Pembimbing :
dr. Hj. Erva Darmawanti, Sp.OG
Keluhan Utama
• Nama : Ny. SA
• Usia : 26 tahun Keluar darah dari jalan lahir
• Alamat :Blimbingsari,
Banyuwangi
• Jenis Kelamin: Perempuan
• Agama : Islam
• Suku Bangsa : Jawa
• Status : Kawin
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : IRT
• No. RM : 25-47-**
• MRS :Sabtu,13 Maret 2021
KRONOLOGIS
Sabtu, 13 Maret 2021
03.00 08.00
RS PKU RSUD Blambangan 14.00
TD 210/140 mmHg TD 186/129 mmHg ICCU RSBL
20.00 Albumin +2 Nadi 109 x/menit Observasi dengan krisis
jatuh terpleset Trombosit 133.000 TFU 24 cm hipertensi
Puka, letkep, DJJ 152
Dx: G2P0010 UK 29-30 His -, VT - TD 190/150 mmHg
mgg + PEB + APB + Nadi 111 x/menit
02.00 HELLP Syndrome MgSO4 full dose RR 17 x/menit
Keluar flek darah Metildopa 500 mg Suhu 36,6 ⁰C
dari vagina Terapi awal + rujuk Nifedipine 10 mg
RSUD Blambangan Dexamethasone 6 mg
Riwayat Menstruasi Riwayat Kehamilan / Persalinan
Usia 13 tahun . Siklus haid 7 6 tahun lalu merasa hamil 7 bulan dan tidak pernah merasa ada
hari, selama 28 hari rutin gerakan janin, namun tiba-tiba perut mengecil sendiri, tidak
setiap bulan.
ada perdarahan/jaringan yang keluar dari jalan lahir, lalu di USG
Riwayat Pernikahan tidak ada tanda kehamilan.
Menikah 1 kali, selama 9
tahun.
Riwayat Hamil Sekarang
Riwayat Alergi
HPHT : 22 Agustus 2020
Disangkal
HPL : 29 Mei 2021
Riwayat Penyakit Dahulu
ANC : ANC 6 kali ke Bidan Lalila dan
Disangkal
Bidan Erna, terakhir USG di RSUD
Riwayat Penyakit Keluarga Blambangan pada 4 Januari 2021
Disangkal
Riwayat ANC
SINUS TACKICARDI
Ultrasonografi
13 Maret 2021
J/T/H/IU
LETSU, PLR, Plasenta kecil di C
anterior kesan plasenta sucenturiata
(satelit) UK 26 mgg Laki-laki
KRONOLOGIS
Selasa, 16 Maret 2021 Rabu, 17 Maret 2021
10.00 11.00
ICCU RSBL OK RSBL
USG kedua Operasi SC
Flek darah merah gelap +, gerakan janin – Uterus couvelaire, solusio plasenta 50%, bayi ♂️
Hasil: IUFD ec. Solusio Plasenta IUFD, BBL 900 gram, PB 30 cm
Tatalaksana
MRS Nifedipine 3x10 mg
MgSO4 full dose Dexamethasone 2x6 mg
Metildopa 3x500 mg Pro terminasi SC
Outcomes
❌ Riwayat PE (↑ 7x)
✔ Solusio plasenta
✔ Nulipara (↑ 3x)
❌ HELLP syndrome
❌ Jarak kehamilan ≥ 10 th (↑ 3x)
❌ Gagal ginjal akut
❌ Riwayat Keluarga PE (↑ 3x)
❌ Perdarahan otak
❌ Kehamilan multiple (↑ 3x)
❌ Edema paru
✔ Obesitas (↑ 2,5x)
❌ Eklamsia
❌ Usia ≥ 35 tahun (↑ 2x)
POGI, 2016
DISKUSI MASALAH Rimaitis, 2019
❓ H - Hemolysis
❌ EL – Elevated Liver enzyme
✔ LP – Low Platelet count
DISKUSI MASALAH
Plasenta succenturiata atau plasenta satelit merupakan
kelainan plasenta yang terdiri 1 atau lebih lobus tambahan.
Biasanya sering menyebab kan perdarahan karna rupture
atau terputusnya pembuluh darah yang menghubungkan
lobus satelit dan lobus plasenta utama.
Faktor risikonya
≥50% adalah preeklamsia
2 populasi tertinggi :
❌ Usia ≥35 tahun
✔ Pendidikan rendah (SMP)
Perdarahan
Revealed Concealed
hemorrhage hemorrhage
Definisi
Solusio plasenta adalah suatu keadaan dalam kehamilan
viable, dimana plasenta yang tempat implantasinya normal
(pada fundus atau korpus) terkelupas atau terlepas
sebelum kala III (Achadiat, 2004).
Etiologi
a. Hipertensi esensial atau pre eklampsi.
b. Tali pusat yang pendek karena pergerakan janin
yang banyak.
c. Trauma abdomen seperti terjatuh, tertelungkup,
tendangan anak yang sedang di gendong.
d. Tekanan rahim yang membesar pada vena cava
inferior.
e. Uterus yang sangat kecil.
Klasifikasi Klasifikasi
a. Klasifikasi dari solusio plasenta adalah sebagai berikut : c. Berdasarkan banyak atau tidaknya perdarahan
1) Solusio plasenta parsialis : bila hanya sebagian saja pervaginam
plasenta terlepas dari tempat perlengkatannya. 1) Solusio plasenta ringan
2) Solusio plasenta totalis (komplek) : bila seluruh plasenta Perdarahan pervaginam <100 -200 cc
sudah terlepas dari tempat perlengketannya. 2) Solusio plasenta sedang
3) Prolapsus plasenta : kadang-kadang plasenta ini turun Perdarahan pervaginam > 200 cc, hipersensitifitas uterus
ke bawah dan dapat teraba pada pemeriksaan dalam. atau peningkatan tonus, syok ringan, dapat terjadi fetal
distress.
b. Solusio plasenta dibagi menurut tingkat gejala klinik 3) Solusio plasenta berat
yaitu : Perdarahan pervaginam luas > 500 ml, uterus tetanik, syok
1) Kelas 0 : asimptomatik maternal sampai kematian janin dan koagulopati.
2) Kelas 1 : gejala klinis ringan dan terdapat hampir 48 % d. Berdasarkan ada atau tidaknya perdarahan pervaginam
kasus.
3) Kelas II : gejala klinik sedang dan terdapat hampir 27% 1) Solusio plasenta yang nyata/tampak (revealed)
kasus. 2) Solusio plasenta yang tersembunyi (concealed)
4) Kelas III : gejala berat dan terdapat hampir 24% kasus . 3) Solusio plasenta tipe campuran (mixed)
Diagnosa Banding
Gejala dan Tanda yang Selalu Gejala dan Tanda yang Kadang- Kadang Kemungkinan Diagnosis
Ada Ada
Gerakan janin berkurang atau hilang, nyeri Syok, uterus tegang/kaku, gawat janin atau DJJ Solusio Plasenta
perut hilang timbul atau menetap, tidak terdengar
perdarahan pervaginam sesudah hamil 22
minggu
Gerakan janin dan DJJ tidak ada, Syok, perut kembung/ cairan bebas intra Ruptur Uteri
perdarahan, nyeri perut hebat abdominal, kontur uterus abnormal, abdomen
nyeri, bagian-bagian janin teraba, denyut nadi ibu
cepat
Gerakan janin berkurang atau hilang, DJJ Cairan ketuban bercampur mekonium Gawat Janin
abnormal (<100/mnt/>180/mnt)
Meningkatkan risiko
postpartum depression
+ Riwayat stillbirth
Wanita sehat
Support keluarga kehamilan sebelumnya
+
Konseling psikiatri Konseling rohani Pengawasan ketat dimulai saat UK 32 minggu pada
kehamilan selanjutnya