PEREKONOMIAN INDONESIA
KELOMPOK 1 MANAJEMEN 4-I
Alghifari Assyamsi 021119288
Nada Allya Sukmana 021119295
Dwi Cahya Maharani 021119305
Ghita Rizky Ramandhani 021119311
Bela Mulya Oktavia 021119312
PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA
SEBELUM PENJAJAHAN
Perekonomian Indonesia pada masa sebelum penjajahan dimulai dari jaman pra-sejarah
sampai dengan masuknya kolonialisme di Indonesia, yaitu ketika Portugis masuk ke
Indonesia (Maluku) pada abad 16. perekonomian Indonesia sejalan dengan
perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan kerajaan yang ada di Nusantara.
Kerajaan dalam perjalanan sejarah dan Posisi
geogafis yang memiliki keragaman aktivitas
perekonomian :
.
Johannes Van den Bosch selaku gubernur jenderal tanam paksa ini
mewajibkan para petani menyediakan seperlima atau 20 persen
lahannya untuk ditanami tebu, kopi, dan tarum karena permintaan di
pasar eropa sangat tinggi. Karena pada masa tersebut gubernur
jenderal Johannes Van den Bosch membutuhkan uang untuk mendanai
perang diponegoro dan perang padri pada tahun (1825 – 1829).
- PEREKONOMIAN INDONESIA PADA
MASA PRA KEMERDEKAAN DAN MASA ORDE LAMA
pembangunan ekonomi Indonesia Masa orde lama dimulai dari
mengarah perubahan struktur ekonomi tanggal 17 Agustus 1945 saat
kolonial menjadi ekonomi nasional Indonesia merdeka. Pada saat itu,
Sistem moneter tentang perbankan keadaan ekonomi Indonesia
khususnya bank sentral masih berjalan mengalami kegiatan produksi
seperti wajarnya terhenti pada tingkat inflasi yang
tinggi.
Pemerintah orde baru mampu meredam hiperinflasi itu. Franciscus Xaverius Seda (Menteri
Keuangan 1966-1968) menjadi aktor utama di balik upaya menekan inflasi menjadi 112%.
Frans mengatasi permasalahan ekonomi saat itu dengan cara menerapkan model anggaran
penerimaan dan belanja yang berimbang. Hal itu untuk meredam imbas dari kebijakan
pemerintahan sebelumnya yang rajin mencetak uang. Upaya yang dilakukan pemerintah Orde
Baru terbilang berhasil saat itu, dan ekonomi Indonesia mulai stabil.
Selanjutnya, menurut data Bank Indonesia, tingginya harga minyak di pasar
internasional 1973 mendatangkan pendapatan besar bagi pemerintah. Besarnya
pemasukan negara dari sektor minyak, membuat pemerintah orde baru memiliki
amunisi untuk melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan saat
mengarah pada tujuan sosial. Kondisi itu memungkinkan pemerintah memacu
kegiatan pembangunan ekonomi dan melaksanakan program pemerataan
pembangunan lewat penyediaan kredit likuiditas, termasuk pemberian kredit untuk
mendorong kegiatan ekonomi lemah.
Loncat hingga ke penghujung pemerintahan Orde Baru ketika mulai terjadi tanda-tanda
krisis ekonomi sejak 1997. Gelombang dimulai dari Thailand, meskipun Indonesia saat
itu belum terlihat gejala krisisnya. Saat itu banyak dari perusahaan nasional yang
memiliki utang di luar negeri. Rupiah mulai melemah pada Agustus 1997. Dunia usaha
mulai panik.
Memasuki pertengahan 1997 Indonesia pun meninggalkan
sistem kurs terkendali. Penyebabnya, cadangan devisa
Indonesia rontok karena terus-terusan menjaga dolar AS bisa
bertahan di Rp 2.000-2.500. Setelah memakai kurs
mengambang, dolar AS secara perlahan mulai merangkak ke
Rp 4.000 di akhir 1997, lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998.
Setelah sempat mencapai Rp 13.000, dolar AS sedikit menjinak
dan kembali menyentuh Rp 8.000 pada April 1998.
Any Questions?