Anda di halaman 1dari 17

SLEEP RELATED

BREATHING
DISORDER

STOELTING ANESTHESIA AND CO-


EXISTING DISEASE 7TH EDITION
STAGING TIDUR
Elektroensefalografi
metode penting (EEG)
mempelajari adalah
tentang
terjaga
tahapan dan tidur serta
tidur. Aktivitas menentukan
listrik otak
dapat dikategorikan
menyatakan: terjaga, menjadi tiga
tidur non-REM (NREM).tidur REM, dan
NREM
tahap:dikategorikan
N1,frekuensi menjadi
N2,dan N3, sesuaitiga
dengan
penurunan
dan peningkatan secara
amplitudo progresif
bentuk
gelombang
dengan EEG. Tonus
elektromiografiotot yang
(EMG) diukur
normal
selama
NREM, terjaga,menurun
dan dihapuskan selama
selama tidur
REM tidur.
Dalam hal
pengeluaranfungsi vegetatif
energi, Tidur dan
REM cocok
atau
telah melebihi tingkat
digambarkan terjaga
sebagai dan
keadaan
otak yang aktif dalam tubuh yang
lumpuh.
 
PERBEDAAN NREM DAN REM

NREM
Tidur NREM memelihara homeostasis dan stabilitas
otonomik pada energi level rendah dengan laju
metabolism rendah dan menurunkan HR, CO, TD
PERBEDAAN NREM DAN REM (CONT….)

REM dianggap sebagai kondisi tidur yang lebih primitif.


REM merusak homeostasis dan mengganggu stabilitas otonom.
ketidakstabilan otonom yang diinduksi REM bermanifestasi
sebagai ketidakteraturan dalam detak jantung, curah jantung, tekanan darah, serta penekanan kemoreseptor dan baroreseptor jantung dan
pernapasan refleks.
Tidur REM dikaitkan dengan atonia otot rangka yang mempengaruhi semua otot rangka termasuk saluran napas bagian atas otot dilator dan
otot interkostal
Gangguan tidur spesifik adalah gangguan tidur yang muncul secara dominan tetapi tidak secara eksklusif
dengan manifestasi tidur. Ggangguan tersebut antara lain :
- Insomnia
- Hipersomnia
- Parasomnia
- Gangguan ritme sikardia
- Ekstaserbasi patologis yang disebabkan oleh gangguan tidur seperti Sleep-related movement Disorder
dan Sleep-related Breathing Disorder (SRBD(
Patogenesis obstruksi jalan napas tidak sepenuhnya dipahami. Komorbid kondisi ini
terkait dengan oeningkatan tingkat prevalensi untuk Obstruksi Sleep Apnea termasusk
Hipertensi, penyakti arteri coroner, Infark miokard, CHF, AF, DM tipe 2, Non alcohol
steatohepatitis, Sindrome Ovarium polkistik, Grave disease, hipotiroidisme da, akromegali
Patogenesis :
- Obstruksi anatomi dan fungsional jala napas
- Penurunan yang berhubugan dengan pernapasan
- Ketidakstabilan respon ventilasi terhadap rangsangan kimiawi
PENYEMPITAN JALAN NAPAS BAGIAN ATAS

- Abnormalitas Kraniofacial
- Jaringan lunak berlebihan, seperti lemak parafaringeal
- Pembesaran tonsil
• Pada anak : abnormalitas jalan panas kongenital (Pierre-Robin syndrome, Down syndrome,
achondroplasia, Prader-Willi syndrome, Klippel-Feil syndrome, Arnold-Chiari
malformation, type II, maxillary hypoplasia, micrognathia, retrognathia, tracheomalacia, and
laryngomalacia)
• Pada dewasa : Akromegali, Pembesaran Tiroid, hipotiroidisme
OBESITAS

Peningkatan BB berkaitan dengan 6x lipat dalam


kemungkinan memilki Obstruction Sleep Apnea (OSA) an
peningkatan 32% indeks apneahipopnea. Penurunan BB 10%
dikaitkan dengan 26% penurunan indeksi apnea-hypopnea.
FAKTOR GEN

Gen dapat mempengaruhi pathogenesis OSA dengan


mempengaruhi regulasi tidur, pola napas, metabolism energi,
dan anatomi kraniofasil.
PRIMARY/APNEA TIDUR SENTRAL IDIPATIK

Apnea tidur sentral mempunyai penyebab yang tidak diketahui


dan bermanifestasi sebagai siklus apnea dan hiperapnea.
Peningkatan kemosensitivitas PCO2 yang merupakan
ketidakstabilan system control pernapsan merupakan
pathogenesis yang mendasari.
APNEA TIDUR SENTRAL SEKUNDER

• Penyebab paling utama dari kelaianan ini adalah induksi yang disebabkan narkotika.
KONSEKUENSI PATOFISIOLOGI GANG. TIDUR
DISEBABKAN GANG. NAPAS
• Konsekuensi kardiovascular
KONSEKUENSI PATOFISIOLOGI GANG. TIDUR
DISEBABKAN GANG. NAPAS
• Konsekuensi Neurologi

Perubahan EEG dari kurang tidur kronis mencakup keseluruhan memperlambat EEG,
penurunan tahap tidur yang lebih dalam, dan peningkatan kompensasi dalam tahap tidur yang lebih ringan.
Gangguan tidur akibat OSA dikaitkan dengan kantuk siang hari yang ekstensif, penurunan kognisi
dan kinerja (perhatian, memori, fungsi eksekutif), penurunan kualitas hidup, gangguan mood,
dan peningkatan angka tabrakan kendaraan bermotor. Konsumsi kafein di OSA pasien bisa menjadi
mekanisme kompensasi perilaku mengatasi rasa kantuk di siang hari
DIAGNOSIS

Diagnosis gangguan tidur karena gangguan napas didasarkan pada kriteria yang dilakukan
oleh organisasi professional. ICD 10 membagi gangguan tidur menjadi 6 kategori, yaitu
insomnia, hypersomnia, parasomnia, irama sikardia terganggu, gangguan tidur terkait
gerakan, dan gangguan tidur terkait napas.
PENGOBATAN GANGGUAN TIDUR TERKAIT
NAPAS
• TERAPI TEKANAN JALAN NAPAS POSITIF (PAP Pressure)
• ORAL APPLIANCE THERAPY
• TERAPI BEDAH
• TERAPI MEDIS

Anda mungkin juga menyukai