Kelompok 4 OBAT
Daisy Liadiniar Triwigati (1765050127)
Michelle Mailangkay (1865050001)
KORTIKOS
Safira Hani (1965050031) TEROID
Charina Indhy Btari (1965050073)
ADRENOKORTIKOTR
OPIN (ACTH)
ADRENOKORTIKOSTEROID
ANTAGONIS KORTIKOSTEROID
Efek
fisiologi
steroid
• Konformasi
Membentuk
kompleks menstimulasi
reseptor- transkripsi
steroid RNA
• Difusi
pasif
● Metabolisme lemak
Defisiensi
kortikostero Permeabilitas dinding kapiler meningkat, respon vasomotor
id pembuluh darah kecil berkurang, fungsi jantung menurun
dimonitaoring tanda edema paru
Aldosteron
primer Sekresi aldosteron berlebihan gejala hipotensi dan hipokalemia.
Pada cushing
sindrom wasting
otot rangka
kelemahan otot pada (pengurangan masa
pasien otot)
aldosteronisme
Insufisiensi primer
adrenal/pasien hipokalemia
Addison
penurunan kapasitas
kerja otot rangka
cepat lemah dan lelah
Terapi
menekan reaksi imun. Pada penyakit
dengan dasar respon imun contoh
• 1. Fungsi paru pada fetus
endokrin
• 3. Alergi
• 4. Penyakit kolagen, mata, hepar, dan
ginjal
• 5. keganasan
Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/134-kortikosteroid-topikal
Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/134-kortikosteroid-topikal
EFEK SAMPING
KORTIKOSTEROID
TOPIKAL
Efek samping lokal meliputi:
Penyebaran dan perburukan infeksi yang tidak diobati;
Penipisan kulit yang belum tentu pulih setelah pengobatan dihentikan karena
struktur asli mungkin tak akan kembali;
Striae atrofis yang menetap;
Dermatitis kontak;
Dermatitis perioral;
Jerawat, perburukan jerawat atau rosasea;
Depigmentasi ringan; yang mungkin hanya sementara tetapi bisa menetap
sebagai bercak-bercak putih;
Hipertrikosis.
Sumber : http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/134-kortikosteroid-topikal
PENGHAMBAT
KORTIKOSTEROID
1. Metirapon
Menghambat kerja enzim 11 -β – hidroksilase pembentukan 11-desoksikortisol
berhenti → tidak dapat menghambat sekresi ACTH → meningkatnya sekresi
ACTH, ekskresi 11-desoksikortisol, dan 17-hidroksikortikoid
2. Aminoglutemid
Menghambat konversi kolestrol menjadi -5-pregnenolon → menyebabkan
gangguan produksi kortisol, aldosterone, dan seks-steroid
Diuretik Hipokalemia
Tersenyum 30 0% 0
Bersiul 10 30% 3
Total 18
DIAGNOSA
Diagnosis Klinis : Bell’s palsy dextra
Diagnosis etiologi : Idiopatik
Diagnosis fungsional
Impairment : kelemahan otot wajah kanan
Disabilitas : Gangguan otot wajah (makan, minum, tersenyum,
berkumur, mengerutkan dahi, menutup mata, bersiul)
TATALAKSANA
FARMAKOLOGI
• Kortikosteroid (Prednison) 1 mg/kgBB atau 60 mg/hari selama 6
hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari
• Prednisone mengurangi inflamasi dengan menginhibisi migrasi
leukosir PMN dan mengembalikan peningkatan permeabilitas
kapiler.
A D M E
Diabsorbsi hampir 65-91% berikatan Bentuk prodrug. Via urine
seluruhnya engan dengan protein Dikonversi
cepat. Mencapai plasma menjadi bentuk Waktu paruh : 3,5
konsentrasi plasa metabolite aktif jam
tertinggi dalam 2 (prednisolone)
jam (immediated- dalam tubuh
release); 6-6,5 jam
(modified-release)
PROBLEM REHABILITASI
MEDIK
Kelumpuhan otot-otot wajah sebelah kanan
Gangguan Aktivitas Kehidupan sehari-hari (AKS) seperti makan,
minum dan berkumur)
Gangguan ekspresi wajah
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Evaluasi : Kelumpuhan otot-otot wajah sisi kanan
Program :
Pemanasan superficial berupa Infra Red pada regio fasialis dextra
Massage sisi kanan wajah (deep kneading massage)
Latihan otot-otot ekspresi wajah
Okupasi Terapi
Evaluasi :
Kelumpuhan otot-otot wajah sisi kanan
Gangguan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) seperti makan,
minum dan berkumur
Program :
Latihan peningkatan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan latihan
tiup lilin, minum dengan sedotan, mengunyah permen karet,
berkumur, latihan tersenyum di depan cermin
Terapi psikolog
Evaluasi : Penderita merasa cemas dan tidak percaya diri
dengan sakitnya
Program : Support mental pada penderita dan keluarga
agar tidak cemas dengan penyakit yang dideritanya dan beri
dukungan agar rajin berlatih di rumah dan kontrol secara
teratur.
Program sosial medik
Evaluasi : Pasien mahasiswa, tinggal dengan orang tua, biaya sehari-hari
cukup. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS kesehatan.
Program : Memberikan edukasi pada penderita, keluarga, lingkungan
rumah/sekolah mengenai penyakit penderita dan memberikan dukungan
agar penderita rajin melakukan terapi dan home program.
Home program
Latihan minum dengan sedotan
Latihan senyum di depan cermin 2x/hari selama ± 15 menit
Latihan meniup lilin
Latihan bersiul
Latihan menggembungkan pipi di depan cermin
Latihan berkumur
Latihan mengunyah permen karet di sisi kanan wajah
PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
TERIMA KASIH