3/Jul-Sep/2012
23
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
24
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
Politik hukum Indonesia sesungguhnya 7. Harus ada Kode Etik dan Peradialan
harus berorientasi pada cita-cita Negara Kode Etik oleh suatu Dewan Peradialan
hukum yang didasarkan atas prinsip-prinsip KodeEtik.
demokrasi dan berkeadilan sosial dalam 8. Boleh menerima honorarium yang
suatu masyarakat bangsa Indonesia yang tidak perlu seimbang dengan hasil
bersatu sebagaimana yang tertuang dalam pekerjaan atau banyaknya usaha atau
Pembukaan UUD 1945. Dan Politik Kriminal jerih payah, pikiran yang dicurahkan di
merupakan bagian dri Politik Hukum Pidana dalam pekrjaan itu. Orang tidak
yang merupakan bagian dari Politik Hukum mampu, hatus ditolong Cuma-Cuma
Indonesia. dan dengan usaha yang
sama.”5Menurut Ilmu Hukum
B. Ilmu HukumProfesi Profesi, di
Apakah prefesi itu menurut Ilmu Hukum? dalam dunia modern ini ada 5 professi
Yang terbaik adalah definisi dari Roscoe (dalam arti ilmiah), yaitu :
Pound, di dalam bukunya The Lawyer From 1. ProfesiDokter.
Antiquity to Modern Times bahwa “The 2. ProfesiHukum.
word (proffesion) refers to a group of men 3. ProfesiDosen.
pursuing a learned art as common calling in 4. ProfesiAkuntan.
the spirit of a public service because it may 5. Profesi Minister(ulama).6
incidentally be a means ofliverlihood”.4
Bertolak pengkal dari definisi Roscoe HASIL PEMBAHASAN
Pound tersebut itu, maka Diskusi Profesi A. Peranan Etika Profesi Dalam Upaya
Peradin-Peradin se Jawa Tengah telah Penegakan Hukum.
menggaris 8 unsur-unsur provesi yang Manifestasi kontrit dari suatu kode etik
bolehdisebut“IdeologiProfesi”. adalah terlaksananya pedoman atau
Adapun Ideologi Profesi tersebut adalah tuntunan tingkah laku yang sudah digariskan
sebagai berikut: suatu kode etik pada profesi. Pelaksanaan
1. Harus ada ilmu (hukum), yang diolah di suatu profesi yang merupakan karya
dalamnya. pelayanan masyarakat. Ini membawah
2. Harus ada kebebasan. Tidak boleh ada akibat pelaksanaan etik profesi dalam kode
hubungan dinas atauhirarki. etik tersebut terkait dengan kebudayaan
3. Harus mengabdi kepada kepentingan yang berkembang di dalam masyaraakat.
umum. Mencari kekayaan tidak boleh Kebudayaan tersebut dalam wujud idiil
menjaditujuan. merupakan keseluruhan ide-ide, nilai-nilai
4. Harus ada hubungan kepercayaan yang memberikan arah mengindikasikan
dengan klien. dan mengatur tata kelakuan manusia dalam
6. Harus ada imuniteit (hak tidak boleh masyarakat. Perwujudannya ini termasuk
dituntut) terhadap penuntutan- yang berupa etika pada umumnya, atau itu
penuntutan criminal tentang sikap dan etika profesi tidak boleh tentang dengan
perbuatan yang dilakukan didalam etika pada umumnya, atau etika pada
pembelaan. umumnya yang menyangkut profesi
mengkristalisasikan diri ke dalam etika
profesi (kode etik). Disamping itu
kebudayaan mempunyai unsure-unsur,
4 5Ibid.,
Soemarno P. Wirjanto, Ilmu Hukum Profesi, Pro hal. 850.
Justitia No. Ke-11, Bandung, 1980, hal. 849. 6Ibid.
25
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
dan membocorkan rahasia tersebut bahkan tidak jarang bentrok satu dengan
merupakan tindak pidana (Pasal322KUHP). yang lain.
Etika profesi dapatdikatakansebagai Mencegah kejahatan berarti
perangkat hukum khusus, dengan menghindarkan masyarakat dari jatuhnya
mendasarkan padabeberapakenyataan, korban, penderitaan serta kerugian lainya.
seperti 1) pada kasus AdnanBuyungyang Meskpun dalam hal pencegahan ini tugas
pelanggaran kode etikkedokteranIkut pada penegak hukum (Polisi, Jaksa,Hakim),
berperanya Majelis Kode EtikKedokteran, dalam menjalankan tugas dan fungsinya
3) dalam kasus Advokad Pemuji, S.H. tidaklah begitu mudah dalam menangani
pertimbangan Keputusan Ma Reg. No. baik terhadap pelaku maupun korban dari
02/K/Rup/1987, antara lain dinyatakan : terjadi kejahatan. Apabila kepercayaan
“selama seseorang menyadang sebutan masyarakat terhadap penegakkan hukum
sebagai penasihat hukum, maka itu mencapai tingkat kritis, kecenderungan
terhadapnya diberlakukan hukum umum, reaksi sosial terhadap kejahatan mengambil
juga norma-norma hukum khusus yang tidak bentuk upaya-upaya perlindungan diri
tertulis termasuk denganprofesinya” secara kolektif dengan mengembangkan
4) dalam proses peradilan, surat prasangka-prasangka sampai ke tindakan-
keterangan dokter diakui oleh hakim dalam tindakan yang sama kerasnya dengan
pemeriksaan karena mengingat kode etik kejahatan itu sendiri. Keadaan inilah yang
kedokteran etika profesi yang dapat dijaga agar diciptakanketeraturan.
dikategorikan sebagai tindakan malpraktik Konsepsi Hukum Pidana dalam
yang dilakukan para pemegang profesi. Ada pertumbuhan pada masa sekarang terus
yang menyebutkan pula bahwa malpraktik mengembangkan sifatnya yang ultimatum
pada hakikatnya merupakan perbuatan referendum manakala terpaksa, dan dalam
seseorang yang memiliki suatu profesi akan fungsinya yang subsidiere manakah telah
tetapi menjalankan profesinya itu secara diupayakan sebagai alternative terakhir.
salah, yaitu, praktik yang buruk bahkan Alasan-alasan apakah yang
praktik jahat dari profesinya yang membenarkan dijatuhkannya pidana itu
bertentangan dengan tuntutan tanggung beekaitan denan pikiran perakoksal.
jawab profesinya. Menurut Leo Polak bahwa hukum pidana itu
Dengan adanya tindakan pemegang aneh dan menjadi bagian hukum yang sial
profesi sebagai malpraktik membawa kerena tidak berhasil memecahakan
konsekuensi penanganan / penindakan persoalan kejahatan dan penjabat tanpa
berdasarkan disiplin organisasinya maupun bantuanilmupengetahuanyanglain”.7
hukum. Dalam hal penindakan menurut Diperlukan cara untuk menemukan
hukum meliputi baik dari segi hukum alterntif yang tepat dalam menghadapi
perdata, hukum pidana, maupun hukum kejahatan/penjabat tidaklah mudah oleh
administrasi. karena adanya kesulitan-kesulitan untuk
Usaha pemberantasan kejahatan telah mengembangkan hukum pidana yang
dan terus dilakukan oleh semua pihak, baik bersifat dogmatik dan sekaligus mempunyai
Pemerintah maupun masyarakat, karena sifat praktis untuk menghadapi kejahatan
setiap orang mendambahkan kehidupan dan penjahat, padahal cita-cita masyarakat
bermasyarakat yang tenang dan damai. dapat tercapai malalui tertib sosial. Suatu
Namun denegara maupun kejahatan selalu dilemma antara kepentingan tertibsosial
dapat saja terjadi, sepanjang dalam Negara
itu hidup manusia-manusia yang 7Roelan Saleh, Suatu Reorientasi Dalam Hukum
mempunyai kepentingan yang berbeda, Pidana, Bina Aksara, Yokgyakarta, 1978, hal.11.
27
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
dan kepentingan tertib sosial dan Kejahatan itu bersifat nasbih, tumbuh
kepentingan peranan hukum. turun naik jumlahnya sesuai dengan
Di dalam berubahnya konsisi sosial, dan terbentuk
setiapperkembangansosial,senantiasa ada bertingkat-tingkat sesuai denan klasifikasi
hasrat akan terjadinya (tipologi) yang berkembang dalam keilmuan.
keteraturan masyarakat.Keteraturanitu Reaksi sosial terhdap kriminalitas di dalam
timbul dari manusia probadi,akantetapi masyarakat yang kompleks sensntiasa
hasrat hidup teratur bagiseseorangbelum mempunyai berbagai sosial yang
tentu sama dengan orang yanglain.Oleh dilaksanakan melalui lembaga formal
karena itu diperlukanpatokantertentu ataupun yanginformal.
dengan melalui kaidah hukum. Kaidah Proses dinamika reaksi sosial terhadap
hukum diartiakan dalamwujudnyasebagai kejahatan memang mempunyai
peraturan hukum yangdibentukansecara kecenderungang didasarkan pada
tertulis dan berbentuk hukumtidaktertulis. perkembangan kejahatanyang
Pelaksanaan hukumdalamkehidupan sesungguhny, terjadi dalam masyarakat.
masyarakat sehari-hari mempunyai Kebijakan proses reaksi sosial dipegang oleh
artiyang sangat penting karena lembaga yang diserahi tugas dalam struktur
apayang menjadi tujuan hukum sosial dinamakan politik criminal. Dalam
justruterletakpada pelasanan hukum penegakan hukum, masih saja dilihat
itu.8Hubunganantara tertib sosial dan berbagai permasalahan yang menjauhkan
faktornormativesebagai salah satu hukum dari tujuanmulianya.9
instrumenmenjelmamenjadi tertib Politik criminal dalam arti seluas-luasnya
hukum, disamping kepentingan meliputi segala usaha yang dilakukan
kehidupan masyarakat untuk tertib melalui pembentukan undang-undang dan
dibidang politik, ekonomi, hankam,budaya /atau melalui tindakan dari bahan-bahan
dan lain-lainnya. yang deserahi tugas dalam melakukan
Tertib hukum hendak menciptanya penilaian dan pemilihan dari sekian banyak
suasana yang aman dan terreram di dalam alternatif yang di serahi tugas dalam
masyarakat, oleh karena itu kaidah-kaidah melakukan penialain dan pemilihan dari
harus ditegakkan dan dilaksanakan dengfan sekian banyak alternative yang dihadapi
tegas melalui upaya kepastian hukum. untuk menanggulangi kejahatan.10
Kepastian hukum adalah suatu kepastian Untuk menyelenggarakan politik criminal
deadaan oleh karena hukum dan kepstian termasuk di dalamnya ialah politik hukuman
dalam hukum sendiri. pidana yang menjadi salah satu upaya
Logeman telah menggambarkan dengan penangkak dalam penanggulangan
jelas bahwa kepastian hukum tidaklah kejahatan. Daya guna dan hasil guna hukum
berarti harus bewujud dalam peraturan- pidana sangant terbatas jangkuannya untuk
peraturan belaka,akan tetapi mungkin juga mengatasi persoalan kejahatan/penjabat.
berwujud di dalam keputusan-keputusan Dengan kata lain, sampai sejauh manakah
pejabat yang berwenang. Sebab dalam hukum pidana positif berlaku secara efektif
keadaan nyata hukum itu berupa suatu di dalam masyarakat? Jawaban dari para ahli
keputusan dan abstraknya hukum telah sampai pada konsepsi pemikiran
merupakan peraturan. Peraturan Hukum tentang fungsi dan sifat hukum pidana untuk
dalam penerapannya pada suatu peristiwa mencegahkan masalah kejahatan /penjabat
tertentu selalu terdapat penilaian untuk tidaksecara
diselesaikan dengan suatu keputusan.
PT Citra Aditya Bakti, Bandung 2011,hal.181 9Syuful Bakhri, Sejarah Pembaharuan KUHP,
Total Media, Yogyakarta, 2011, hal. 69.
10I b i d, hal. 14.
29
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
30
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
31
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
profesional untuk to do one best meningkat Ketiga adalah pentingnya kesadaran untuk
sifanya yang altruistik. 12 mengabdikan segala kemampuan diatas
Karena karakteristik diatas, maka untuk pelayanan masyarakat yang semakin
persoalan-persoalan yang terkait dengan kompleks karena proses modernisasi.
kasus-kasus profesional yang sering Dilihat dari peranannya, bias
dinamakan “profesional malpractice” ddibedakan dua jenis profesi :
ditangani secara ketat baik dalam bidang 1. Consultingprofessional;
hokum disiplin maupun pertanggung- 2. Schollarlyproffesional;
jawaban hokum baik hukum pidana, perdata Pada jenis yang pertama, seperti dokter,
maupunadministrative. pengacara, akuntan, konsultan dalam
Cerita-cerita tentang hakekat profesional bidang teknik, arsitek, psikolog dan prikiater,
dan profesionalisme memang tidak mereka berpraktek atas dasar “free-for-
didramatisasikan, sebab nilai yang service basis” dalam kerangka hubungan
terkandung didalamnya sangat berarti, baik profesional dank lien yang bersifat
dilihat dari segi politis, ekonomis dalam persoalan danindividu.
kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas, Pada profesi jenis kedua, seperti dosen
maupun dalam kaitannya dengan persoalan perguruan tinggi, peneliti ilmiah, non
sosial budaya mengingat sifatnya yang consulting engineers, junalis dan teknisi baik
altruistik. yang mempunyai klien yang banyak seperti
Karakteristik profesional banyak sekali. hubungan dosen dengan mahasiswanya
Namun yang penting antara lain adalah atau yang tidak dimiliki klien personal
sebagai berikut: seperti mereka yang ditugasi di suatu
(1) Skill based on theoricalknowledge. korporasi, mereka lebih banyak bekerja atas
(2) Required educational andtraining. dasar gaji daripada sebagai entrepreneur.
(3) Testing ofcompetence. Pada jenis profesi yang pertama di atas,
(4) Organization (into a professional masalah-masalah kejahatan profesional
association). lebih relevan untuk dibicarakan.
(5) Adherence to a code of conduct,and Di dalam masyarakat modern issue
(6) Altruistic service.13 sentral tentang peranan profesional
Apabila hal ini kita kaitkan dengan bertolak dari tiga keistimewaan yang
atribut yang bersifat individual, maka melekat pada profesi, yaitu :
karakteristiknya akan berkaitan dengan 1. Mereka melayani kepentingan-
masalah keperilakuan. Dari sekian banyak kepentingan yang sangat mendasar di
karakteristik di atas, sebenarnya terdapat dalam kehidupanmasyarakat.
tiga kategori karakteristik yang sangat 2. Mereka mempunyai monopoli dalam
menonjol. pelayanan.
Pertama, adalah perlu adanya 3. Mereka memiliki self regulation yang
persyaratan extensive training untuk sering kali lepas dari pengawasan
berprakteksebagaiprofesional. Kedua masyarakat.
adalah bahwa training tersebut Dalam kehidupan modern
mengandung apa yang dinamakan a diidentifikasikan beberapa kegagalan ari
significant intellectual component, tidak kehidupan profesional untuk
sekedar bersifat skill trainingsemata-mata. mengantisipasi pertumbuhan dari
tradisional profesional kearah modern
profesional:
12Muladi
dan Badra Nawawi, Bunga Rampai 1. Munculnya teampractice.
Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1992 hal. 62.
13Gibbons, Op-Cit hal. 345.
32
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
34
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
harus membuktikan adalah jaksa. Duty adanya unsur sifat melawan hukum, sebagai
(Tugas, Kewajiban) dengan sendirinya unsur perbuatan pidana. Sekali lagi perlu
muncul apabila seorang secara affirmative ditegaskan disini, bahwa malpraktek
melakukan perbuatan yang mengandung profesional tidak harus dalam bentuk
resiko untuk merugikan orang atau pihak negligence, tetapi dapat pula berupa
lain, sehingga ia harus melakukan tindakan- perbuatan kesengajaan atau berupa dolus
tinddakan pelayanan yang layak guna eventualis.
melindungi orang atau pihak lain tersebut : Kebijakan unntuk mengatasi persoalan-
Sebagai contoh dapat dikemukakan disini persoalan yang berkaitan dengan kejahatan
apa yang terjadi di dunia medik. Duty dapat dilingkungan profesional harus ditempuh
bersumber pada: secara komprehesif dan multi dimensional.
a. Hubungan profesional yang bersifat Terkait disini disamping masalah hukum,
konsensual. juga masalah-masalah etik/ moral, bahkan
b. Kesanggupan untuk melalukan juga bersifat ekonomis. Pada yang terakhir
pelayanan kesehatan. ini contohnya adalah munculnya asuransi
c. Perjanjian dengan pihak ketiga. malpraktek didunia medik yang
Misalnya orang tua dari seorangsakit. mengakibatkan melonjaknya biaya-biaya
Berlakunya duty tersebut hanya bisa pelayanan kesehatan di Negara –negara
diakhiri oleh pasien yang bersangkutan atau maju.
