KARDIOLOGI
JOERDY PUTRA PANANNANGAN
PEMBIMBING : DR. FATCHUL WAHAB, SP. A
KASUS
Identitas Pasien
• Nama : By. Ny. MP
• Usia : 18 hari (17 April 2021)
• Agama : Kristen
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Balikpapan
• Masuk Rumah Sakit pada tanggal 5 Mei 2021
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Sesak nafas, demam kadang-kadang
Riwayat Penyakit Sekarang
• Bayi sesak nafas disertai dengan demam naik turun sejak tanggal 25 April 2021. Keluhan
tidak disertai dengan sianosis, dan batuk atau pilek. Riwayat ECG: Ventrikel Septal
Defect dan Atrial Septal Defect.
• Tidak ada tanda kebiruan pada bayi
Riwayat Penyakit Dahulu
• Bayi lahir spontan tanpa penyulit, langsung menangis. Sesak dan demam sejak tanggal 25
April 2021, telah dilakukan ECG dengan hasil: Ventrikel Septal Defect dan Atrial Septal
Defect.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Penyakit/gejala serupa (-)
Riwayat Tumbuh Kembang Riwayat Tumbuh Kembang
• BB Lahir : 3400 gram • Lahir di RS
• PB Lahir : 45 cm • Persalinan ditolong oleh Bidan
• BB Sekarang: 2900 gram • Aterm (37 minggu)
• PB Sekarang : 45 cm • Persalinan spontan pervaginam
PEMERIKSAAN FISIK
Hemoglobin 15,2 g/dL 14,9 – 23,7 g/dL Kreatinin 0,4 mg/dL 0,7 – 1,3 mg/dL
• Definisi
ASD: Sebuah "lubang" di dinding yang memisahkan dua ruang teratas jantung. Defek ini
memungkinkan darah yang kaya oksigen bocor ke ruang darah yang miskin oksigen di
jantung. ASD adalah defek pada septum antara dua ruang atas jantung (atrium) akibat
kegagalan septum untuk menutup.
ETIOLOGI
Defek septum atrium (ASD) adalah kelainan jantung bawaan yang disebabkan oleh
malformasi spontan dari septum interatrial.
KLASIFIKASI
Pada anak sering tampak dispnea, mudah lelah, palpitasi, aritmia atrium berkelanjutan,
sinkop, stroke, dan / atau gagal jantung. Pada orang dewasa, salah satu gejala yang paling
umum adalah perkembangan palpitasi yang berhubungan dengan aritmia atrium
DIAGNOSIS
• Dari anamnesis, beberapa mungkin memiliki gejala mudah lelah, infeksi saluran
pernapasan berulang, atau dispnea saat beraktivitas
• Pada anak-anak, diagnosis sering dipertimbangkan setelah murmur jantung terdeteksi
pada pemeriksaan fisik rutin atau setelah ditemukan temuan abnormal pada radiografi
dada atau elektrokardiogram (EKG)
• Tidak ada tes darah laboratorium khusus yang diindikasikan dalam pemeriksaan defect
septum atrium (ASD)
• Ekokardiografi transthoracic 2-dimensi (2-D), yang memberikan visualisasi noninvasif
langsung dari sebagian besar jenis defek septum atrium (ASD), termasuk evaluasi atrium
kanan, ventrikel kanan, dan arteri pulmonalis, serta kelainan terkait lainnya.
TERAPI
• Cacat septum atrium (ASD) adalah kelainan yang harus ditangani dengan pembedahan
atau melalui kateterisasi intervensi. Tidak ada terapi medis khusus atau definitif yang
tersedia. Namun, pasien dengan kelebihan volume yang signifikan atau aritmia atrium
mungkin memerlukan terapi obat khusus.
• ASD ini paling baik ditutup dengan menggunakan perikardium autologus atau tambalan
sintetis yang terbuat dari polimer poliester (Dacron) atau polytetrafluoroethylene (PTFE)
• Baru-baru ini, secundum ASD telah ditutup dengan menggunakan berbagai perangkat
oklusi yang ditanamkan kateter daripada dengan penutupan bedah langsung dengan
bypass kardiopulmoner.
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT
• Cacat septum ventrikel (VSD) adalah lubang atau cacat pada septum yang membagi 2
ruang bawah jantung, mengakibatkan komunikasi antara rongga ventrikel.
KLASIFIKASI
• Perimembraneous
• Supracristal
• Muscular
• A defect in the interventricular septum allows communication between the systemic and
pulmonary circulations. As a result, flow moves from a region of high pressure to a
region of low pressure—that is, from the LV to the RV (a left-to-right shunt).
• A left-to-right shunt at the ventricular level has 4 hemodynamic consequences:
• Increased LV volume load
• Excessive pulmonary blood flow
• Reduced systemic cardiac output
• Elevated pulmonary artery pressures
MANIFESTASI KLINIS
• VSD kecil: Splitting S2 secara fisiologis biasanya menetap. Murmur holosistolik yang
khas dan keras dan yang paling nyaring di sepanjang batas sternum kiri bawah (LSB),
dan terlokalisasi dengan baik.
• VSD sedang: Pertambahan berat badan yang buruk. Bayi mungkin mengalami takipnea
ringan, takikardia, dan hepar yang membesar. Murmur terdengar jelas
• VSD besar: Murmur biasanya pendek, tidak spesifik, dan tidak terlokalisasi dengan baik
disertai gemuruh diastolik. Bunyi jantung tunggal kedua juga karakteristik khas.
• Eisenmenger syndrome: takipnea dan cyanosis saat beraktivitas
TATALAKSANA
Terapi yang digunakan untuk menangani gagal jantung kongestif simptomatis (CHF):
• Meningkatkan kalori makanan untuk mengatasi penurunan BB
• Diuretik
• Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors
• Digoxin (5-10 µg/kg/d)
Terapi Bedah:
• Direct surgical repair dengan cara cardiopulmonary bypass
• Closure transcateter
PEMBAHASAN
(Anamnesis)
Dari anamnesis, beberapa mungkin memiliki gejala
Tanda vital
mudah lelah, infeksi saluran pernapasan berulang, Tekanan darah :-
atau dispnea saat beraktivitas Frekuensi nadi : 130 kali/menit
Pada anak-anak, diagnosis sering dipertimbangkan Frekuensi nafas : 69 kali/menit
Suhu : 36,6 0C
setelah murmur jantung terdeteksi pada Saturasi O2 : 86%
pemeriksaan fisik rutin atau setelah ditemukan
temuan abnormal pada radiografi dada atau Paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris,
elektrokardiogram (EKG) retraksi (+), merintih (+)
Tidak ada tes darah laboratorium khusus yang Auskultasi : Vesikular (+/+), rhonki (-/-), wheezing
diindikasikan dalam pemeriksaan defect septum terkadang
atrium (ASD) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (+)
(Pemeriksaan Penunjang)
Hasil ECG:
Ekokardiografi transthoracic 2-dimensi (2-D), yang VSD subpulmonal 6 mm
memberikan visualisasi noninvasif langsung dari ASD 3 mm
sebagian besar jenis defek septum atrium (ASD), Mitral regurgitation sedang
termasuk evaluasi atrium kanan, ventrikel kanan, dan Tricuspid regurgitation sedang
arteri pulmonalis, serta kelainan terkait lainnya.
(Penatalaksanaan)
Tata laksana medikamentosa umumnya bersifat
sekunder sebagai akibat komplikasi dari penyakit Spironolacton 1x3 mg
jantungnya sendiri atau akibat adanya kelainan lain Furosemid 2x3 mg
yang menyertai. Sildenafil 4x1 mg
Captopril 3x0,5 mg
Pada pasien PJB dengan gagal jantung , tata laksana
Cefosulbactam 3x90 mg
yang ideal adalah memperbaiki kelainan struktural Amikasin 1x50mg
jantung yang mendasarinya. Sibital (fenobarbital) 1x3 mg
Obat-obat yang digunakan pada gagal jantung antara
lain (a) obat inotropik seperti digoksin atau obat
inotropik lain seperti dobutamin atau dopamine; (b)
vasodilator; (c) diuretik
TERIMAKASIH