Anda di halaman 1dari 18

Ekstraksi Gigi pada Pasien dengan Penyakit

Sirosis Hati dan Trombositopenia

Kelompok 9:
Claudia Erika G4B019002
Ghina Nurul A G4B019012
Emha Istima S G4B019013
Ayonda Ashera M G4B019014

Pembimbing:
drg. Fadli Ashar, M. Biomed

Penguji:
drg. Helmi Hirawan, Sp. BM.
PENDAHULUAN

LAPORAN KASUS

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Trombositopenia

Transfusi
Trombosit

Perdarahan Pencabutan Gigi


LAPORAN KASUS
Kasus
SUBJECT

S
Sorang wanita 62 tahun datang ingin mencabutkan giginya dan dibuatkan gigi
tiruan penuh. Pasien memiliki riwayat penyakit hepatitis C kronis, sirosis hati
dengan hipertensi portal, trombositopenia dan leukopenia kronis

Object
gigi 18, 16, 21, 25, 28, 38, 37, 36, 31, 46, 48 missing

O P
17, 15, 14, 13, 22, 23, 24, 35, 32, 41, 42, 45 karies
gigi 12, 11, 26, 27, 46 sisa akar
Margin gingiva di sekitar gigi yang tersisa sangat eritematosa

Asessment
Pencabutan seluruh gigi yang tersisa dan pembuatan gigi

A
tiruan penuh

Planning
Transfusi Platelet, serial extraction, dan pemasangan
Immidiate denture
Pemeriksaan Penunjang
Tata Laksana Pencabutan Gigi pada Pasien Sirosis

1. konsultasi medis dengan dokter pemberi perawatan primer pasien serta


dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. Pasien melakukan profilaksis berupa transfusi trombosit sebelum
ekstraksi gigi karena jumlah trombosit yang rendah (32.000/uL).
3. Ekstraksi dilakukan secara serial extraction dalam satu kali kunjungan,
tanpa pembedahan osseous atau flap mucoperiosteal
4. Hemostasis yang memadai dengan tindakan lokal (anestesi lokal dengan
1: 100.000 epinefrin, spons gelatin yang dapat diserap (Gelfoam ®, Pfizer
New York, NY, USA), jahitan chromic 3-0, dan kasa steril) dicapai dalam
waktu 30 menit.
Kasus
Place Your Picture Here

Perawatan

Immidiate Denture pasien


Evaluasi
Setelah Pencabutan Gigi
pascapencabutan
gigi setelah 24 Jam
PEMBAHASAN
Lanjutan
Sirosis hati dapat menyebabkan koagulopati dan
trombositopenia, sehingga berakibat terganggunya penyembuhan
luka. Trombosit berperan untuk menghentikan perdarahan saat
terjadi luka atau kerusakan di pembuluh darah

Transfusi trombosit diperhatikan pada tindakan operatif. Trombosit atau


platelet merupakan salah satu komponen penyusun darah yang di
produksi pada sumsum tulang. Jumlah trombosit pada kondisi normal,
adalah 150 – 450x103/μL dengan masa hidup 7-10 hari.

Seseorang yang menderita trombositopenia rentan


mengalami perdarahan, misalnya mudah lebam, mimisan,
atau gusi sering berdarah.
Trombosit

Rekomendasi angka trombosit yang diperlukan untuk tindakan dental


prophylaxis adalah ≥20-30x103/μL, pencabutan gigi sederhana
≥30x103/μL, pencabutan gigi kompleks ≥50x 103/μL, anestesi blok
regional ≥30x103/μL, pembedahan minor ≥50 x 103/μL, pembedahan
mayor ≥80 x 103 /μL, serta tindakan bedah saraf mayor ≥100 x 10 3/μL.

Transfusi trombosit profilaksis diberikan pada kondisi umum stabil, tidak


menderita sepsis, dan tidak mengalami DIC. Dosis pemberian
trombocyte concentration (TC) dalam 1 kantong yang disiapkan dari 4-6
donor adalah 1 kantong TC/10 kgBB, biasanya 5-7 kantong untuk pasien
dewasa. 1 kantong pada pasien dengan berat badan 70 kg akan
meningkatkan jumlah trombosit 5000/ uL
International Normalised Ratio
(INR)

INR adalah rasio perbandingan antara nilai PT pasien dengan


nilai PT standar. Nilai rata-rata normal INR ≤1,2. INR untuk
batasan risiko koagulopati yaitu nilai INR ˃1,5 dan tanpa risiko
koagulopati ≤1,5.
Manajemen trombositopenia dapat juga dilakukan dengan
pemberian obat oral lusutrombopag untuk meningkatkan
produksi trombosit

Lusutrombopag aktif berinteraksi dengan domain transmembran


dari reseptor TPO manusia yang diekspresikan pada
megakaryocytes untuk menginduksi proliferasi dan diferensiasi
sel-sel megakaryocytic dari progenitorik hematopoietik, sel induk
dan pematangan megakaryocyte

Pada kasus tersebut diberikan terapi lusutrombopag


(3mg/hari) selama 7 hari sebelum dilakukan pencabutan
gigi dan diberikan (300 mg/hari) setelah pencabutan gigi
Pembahasan Kasus
Perawatan profilaksis yang dilakukan pada kasus ini berupa transfusi trombosit

Pada kasus ini, profilaksis ini sangat penting dilakukan karena jumlah trombosit pasien yang rendah, yaitu
32.000 / uL. Menurut World Health Organization (WHO) (2012) transfusi sebagai profilaksis diberikan saat
jumlah trombosit <10.000/μL tanpa adanya perdarahan klinis, komponen transfusi yang diberikan umumnya
adalah trombosit apheresis dengan kandungan trombosit 3x10 11 atau 4-6 kantong trombosit

Pada kasus tersebut diberikan terapi lusutrombopag (3mg/hari) selama 7 hari sebelum dilakukan
pencabutan gigi dan diberikan (300 mg/hari) setelah pencabutan gigi.

Injeksi Asam Tranexamat 500mg IV 30 menit sebelum tindakan dapat diberikan untuk mengantisipasi
terjadinya perdarahan selama maupun setelah tindakan
Kesimpulan
Place Your Picture Here And Send To Back

Aorta
Kesimpulan
Pulmonary
Artery
Left
Atrium Coronary
Artery
Mitral
Pulmonary Valve
Valve
Aortic
Right Atrium Valve Penanggulangan pasien dengan gangguan perdarahan perlu
memperhatikan efek yang akan timbul terutama saat melakukan
Left
Tricuspid Ventricle
tindakan invasif sehingga para dokter gigi sebaiknya mengetahui
Valve faktor-faktor dan proses yang terjadi pada pembekuan darah,
pemeriksaan terhadap pasien secara menyeluruh dan teliti, serta
Right Ventricle
konsultasikan dengan spesialis penyakit dalam sebelum, selama,
dan setelah perawatan. Pemberian transfusi trombosit profilaksis
merupakan salah satu cara untuk mencegah adanya komplikasi
perdarahan pada tindakan ekstraksi pada pasien trombositopenia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai