direktorat hukum angkatan darat

PENATARA
Berbuat Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas

N
HUKUM FUNGSI KOMANDO
TA. 2020
 Biodata
Nama : Drs Nyoman Nandera,SH.
Pangkat : Kol Chk /1910014370563
Jabatan : Katim Dosen Kumpid/Mil STHM
Lahir : Bali, 22 Mei 1963
Agama : Hindu
Status : Kawin (K.1)
Perwira : Sepamilwa
T.M.T : 22 Juni 1991
Alamat : Jl.PB.Sudirman II/52 Dps
Kantor : Jl.Matraman Raya No126 Jaktim
HP : 082225202063.
 direktorat hukum angkatan darat
Berbuat Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas

TATA HUKUM MILITER KUHPM

UU 39/1947

KUHP MILITER /PRAJURIT HUKUM

UU PIDSUS ANGKATAN BERSENJATA ADMIN ISTRASI
UU ADM ASPID TENTARA MILITER
(Psl 2 KUHPM) (DI ARTIKAN SAMA) PP39 /2010

HDM
UU 25 / 2014
Perpang PDM

1
 direktorat hukum angkatan darat
Berbuat Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas
PERINTAH
BERDASARKAN KEPASTIAN HUKUM,MANFAAT,KEADILAN
1. PERINTAH JABATAN ( Psl. 51 KUHP) 2. PERINTAH DINAS ( Psl.103 KUHPM)
Syaratnya : Syaratnya :
a. Printah yg diberikan dl lingkungan a. Materi perintah harus merupakan suatu kehendak
kewenangan yg berhubungan dg kepentingan dinas Militer.
Jabatan penguasa pemberi perintah. b. Pemberi perintah (Atasan) maupun pelaksana
b. Adanya hubungan antara pemberi perintah dgperintah (Bawahan) harus berstatus Militer dalam
pelaksana perintah berdasarkan hukum publik. hubungan Atasan dan Bawahan.
c. Adanya kewenangan pemberi perintah sesuaic. Materi perintah harus termasuk dalam lingkungan
dg jabatannya berdasarkan hukum publik. kemampuan dari pemberi perintah dan padanya ada
kewenangan untuk memberikan perintah sedemikian
itu.

3. PERINTAH ATASAN KEPADA BAWAHAN ( Psl. 17 PDP TNI )

Syaratnya :
a. Diberikan secara lisan atau tertulis harus berdasarkan kepentingan dinas.
b. Harus singkat, lengkap dan jelas.
c. Harus memperhatikan keadaan,kesiapan dan kemampuan Bawahan untuk
melaksanakan perintah.
d. Bertanggung jawab atas isi dari perintah yang diberikan.
2
 direktorat hukum angkatan darat
Berbuat Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas

PETUNJUK TEKNIS
TENTANG
KEWENANGAN PAPERA DAN ANKUM
DI LINGKUNGAN TNI AD
Kep Kasad No Kep/428/V/2016
Tanggal 23 Mei 2016

3
direktorat hukum angkatan darat
Berbuat Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas

4
 Direktorat Hukum Angkatan Darat

PAPERA
(PERWIRA PENYERAH
PERKARA)
Pejabat yg ditunjuk UU m’punyai w’wnang utk memutuskan
suatu p’kara pid yg dilakukn oleh Praj TNI yg b’ada di bwh
komandonya, diserahkan kpd pengadilan yang berwenang,
menutup perkara atau menyelesaikan melalui hukum disiplin.

SERAH KE
PENGADILAN
SARAN
PRAJ DI BWH OTMIL MENUTUP
WEWENANG PERKARA
KOMANDO SARAN
STAF KUM
HUKUMAN
DISIPLIN
5
 Direktorat Hukum Angkatan Darat

TANGGUNG JAWAB
PAPERA
 1. PAPERA MNGELUARKAN: SKEPPERA KEPADA
PNGADILAN YANG BERWENANG, SKEPTUPRA
DEMI KPENTINGAN HUKUM DAN KEPT SAI KARA
MENURUT HK DISIPLIN PRAJURIT.
 2. PAPERA BERTANGGUNG JAWAB KPADA KASAD
SCRA HIERARKI
 3. PAPERA BRTANGGUNG JAWAB TRHADAP PROSES
SAI KARA ANGGOTA DI BAWAH KOMANDONYA.
6
WEWENANG PAPERA
PERINTAH PENYIDIK UNTUK
MELAKS PENYIDIKAN

MENERIMA LAPORAN HASIL

PENYIDIKAN

MEMERINTAHKAN UPAYA
PAPERA PAKSA

MEMPERPANJANG
PENAHANAN DLM RANGKA
PENYIDIKAN

MENERIMA/MEMINTA
PENDAPAT HUKUM DR ODITUR

7
WEWENANG PAPERA DALAM PENYERAHAN PERKARA
KE PENGADILAN

1. STELAH TERIMA BERKAS MEMINTA PNDAPAT

HUKUM KPADA ODITUR DAN PA HUKUM TTG SAI KARA
2. SETELAH MNERIMA SARAN PNDAPAT HUK DARI
ODITUR DAN PA HUKUM DLM HAL PRBUATAN
TRSANGKA MRPKAN TINDAK PIDANA, PAPERA
MNERBITKAN SURAT KEPUTUSAN PENYERAHAN
PERKARA.

8
 Direktorat Hukum Angkatan Darat

WEWENANG PAPERA DALAM PENYELESAIAN

HUKUMAN DISIPLIN MILITER

 1. STELAH TERIMA BERKAS PERKARA M’MINTA P’NDAPAT

& SARAN HUKUM DR ODITUR & PA KUM.
 2. APABILA ODITUR B’PENDAPAT P’KARA DI SELESAIKAN
SCR DISIPLIN DLM HAL PERKARANYA M’RPAKAN PERKRA
PID YG SEDEMIKIAN RINGAN SIFATNYA, MAKA PAPERA
M’NERBITKAN SKEP PENYELESAIAN PERKRA M’NURUT
HUKUM DISIPLIN MILITER.

9
WEWENANG PAPERA DL PENUTUPAN PERKARA
DEMI KEPENTINGAN HUKUM
1. SETELAH TERIMA BERKAS MINTA PNDAPAT ODITUR DAN
PA HUKUM TTNG SAI KARA.
2. APABILA ODITUR BERPENDAPAT PRKARA DITUTUP DEMI
KEP HUKUM MAKA PAPERA MNERBITKAN SKEP PENUTUPAN
PRKARA.
3. ALASAN-ALASAN PNUTUPAN PRKARA DEMI KEP HUKUM :
KRNA TDK CUKUP BUKTI, PERBUATAN TRSANGKA BKAN TP,
PERKARA KDALUWARSA, TRSANGKA/TERDAKWA
MENINGGAL, NEBIS IN IDEM, TLAH DBAYAR DENDA, PRKARA
DLIK ADUAN SDAH DICABUT. 10
PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN MABESAD
KASAD

WAKASAD PARA AS
KASAD

KETUA
BP TWP
Direktorat Hukum Angkatan Darat
11
 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN KODIKLAT TNI AD

KASAD

DANKODIKLAT

DAN DAN DAN KA PARA

PUSSEN PUSLATPUR PUSSIMPUR LEMJIANTEK DANPUSDIK

Direktorat Hukum Angkatan Darat

12
 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN KOSTRAD
KASAD

PANGKOSTRAD

PANGDIVIF

DANBRIGIF DANMEN

Direktorat Hukum Angkatan Darat 13

 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN AKMIL, SESKOAD & SECAPAAD

KASAD

DAN DAN
GUB AKMIL
SESKOAD SECAPAAD

Direktorat Hukum Angkatan Darat

14
 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN KODAM
KASAD

PANGDAM

DANREM DANBRIGIF DANMEN DANRINDAM

Direktorat Hukum Angkatan Darat

15
 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN KOPASSUS
KASAD

DANJEN

DANSAT DANPUSDIK
DANGRUP
81/GULTOR PASSUS

Direktorat Hukum Angkatan Darat

16
 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI LINGKUNGAN BALAKPUS
KASAD

