ETIKA PROFESI
Dr. M. S. ANABERTHA SEMBIRING, SH, MH
SESI 3
www.esaunggul.ac.id
Etika diawali pada abad 5 BC/SM, ditandai
dengan beberapa mazhab di Yunani;
www.esaunggul.ac.id
2) Plato (427-347 BC) berpendapat bahwa yang baik
itu apabila ia dikuasai oleh akal budi, sedangkan
yang buruk apabila ia dikuasai oleh keinginan
hawa nafsu;
www.esaunggul.ac.id
Abu Bakar Muhammad Zakariya Ar-Razi
dan Abu Ali Ahmad ibn Muhammad ibn
Miskawaih, filsuf muslim yang khusus
berbicara dalam bidang akhlak (etika).
Menggunakan Al-Quran dan Hadis
Muhammad SAW yang bertujuan
menanamkan dalam diri manusia kualitas-
kualitas moral serta melaksanakannya
dalam tindakan.
www.esaunggul.ac.id
Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua MKRI, (2014:98-99),
menguraikan perkembangan etika dalam bentuk tulisan
berupa buku dan code:
Ishaq ibn Ali al-Ruhawi, pemikir Muslim sekitar tahun
1200 M., menulis tentang medical ethics dalam buku
Adab al-Tabib membahas tentang ide-ide tentang adab
dan standar-standar perilaku dokter;
Thomas Percival, Inggris tahun 1794 menulis kode etik
perawat-code of medical ethics;
American Medical Association, tahun 1846 menyusun
suatu kode etik organisasi yang berisi kewajiban-
kewajiban dah hak-hak physician.
www.esaunggul.ac.id
Di bidang hukum, Hakim George Sharswood tahun
1854 menulis Legal Ethics, dari buku ini muncul ide
untuk menyusun kode etik hukum di pelbagai negara
bagian. Negara bagian pertama US yang pertama
menyusun kode etik adalah Alabama. American Bar
Association (ABA) tahun 1908 mengesahkan kode
etik profesioanal yang disebut pertama kali sebagai
Canons of Professional Ethics. Kode etik ini merujuk
kepada tulisan George Sharswood tentang Legal
Ethic.
www.esaunggul.ac.id
Dalam Tap MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Bangsa, pada sub bab, etika penegakan
hukum yang berkeadilan, menguraikan:
• “... Keseluruhan aturan hukum yang menjamin
tegaknya supremasi hukum dan kepastian
hukum sejalan dengan upaya pemenuhan rasa
keadilan yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat...”.
www.esaunggul.ac.id
Perkembangan
Penegakan Etika, dewasa ini:
www.esaunggul.ac.id
Jimly Asshiddiqie:
• Komisi Yudisial Republik Indonesia (KYRI) sebagai
Pengadilan Etik, karena pada dasarnya fungsinya
sangat erat dengan pelaksanaan kekuasaan
kehakiman “peradilan”. MARI dan peradilan
dibawahnya, dan MARI mengadili perkara hukum
(court of law), maka KY sebagai pengadilan etika
(court of ethics);
• Terhadap hakim yang terancam pelanggaran berat
(mis, pemecatan) dilakukan pemeriksaan seperti di
peradilan, bersama antara KY dan MA membentuk
Majelis Kehormatan Hakim (MKH);
www.esaunggul.ac.id
Perkembangan etika dalam dunia pendidikan
hukum:
www.esaunggul.ac.id
3)Tujuan pendidikan tinggi, dalam Pasal 1
Keputusan Mendikbud No. 17/0/1993 tentang
Kurikulum yang Berlaku Secara Nasional
Pendidikan Tinggi Program Sarjana Ilmu Hukum
pada Fakultas Hukum, antara lain adalah:
– mengenal dan peka akan masalah-masalah keadilan
dan masalah-masalah kemasyarakatan;
– Mampu menggunakan hukum sebagai sarana untuk
memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan
dengan bijaksana dan tetap berdasar pada prinsip-
prinsip hukum.
www.esaunggul.ac.id
Mochtar Kusumaatmadja (1975:18)
dalam dunia pendidikan,
berpendapat :
www.esaunggul.ac.id
Ia mencontohkan di bidang hukum. Terampil secara
teknis di bidang hukum yang mengabaikan segi yang
menyangkut tanggung jawab seseorang terhadap
orang yang dipercayakan kepadanya dan profesinya
pada umumnya, serta nilai-nilai dan ukuran etika
yang harus menjadi pedoman dalam menjalankan
profesinya hanya akan menghasilkan tukang-tukang
yang terampil belaka di bidang hukum dan profesinya
www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih
www.esaunggul.ac.id