Anda di halaman 1dari 21

STATISTIK NON PARAMETRIK

UJI BINOMIAL

Roni setiawan

STIKES HUSADA JOMBANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
KONSEP DASAR

Uji Binomial menguji hipotesis suatu proporsi


populasi. Populasi terdiri atas dua kelompok
kelas, misalnya kelas pria dan wanita, senior
dan yunior dll, datanya berbentuk nominal
dan jumlah sampelnya kecil (< 25).
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemakaian uji binomial
1. Data
 Variabel yang diuji harus bertipe numerik dan merupakan
variabel dikotomi.
Variabel dikotomi adalah variabel yang hanya terdiri dari dua
macam nilai (value), misalnya benar atau salah, ya dan tidak, 0
dan 1, dan sebagainya.

 Jika variabel yang akan diuji tidak dikotomi, maka harus


ditentukan cut point. Cut point tersebut akan membagi kasus ke
dalam dua grup, yaitu kasus yang mempunyai value lebih kecil
dari atau sama dengan cut point akan menjadi grup pertama
dan sisanya menjadi grup kedua
2.Asumsi
 Uji ini tidak memerlukan asumsi bentuk
distribusi. Data hanya diasumsikan dihasilkan
dari sampel random
Contoh 1
Dilakukan penelitian untuk mengetahui
bagaimana kecenderungan masyarakat
dalam memilih alat kontrasepsi. Berdasarkan
24 anggota sampel yang dipilih secara
random, ternyata 14 orang memilih suntik KB
dan 10 orang memilih PIL KB.
Hipotesis nol yang diajukan adalah bahwa
peluang masyarakat dalam memilih alat
kontasepsi suntik dan PIL KB adalah sama,
yaitu 50%
Kecenderungan Masyarakat Dalam
Memilih Alat Kontrasepsi

Alternatif Pilihan Frekuensi yang Memilih


Suntik KB 14
PIL KB 10
Jumlah 24
 Dalam kasus ini jumlah sampel independen (N) = 24,
karena yang memilih jenis alat kontrasepsi Suntii KB ada
14 dan PIL KB ada 10.
 Frekuensi terkecilnya adalah (x) = 10.

N = 24, x = 10
kooefisien binomialnya = 0,271
Jika taraf kesalahan ά ditetapkan 1% yang berarti = 0,01,
maka ternyata harga p sebesar 0,271 lebih besar dari
0,01 (0,271 > 0,01), maka Ho diterima dan ditolak Ha
ditolak.
Jadi kesimpulanya adalah masyarakat dalam memilih alat
kontrasepsi adalah tidak sama.
Contoh 2
Dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah rata-rata jumlah
sekolah menengah pertama negeri setiap
tahunnya yang mendapatkan bantuan sama
dengan 50 persen sekolah dari total seluruh
sekolah (dalam persen), untuk itu diambil
data beberapa periode yang disajikan berikut.
PERIODE JUMLAH (%)
2004/2005 52.9
2005/2006 54.2
2006/2007 54.6
2007/2008 54.9
2008/2009 55

2009/2010 55,7
2010/2011 54.1
2011/2012 56.5
2012/2013 57.3
Penyelesaian dengan Media SPSS
Langkah-langkah:
1. Buka lembar Kerja baru File, New, Data
2. Mendefinisikan Variabel pada lembar
Variabel View

a. Variabel Periode
Name, ketik Periode
Type, pilih Numeric agar dapat diolah SPSS
Width, abaikan
Decimals, ketik 0
Label Abaikan
Values Abaikan
b. Variabel Jumlah
Name, ketik Jumlah
Type, pilih Numeric agar dapat diolah SPSS
Width, abaikan
Decimals, ketik 0
Label Abaikan
Values Abaikan

3. Memasukkan data pada pada lembar


Data View
4. Klik Analyze  Nonparametric Test  Binomial
5. Proses analisis
 Pada test variable list masukan
Jumlah
 Pada Define Dichotomy aktifkan Cut
Point dan ketikkan nilai yang akan
diuji dalam hal ini 50
 Klik OK
Out put
6. Interpretasi out put
Dari output diperoleh bahwa banyaknya data yang lebih
dari 50 = 9 dengan proporsi 1,0 dan tidak ada data yang
kurang dari 50.
Maka selanjutnya kan dilakukan uji hipotesis
 Ho : 50 = µ

H1 : 50 ≠ µ
 Tingkat signifikansi α = 5 %

 Statistik Uji

Diperoleh nilai sig = 0,004


 Daerah Kritis

Ho ditolak jika sig < α =0,05


Kesimpulan
Oleh karena nilai sig = 0,004 < α =0,05 maka Ho
ditolak yang berarti bahwa rata-rata sekolah yang
memerima bantuan setiap tahunnya tidak
sama dengan 50 persen dari total semua SMP
LATIHAN
Suatu biro konsultan psikologi ternama di Jakarta
mengadakan suatu seminar dengan tema“Fenomena Sex
Pra-Nikah di Perkotaan”. Sebelum seminar tersebut
dimulai, peserta seminar diberikan lembar kuesioner, yang
diantaranya berisi pertanyaan: Apakah anda setuju dengan
sex pra-nikah?.
Hasil kuesioner tersebut adalah sebagai berikut
(1berarti “setuju” dan 0 berarti “tidak setuju”).

Anda mungkin juga menyukai