Definisi
Depkes, 2009 Kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan
3Ekasari R, Pradana MS, Adriansyah G, Prasnowo MA, Rodli AF, Hidayat K. Analisis kualitas pelayanan puskesmas dengan metode servqual.
Jurnal Darussalam : Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam. 2017 ; 1(9) : 88
Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan Pokok Puskesmas
• Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, pasal 36 Upaya Kesehatan, kegiatan pokok
puskesmas terbagi menjadi 5 kegiatan yaitu :
1. pelayanan promosi kesehatan
2. pelayanan kesehatan lingkungan
3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. pelayanan gizi
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan Tujuan tercapainya perubahan prilaku
masyarakat upaya individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara prilaku sehat,
memberikan pengalaman belajar
serta berperan sdalam upaya mewujudkan
atau menciptakan kondisi bagi derajat kesehatan yang optimal.
perorangan, kelompok dan
masyarakat dalam berbagai
tatanan dengan membuka jalur
komunikasi, menyediakan
informasi & melakukan edukasi
untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap & prilaku
dengan melakukan advokasi,
pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat untuk
mengenali, menjaga atau
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-
memelihara, meningkatkan dan
pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-
informasi-kesehatan/
melindungi kesehatannya.
Pelayanan Promosi Kesehatan
Sasaran :
1.Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader
2.Penyuluhan kesehatan
3.Prilaku hidup bersih dan sehat
4.Advokasi program dan program prioritas
5.Promosi kesehatan tentang narkoba
6.Promosi tentang kepesertaan jamkesmas
7.Pembinaan dana sehat
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
kesehatan/
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Tujuan :
Terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat keluarga
dan masyarakat yang lebih baik.
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
kesehatan/
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
• Kegiatan-kegiatan utama
:
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan
minuman
3. Pengawasan pembuangan
kotoran manusia
4. Pengawasan dan
pembuangan sampah dan
limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi
tempat umum
7. Pengamanan polusi
industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitas
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-kesehatan/
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
Prijatni I, Rahayu S. Modul bahan ajar cetak kebidanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2017 ; hal. 4
Persalinan Nifas
• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan
kompetensi kebidanan adalah pelayanan persalinan yang
aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Tenaga kesehatan yang kompeten adalah dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, dan bidan.
• penolong persalinan harus memperhatikan beberapa hal,
yaitu :
1) pencegahan infeksi
2) metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
Hermawan3) merujuk
A. Gambaran kasus
pilihan persalinan oleh yang
tenaga nonmemerlukan tingkat
kesehatan/tanpa pertolongan di Indonesia.pelayanan
Jurnal Kesehatan yang
Reproduksi. 2017 ; 8(1) : 90.
Perawatan bayi baru lahir
• Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan
virus dan kuman selama proses persalinan maupun beberapa saat setelah lahir.
BBL membutuhkan perawatan dan perhatian karena bayi menjalani perubahan dari
dunia dalam rahim ke dunia luar. Perawatan BBL yang tidak tepat dapat
menimbulkan masalah kesehatan pada bayi sampai kematian.
• di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan
neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini
dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi); pemberian Vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Rahmawati D, Meiferina DA. Perawatan bayi baru lahir (bbl) pada ibu usia perkawinan kurang dari 18 tahun. Jurnal
Kebidanan Dharma Husada. 2017 ; 1(6) : 48.
Keluarga Berencana (KB)
“Upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan
pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas. Prioritas
pelayanan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dalam
pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antara kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional.”
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
Keluarga Berencana (KB)
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/06/19/6-program-pokok-
puskesmas-presented-by-aep-nurul-hidayah-rekam-medis-informasi-
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Tenaga Kesehatan:
• Dokter atau dokter layanan primer
• Dokter gigi
• Perawat Tenaga Non-Kesehatan:
• Bidan Harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
• Tenaga Kesehatan masyarakat administrasi keuangan, system informasi, dan
kegiatan operasional lain di puskesmas
• Tenaga Kesehatan lingkungan
• Ahli teknologi laboratorium medik
• Tenaga gizi
• Tenaga kefarmasian
Fasilitas penunjang
• Puskesmas Pembantu: Unit Pelayanan Kesehatan yang
sederhana dan berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil
• Puskesmas Keliling: merupakan Unit Pelayanan
Kesehatan yang dilengkapi kendaraan bermotor,
peralatan Kesehatan, peralatan komunikasi, serta
sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas
Dukungan Rujukan
Rujukan puskesmas
• Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab
atas masalah yang timbul baik secara vertikal / horizontal
kepada yang lebih mampu.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
• Rujukan Kesehatan (Health Referral)
• Rujukan Medik (Medical referral)
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Rujukan Kesehatan (Health Referral)
• Berkaitan dengan promotif dan preventif
• Bantuan Teknologi kesehatan
• Sarana kesehatan
• Operasional
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Rujukan Medik (Medical referral)
• Berkaitan dengan promotif, kuratif, rehabilitatif
• fungsi utama Rumah Sakit
• Arah vertikal, horizontal, Diagonal, timbal balik diantara
unit organisasi kesehatan
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Tingkatan Pelayanan Medik dan Rujukan
• Tingkat Pelayanan Dasar
• Tingkat Pelayanan Spesialistik
• Tingkat Pelayanan Subspesialistik
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Jenis Rujukan Rujukan Kesehatan Masyarakat
• Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium
kesehatan, teknologi
• Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan
tenaga ahli untuk penyidikan.
• Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat,
vaksin, pangan pada saat terjadi bencana.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Rujukan medik
• Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan operasi.
• Rujukan bahan (spesimen) untuk pemeriksaan lab klinik
yang lebih lengkap
• Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan
mendatangkan atau mengirimtenaga yang kompeten atau
ahli
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Jalur Rujukan Rujukan Pelayanan Medis
• Antara masyarakat dengan puskesmas
• Antara puskesmas pembantu/bidan di desa dengan
puskesmas
• Intern petugas / puskesmas rawat inap
• Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit,
atau fasilitas pelayanan lainnya
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Rujukan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
• Dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
• Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik
instrasektoral maupun lintas sektoral.
• Bila rujukan di tingkat Kabupaten Kota masih belum
mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke Propinsi /
Pusat
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Dalam Rangka Meningkatkan Sistem Rujukan
• Meningkatkan mutu puskesmas guna menampung
rujukan dari puskesmas pembantu
• Mengadakan “pusat rujukan antara” di lokasi
strategisMeningkatkan komunikasi antar unit kesehatan
• Setiap kecamatan ada puskesmas kelilingDisediakan
sarana R.R untuk rujukan
• Ditingkatkan upaya dana sehat sebagai penunjang
pembiayaan rujukan.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Dalam Rangka Meningkatkan Sistem Rujukan
• Meningkatkan mutu puskesmas guna menampung
rujukan dari puskesmas pembantu
• Mengadakan “pusat rujukan antara” di lokasi
strategisMeningkatkan komunikasi antar unit kesehatan
• Setiap kecamatan ada puskesmas keliling
• Disediakan sarana R.R untuk rujukan
• Ditingkatkan upaya dana sehat sebagai penunjang
pembiayaan rujukan.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Penderita
Pengetahuan
Masalah Rujukan
Medis Medis
Bahan Pemeriksaan
Masalah
Kesehatan
Sarana
Masalah Rujukan
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat Teknologi
Operasional
https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/Sistem-Pelayanan-Rujukan.pdf
Pengelolaan Puskesmas
Pengelolaan Puskesmas
P1 P2 P3
• Perencanaa • Penggeraka • Pengendalia
n n n
• Pelaksanaa • Pengawasa
n n
• Penilaian
Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2016. diakses
melalui :
• Tahap menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) dan rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK) yang didasari oleh fakta dan data.
P1
• Tahap melaksanakan hal-hal yang sudah tercantum dalam RPK
dan mendorong pencapaiannya melalui lokakarya mini (lokmin)
P2 secara berkala
Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2016. diakses
melalui :
Men
Money
Pengelolaan Puskesmas Methode
Matherial’s
Machine
Methode
• Acuan dan aturan yang akan digunakan dalam
pengelolaan
Matherial’s
• Bahan yang terkait (tidak menggunakan
mesin/motorpenggerak) dengan pengelolaan
puskesmas,
Machine
• bahan yang terkait dengan pengelolaan puskesmas
yang menggunakan mesin/motorpenggerak
INPUT PROSES OUTPUT
EFEKTIF
• Tujuan dicapai melalui proses penyelenggaraan
yang dilaksanakan dengan baik & bermutu
berdasarkan hasil analisis situasi (evidence based)
EFISIEN
• Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dalam
melaksanakan upaya kesehatan sesuai standar
dengan baik & benar dalam mewujudukan target
kinerja
Siklus Manajemen Puskesmas
Perencana
an
Penggerak
Penilaian an
Kerja Pelaksana
an
Manajemen Puskesmas
Meliputi :
SDM
Sarana dan
dengan
Prasarana
motivasinya
Peralatan Logistik
Waktu dan
Dana
Teknologi
Manajemen Puskesmas
Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan
pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Pada
tahap ini Tim Puskesmas mempelajari hal-hal berikut ini:
a. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
b. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan Minimal tingkat
kabupaten/kota.
c. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan menjadi
tanggung jawab Puskesmas.
d. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan keluarga.
f. NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh Tim di dalam penyusunan
perencanaan Puskesmas.
