupayakan penyelesaian permasalahan dan/atau klaim dari masyarakat atas pelayanan yang dilakukan
oleh Unit Penunjang
k. melaksanakan koordinasi dengan Seksi Pelayanan dan Subbagian Tata Usaha dan Keuangan dalam rangka peningkatan
pelayanan Puskesmas Kecamatan
l. melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan kerja serta kegiatan kesehatan masyarakat lainnya yang
tidak termasuk rincian tugas puskesmas Kelurahan
m.memelihara dan merawat peralatan kesehatan
n.memfasilitasi pemberdayaan Puskesmas Kelurahan
o.melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi Penunjang dan Kesmas.
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas

Tugas Unit Pelayanan


• Melaksanakan pelayanan kesehatan umum, gigi dan
mulut, spesialis, rumah bersalin, rawat inap, pelayanan 24
jam, dan ambulans.
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas

Tugas Unit Penunjang


• Melaksanakan kegiatan pelayanan penunjang meliputi
pelayanan farmasi, gizi, laboratorium, radiologi,
pemeliharaan peralatan kesehatan dan fisioterapi.
Pedoman Pembagian Tugas Puskesmas
• Pejabat fungsional Puskesmas Kecamatan
melaksanakan tugas sesuai keahlian, standar pelayanan,
standar operasional, norma, dan ketentuan peraturan
perundang-undangan profesi masing – masing serta
ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan Puskesmas Kecamatan
Tugas Dokter Puskesmas
a. Sebagai Ketua Tim Mutu Puskesmas, mengkoordinasi seluruh kegiatan manajemen mutu di
Puskesmas.
b. Melaksanakan tugas pelayanan kepada pasien Puskesmas.
c. Membantu manajemen dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas.
d. Membantu manajemen membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
e. Membantu menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas.
f. Membantu manajemen dan memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
g. Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan (QA)
h. Membina perawat bidan dalam pelaksanaan MTBS.
i. Membantu manajemen melakukan supervesi dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
induk, Pustu, Pos Puskeling, Polindes, Posyandu dan di Masyarakat.
j. Mengkoordinasi kegiatan Sistem Informasi Kesehatan.
k. Menyusun laporan tahunan, Profil kesehatan, dibantu staf yang lain.
Perencanaan Tingkat Puskesmas
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah proses


penyusunan rencana kegiatan tingkat Puskesmas untuk
tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.

Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan


yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Esensial, Upaya
Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
FUNGSI PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS TERPADU

Fungsi Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu:


1. Memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efisien
2. Memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
3. Mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi
yang tersedia
TAHAPAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap


yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RKP)
1. Tahap Persiapan

Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan
pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Pada
tahap ini Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini:
a. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
b. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan Minimal tingkat
kabupaten/kota.
c. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan menjadi
tanggung jawab Puskesmas.
d. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan keluarga.
f. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh Tim di dalam penyusunan
perencanaan Puskesmas.
2. Tahap Analisa Situasi

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi


mengenai keadaan dan masalah yang dihadapi Puskesmas
melalui proses analisa dengan langkah–langkah sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan data kinerja puskesmas
2. Melakukan analisa data
3. Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat,
dilakukan melalui Survey Mawas Diri (SMD) atau
Community Self Survey (CSS)
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK)
Pada tahap ini perlu pelaksanaan 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut :
1. Identifikasi penyebab masalah : dilaksanakan dengan membuat
daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis upaya, target,
pencapaian, dan masalah yang ditemukan
2. Perumusan pendekatan pemecahan masalah : dengan cara
menetapkan urutan prioritas masalah, mencari akar penyebab
masalah tersebut dan menetapkan cara pemecahan masalah tersebut.
3. Penyusunan RUK : RUK disusun dalam bentuk matriks dengan
memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku dan sesuai dengan
masalah yang ditemukan dari kajian data dan informasi yang tersedia
di Puskesmas
Contoh Matriks RUK Puskesmas
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RKP)

Penyusunan RPK dilakukan melalui suatu pembahasan dalam Mini Lokakarya intern
yang dihadiri semua staf Puskesmas, dan dipimpin kepala Puskesmas, serta dalam
Mini Loakarya ekstern yang dihadiri oleh dinas sektoral terkait dan dipimpin oleh
camat.
Langkah-langkah penyusunan RPK dapat diringkas sebagai berikut:
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan
serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
4. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK.
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks
Contoh Matriks RPK Puskesmas
Penggerakan Pelaksanaan Puskesmas
Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya adalah
• rapat dinas,
• pengarahan pada saat apel pegawai,
• pelaksanaan kegiatan dari setiap program sesuai
penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan,
• melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Forum yang dibentuk khusus untuk melakukan
penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dinamakan
forum Lokakarya Mini Puskesmas.
• Lokakarya Mini Bulanan
• Lokakarya Mini Tribulan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Lokakarya Mini Bulanan

menilai sampai seberapa jauh pencapaian dan hambatan-


hambatan yang dijumpai oleh para pelaksana
program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu.
Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas diselenggarakan
dalam 2 (dua) tahap yaitu:
Lokakarya Mini Bulanan yang pertama
Lokakarya Mini Bulanan Rutin

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Lokakarya Mini Tribulan

Masalah kesehatan (termasuk kejadian kesakitan dan


kematian) yang terjadi dimasyarakat disebabkan oleh
banyak faktor, dimana sebagai penyebab utamanya diluar
faktor kesehatan.
Penyebab masalah kesehatan dapat disebabkan antara lain
oleh faktor lingkungan (termasuk sosial-ekonomi-budaya),
perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, keadaan
demografi dan faktor keturunan.
Untuk memelihara kerjasama lintas sektor perlu dilakukan
upaya penggalangan dan pemantauan pelaksanaan
kerjasama melalui suatu forum lokakarya mini yang
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Lokakarya Mini Tribulan
bertujuan untuk menginformasikan dan mengidentifikasikan capaian
hasil kegiatan tribulan sebelumnya, membahas dan memecahkan
masalah dan hambatan yang dihadapi oleh lintas sektor pada kegiatan
tribulan sebelumnya, dan menganalisa serta memutuskan Rencana
Tindak Lanjut (RTL) dengan memasukkan aspek umpan balik dari
masyarakat dan sasaran program.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS. HAL 39-50
Lokakarya Mini Tribulan
Adapun tahapan kegiatan lokakarya mini tribulanan lintas sektor
dilaksanakan dalam dua tahap yaitu:
• Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama
• Lokakarya Mini Tribulanan Rutin

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS. HAL 39-50
Pemantauan Pelaksanaan Puskesmas
Pemantauan Pelaksanaan Puskesmas
• Pemantauan Puskesmas yang sesuai standar merupakan
penilaian terhadap ketersediaan dan kondisi pada aspek
yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
No.75/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Aspek Lingkup pemantauan
• Lokasi
Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan
seperti geografis, akses transportasi menjangkau
Puskesmas, fasilitas parkir dan keamanan, serta tidak
didirikan di sekitar Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Hal
ini penting untuk menjamin kemanan dan keterjangkauan
Puskesmas oleh masyarakat di wilayah kerja untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan di Puskesmas.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Aspek Lingkup pemantauan
• Bangunan
Puskesmas dikatakan memiliki pelayanan sesuai standar jika memiliki
beberapa ruang/ruangan yang menunjang kerja Puskesmas. Bangunan-
bangunan ini harus tersedia sehingga pelayanan Puskesmas berjalan
secara optimal.

• Prasarana
Agar dapat berfungsi maksimal, Puskesmas harus memiliki prasarana yang
baik sehingga kegiatan operasional Puskesmas dapat berjalan dengan baik.
Contoh prasarana yang harus dimiliki Puskesmas diantaranya sistem
ventilasi, pencahayaan, sanitasi, listrik, gas medik, pengendalian bising,
kendaraan Puskesmas keliling, dan ambulans.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Aspek Lingkup pemantauan
• Peralatan
Puskesmas harus memiliki peralatan lengkap dan harus
memenuhi persyaratan standar mutu, kemanan, dan keselamatan.

• Ketenagaan
Sumber daya manusia di Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan. jumlah sumber daya manusia
Puskesmas ditentukan berdasarkan analisis beban kerja, sesuai
dengan jumlah pelayanan yang diberikan, jumlah penduduk di
wilayah kerja, pembagian waktu kerja, dll
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Aspek Lingkup pemantauan
• Perizinan dan Registrasi
Puskesmas harus memiliki izin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah setempat dan masih berlaku. Puskesmas juga harus
memiliki kode Puskesmas yang diberikan Pusdatin Kemenkes RI setelah
Puskesmas melakukan registrasi.

• Penyelenggaraan
Dalam penyelenggaraannya, Puskesmas harus memiliki struktur kerja yang
jelas, dimana Kepala Puskesmas sebagai pemimpin dalam struktur tersebut.
Selain itu Puskesmas juga harus memberikan pelayanan berupa Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
• Kegiatan pemantauan Puskesmas yang memberikan pelayanan sesuai
standar dilakukan dengan metode:
1. Pengisian instrumen Pemantauan Puskesmas sesuai Standar oleh Puskesmas
(self assessment).
2. Visitasi Puskesmas untuk memvalidasi hasil pengisian instrumen sekaligus
melakukan pembinaan ke Puskesmas.

• Pelaksanaan pemantauan Puskesmas dilakukan dengan 5 tahap, yaitu:


1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Analisis
4. Penyusunan laporan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
• Kelompok data yang direkam dalam pemantauan
pelayanan Puskesmas sesuai standar dikelompokan
menjadi:
1. Identitas Puskesmas
2. Parameter Penilaian

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Identitas Puskesmas

Data identitas Puskesmas yang direkam terdiri dari 5 jenis


variabel yaitu:
1. Nomor Registrasi Puskesmas
Nomor registrasi Puskesmas merupakan kode unik yang
dimiliki setiap Puskesmas yang diberikan oleh Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan ketika melakukan
registrasi atau registrasi ulang.
2. Nama Puskesmas
Nama Puskesmas merupakan nama Puskesmas sesuai
dengan nama yang didaftarkan saat registrasi.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Identitas Puskesmas

3. Jenis Puskesmas
Jenis Puskesmas terdiri dari: 1) Puskesmas rawat inap atau
non rawat inap; 2) Puskesmas perkotaan, perdesaan atau
terpencil/sangat terpencil.
4. Tanggal Puskesmas didirikan
Tanggal Puskesmas didirikan merupakan tanggal dan atau
tahun pembangunan Puskesmas/penetapan registrasi
Puskesmas.
5. Lokasi Puskesmas
Lokasi Puskesmas meliputi : Kecamatan; Kabupaten/Kota
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Parameter Penilaian
• Data untuk penilaian Puskesmas yang memberikan
pelayanan sesuai Permenkes No.75/2014 terdiri atas 7
komponen penilaian

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Parameter Penilaian

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Parameter Penilaian
Parameter Penilaian

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Pelaporan Pemantauan Puskesmas Memberikan Pelayanan Sesuai Standar

A. Pelaporan hasil self assessment oleh Puskesmas


Penilaian mandiri (self assessment) menggunakan
Instrumen Pemantauan Puskesmas sesuai Standar oleh
Puskesmas merupakan bagian dari analisa data dasar
Puskesmas yang menggambarkan pemenuhan standar
sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014. Puskesmas
melaksanakan self assessment dan melaporkannya setiap
akhir tahun ke Dinas Kabupaten/Kota, ditembuskan ke
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Pelaporan Pemantauan Puskesmas Memberikan Pelayanan Sesuai Standar

B. Pelaporan Pemantauan Puskesmas oleh Direktorat


Pelayanan Kesehatan Primer
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer merekapitulasi
hasil pemantauan Puskesmas yang memberikan pelayanan
sesuai standar setiap akhir tahun dan melaporkannya
sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku ke para
pihak terkait.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN


PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
SUPERVISI, MONITORING & EVALUASI
PUSKESMAS
Supervisi

• Suatu aktivitas pengawasan yang biasa


dilakukan untuk memastikan bahwa suatu
proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan
yang seharusnya
Monitoring dan Evaluasi (Monev) Puskesmas
• Salah satu bentuk pengawasan dan pengendalian eksternal
yang mencakup aspek administratif, sumber daya,
pencapaian kinerja program dan teknis pelayanan.
• Kegiatan pelayanan harus terus diawasi agar mencapai
target yang ditetapkan
• Dilakukan oleh Dinas Kesehatan secara rutin dan berkala
sebagai deteksi awal masalah dalam pelaksanaan kegiatan
program
• Evaluasi dilakukan dalam rentang waktu lebih lama, biasanya
setiap 6 bulan – 1 tahun
Tujuan
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai standar
atau rencana kerja
2. Mengetahui adanya kendala/hambatan dalam melaksanakan pelayanan
Kesehatan
3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan kesehatan
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang adanya
perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti dengan penyesuaian
kegiatan
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan secara periodik
Hasil

• Seluruh kegiatan program harus dimonitor


dan dievaluasi dari aspek input, proses,
output
• Berupa kajian kaitannya dengan kesenjangan
antara rencana kerja dengan pelaksanaan di
puskesmas.
Contoh
• Supervisi Program TB Paru Puskesmas Padarincang
- Tanggal kegiatan : Senin, 2 Oktober 2017
- Supervisor : UPT PTB Dinkes Kab. Serang
- Kegiatan :
1. Pemeriksaan Pencatatan dan Pelaporan Program TB
Paru mulai dari TB 01 sampai TB 13
2. Menilai cakupan Indikator Program TB (Utama dan
Operasional)
Contoh
• Hasil kegiatan:
1. Petugas TB Paru belajar Kembali bagaimana pelaksanaan
pengendalian kasus TB, mulai dari pencarian pasien, pencatatan dan
pelaporan sampai dengan evaluasi keberhasilan pengobatan serta
berkoordinasi dengan petugas program lain terkair program TB
2. Petugas laboratorium untuk lebih mengingatkan dan berkoordinasi
dengan petugas TB untuk pemeriksaan Laboratorium
3. Kepala puskesmas untuk lebih bisa mengarahkan petugas program
yang ada di puskesmas agar dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik sehingga hasil yang didapat maksimal
Daftar Pustaka
• Ekasari R, Pradana MS, Adriansyah G, Prasnowo MA, Rodli AF, Hidayat K. Analisis kualitas
pelayanan puskesmas dengan metode servqual. Jurnal Darussalam : Jurnal Pendidikan,
Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam. 2017 ; 1(9) : 88
• Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
• https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-puskesmas-presented-
by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-kesehatan/
• KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN
PEMANTAUAN PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR.
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER.2016
Daftar Pustaka
• Prijatni I, Rahayu S. Modul bahan ajar cetak kebidanan kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017 ; hal. 4
• KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN
PEMANTAUAN PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR.
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER.2016.
• https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014
TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR, PASAL 1
• Rahmawati D, Meiferina DA. Perawatan bayi baru lahir (bbl) pada ibu usia perkawinan
kurang dari 18 tahun. Jurnal Kebidanan Dharma Husada. 2017 ; 1(6) : 48.
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016.
TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS. HAL 39-50

Anda mungkin juga menyukai