Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

“TENTANG LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR”

Kelompok 4
1. Chindra Martina (2013201092)
2. Fitri Tifani Agusman (2013201097)
3. Jarjis (2013201098)
4. Iis Delfiani (2013201102)
Pengertian Limbah Cair
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun
2001 tentang pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air menjelaskan
pengertian dari limbah yaitu sisa dari suatu hasil
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil
buangan proses produksi atau aktivitas domestik
yang berupa cairan. Limbah cair dapat berupa air
beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur
(tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Klasifikasi Limbah Cair
• Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu
limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah
tangga), bangunan, perdagangan dan perkantoran.
Contohnya yaitu: air sabun, air detergen sisa cucian,
dan air tinja.
• Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu
limbah cair hasil buangan industri. Contohnya yaitu:
sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil, air
dari industri pengolahan makanan, sisa cucian
daging, buah, atau sayur.
Klasifikasi Limbah Cair
• Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang
berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah
cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan.
Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa
yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian
saluran yang membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya
yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan
perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
• Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan
di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat
melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair
sehingga dapat disebut limbah cair.
Upaya Menanggulangi Limbah Cair
– Secara Alami
• Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan
dengan pembuatan kolam stabilisasi. Dalam kolam
stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk
menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah
dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan
adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air
limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam
maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena
biaya yang dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan
untuk daerah tropis dan sedang berkembang.
Upaya Menanggulangi Limbah Cair
– Secara Buatan
• Pengolahan air limbah dengan buantan alat dilakukan pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga
tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary
treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan
lanjutan). Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang
bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan
filter (saringan) dan bak sedimentasi.
• Beberapa alat yang digunakan adalah saringan pasir lambat, saringan pasir
cepat, saringan multimedia, percoal filter, mikrostaining, dan vacum filter.
Secondary treatment merupakan pengolahan kedua, bertujuan untuk
mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat
organik dalam limbah. Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan untuk
mengurangi kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor.
Penguraian bahan organik ini dilakukan oleh makhluk hidup secara aerobik
(menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen).
Pengertian Limbah Padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri
ataupun aktivitas domestik yang berbentuk padat.
Contoh dari limbah padat diantaranya yaitu: kertas,
plastik, serbuk besi, serbuk kayu, kain, dll.
Klasifikasi Limbah Padat
• Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu
limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan
organik yang mudah membusuk atau terurai
mikroorganisme. Contohnya yaitu: sisa makanan,
sisa dapur, sampah sayuran, kulit buah-buahan.
• Sampah anorganik dan organik tak membusuk
(rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik
cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme,
sehingga sulit membusuk. Contohnya yaitu: selulosa,
kertas, plastik, kaca, logam.
Klasifikasi Limbah Padat
• Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa
abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah
terbawa angin karena ringan dan tidak mudah
membusuk.
• Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua
limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus,
ikan dan binatang ternak yang mati.
Klasifikasi Limbah Padat
• Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat
hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah
yang tersebar di jalanan, sperti dedaunan, kertas dan
plastik.
• Sampah industri (industrial waste), yaitu semua
limbah padat yang bersal daribuangan industri.
Komposisi sampah ini tergantung dari jenis
industrinya.
Upaya Menanggulangi Limbah Padat
• Insinerasi
Sebagian sampah tidak bisa terurai atau bahkan memiliki
waktu untuk terurai yang sangat lama. Insinerasi atau proses
pembakaran umumnya dilakukan untuk limbah padat industri.
Cara ini dinilai efektif meskipun menimbulkan dampak negatif,
yaitu timbulnya polusi udara bagi lingkungan sekitar.
• Daur Ulang
Bagi limbah yang berasal dari sampah domestik cara daur
ulang masih memungkinkan untuk diaplikasikan. Misalnya
sampah dengan berbahan kertas, bisa diolah kembali menjadi
kertas kembali. Begitu juga dengan plastik bisa diolah untuk
menjadi kerajinan maupun dialihfungsikan menjadi benda
lain.
Upaya Menanggulangi Limbah Padat
• Memilah Sampah
Ketika tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola sampah domestik,
setidaknya kita dapat memilah dan memisahkannya. Cara ini akan
memudahkan dalam proses penghancuran atau daur ulang.
Jika tidak ada waktu untuk mengelolanya, kita dapat memberikan sampah
tersebut pada penampungan atau organisasi seperti wasterchange untuk
mengelolanya.
• Cari Barang Alternatif
Upaya lain dalam mengurangi limbah padat adalah dengan cara mengganti
sejumlah penggunaan barang domestik yang berpotensi menjadi sampah
padat. Salah satunya yakni dengan mengurangi penggunaan tas belanja
plastik dan membawa tas belanja sendiri dari kain maupun paper bag serta
menggunakan tumbler sebagai pengganti botol plastik ketika minum.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai