Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT HUKUM &

ETIKA PROFESI
Dr. M. S. ANABERTHA SEMBIRING, SH, MH

SESI 2

HUBUNGAN FILSAFAT
DENGAN ETIKA

www.esaunggul.ac.id
Filsafat
 Philoshopia, Bahasa Yunani,
- Philein = mencintai
- Shopia = kebijaksanaan
 Secara Etimologis filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan;
 Herodutus menggunakan kata kerja Philosophein dalam arti
“berusaha menemukan” ;
– Dalam arti ini, filsafat bermakna kecintaan seseorang untuk mencari
tahu dan memuaskan kerinduan intelektualnya lebih dari kebijaksanaan;
 Pythagoras, memahami Sophia sebagai pengetahuan hasil
kontemplasi;

www.esaunggul.ac.id
Lili Rasjidi, 2016: 9
• Menurut Plato, filasafat adalah ilmu pengetahuan yang
berminat mencapai kebenaran asli;
• Menurut Immanuel Kant, filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat
persoalan:
- Apakah yang dapat kita ketahui (metafisika),
- Apakah yang seharusnya kita kerjakan (etika),
- Sampai dimanakah harapan kita (agama),
- Apakah yang dinamakan manusia (antropologi),

www.esaunggul.ac.id
Etika
Menurut Sony Keraf:
1. Etika dipahami dalam pengertian
moralitas , etika adalah filsafat moral
atau ilmu yang membahas dan
mengkaji secara kritis persoalan benar
dan salah secara moral, tentang
bagaimana harus bertindak dalam
situasi konkret.

www.esaunggul.ac.id
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Etika dijelaskan dalam tiga arti:
1) Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral,
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhak,
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
oleh golongan atau masyarakat.

www.esaunggul.ac.id
Abu Bakar Muhammad Zakariya Ar-Razi dan
Abu Ali Ahmad ibn Muhammad ibn Miskawaih,
filsuf muslim yang khusus berbicara dalam
bidang akhlak (etika). Menggunakan Al-Quran
dan Hadis Muhammad SAW yang bertujuan
menanamkan dalam diri manusia kualitas-
kualitas moral serta melaksanakannya dalam
tindakan.

www.esaunggul.ac.id
Aristoteles berpendapat bahwa etika merupakan
salah satu bagian dari filsafat, selain metafisika, logika,
retorika, ekonomi, politik, estetika dan sebagainya.
– Metafisika, filsafat yang membahas segala seuatu yang ada,
– Logika, filsafat yang membicarakan bagaimana hukum-
hukum penyimpulan yang lurus dan benar,
– Etika, filsafat yang membahas apa yang dimaksud dengan
baik itu.
– Estetika, filasafat yang membahas apakah sesuatu yang
indah itu.

www.esaunggul.ac.id
Ciri-ciri filsafat:
 Ciri – ciri khas filsafat menurut Plato (Andre Ata Ujan: 2009,
17):
1. Pengetahuan filosofis harus dapat bertahan terhadap
diskusi kritis, sifat ini dengan sendirinya mengesampingkan
kebijaksanaan dalam arti umum, karena kebijaksanaan
dalam arti umum tidak mengenal diskusi kritis;
2. Filsafat menggunakan metoda dialektika, pemikiran filsafat
bergerak maju mengkritik pemikiran yang sudah ada, ia
berusaha membangun kebenaran baru yang didukung
argument yang lebih kuat;

www.esaunggul.ac.id
3. Filsafat berusaha mencapai realitas yang
sesungguhnya, tidak mau berhenti pada hal-hal yang
sifatnya berubah-ubah, sementara, yang hanya
kelihatan pada fakta empiris; Yang dituju adalah
kepastian tentang hakikat yang sesungguhnya dari
realitas, termasuk dalam hal hakikat ini mengetahui
tujuan realitas;
4. Berfilsafat juga berarti memahami seharusnya manusia
hidup, seorang filsuf mempertanggungjyang ideal, maka
seorang filsuf tahu bagaimana
mempertanggungjawabkan posisinya tidak dengan
menunjuk manfaat praktis melainkan dengan prinsip
yang ideal bagi seorang manusia;

www.esaunggul.ac.id
Ciri-ciri etika:
 Menurut K. Bertens, 2013:21;
Ciri khas filsafat dengan jelas tampak juga
pada etika. Etika tidak berhenti pada yang
konkrit, pada secara faktual dilakukan tapi ia
bertanya tentang yang harus dilakukan atau
tidak dilakukan, tentang yang baik atau
buruk untuk dilakukan;
• Contohnya mengenai masalah korupsi:

www.esaunggul.ac.id
o Dapat kita tanyakan bagaimana fungsinya dalam masyarakat,
apakah banyak dilakukan, golongan mana yang banyak
terlibat, alasan-alasan mengapa korupsi dipraktekkan,
sebabnya mengapa korupsi begitu sulit diberantas, dan
sebagainya. Itu semua pertanyaan untuk sosiologi;
o Bagi etika pengetahuan hasil sosiologi itu sangat bermanfaat,
tapi etika tidak membatasi diri dengan menyoroti korupsi
sebagai gejala faktual, etika menyibukkan diri dengan
pertanyaan apakah korupsi dapat dibenarkan atau tidak,
bagaimana argumentasi mereka yang pro dan kontra dan
apakah argumentasi mereka dapat dipertahankan?

www.esaunggul.ac.id
Hubungan FH dengan Etika:
Lili Rasjidi, 2016: 8,
 Jika dikaji secara cermat inti dari defenisi,
apa itu filsafat hukum adalah:
Bahwa filsafat hukum merupakan cabang dari
filsafat, yaitu filsafat etika atau moral;

www.esaunggul.ac.id
Filsafat manusia - genus
filsafatnya

Filsafat etika - species


filsafat, dan,

Filsafat hukum - subspecies


filsafat.

www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai