Anda di halaman 1dari 10

Pengendalian Vektor

Nyamuk Anopheles O5
sebagai vektor penyakit JUNI
Malaria.

Di susun oleh :
Ivanna Nathalia Lameanda : 115 018 018
Ni Kadek Sufiadiani : 115 018 030
Jesika Lindo Toki : 115 020 077
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
Tahun 2021
Pengertian Nyamuk Anopheles
Nyamuk Anopheles sp adalah nyamuk
vektor penyakit malaria. Nyamuk Anopheles
memiliki tubuh yang langsing dan 6 kaki
panjang dan memiliki sayap yang bersisik.
(Campbell, 2004)
Morfologi

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit


Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles betina. Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum :
Arthropoda Class : Insecta Order : Diptera Family : Anophelinae
Genus : Anopheles Nyamuk Anopheles sp adalah nyamuk vektor
penyakit malaria.
Lanjutan
1. Panjang telur kurang-lebih 1mm dan memiliki pelampung di kedua sisinya.
2. Telur anopheles diletakkan satu persatu diatas permukaan air sehingga seperti membentuk perahu
yang bagian bawahnya konveks, bagian atasnya konkaf dan mempunyai sepasang pelampung pada
lateral.
3. Dalam keadaan diam (istirahat), jentik nyamuk Anopheles sejajar dengan permukaan air dan ciri
khasnya yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen, tergal plate pada bagian tengah sebelah
dorsal abdomen dan bulu palma pada bagian lateral abdomen.
4. Larva beristirahat secara paralel dengan permukaan air.
5. Pupa, Mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang berbentuk lebar dan pendek yang
digunakan untuk pengambilan oksigen dari udara.
6. Dewasa, bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan beristirahat di kemiringan 45 derajat suatu
permukaan. Anopheles sp mempunyai habitat pada tempat-tempat air yang tidak mengalir, air yang
tenang atau sedikit mengalir seperti sawah, di air 20 payau, di tempat yang terlindung matahari dan
ada juga yang mendapat sinar matahari langsung.
Sikus hidup nyamuk

Seperti semua nyamuk, anophelines melalui empat tahap dalam


siklus hidup mereka, yaitu telur, larva, pupa dan dewasa.Tiga tahap
pertama terdapat di air dan tahap terakhir di darat. Waktu yang
diperlukan nyamuk dari telur menjadi dewasa 5-14 hari, tergantung
pada spesies dan suhu ambien. Tahap dewasa adalah ketika nyamuk
Anopheles betina bertindak sebagi vektor malaria. Betina dewasa dapat
hidup sampai satu bulan (atau lebih dalam penangkaran) tetapi
kebanyakan mungkin tidak hidup lebih dari 1-2 minggu di alam
Cara penularan

Penyebab utama malaria adalah parasit bernama Plasmodium yang hanya


disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dari sekian banyaknya jenis parasit
Plasmodium, hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Dua jenis
parasit yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah Plasmodium falciparum
dan Plasmodium vivax.Parasit ini masuk ke dalam aliran manusia melalui gigitan
nyamuk yang sudah terinfeksi. Hanya sekali gigitan saja, parasit bisa masuk ke
dalam darah. Gigitan nyamuk malaria lebih sering terjadi di malam hari.Selain melalui
gigitan nyamuk, penyebaran penyakit malaria juga bisa terjadi melalui transfusi darah
atau melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian. Ibu hamil yang terkena
malaria juga berpotensi menurunkannya ke janin yang dikandungnya.
Riwayat alamiah penyakit

A. Tahap prepatogenesis
Terjadinya interaksi antara penjamu dan agen nyamuk anopheles
yang telah terinfeksi oleh virus plasmodium. Jika imunitas penjamu
sedang lemah, mengalami kurang gizi dan keadaan lingkungan
yang tidak menguntungkan maka virus plasmodium yang telah
menginfeksi nyamuk anopheles akan melanjutkan ke tahap
patogenesi
lanjutan

A. Tahap patogenesis
1. Gejala muncul 7-30 hari setelah gigitan nyamuk, tergantung plasmodium.
2. Tahap penyakit malaria
a. Tahap dingin
b. Tahap panas
c. Tahap berkeringat
Siklus hidup parasit malaria terjadi di tubuh nyamuk anopheles dan manusia
Upaya pengendalian

Upaya Pengendalian Nyamuk Upaya Pengendalian Penyakit


Anopheles : Malaria :

Pengendalian vektor Malaria dapat pembagian kelambu dan


dilakukan dengan cara pengendalian penyemprotan insektisida dengan
fisik, biologi, maupun kimia. metode Indoor Residual Spraying
(IRS).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai