Anda di halaman 1dari 21

KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL PADA

TRIMSTER II (KONSTIPASI)

KELOMPOK 5

• DARA INTAN
• EVI ALPUTRI
• RIFNATATI

• DIII KEBIDANAN
KONSTIPASI
1.Pengertian
Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada
sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin
juga pada hewan) mengalami pengerasan feses yang
berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan .

Konstipasi ditandai dengan adanya feses yang keras


sehingga buang air besar jarang, sulit, dan nyeri.Hal ini
dikarenakan adanya feses yang padat dan keras sewaktu
keluar dari anus yang dapat menyebabkan perdarahan akibat
terjadi fisura ani.
Selama periode antenatal, banyak ibu hamil
mengalami persoalan konstipasi atau sembelit dan
jika tidak diatasi, keadaan ini dapat mempengaruhi
proses persalinan yang normal karena menghalangi
jalan lahir (Bennet & Brown, 1993).

Konstipasi karena macetnya fungsi usus pada


kehamilan dapat disebabkan oleh efek progesteron
dan pergerakan efek usus. Kelambatan gerakan
(motilitas) usus dapat menimbulkan masalah pada
berbagai stadium kehamilan dan kelahiran anak.
3. Jenis-Jenis dan Penyebab Konstipasi Secara Umum

• Konstipasi Primer
Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak
ditemukannya kelainan organik di dalam tubuh setelah
dilakukannya pemeriksaan.

• Konstipasi Sekunder
Konstipasi sekunder biasanya disebabkan oleh penyakit lain
atau jika ditemukan kelainan organik di dalam tubuh, antara lain
kelainan anatomi, kelainan endokrin dan metabolik, kelainan
syaraf, penyakit jaringan ikat, obat, dan gangguan psikologi,
serta penyakit lain (diabetes melitus, hiperparatiroid, hipotiroid,
keracunan timah, neuropati, Parkinson, dan skleroderma).
• 4. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Konstipasi pada Ibu hamil

a. Usia Kehamilan

Pada minggu ke-9 usia kehamilan, kesulitan untuk


buang air besar sering terjadi dan hampir semuanya
disebabkan oleh tingginya kadar hormon-hormon di
dalam tubuh yang memperlambat kerja otot-otot usus
halus ( Ana, 2010 ). Sekitar 11 % sampai 38% ibu
hamil mengalami konstipasi, terutama pada awal
kehamilan dan trimester ketiga masa kehamilan
(Herawati, 2012 ).
LANJUTAN..
Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan
peristaltik disebabkan relaksasi otot polos pada usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron.

Pergeseran dan tekanan pada usus akibat


pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat
menurunkan motilitas pada saluran gastrointestinal
sehingga menyebabkan konstipasi ( Varney, dkk,
2007).
b. Asupan Makanan

Diet, pola, atau jenis makanan yang dikomsumsi


dapat mempengaruhi prosesdefekasi. Makanan yang
memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu
proses percepatan defekasi dan jumlah yang
dikonsumsi pun mempengaruhinya

Serat penting bagi kesehatan sistem pencernaan


dan mencegah sembelit.
1. Serat terlarut ditemukan dalam makanan semisal
apel, pir, havermut (oat), gandum hitam, dan
polong-polongan.

2. Serat tak terlarut yang ditemukan didalam kacang-


kacangan, buah, sayuran hijau, kacang india, dan
sereal whole-grain membantu pergerakan makanan
melalui sistem pencernaan dan mencegah sembelit.
c. Asupan Cairan
Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh
membuat defekaksi menjadi keras
Sebagai wanita yang sedang hamil perlu mempunyai
cairan lebih banyak karena dua alasan berikut:

1. Volume darah meningkat 50% atau lebih (dari kira-


kira 2,5 menjadi 2,75liter
2. Menjelang akhir kehamilan, berenang dalam cairan
ketuban yang banyaknya1 liter, yang diganti setiap
tiga jam sekali.
Dalam sehari ibu hamil dianjurkan untuk minum
air putih/ air segar minimal 8 gelas atau 2-3 liter. Air
putih yang menyegarkan baik bagi tubuh karena
melancarkan peredaran darah. Jus buah merupakan
sumber vitamin dan penghilang rasa mual.
Minum susu sangat dianjurkan sebagai sumber
kalsium dan vitamin D terbaik untuk pertumbuhan
tulang janin. Dianjurkan untuk minum 1-2 gelas susu
setiap hari.Boleh susu sapi biasa atau susu sapi untuk
ibu hamil. Bagi yang alergi atau tidak tahan susu sapi,
susu kedelai merupakan pilihan yang baik
d.Olahraga
Aktivitas dapat mempengaruhi proses defekasi karena
melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma
dapat membantu kelancaran proses defekasi. Hal ini
kemudian membuat proses gerakan peristaltik pada daerah
kolon dapat bertambah baik

Olahraga selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada


kondisi tertentu yang membahayakan kehamilan. Olahraga
malah dapat membantu menjaga kondisi ibu hamil dengan
meningkatkan volume aliran darah, meningkatkan kekuatan
otot diafragma untuk bernafas, dan membantu flekbilitas
otot-otot. Hal ini akan membantu bayi tumbuh lebih baik
e.Konsumsi Tablet Besi

Zat besi diperlukan untuk memproduksi


hemoglobin ( protein pembawaoksigen dalam
darah ).

Pemberian suplementasi preparat Fe, pada


sebagian wanita menyebabkan sembelit. Penyulit ini
dapat diredakan dengan cara memperbanyak minum,
menambah komsumsi makanan yang kaya akan serat
seperti roti, serealia dan agar agar.
5.Penyebab Konstipasi pada Ibu Hamil Trimester II
Konstipasi (sembelit) dalam kehamilan,
disebabkan oleh :
1. Meningkatnya hormon progesteron.
2. Perut yang membesar
3. Penekanan rektum.
4. Kurang serat.
5. Mengonsumsi zat besi
6. Tidak olahraga
6.Tanda dan Gejala Konstipasi pada Ibu Hamil Trimester II

Gejala dan tanda yang fisiologis ditemukan pada sebagian besar


penderita sembelit adalah sebagai berikut:

 Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena


tumpukan feses.
 Feses menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya
lebih sedikit daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan
dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah.

 Pada saat buang air besar feses sulit dikeluarkan atau dibuang,
kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut
terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan feses (bahkan sampai
mengalami ambeien dan berkeringat dingin).
 Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
 Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit
akibat bergesekan dengan feses yang panas dan keras.

 Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk


daripada biasanya (bahkan terkadang penderita akan kesulitan atau
sama sekali tidak bisa buang angin).

 Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu


transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari
sekali atau lebih).

 Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.


 Sakit punggung bila feses yang tertumpuk cukup banyak.
 Bau mulut .
Gejala psikologis yang dapat terjadi pada ibu hamil
konstipasi antara lain:

• Kurang percaya diri


• Lebih suka menyendiri atau menjauhkan diri dari orang
sekitar.
• Tetap merasa lapar tapi ketika makan akan lebih cepat
kenyang (apalagi ketika hamil perut akan terasa mulas
karena ruang dalam perut berkurang.
• Emosi meningkat dengan cepat.
• Sering berdebar-debar sehingga cepat emosi yang
mengakibatkan stres sehingga rentan sakit kepala atau
bahkan demam.
• Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu, cepat lelah, dan
terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu
bahkan kadang-kadang sering mengantuk.
• Kurang bersemangat dalam menjalani aktivitas.
• Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi tubuh
terasa terbebani yang mengakibatkan kualitas dan
produktivitas kerja menurun.
• Nafsu makan dapat menurun.
7.Pengobatan Konstipasi
• Terapi non abat

Pada umumnya, konstipasi pada masa kehamilan


dapat diatasi dengan melakukan penyesuaian pola
makan dan perubahan gaya hidup.Makanan kaya
serat (30-35%), misalnya buah-buahanan dan sayuran
dapat meringankan konstipasi.

Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan


secara teratur dan minum air dalam jumlah cukup (6-
8 gelas/hari).
• Terapi obat

Obat pencahar digunakan apabila konstipasi tidak dapat diatasi


dengan penyesuaian jenis makanan dan perubahan gaya hidup saja.
Kriteria obat pencahar yang boleh diberikan kepada ibu hamil adalah:

 Efektif,
 Tidak diserap oleh saluran cerna,
 Tidak teratogenik ( tidak menyebabkan cacat pada janin ), dan
 Dapat ditoleransi dengan baik ( tidak menimbulkan efek samping
pada
 ibu dan janin

Obat pencahar pilihan untuk ibu hamil adalah hanya digunakan


secara terbatas hanya jika konstipasi tidak dapat diatasi dengan
obatpencahar osmotik.
Cara Mengatasi Konstipasi pada Ibu Hamil Trimester II

 Mengkonsumsi makanan berserat setiap hari. Ibu hamil perlu


memperhatikan zat gizi makanan yang dikonsumsinya agar selalu
seimbang.

 Memperbanyak minum air putih. Minimal ibu hamil mengkonsumsi


air putih sebanyak 8 gelas.

 Melakukan aktivitas fisik / berolahraga secara teratur

 Membatasi konsumsi suplemen zat besi. Tentunya hal ini berlaku bagi
ibu hamil yang memang sudah tercukupi akan kebutuhan zat besinya

 Jangan minum obat pencahar.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai