Anda di halaman 1dari 30

Glomerulonefritis Akut

Pembimbing: dr. Sherly Yuniarchan, Sp. A


Identitas Pasien
Identitas Pasien Identitas Orang Tua
+ Nama : An. SKL + Nama Ayah: Tn. NK
+ Usia : 11 Tahun 2 bulan (10 Maret
2010)
+ Agama : Islam
+ Agama : Islam
+ Jenis Kelamin: Perempuan + Pekerjaan : Swasta
+ Alamat : Muara Badak
+ Masuk Rumah Sakit pada tanggal
27 Mei 2021
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama
+ Orangtua pasien membawa anak ke Rumah
+ Mual dan muntah sejak 2 Sakit Abdul Wahab Sjahranie dengan
keluhan mual dan muntah, keluhan
minggu yang lalu dirasakan sejak 2 minggu terakhir. Pasien
juga mengeluhkan rasa pusing dan demam.
Menurut orang tua pasien, anak tersebut
mengalami kejang 1 kali sebelum masuk
rumah sakit dengan durasi tidak sampai 15
menit. Selain itu BAK pasien tampak
kemerahan dan keruh dalam 3 minggu
terakhir. Pasien juga mengeluhkan wajah
dan kaki tampak membengkak.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
+ Anak pernah mengalami luka + Penyakit/gejala serupa (-),
terbuka. Tidak ada riwayat alergi (-), hipertensi (-)
infeksi saluran napas atas.
Riwayat Tumbuh Kembang Riwayat Imunisasi
+ BB Lahir: 3000 gram
+ PB Lahir: 49 cm
+ Pasien menerima imunisasi
+ BB Sekarang: 27 kg lengkap
+ PB Sekarang: 141 cm
+ Tengkurap : 7 bulan
+ Duduk : 8 bulan
+ Berdiri : 9 bulan
+ Berjalan : 10 bulan
+ Berbicara : 11 bulan
Pemeriksaan Fisik
+ Keadaan umum : Tampak Tanda vital
sakit ringan + Tekanan darah : 170/120
+ Kesadaran: Composmentis mmhg
(GCS E4V5M6) + Frekuensi nadi : 104
+ Antropometri kali/menit
+ Berat badan : 27 kg + Frekuensi nafas: 28 kali/menit
+ Panjang badan : 141 cm + Suhu : 37,7 0C
Kepala/leher Paru

+ Konjungtiva anemis (-/-), + Inspeksi : Bentuk dan pergerakan


dinding dada simetris, retraksi (-)
sklera ikterik (-), pembesaran
+ Palpasi : Fremitus raba dextra =
KGB (-), wajah tampak edem
sinistra
+ Telinga : tidak ada kelainan + Perkusi : Sonor di seluruh
+ Hidung : tidak ada kelainan lapangan paru
+ Mulut dan tenggorokan: tidak + Auskultasi : Vesikular (+/+),
ada pembesaran tonsil rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Abdomen
+ Inspeksi : distensi (-), ruam (-),
+ Inspeksi : Ictus cordis tidak
pelebaran vena (-)
tampak
+ Auskultasi : bising usus (+), metallic
+ Palpasi : Ictus cordis tidak sound (-)
teraba + Perkusi : timpani di kuadran kanan
atas,kiri atas, kiri bawah, dan kanan
+ Perkusi : -
bawah.
+ Auskultasi : S1 S2 tunggal, + Palpasi : soefl, nyeri tekan (-),
reguler, murmur (-), gallop (-) organomegali (-)
Ekstremitas
+ Atas : Akral hangat, edema
(-/-), CRT < 2 detik
+ Bawah : Akral hangat,
edema (+/+), CRT < 2 detik
+ PB/U : 141 cm: (P 25-50%)
(normal)
+ BB/U : 27 kg: (P 5%) (kurang)
+ BB/PB : Rumus Waterlow:
77,14% (gizi kurang)
+ IMT : 13,58 kg/cm2
(P<5%)
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal

Darah Lengkap (27/05/2021)

Leukosit 20,36 x 103/µL 4,50 – 14,50 x 103/µL

Follow Up Eritrosit

Hemoglobin
3,89 x 106/µL

10,7 g/dL
4,00 – 5,20 x 106/µL

12,0 – 16,0 g/dL

Hematokrit 31,6% 35,0 – 45,0%


Subjective & MCV 81,3 fL 81,0 – 99,0 fL
Waktu Assessment & Planning
Objective
MCH 27,6 pg 27,0 – 31,0 pg
S: Pasien
MCHC 34,0 g/dL 33,0 – 37,0 g/dL
mengeluhkan mual dan
muntah sejak 2 minggu A: krisis hipertensi + Trombosit 708 x 103/µL 150 - 450 x 103/µL

lalu, disertai kejang 1 vomiting + susp. GNA Kimia Klinik (27/05/2021)


kali dan demam, wajah Ureum 32,7 mg/dL 19,3 – 49,2 mg/dL
P: cek lab DL, GDS, ureum,
dan kaki bengkak, dan
keratinin,serum elektrolit, Kreatinin 0,9 mg/dL 0,5 – 1,1 mg/dL
BAK kemerahan serta
urine lengkap.
Albumin 3,0 g/dL 3,5 – 5,5 g/dL
keruh.
Cek ASTO Urinalisa (27/05/2021)
Hari 1
O: TD: 170/120 mmhg
Inj. PCT 270 mg/kgBB Berat Jenis 1,015 1,003 – 1,030
27-05-21
N: 104x/menit
Nifedipin 3mg Keton +1 Negatif
IGD
RR: 28x/menit
IVFD NaCl 0,9% 1000cc/24
T: 37,7 C Hemoglobin/darah +4 Negatif
jam
Konjungtiva anemis
Cefotaxime 3x750 mg IV Warna Kuning Kuning
(+),edema wajah (+),
Ranitidin 30mg IV Kejernihan Keruh Jernih
paru dan jantung tidak
ada kelainan, abdomen Furosemide 15g IV pH < 6,0 mg/L 4,8 – 7,8

tidak ada kelainan, Glukosa +3 Negatif


edema kaki (+) Sel epitel + sedikit

Leukosit 4-8 0-1/lpb

Eritrosit Penuh 0-1/lpb


Waktu Subjective & Objective Assessment & Planning
Hari II
28-5-21
S: Pasien mengeluhkan A: krisis hipertensi + vomiting +
Melati Kimia Klinik Hasil Nilai Rujukan
mual dan muntah sejak 2 susp. GNA
minggu lalu, demam (-), P: cek lab DL, GDS, ureum,
mual muntah masih ada Glukosa sewaktu 80 mg/dL <200 dL
keratinin,serum elektrolit, urine
O: TD: 131/108 mmhg lengkap.
Natrium 135 mmol/L 135 - 155 mmol/L
N: 119x/menit Rencana Cek ASTO
RR: 22x/menit Inj. PCT 270 mg/kgBB Kalium 3,8 mmol/L 3,6 – 5,5 mmol/L
T: 36,3 C Nifedipin 3mg
Konjungtiva anemis Klorida 102 mmol/L 98 – 108 mmol/L
IVFD D5 ½ NS 1000cc/24 jam
(+),edema wajah (+), paru
Cefotaxime 3x750 mg IV
dan jantung tidak ada
kelainan, abdomen tidak Ranitidin 2x27mg IV

ada kelainan, edema kaki Furosemide 15g IV


(+) Captopril 3x3mg per oral
Waktu Subjective & Objective Assessment & Planning
Hari IV
30-5-21
Melati Urinalisa (30/05/2021)

A: krisis hipertensi + vomiting + susp. Berat Jenis 1,010 1,003 – 1,030


GNA Keton +1 Negatif
P: cek lab DL, GDS, ureum, Hemoglobin/darah +4 Negatif
S: Pasien mengeluhkan mual keratinin,serum elektrolit, urine
dan muntah sejak 2 minggu lalu, Warna Kuning Kuning
lengkap.
demam (-), mual muntah masih Kejernihan Keruh Jernih
Rencana Cek ASTO
ada, bengkak berkurang
pH < 6,0 mg/L 4,8 – 7,8
O: TD: 133/92 mmhg Nifedipin 2 x 7,5mg per oral
Glukosa +3 Negatif
N: 88x/menit IVFD D5 ½ NS 72cc/jam
Sel epitel + sedikit
RR: 22x/menit Inj. Ampisulbactam/bactesyn 4 x 700
mg Leukosit 5-8 0-1/lpb
T: 36,7 C
Ranitidin 2x27mg IV Eritrosit 80-100 0-1/lpb

Furosemide 15g IV Bakteri + Negatif


Domperidone 3 x 8 mg bila muntah Jamur + Negatif
Waktu Subjective & Objective Assessment & Planning
Hari VI
01-06-21
Melati
A: hipertensi + vomiting + susp.
Urinalisa (01/06/2021)
GNA
Berat Jenis 1,010 1,003 – 1,030
P: cek lab DL, GDS, ureum,
S: Pasien mengeluhkan mual Keton - Negatif
keratinin,serum elektrolit, urine
dan muntah sejak 2 minggu Hemoglobin/darah +4 Negatif
lengkap.
lalu, demam (-), mual Warna Kuning Kuning
Rencana Cek ASTO
muntah masih ada, bengkak
Kejernihan Keruh Jernih
berkurang Nifedipin 2 x 7,5mg per oral
pH 8,0 mg/L 4,8 – 7,8
O: TD: 137/85 mmhg IVFD D5 ½ NS 1700cc/24 jam
Glukosa +3 Negatif
N: 68x/menit Inj. Ampisulbactam/bactesyn 4 x
Sel epitel + sedikit
700 mg
RR: 22x/menit
Leukosit 0-2 0-1/lpb
Ranitidin 2x27mg IV
T: 36,7 C Eritrosit 80-100 0-1/lpb
Furosemide 15g IV
Bakteri + Negatif
Captopril 3x3mg per oral
Domperidone 3 x 8 mg bila muntah
Jamur - Negatif
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap (02/06/2021)
Leukosit 6,44 x 103/µL 4,50 – 14,50 x 10 3/µL
Eritrosit 3,77 x 106/µL 4,00 – 5,20 x 106/µL
Hemoglobin 10,2 g/dL 12,0 – 16,0 g/dL
Hematokrit 30,7% 35,0 – 45,0%
MCV 81,3 fL 81,0 – 99,0 fL
Waktu Subjective & Objective Assessment & Planning MCH 27,6 pg 27,0 – 31,0 pg

Hari VII MCHC 34,0 g/dL 33,0 – 37,0 g/dL

02-06-21 Trombosit 364 x 103/µL 150 - 450 x 103/µL

Melati Kimia Klinik (02/06/2021)


A: hipertensi + vomiting + susp. GNA
Natrium 129 mmol/L 135 – 155 mmol/L
P: Kalium 3,2 mmol/L 3,6 – 5,5 mmol/dL
S: mual muntah (-)
Nifedipin 2 x 7,5mg per oral Klorida 94 98 – 108 mmol/L
O: TD: 137/85 mmhg
Total Protein 6,2 g/dL 6,5 – 8,3 g/dL
IVFD D5 ½ NS 1700cc/24 jam
N: 68x/menit
Cholesterol 254 mg/dL < 200 mg/dL
Inj. Ampisulbactam/bactesyn 4 x 700
RR: 22x/menit Trigliserida 94 < 150 mg/dL
mg
T: 36,7 C HDL Cholesterol 47 > 45 mg/dL
Furosemide 15g IV
Captopril 3x3mg per oral LDL Cholesterol 188 < 130 mg/dL
Albumin 3,0 g/dL 3,5 – 5,5 g/dL
Berat Jenis 1,010 1,003 – 1,030
Keton - Negatif
Hemoglobin/dara
+4 Negatif
h
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
pH 8,0 mg/L 4,8 – 7,8
Glukosa - Negatif
Sel epitel + sedikit
Leukosit 5-10 0-1/lpb
Eritrosit Penuh 0-1/lpb
Bakteri + Negatif
Imuno-Serologi
ASTO 400 IU/mL < 200 IU/mL
Waktu Subjective & Objective Assessment & Planning
Hari VIII
03-06-21 A: hipertensi + GNAPS + ISK
Melati Hasil Pemeriksaan Kultur Urine
S: mual muntah (-) P:
Jenis jamur Candida tropicalis
O: TD: 109/75 mmhg
IVFD D5 ½ NS 1700cc/24 jam
N: 84x/menit Hasil Uji Kepekaan Antibiotik
Inj. Ampisulbactam/bactesyn 4 x
RR: 22x/menit 700 mg Jenis Antibiotik

T: 36,4 C Furosemide 15g IV MIC Hasil

Nifedipine per oral 2 x 10mg


Flucytosine ≤1 Sensitif

Fluconazole 1 Sensitif
Tinjauan Pustaka
Glomerulonefritis adalah suatu istilah umum yang + Meskipun penyakit ini dapat mengenai semua umur,
dipakai untuk menjelaskan berbagai macam tetapi GNA paling sering didapatkan pada anak
penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan berumur 2–10 tahun. Angka kejadian GNA sulit
diketahui dan diperkirakan lebih tinggi dari angka
inflamasi di glomerulus akibat suatu proses
kejadian yang dilaporkan dalam kepustakaan sebab
imunologis. banyak pasien yang tidak terdeteksi karena
Glomerulonefrotis akut merupakan gejalanya ringan atau tidak menunjukkan gejala
glomerulonefritis yang sering ditemukan pada
anak ditandai dengan hematuria, hipertensi,
edem, dan penurunan fungsi ginjal
Etiologi
+ Bakteri
+ Virus
+ Proses imunologi autoimun
Glomerulonefritis Akut Post Infeksi
+ GN pasca-streptokokus akut Gambaran klinik khas:
[GNAPS] adalah bentuk GN + hematuria makroskopik
paling umum yang ditemukan
+ Oliguria
pada anak-anak
+ Hipertensi
+ Edema
+ gangguan ringan pada fungsi
ginjal
Diagnosis GNAPS
+ adanya peningkatan antibodi + Biopsi ginjal tidak diperlukan
terhadap antigen pada kebanyakan pasien
streptokokus (ASTO) GNAPS
+ adanya penurunan serum
komplemen C3
Terapi
+ Istirahat + Simptomatik:
+ Diet + Furosemide
+ Captopril (0,3-2 mg/kgbb/hari)
+ Antibiotik (golongan penisilin
+ Ca glukonas atau Kayexalate
atau eritromisin): untuk mengikat kalium
+ Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi
dalam 3 dosis selama 10 hari
+ eritromisin dosis 30
mg/kgbb/hari
Nefritis HSP & Nefropati IgA
Henoch-Schonlein purpura [HSP] adalah Nefropati IgA [IgAN], juga dikenal sebagai
vaskulitis leukositoklastik yang ditandai penyakit Berger, digambarkan pada pasien
dengan ruam, manifestasi sistemik dan yang memiliki bukti hematuria mikroskopis
perkembangan GN pada beberapa anak. atau kotor sebagai manifestasi klinis yang
dominan.
Manifestasi Klinis

Nefritis HSP Nefropati IgA


+ Riwayat prodromal, biasanya infeksi + Pasien dengan IgAN dapat datang dengan
saluran pernapasan atas, diikuti dengan gejala dramatis dari hematuria makroskopis
timbulnya nyeri perut, nyeri sendi dan yang mengikuti infeksi saluran pernapasan
pembengkakan. atas dalam 12-72 jam sebelumnya.
+ Ruam khas yang terdiri dari lesi purpura + Urinalisis normal dapat dilihat pada banyak
yang teraba, biasanya dimulai di sekitar pasien dengan IgAGN. Proteinuria biasanya
maleolus medial dan menyebar ke arah terlihat pada awal perjalanan penyakit
bokong
+ Penyakit ginjal pada HSP yang ditandai
dengan hematuria mikroskopis atau
gross hematuria, proteinuria dan
sindrom nefrotik
Diagnosis

Nefritis HSP Nefropati IgA


+ Nyeri perut + Diagnosis IgAN membutuhkan biopsi
+ biopsi kulit menunjukkan IgA ginjal

+ radang sendi atau artralgia + hematuria mikroskopis dan makroskopik

+ keterlibatan ginjal yang bermanifestasi + proteinuria


sebagai hematuria mikroskopis atau + Peningkatan kadar IgA1
makroskopis dan proteinuria
Terapi

Nefritis HSP Nefropati IgA


+ Dosis prednison biasanya 1-2 mg/kg/hari + ACEI dan penghambat reseptor
selama 1-2 minggu, kemudian diturunkan angiotensin [ARB] telah ditemukan
secara bertahap berguna dalam memperbaiki proteinuria
+ Agen imunosupresif lain (azathioprine pada anak-anak dengan IgA Nefritis
dan mycophenolate mofetil)
Pembahasan kasus
Teori Kasus
Manifestasi klinis dapat berupa - Pasien mengalami pembengkakan pada wajah dan
Gambaran klinis khas GNAPS terdiri dari kombinasi hematuria
makroskopik, oliguria, hipertensi, ekstremitas bawah ringan
tungkai bawah, urin berwarna kuning kemerahan
atau edema periorbital, dan gangguan ringan pada fungsi ginjal. dan keruh
Nyeri abdomen tumpul dan nyeri flank serta malaise mungkin - Pasien mengalami hipertensi krisis
dapat muncul. Demam ringan dapat terlihat pada sekitar
setengah dari pasien, sering dikaitkan dengan tonsilofaringitis - Pasien mengalami demam
yang mendasari. Hematuria makroskopik dapat berlangsung
selama beberapa minggu, tetapi hematuria mikroskopis dapat
bertahan selama beberapa bulan.
 
Hipertensi adalah temuan umum pada pasien dengan GNAPS,
terjadi pada lebih dari 80% kasus. Hipertensi berat, ensefalopati
hipertensi dan sindrom ensefalopati posterior reversibel juga
telah dilaporkan. Edema pretibial dan periorbital ringan, yang
disebabkan oleh retensi cairan dan oliguria ditemukan pada
sebagian besar pasien
Teori Kasus

Terlepas dari gambaran klinis, diagnosis GNAPS ● Pada pasien ditemukan titer anti streptolysin O yang
ditegakkan dengan : 1] adanya peningkatan meningkat pada pemeriksaan imuno-serologi
antibodi terhadap antigen streptokokus, dan 2]
adanya penurunan serum komplemen C3. Dua ● Pada pemeriksaan lab tidak ada hyperkalemia, namun
antibodi streptokokus yang umum digunakan pada pemeriksaan urin tampak kelainan makroskopis dan
dalam diagnosis adalah: a] titer anti-streptolisin O mikroskopis, leukosituria, dan hematuria, serta infeksi
[ASO], dan b] antibodi anti-DNAse B jamur pada saluran kemih
Disfungsi ginjal, ditandai dengan peningkatan
nitrogen urea darah [BUN], dan kreatinin serum
terlihat sementara. Hiperkalemia sering terjadi
pada kebanyakan pasien dan bisa parah pada
beberapa pasien. Kadar kreatinin serum yang
meningkat dan oliguria yang memburuk
Teori Kasus

Sebagian besar pasien GNAPS berespon baik terhadap - Pada pasien diberikan diuretic yaitu furosemide
terapi konservatif yang terdiri dari: 1] pembatasan untuk mengobati kelebihan cairan
cairan, 2] pembatasan natrium dan kalium, 3]
pengobatan kelebihan cairan dengan diuretik, dan 4] - Antibiotic yang digunakan pada pasien adalah
pengobatan hipertensi. Diuretik loop [furosemide] juga Ampisilin-Sulbactam dari golongan penisilin
dapat membantu dalam menurunkan kadar kalium untuk mengeradikasi bakteri.
serum pada pasien dengan hiperkalemia ringan
- Obat antifungal yang diberikan sesuai dengan
Terapi medikamentosa golongan penisilin diberikan
hasil kultur urin
untuk eradikasi kuman, yaitu Amoksisilin 50 mg/kgbb
dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Jika terdapat - Hipertensi pada pasien diobati dengan OAH
alergi terhadap golongan penisilin, dapat diberi
eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai