Anda di halaman 1dari 24

GALIAN DAN TIMBUNAN

Pekerjaan galian-timbunan tanah


a. Melakukan perhitungan di kantor mengenai galian
dan timbunan pada jalur-jalur yang direncanakan.
b. Pekerjaan lapangan dengan mengambil cross-
sections sepanjang as jalan.
c. Pekerjaan di kantor berdasarkan hasil dari sub b.,
dengan menghitung volume yang lebih tepat
daripada sub a. (economical grading schedule).
d. Pekerjaan lapangan dengan memasang patok-patok
untuk menentukan hitungan pembayaran tahap-
tahap biaya.
e. Hitungan terakhir dari semua pekerjaan
Klasifikasi Tanah
a. Tanah biasa: yang terdiri dari tanah biasa,
yang dicampur dengan batu-batu sedikit.
b. Berbatu-batu: batu yang bisa dilepaskan
dengan pahat batu dan linggis.
c. Cadas: yang hanya bisa dilepaskan dengan
bor dan bahan peledak.
Dalam hitungan harus dimasukkan
faktor-faktor berikut:
a. Susutan (F) dan pengembangan (f1)
(shrinkage and swell factors);
b. kepadatan dari timbunan;
c. side slopes yang tergantung dari material;
d. Ketelitian perhitungan ± 20%.
Faktor Kembang Susut
Volume Tanah galian di tempat sumber asal : V0
Setelah di gali, di angkut, dan di tumpuk dengan
jumlah yang sama ke tempat penimbunan volume
menjadi : V1
V1 > V0 , karena kembang tanah, yaitu f1 = V1/V0
(Tabel 1).
Kemudian tanah dipadatkan di suatu tempat
penimbunan, sehingga volumenya V2, dimana V2<V1
Hal ini karena faktor susut tanah, f2 = V2/V1
Dapat ditentukan faktor hasil: f3 = f1 x f2
= V1/V0 x V2/V1
= V2/V0 (Tabel 2)
Tabel 1 Faktor Kembang Tanah
Jenis Bahan Faktor
Kembang
(f1 - %)
Pasir bersih atau Kerikil 1.05 – 1.5
Top Soil 1.1 – 1.25
Kepasiran, Kelempungan 1.1 – 1.35
Tanah Biasa Baik 1.2 – 1.45
Lempung dengan pasir dan kerikil 1.25 – 1.55
Lempung lepas dan bersinar 1.3 – 1.6
Lempung kering, bergumpal dan kasar dengan batu 1.35 – 1.7
Batu lunak 1.4 – 1.85
Batu keras 1.5 – 2.0
Tabel 2 Faktor Hasil

Bahan Faktor Hasil


(95% Kepadatan kering
AASHTO - 180)
Pasir 0.8 – 0.9
Laterit 0.8 – 0.9
Pasir Kelempungan 0.85 – 0.95
Batu pecah (berasal dari batu keras) 1.10 – 1.20
Perhitungan Luas
Cara numeris dengan angka jarak

Cara numeris dengan koordinat

Cara Grafis (Kertas milimeter)

Cara Mekanis (Planimeter)

Cara Elektronik atau digital (AutoCAD,


Land Development, Soft Desk)
Perhitungan volume Galian dan Timbunan
Metoda potongan melintang
Metoda grid
Metode luas satuan atau lubang galian
sumbang (borrow pit method)
Metode luas garis tinggi (contour area
method)
Menggunakan software
Profil Tanah Asli pada
Potongan 2 Penampang Melintang
Rencana Jalan pada
Potongan 2

Profil Tanah Asli pada G2


Potongan 1

T2

G1

T1

Penampang Melintang
Rencana Jalan pada
Potongan 1
Cara Perhitungan Galian Timbunan
Membagi sepanjang jalan rencana menjadi
beberapa segmen.
Panjang tiap segmen rata-rata 25 - 50 meter,
semakin pendek jaraknya akan semakin teliti.
Volume galian (G) adalah luas galian rata-rata
dari dua penampang berurutan dikalikan dengan
jarak antar kedua penampang tersebut
(0,5[G1+G2]*d).
Volume timbunan adalah rata-rata dari dua
penampang tersebut dikalikan dengan jaraknya
(0,5[T1+T2]*d).
Luas m2 Volume m3
Jarak Kumulatif
No. Station
galian timbunan (m) galian timbunan 10% timbunan (m3)
1 0+000 30 0          
        50 1250 0 0 1250
2 0+050 20 0          
        50 925 0 0 2175
3 0+100 17 0          
        50 575 0 0 2750
4 0+150 6 0          
        25 137.5 0 0 2888
5 0+175 5 0          
        50 175 200 20 2843
6 0+225 2 8          
        50 100 200 20 2723
7 0+275 2 0          
        50 50 575 57.5 2140
8 0+325 0 23          
        50 0 1075 107.5 958
9 0+375 0 20          
        50 0 1500 150 -693
10 0+425 0 40          
        50 0 1000 100 -1793
11 0+475 0 0          
Mass Haul Diagram
Mass Haul Diagram: adalah diagram yang
menggambarkan jumlah volume galian dan timbunan
dari suatu pekerjaan tanah
Hauling Distance: adalah jarak antara titik berat
gravitasi galian dan timbunan
Free Hauling Distance: adalah suatu panjang yang
menunjukkan besaran pekerjaan tanah yang tidak
perlu dibayar
Overhaul: besarnya volume yang harus diangkut
Jarak overhaul dikalikan dengan volume dinamakan
overhaul-volume-station
Mass Diagram
Suatu "mass diagram", berupa suatu lengkungan
yang menunjukkan penjumlahan aljabar dari volume
galian dan timbunan, mulai dari satu station tertentu
sampai stasion berikutnya.
Pada gambar lengkungan volume (mass) ini, station
ditempatkan pada absis dan volume pada ordinatnya.
Skala di absis sama dengan skala horisontal dari profil
memanjang.
Sebelum menggambar lengkungan volume, sebaiknya
disusun terlebih dahulu dalam tabel, penjumlahan dari
galian (+) dan timbunan (-).
Skala dari ordinat disesuaikan dengan volume dalam
m3, misalnya 1 cm = 100 m3.
Volume dalam m3
Kumulatif
timbunan (-) galian dan
Station galian (+)
+ susutan timbunan
110 0
148 -
+ 50 148
130 -
111 278
200 -
112 478
- 85
113 393
- 130
a. Ordinat tiap titik di diagram menyatakan jumlah
volume galian dan timbunan di titik
bersangkatuan.
b. Dari titik o sampai b pada gambar profil terdapat
galian, jadi pada diagram, lengkungan naik terus
seperti dari titik O sampai B.
c. Dari b sampai e terdapat timbunan, jadi garis-
garis turun terus.
d. Titik b, dimana galian menjadi timbunan,
merupakan maksimum pada diagram (titik B) dan
dimana timbunan menjadi galian (titik e)
merupakan minimum dari diagram (titik E).
e.Pada gambar profil, titik-titik b dan e terdapat
pada garis landai.
f. Tiap garis horisontal yang memotong suatu
loop dari lengkungan seperti garis AC
disebut garis keseimbangan (balance-line).
g.Antara titik a dan c galian sama dengan
timbunan yang telah dikoreksi dengan
susutan.
h.Pada lengkungan cembung, berarti
pemindahan tanah dari galian ke timbunan
dan cekung, arah yang terbalik.
Garis Landai /
alinyemen vertikal

Profil e f
a
b
o g
h
c
B d
A C
B'
G H
D
O A' C' X
F
Alinyemen
horisontal
E
Haul dan Overhaul
a. Andaikata AC adalah jarak "free haul", artinya
pemindahan tanah dari A sampai C tidak perlu
membayar ekstra untuk angkutan.
b. Bila ditetapkan free haul = 150 m, maka dapat dicari
di diagram sampai dapat suatu garis horisontal AC
yang menyatakan panjangnya 150 m. Banyaknya
tanah yang akan dipindah dinyatakan dengan
ordinat BB'.
c. Apabila ditinjau volume diatas OD, berarti galian dan
timbunan antara dua titik ini sudah menutup. Tetapi
disini ada termasukkan bagian free haul AC. Jadi
bagian antara OD dan AC yang dinyatakan dengan
ordinat AA' harus diangkut untuk ditimbun dibagian
CD. Ini disebut overhaul.
Haul dan Overhaul
d. Jarak overhaul adalah jarak antara titik-titik berat
dari OAA' dan CC' D dan dinyatakan dalam station.
Jarak overhaul dikalikan dengan volume dinamakan
overhaul-volume-station.
e. Misalnya g dan h adalah titik berat, jarak overhaul =
G H - A C. Overhaul-volume-station = AA' (GH -
AC) atau CC' (GH - AC).
Keuntungan Mass Diagram
 Dapat dilihat pemindahan tanah dengan overhaul, apakah
itu akan menguntungkan atau tidak.
 Makin mendekati lengkungan pada garis absis atau makin
banyak lengkungan berpotongan dengan absis, makin
kecil overhaul-volume-station.
 Dengan membuat mass diagram untuk beberapa alternatif
rute, bisa dibandingkan dan memilih yang paling
ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai