Anda di halaman 1dari 26

PEMBELAJARAN

BERORIENTASI PADA HOTS


Kelompok : 4
Anggota : 1. Santi Sasmita (A1E017001)
2. Inas Zhafira (A1E017045)
3. Nisa Andini Putri (A1E017063)
Dosen Pengampu : Drs. Indra Sakti, M.Pd
Pokok pembahasan :
01 Pendahuluan

02 Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi

03 Analisis SKL, KI, dan KD


Pendahuluan
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS)
adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat
kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling dasar.
(Resnick:987)
Konsep Berpikir TingkatTinggi
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dalam bahasa umum dikenal sebagai Higher Order Thinking Skill (HOTS) dipicu oleh
empat kondisi.

Sebuah situasi belajar tertentu yang Pemahaman pandangan yang telah


01 memerlukan strategi pembelajaran
yang spesifik dan tidak dapat
03 bergeser dari unidimensi, linier,
hirarki atau spiral menuju
digunakan di situasi belajarlainnya. pemahaman pandangan ke
multidimensi daninteraktif.

Kecerdasan yang tidak lagi Keterampilan berpikir tingkat tinggi


02 dipandang sebagai kemampuan yang
tidak dapat diubah, melainkan
04 yang lebih spesifik seperti
penalaran,kemampuan analisis,
kesatuan pengetahuan yang pemecahan masalah, dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor keterampilan berpikir kritis
yang terdiri dari lingkungan belajar, dankreatif.
strategi dan kesadaran dalambelajar.
Konsep Berpikir TingkatTinggi
Menurut Bloom, keterampilan dalam proses tingkat tinggi dibagi menjadi dua bagian.

Pertama adalah keterampilan kedua adalah yang diklasifikasikan


01 tingkat rendah yang penting 02 ke dalam keterampilan berpikir
dalam proses pembelajaran, yaitu tingkat tinggi berupa keterampilan
mengingat (remembering), menganalisis (analysing),
memahami (understanding), dan mengevaluasi (evaluating), dan
menerapkan (applying), dan mencipta (creating).
Aspek Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sebagai
Problem
SolvingKeterampilan berpikir sesuai dengan
Sebagai
Sebagai ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
Critical and
Critical and
Creative
Creative yang menjadi satu kesatuan dalam
Thinking
Thinking proses belajar dan mengajar.

Keterampilan yang memiliki


Keterampilan
keinginan kuat untuk dapat Keterampilan
Berpikir
Berpikir
memecahkan masalah muncul Tingkat Tinggi
pada kehidupan sehari-hari.

Sebagai
Transfer
Knowledge

Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan


permasalahan yang muncul, mengambil keputusan,
menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan.
DIMENSI PENGETAHUAN

Faktual Prosedural
pengetahuan tentang elemen- pengetahuan tentang bagaimana
elemen terpisah dan memiliki melakukan sesuatu, mencakup
cirinya tersendiri, meliputi pengetahuan dalam hal
pengetahuan tentang terminologi keterampilan dan algoritmik,
dan detail dan elemen yang lebih teknik dan metode, dan model
spesifik. dan struktur.

Metakoginitif
kesadaran seseorang tentang bagaimana
Konseptual ia belajar, kemampuan untuk menilai
pengetahuan tentang bentuk yang kesukaran sesuatu masalah, kemampuan
lebih kompleks dan terorganisasi, untuk mengamati tingkat pemahaman
mencakup klasifikasi dan kategori, dirinya, kemampuan menggunakan
prinsip, model, dan struktur berbagai informasi untuk mencapai
tujuan, dan kemampuan menilai
kemajuan belajar sendiri.
01 02 03 Keterampilan berpikir
tingkat tinggi erat kaitannya
dengan keterampilan
berpikir sesuai dengan

PSIKOMOTOR
ranah kognitif, afektif, dan
KOGNITIF

AFEKTIF

psikomotor yang menjadi


satu kesatuan dalam proses
belajar dan mengajar.
1. KOGNITIF
Ranah kognitif meliputi kemampuan dari peserta
didik dalam mengulang atau menyatakan kembali
konsep/prinsip yang telah dipelajari dalam proses
pembelajaran yang telah didapatnya. Proses ini
berkenaan dengan kemampuan dalam berpikir,
kompetensi dalam mengembangkan pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi,
penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran
pada ranah kognitif menurut Bloom merupakan
segala aktivitas pembelajaran menjadi 6 tingkatan
sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi
PROSES KOGNITIF DEFINISI

C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan

L Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,


C2 O Memahami
tertulis, dan gambar
T
S
Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak
C3 Mengaplikasikan biasa

Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


C4 Menganalisis bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan
H
C5 O Menilai / Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
T
S
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
C6 Mengkreasi / Mencipta keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur baru
 Kata kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ranah
kognitif Bloom adalah sebagai berikut.
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengatur Menyimpulkan Mengabstraksi
Menjelaskan Menceritakan Menentukan Menganimasi Menilai Mengatur
Menggambar Mengkatagorikan Menerapkan Mengumpulkan Mengarahkan Menganimasi
Membilang Mencirikan Mengkalkulasi Memecahkan Memprediksi Mengkatagorikan
Mengidentifikasi Merinci Memodifikasi Menegaskan Memperjelas Membangun
Mendaftar Mengasosiasikan Menghitung Menganalisis Menugaskan Mengkreasikan
Menunjukkan Membandingkan Membangun Menyeleksi Menafsirkan Mengoreksi
Memberi label Menghitung Mencegah Merinci Mempertahankan Merencanakan
Memberi indeks Mengkontraskan Menentukan Menominasikan Memerinci Memadukan
Memasangkan Menjalin Menggambarkan Mendiagramkan Mengukur Mendikte
Membaca Mendiskusikan Menggunakan Mengkorelasikan Merangkum Membentuk
Menamai Mencontohkan Menilai Menguji Membuktikan Meningkatkan
Mengemukakan Melatih Mencerahkan Memvalidasi Menanggulangi
Menggali Membagankan Mengetes Menggeneralisasi
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
  (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
Kata kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ranah (C6)
kognitif BloomMempolakan
Menandai adalah sebagai berikut.
Mengadaptasi Menyimpulkan Mendukung Menggabungkan
Menghafal Memperluas Menyelidiki Menjelajah Memilih Merancang
Meniru Menyimpulkan Mempersoalkan Memaksimalkan Memproyeksikan Membatas
Mencatat Meramalkan Mengkonsepkan Memerintahkan Mengkritik Mereparasi
Mengulang Merangkum Melaksanakan Mengaitkan Mengarahkan Membuat
Mereproduksi Menjabarkan Memproduksi Mentransfer Memutuskan Menyiapkan
Meninjau Menggali Memproses Melatih Memisahkan Memproduksi
Memilih Mengubah Mengaitkan Mengedit Menimbang Memperjelas
Mentabulasi Mempertahankan Menyusun Menemukan Merangkum
Memberi kode Mengartikan Memecahkan Menyeleksi Merekonstruksi
Menulis Menerangkan Melakukan Mengoreksi Mengarang
Menyatakan Menafsirkan Mensimulasikan Mendeteksi Menyusun
Menelusuri Memprediksi Mentabulasi Menelaah Mengkode
Melaporkan Memproses Mengukur Mengkombinasikan
Membedakan Membiasakan Membangunkan Memfasilitasi
Mengklasifikasi Merasionalkan Mengkonstruksi
Menyesuaikan Mendiagnosis Merumuskan
Mengoperasikan Memfokuskan Menghubungkan
Meramalkan Memadukan Menciptakan
Menampilkan
2. AFEKTIF
Kartwohl & Bloom juga menjelaskan bahwa selain
kognitif, terdapat ranah afektif yang berhubungan
dengan sikap, nilai, perasaan, emosi serta derajat
penerimaan atau penolakan suatu objek dalam
kegiatan pembelajaran dan membagi ranah afektif
menjadi 5 kategori, yaitu seperti pada tabel
dibawah.
Proses Afektif Definisi

penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau


A1 Penerimaan
stimulasi dari luar yang datang pada diri peserta didik

suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk


A2 Menanggapi mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi
terhadapnya dengan salah satu cara.

memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala


A3 Penilaian
atau stimulus tertentu.

konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan


A4 Mengelola
prioritas nilai yang telah dimiliki.

keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang


A5 Karakterisasi
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
 Kata kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ranah
afektif Bloom adalah sebagai berikut.

Karakterisasi
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisaikan
Menurut Nilai
(A1) (A2) (A3) (A4)
(A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun perilaku
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk-pendapat Berakhlak mulia
Melaporkan Menekankan Memadukan Melayani
Memilih Memprakarsai Mengelola Mempengaruhi
Memilah Menyumbang Merembuk Mengkualifikasi
Menolak Mengimani Menegosiasi Membuktikan
Menampilkan Memecahkan
Menyetujui
Mengatakan
3. PSIKOMOTOR
Keterampilan proses psikomotor merupakan keterampilan
dalam melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota
tubuh yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang
terdiri dari gerakan refleks,keterampilan pada gerak
dasar,perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks,
ekspresif dan interperatif.
Proses Berpikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk
dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi.
Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan
tertentu.

P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau


menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa
sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”

P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai
dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam
urutan harmonis dan konsisten.

P5 Naturalisasi
Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan
mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental
yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan
aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis
(misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
 Kata kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan ranah
psikomotor Bloom adalah sebagai berikut.

Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi


(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi master
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi Mensketsa
Menimbang Memanipulasi Mencampur  
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan
Kompetensi Keterampilan 4Cs (Creativity, Critical Thinking, Collaboration, Communication)

Pembelajaran abad 21 menggunakan istilah yang dikenal sebagai 4Cs (critical


thinking, communication, collaboration, and creativity), adalah empat
keterampilan yang telah diidentifikasi sebagai keterampilan abad ke-21 (P21)
sebagai keterampilan sangat penting dan diperlukan untuk pendidikan abad ke-
21.

FRAMEWORK 21st
CENTURY SKILLS KOMPETENSI BERPIKIR P21
Creativity Thinking and Peserta didik dapat menghasilkan, mengembangkan, dan
innovation mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif baik secara
mandiri maupun berkelompok.

Peserta didik dapat mengidentifikasi, menganalisis,


Critical Thinking and menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi,
Problem Solving klaim dan data-data yang tersaji secara luas melalui pengakajian
secara mendalam, serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Communication Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan secara


efektif menggunakan media lisan, tertulis, maupun teknologi.

Collaboration Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam
memecahkan permsalahan yang ditemukan
 
Kerangka konsep berpikir abad 21 di Indonesia

Implementasi dalam merumuskan kerangka sesuai P21 bersifat mutidisiplin, artinya semua materi
dapat didasarkan sesuai kerangka P21.

Berdasarkan hasil kajian dokumen pada UU Sisdiknas, Nawacita, dan RPJMN Pendidikan Dasar,
Menengah, dan Tinggi, diperoleh 2 standar tambahan sesuai dengan kebijakan Kurikulum dan
kebijakan Pemerintah, yaitu sesuai dengan Penguatan Pendidikan Karakter pada Pengembangan
Karakter (Character Building) dan Nilai Spiritual (Spiritual Value).

Secara keseluruhan standar P21 di Indonesia ini dirumuskan menjadi Indonesian Partnership for
21 Century Skill Standard(IP-21CSS)
   
Framework 21st
IP-21CSS Aspek
Century Skills
Creativity Thinking • Berpikir secara kreatif
and innovation • Bekerja kreatif dengan lainnya
• Mengimplementasikan inovasi
  • Penalaran efektif
Critical Thinking and • Menggunakan sistem berpikir
Problem Solving 4Cs • Membuat penilaian dan keputusan
• Memecahkan masalah

Communication and • Berkomunikasi secara jelas


Collaboration • Berkolaborasi dengan orang lain

Information, Media and • Mengakses dan mengevaluasi informasi


Technology Skills • Menggunakan dan menata informasi
ICTs • Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif

 Life and Career Skills   • Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu, jujur, teliti, terbuka
    dan penuh kehati-hatian)
Character • Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di masyarakat
Building
  • Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan
 
Spiritual • Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari
Values
Amanat Kurikulum 2013 melalui
Pendekatan Saintifik

Proses pembelajaran saintifik memuat


aktivitas:
• mengamati;
• menanya;
PROSES • mengumpulkan
SAINTIF
IK informasi/mencoba;
• mengasosiasikan/mengolah
informasi;dan
• mengomunikasikan.

Kelima aktivitas pembelajaran


tersebut dapat dirinci dalam berbagai
kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut.
Aktivitas Kegiatan Belajar Kompetensi yang
Dikembangkan

Mengamati Melihat, mendengar, meraba, Melatih kesungguhan,


Membau ketelitian, mencari informasi

Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
Menanya dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke cerdas dan belajar sepanjang hayat
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)

Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,


Mengumpulkan informasi/ menghargai pendapat orang lain, kemampuan
- melakukan eksperimen
Eksperimen berkomunikasi, menerapkan kemampuan
- membaca sumber lain selain buku teks
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
- mengamatiobjek/kejadian/
- aktivitas yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
- wawancara dengan narasumber belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Aktivitas Kegiatan Belajar Kompetensi yang
Dikembangkan
Mengasosiasikan -mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan baik Mengembangkan sikap jujur,
/ mengolah informasi teliti, disiplin, taat aturan,
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan dan kemampuan berpikir induktif serta
informasi. deduktif dalam menyimpulkan.
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada
yang
bertentangan.

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,


Mengomunikasikan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau kemampuan berpikir sistematis,
media lainnya mengungkapkan pendapat dengan singkat dan
jelas, dan mengembangkan kemampuan
berbahasa yang
baik dan benar.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai