Follow Up Eritrosit
Hemoglobin
3,89 x 106/µL
10,7 g/dL
4,00 – 5,20 x 106/µL
Fluconazole 1 Sensitif
Tinjauan Pustaka
Glomerulonefritis adalah suatu istilah umum yang + Meskipun penyakit ini dapat mengenai semua umur,
dipakai untuk menjelaskan berbagai macam tetapi GNA paling sering didapatkan pada anak
penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan berumur 2–10 tahun. Angka kejadian GNA sulit
diketahui dan diperkirakan lebih tinggi dari angka
inflamasi di glomerulus akibat suatu proses
kejadian yang dilaporkan dalam kepustakaan sebab
imunologis. banyak pasien yang tidak terdeteksi karena
Glomerulonefrotis akut merupakan gejalanya ringan atau tidak menunjukkan gejala
glomerulonefritis yang sering ditemukan pada
anak ditandai dengan hematuria, hipertensi,
edem, dan penurunan fungsi ginjal
Etiologi
+ Bakteri
+ Virus
+ Proses imunologi autoimun
Glomerulonefritis Akut Post Infeksi
+ GN pasca-streptokokus akut Gambaran klinik khas:
[GNAPS] adalah bentuk GN + hematuria makroskopik
paling umum yang ditemukan
+ Oliguria
pada anak-anak
+ Hipertensi
+ Edema
+ gangguan ringan pada fungsi
ginjal
Diagnosis GNAPS
+ adanya peningkatan antibodi + Biopsi ginjal tidak diperlukan
terhadap antigen pada kebanyakan pasien
streptokokus (ASTO) GNAPS
+ adanya penurunan serum
komplemen C3
Terapi
+ Istirahat + Simptomatik:
+ Diet + Furosemide
+ Captopril (0,3-2 mg/kgbb/hari)
+ Antibiotik (golongan penisilin
+ Ca glukonas atau Kayexalate
atau eritromisin): untuk mengikat kalium
+ Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi
dalam 3 dosis selama 10 hari
+ eritromisin dosis 30
mg/kgbb/hari
Nefritis HSP & Nefropati IgA
Henoch-Schonlein purpura [HSP] adalah Nefropati IgA [IgAN], juga dikenal sebagai
vaskulitis leukositoklastik yang ditandai penyakit Berger, digambarkan pada pasien
dengan ruam, manifestasi sistemik dan yang memiliki bukti hematuria mikroskopis
perkembangan GN pada beberapa anak. atau kotor sebagai manifestasi klinis yang
dominan.
Manifestasi Klinis
Terlepas dari gambaran klinis, diagnosis GNAPS ● Pada pasien ditemukan titer anti streptolysin O yang
ditegakkan dengan : 1] adanya peningkatan meningkat pada pemeriksaan imuno-serologi
antibodi terhadap antigen streptokokus, dan 2]
adanya penurunan serum komplemen C3. Dua ● Pada pemeriksaan lab tidak ada hyperkalemia, namun
antibodi streptokokus yang umum digunakan pada pemeriksaan urin tampak kelainan makroskopis dan
dalam diagnosis adalah: a] titer anti-streptolisin O mikroskopis, leukosituria, dan hematuria, serta infeksi
[ASO], dan b] antibodi anti-DNAse B jamur pada saluran kemih
Disfungsi ginjal, ditandai dengan peningkatan
nitrogen urea darah [BUN], dan kreatinin serum
terlihat sementara. Hiperkalemia sering terjadi
pada kebanyakan pasien dan bisa parah pada
beberapa pasien. Kadar kreatinin serum yang
meningkat dan oliguria yang memburuk
Teori Kasus
Sebagian besar pasien GNAPS berespon baik terhadap - Pada pasien diberikan diuretic yaitu furosemide
terapi konservatif yang terdiri dari: 1] pembatasan untuk mengobati kelebihan cairan
cairan, 2] pembatasan natrium dan kalium, 3]
pengobatan kelebihan cairan dengan diuretik, dan 4] - Antibiotic yang digunakan pada pasien adalah
pengobatan hipertensi. Diuretik loop [furosemide] juga Ampisilin-Sulbactam dari golongan penisilin
dapat membantu dalam menurunkan kadar kalium untuk mengeradikasi bakteri.
serum pada pasien dengan hiperkalemia ringan
- Obat antifungal yang diberikan sesuai dengan
Terapi medikamentosa golongan penisilin diberikan
hasil kultur urin
untuk eradikasi kuman, yaitu Amoksisilin 50 mg/kgbb
dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Jika terdapat - Hipertensi pada pasien diobati dengan OAH
alergi terhadap golongan penisilin, dapat diberi
eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari.
Terimakasih