DAN/DIR/KA/KE DANPUSPENERBAD DIRZIAD

DANPUSDIK DANMENZIKON
PENERBAD DITZIAD

Direktorat Hukum Angkatan Darat

17
 PENGORGANISASIAN PAPERA
DI DAERAH OPERASI

- PANGLIMA/DANKOOPS SELAKU PAPERA DI RAH OPERASI THD PRAJ/YG

DIPERSAMAKAN BERTUGAS DI BWH WWNG KO
- BILA KOOPS TLH DIBUBARKAN YG BERTINDAK SELAKU PAPERA ADALAH
PANGKOOPS DLM HAL KEPPRA SUDAH DITERBITKAN
- BILA KEPPRA BELUM DITERBITKAN MAKA PAPERANYA ADALAH PAPERA SATUAN
ASAL

Direktorat Hukum Angkatan Darat

18
 PENDELEGASIAN WEWENANG PAPERA

- KEWENANGAN PAPERA TIDAK DAPAT DIDELEGASIKAN KEPADA PEJABAT

LAIN DIBAWAHNYA

- BILA PAPEERA BERHALANGAN MELAKS TUGASNYA SELAMA 14 HARI

BERTURUR-TURUT ATAU LEBIH KARENA HALANGAN TETAP KEWENANGAN
PAPERADITARIK KE PAPERA ATASAN SECARA HIRARKHI

- BILA PAPERA DAN/ATAU PAPERA ATASAN DALAM JANGKA WAKTU 30 HARI

TIDAK MENERBITKAN SKEPPERA MAKA KASAD SELAKU PAPERA
TERTINGGI DI LINGKUNGAN AD MENERBITKAN TEGURAN KEPADA PAPERA
YANG BERSANGKUTAN

Direktorat Hukum Angkatan Darat

19
 PEJABAT PENEGAK HUKUM
DI LINGKUNGAN TNI AD
 ANKUM (Atasan yang Berhak Menghukum)
 POM (Polisi Militer)
 OTMIL (Oditurat Militer)
 DILMIL (Pengadilan Militer)
 PAPERA (Perwira Penyerah Perkara).

 MASMIL (Permasyarakatan Militer)

20
 PENYELESAIAN PELANGGARAN HUKUM
DI KESATUAN SECARA TUNTAS
OKNUM PROSES DANSAT/ANKUM PELEPASAN
TINDAKAN TEGAS
JURIT/PNS MONITOR
TNI AD
PJB PAM/PERS PATSTAF KUMPLIN
P SIDANG PID POKOK
B
E H SCHORSING PID
A
DISIPLIN E PDH
L BEBAS TAMBAHAN
PIDANA R PTDH
A R TUGAS PDH
K
N U PERDATA LIMPAHKAN PTDH
A
G S SIDIK
S
G
A
SANKSI ADMINISTRATIF
R
POM/POL TAHSAT
ODMIL/JPU STAHTAMI
DILMIL/PN L
LAPAS
BINPERS
KURANGI KUALITAS DAN KUANTITAS
PELANGGARAN HUKUM
213
 PENYELESAIAN HUKUM PIDANA

7.
1.PELANGGAR DILMIL/TI
PELAKU T.P 6. a. KEPPRA
b. KEPTUPRA 8. SIDANG
c. KEPPLIN
2. ANKUM Terima
9.PUTUSAN BHT
VONIS Eksekusi
3. POM Masmil/
4. OTMIL/TI 5. PAPERA
Lapas

Upaya Hukum Biasa Upaya Hukum Luar Biasa

10.BANDING 11. KASASI

KASASI demi Peninjauan kembali
Kepentingan (P. K)
Terima BHT
Hukum
22
 HAMBATAN DAN KENDALA
DALAM PERKARA PIDANA
1. ANKUM
A. PERSEPSI YG KELIRU PROSES HUKUM MENCEMARKAN SATUAN
B. BELUM BISA MEMBEDAKAN /PAHAM HUKUM DISIPLIN,PIDANA DAN PERDATA
C. KECENRUNGAN UNTUK MEMUTASIKAN PRAJURIT YG MELAKUKAN GARKUM
D. MELINDUNGI PELANGGARAN HUKUM PADAHAL SUDAH CUKUP BUKTI
2. PAPERA
A. SKEPPERA BELUM TURUN
B. PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA PAPERA DGN ODITUR
C. MENUNGGU KEPUTUSAN KADILMILTAMA.
3. PENYIDIKAN (POM)
A. KETERBATASAN TENAGA PENYIDIK YG DISUMPAH
B. KESULITAN MENGHADIRKAN SAKSI & BARANG BUKTI
C. PENGEMBALIAN BERKAS PERKARA DARI OTMIL UNTUK DILENGKAPI
4. PENUNTUTAN (OTMIL)
A. KETERBATASAN JUMLAH ODITUR
B. BAP POM BELUM LENGKAP SEHINGGA DIKEMBALIKAN
D. PENANDATANGANAN KEPPERA SERING TERLAMBAT
E. SULIT MEMANGGIL TERDAKWA & SAKSI KARENA DIMUTASIKAN
5. PERSIDANGAN (DILMIL)
A. KETERBATASAN MAJELIS HAKIM
B. SULITNYA MENGHADIRKAN SAKSI
C. TERDAKWA TIDAK HADIR KARENA SDG TUGAS OPS
23
ATASAN YANG BERHAK
MENGHUKUM

Direktorat Hukum Angkatan Darat

 ATASAN LANGSUNG YANG MEMPUNYAI
ANKUM
WEWENANG UNTUK MENJATUHKAN HUKUMAN
DISIPLIN KEPADA PRAJURIT YANG BERADA DI
BAWAH WEWENANG KOMANDONYA.

ANKUM ATASAN LANGSUNG DARI ANKUM YANG

ATASAN MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN .

ANKUM ATASAN LANGSUNG DARI ANKUM ATASAN

DARI YANG TELAH MEMUTUS PENGAJUAN
ANKUM ATASAN KEBERATAN PERTAMA .

Direktorat Hukum Angkatan Darat

 KEWENANGAN ANKUM
ANKUM
BERWENANG ANKUM YANG MEMPUNYAI WEWENANG UNTUK
MENJATUHKAN SEMUA JENIS HUKUMAN DISIPLIN.
PENUH
ANKUM YANG MEMPUNYAI WEWENANG
ANKUM MENJATUHKAN SEMUA JENIS HUKUMAN DISIPLIN
TERHADAP PRAJURIT DI BAWAH WEWENANG
BERWENANG
KOMANDONYA KECUALI PENAHANAN BERAT THDP
TERBATAS PERWIRA. 6

ANKUM ANKUM YANG MEMPUNYAI WEWENANG

MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN TEGURAN,
BERWEANG
PENAHANAN RINGAN KPD BINTARA DAN TAMTAMA
SANGAT YANG BERADA DI BAWAH WEWENANG
TERBATAS KOMANDONYA.

Direktorat Hukum Angkatan Darat

SETIAP ANKUM BERWENANG

1. MELAKUKAN ATAU MEMERINTAHKAN PEJABAT YANG DITUNJUK

UNTUK MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN TERHADAP BAWAHAN
YANG DIDUGA MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

2. MENYERAHKAN PD PENYIDIK POM/ODITUR UTK MELAKSANAKAN

PENYIDIKAN THDP BAWAHAN YG DI DUGA MELAKUKAN TINDAK
PIDANA.

3. MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN THDP SETIAP BAWAHAN YG

MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.

4. MENUNDA PELAKSANAAN DISIPLIN YG TELAH DIJATUHKANNYA.

Direktorat Hukum Angkatan Darat

 SETIAP ANKUM ATASAN BERWENANG

1. MENUNDA PELAKS KUMPLIN BAIK YG DIJATUHKAN O/ ANKUM

DIBAWAHNYA MAUPUN YG DIJATUHKAN SENDIRI:

- PENUNDAAN TSB WAJIB DILAPORKAN SCR TERTULIS

KPD ANKUM DR ANKUM ATASAN

- PENUNDAAN TSB UTK KEPENTINGAN DINAS DAN KEPT

TERHUKUM

- PENUNDAAN TSB DIBUAT DLM BENTUK BERITA ACARA

2. MEMERIKSA DAN MEMUTUS PENGAJUAN KEBERATAN YG

4
DIAJUKAN TERHUKUM

Direktorat Hukum Angkatan Darat

 PENGAJUAN KEBERATAN :
1. ANKUM MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP KEBERATAN YANG DI AJUKAN OLEH
PRAJURIT YANG DI JATUHI HUKUMAN DISIPLIN.
2. KEBERATAN DIAJUKAN KEPADA ANKUM ATASAN MELALUI ATASAN LANGSUNGNYA DALAM
TENGGANG WAKTU 4 (EMPAT) HARI TERHITUNG SEJAK TANGGAL HUKUMAN DISIPLIN
DIPUTUSKAN.
3. ANKUM ATASAN YANG BERWENANG MEMUTUSKAN PENGAJUAN KEBERATAN DARI
TERHUKUM , WAJIB SEGERA MENGAMBIL PUTUSAN BERUPA MENOLAK ATAU MENGABULKAN
SELURUHNYA ATAU SEBAGIAN DARI KEBERATAN DI AJUKAN.
4. DALAM HAL PENGAJUAN KEBERATAN DI TOLAK SELURUHNYA, ANKUM ATASAN MENGUATKAN
KEPUTUSAN YANG DITETAPKAN OLEH ANKUM DENGAN DITUANGKAN DENGAN SURAT
PUTUSAN.
5. DALAM HAL PENGAJUAN KEBERATAN TERSEBUT DI TOLAK ATAU DITERIMA SEBAGIAN, MAKA
ANKUM ATASAN MENGUBAH KEPUTUSAN YANG TELAH DITETAPKAN OLEH ANKUM.
6. DALAM HAL TERHUKUM DISIPLIN DISIPLIN TIDAK MENERIMA KEPUTUSAN TERHADAP
PENGAJUAN KEBERATANNYA MAKA BERHAK MENGAJUKAN SEKALI LAGI KEPADA ANKUM
DARI ANKUM ATASANNYA DALAM TENGGANG WAKTU 4 (EMPAT) HARI.

Direktorat Hukum Angkatan Darat 5

 PENAHANAN OLEH ANKUM
UNTUK KEPENTINGAN PENYIDIKAN ANKUM DENGAN SURAT
KEPUTUSANNYA, BERWENANG MELAKUKAN PENAHANAN
TERHADAP TERSANGKA UNTUK PALING LAMA 20 (DUA PULUH)
HARI.

PENDELEGASIAN KEWENANGAN
PADA DASARNYA KEWENANGAN ANKUM TIDAK DAPAT
DIDELEGASIKAN KEPADA PEJABAT LAIN DI BAWAHNYA, KECUALI
APABILA ANKUM BERHALANGAN KARENA SEDANG MENJALANKAN
TUGAS KEDINASAN, SAKIT ATAU SEBAB LAIN MINIMAL 14 (EMPAT
BELAS) HARI, MAKA WEWENANG TERSEBUT DAPAT DI
DELEGASIKAN KEPADA PEJABAT LAIN YANG DI TUNJUK
BERDASARKAN SURAT PRINTAH DARI ANKUM.

Direktorat Hukum Angkatan Darat

5
 DALUARSA
HAK MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN GUGUR KARENA
KADALUARSA SETELAH ENAM BULAN TERHITUNG SEJAK HARI
ANKUM MENERIMA :
- LAPORAN PELANGARAN DISIPLIN ATAU BERITA ACARA
PEMERIKSAAN.
- SURAT PENYELESAIAN PERKARA MENURUT HUKUM DISIPLIN
PRAJURIT DARI PAPERA.
-PENYERAHAN BERKAS PERKARA DARI HAKIM PENGADILAN
- DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER.

Direktorat Hukum Angkatan Darat 6

 ANKUM BAGI PERAJURIT YANG PINDAH TUGAS

DALAM HAL TERJADI PEMINDAHAN TUGAS ,

APABILA TERJADI PELANGGARAN SEBELUM
PRAJURIT TERSEBUT LAPORAN KEPADA ANKUM
NYA YANG BARU MAKA, ANKUM PRAJURIT YANG
BERSANGKUTAN ADALAH ANKUM KESATUAN
YANG LAMA.

Direktorat Hukum Angkatan Darat 7

JANGAN MELANGGAR HUKUM
BILA TIDAK MAU DIHUKUM