2. Tahap Analisa Situasi
Penyusunan RPK dilakukan melalui suatu pembahasan dalam Mini Lokakarya intern
yang dihadiri semua staf Puskesmas, dan dipimpin kepala Puskesmas, serta dalam
Mini Loakarya ekstern yang dihadiri oleh dinas sektoral terkait dan dipimpin oleh
camat.
Langkah-langkah penyusunan RPK dapat diringkas sebagai berikut:
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan
serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan.
4. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK.
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks
Contoh Matriks RPK Puskesmas
Penggerakan Pelaksanaan Puskesmas
Penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dapat
dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya adalah
• rapat dinas,
• pengarahan pada saat apel pegawai,
• pelaksanaan kegiatan dari setiap program sesuai
penjadwalan pada Rencana Pelaksanaan Kegiatan
bulanan,
• melalui forum yang dibentuk khusus untuk itu.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Forum yang dibentuk khusus untuk melakukan
penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dinamakan
forum Lokakarya Mini Puskesmas.
• Lokakarya Mini Bulanan
• Lokakarya Mini Tribulan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Lokakarya Mini Bulanan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKE
Lokakarya Mini Tribulan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS. HAL 39-50
Lokakarya Mini Tribulan
Adapun tahapan kegiatan lokakarya mini tribulanan lintas sektor
dilaksanakan dalam dua tahap yaitu:
• Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama
• Lokakarya Mini Tribulanan Rutin
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016. TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PUSKESMAS. HAL 39-50
Pemantauan Pelaksanaan Puskesmas
Pemantauan Pelaksanaan Puskesmas
• Pemantauan Puskesmas yang sesuai standar merupakan
penilaian terhadap ketersediaan dan kondisi pada aspek
yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
No.75/2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
• Prasarana
Agar dapat berfungsi maksimal, Puskesmas harus memiliki prasarana yang
baik sehingga kegiatan operasional Puskesmas dapat berjalan dengan baik.
Contoh prasarana yang harus dimiliki Puskesmas diantaranya sistem
ventilasi, pencahayaan, sanitasi, listrik, gas medik, pengendalian bising,
kendaraan Puskesmas keliling, dan ambulans.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Aspek Lingkup pemantauan
• Peralatan
Puskesmas harus memiliki peralatan lengkap dan harus
memenuhi persyaratan standar mutu, kemanan, dan keselamatan.
• Ketenagaan
Sumber daya manusia di Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan
dan tenaga non kesehatan. jumlah sumber daya manusia
Puskesmas ditentukan berdasarkan analisis beban kerja, sesuai
dengan jumlah pelayanan yang diberikan, jumlah penduduk di
wilayah kerja, pembagian waktu kerja, dll
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Aspek Lingkup pemantauan
• Perizinan dan Registrasi
Puskesmas harus memiliki izin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah setempat dan masih berlaku. Puskesmas juga harus
memiliki kode Puskesmas yang diberikan Pusdatin Kemenkes RI setelah
Puskesmas melakukan registrasi.
• Penyelenggaraan
Dalam penyelenggaraannya, Puskesmas harus memiliki struktur kerja yang
jelas, dimana Kepala Puskesmas sebagai pemimpin dalam struktur tersebut.
Selain itu Puskesmas juga harus memberikan pelayanan berupa Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
3. Jenis Puskesmas
Jenis Puskesmas terdiri dari: 1) Puskesmas rawat inap atau
non rawat inap; 2) Puskesmas perkotaan, perdesaan atau
terpencil/sangat terpencil.
4. Tanggal Puskesmas didirikan
Tanggal Puskesmas didirikan merupakan tanggal dan atau
tahun pembangunan Puskesmas/penetapan registrasi
Puskesmas.
5. Lokasi Puskesmas
Lokasi Puskesmas meliputi : Kecamatan; Kabupaten/Kota
KEMENTERIAN KESEHATAN REPAUBLIK INDONESIA. Buku Panduan INSTRUMEN PEMANTAUAN
PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR. DIREKTORAT PELAYANAN
Parameter Penilaian
• Data untuk penilaian Puskesmas yang memberikan
pelayanan sesuai Permenkes No.75/2014 terdiri atas 7
komponen penilaian