oleh dokter itu sendiri dengan syarat telah Dalam perumusan politik kriminal
diadakan reasonable advance notice. Hal itu terhadap kejahatan di lingkungan
tidak hanya tergantung pada waktu profesional dapat dipergunakan sarana non
secukupnya untuk memberitahukan penal maupun sarana penal.
perberhentian pelayanan, tetapi juga 1. Dengan sarana nonpenal.
tergantung pada penilaian yang penuh Sebenarnya yang pertama –tama sangat
tanggung jawab terhadap status medik diharapkan untuk dapat menangkal
pasien serta pelayanan kesehatan di masa kejahatan-kejahatan di lingkungan
depan yang dipersyaratkan, termasuk profesional adalah apa di namakan
kemungkinan pelayanan oleh dokter profesional Disciplinary Law dengan
spesialis. Apabila hal ini diabaikan, peradilan disiplinanya. Sebagai contoh
kemungkinan dapat terjadi intentional adalah majelis kode etik kedokteran (MKEK).
abandonment atau negligence Yang perlu di kritik adalah hal-hal sebagai
abandonment yang bersifat melawan berikut:
hukum. Breach duty diukur dengan standar a. Terjadinya apa yang dinamakan class
of care, dengan ukuran-ukuran yang objektif justice yang kadang-kadang tidak dapat
sebagaimana telah diuraikan diatas. membedakan apakah suatu perkara
Selanjutnya untuk menentukan adanya dibawah yurisdiksi peradilan disiplin
damage atau loss atau injury, hubungan ataukah peradilan umum, misalnya
kausalitas baik yang merupakan cause in fact peradilan kriminal.
maupun proximate cause harus jelas. b. Ada kesan bahwa peradilan disiplin
Hubungan kausalitas ini penting sekali untuk profesional cenderung untuk
mendukung unsure, sifat melawan hukum memanipulasikan fakta dan berusaha
yang harus dinilai dengan objektif. untuk membelaanggota-anggotanya.
Pembuktian tentang perbuatan yang c. Komposisi peradillan disiplin biasanya
substandard profesional dan adanya hanya terjadi dari kolega-kolega
proximate cause merupakan penentuan profesional sendiri. Hal ini tidak
mencerminkan sifat seorangprofesional
35
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
36
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
37
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
36
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
35
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
36
Lex Crimen Vol.I/No.3/Jul-Sep/2012
Nim :B10018201
Matkul :ETJP
Artikel ini berjudul peranan etika profesi hukum terhadap upaya penegakan hukum di Indonesia
oleh Livia v.velle.
Artikel ini menceritakan tentang Bagaimana peranan tentang etika profesi hukum dalam upaya
pemberantasan kejahatan, dan bagaimana efektivitas etika profesi hukum dalam
menanggulangi kejahatan yang timbul di lingkungan profesional. penggunaan metode
penelitian kepustakaan menghasilkan kesimpulan etika profesi penegak hukum dalam
pemecahan masalahnya adalah penegak hukum. efektivitas etika profesi dari segi masyarakat
politik kriminal. Hal ini dapat dikatakan sebagai perlindungan masyarakat terhadap kejahatan
atau dengan istilah lain sosial di fance. Mengingatkan kita kepada lambang dari departemen
kehakiman yang bergambar pohon beringin dengan perkataan pengayomandibawahnya.
metode yang digunakan dalam artikel ini ialah metode penelitian kepustakaan atau library
research yakni suatu metode yang digunakan dengan jalan mempelajari buku literatur
perundang-undangan dan bahan-bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan materi
pembahasan yang digunakan untuk mendukung pembahasan ini.
negara hukum yang dibangun di atas prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial dalam suatu
masyarakat Indonesia yang bersatu nampaknya merupakan aspirasi dari para pendiri negara
Republik Indonesia Hal itu sendiri tampak nyata saat kita membaca artikel ini dan berpedoman
pada undang-undang Dasar 1945.
Dalam artikel ini juga dikemukakan bahwa erat hubungannya dengan masalah fungsionalisasi
hukum pidana khususnya di bidang kebijakan aplikatif, adalah peranan badan atau aparat
penegak hukum. mengingat sifat atau ciri-ciri dari kejahatan di lingkungan profesional yang
lebih merupakan kejahatan yang memerlukan keahlian tertentu untuk melakukannya Dan dapat
juga disebut sebagai kejahatan terorganisir, maka pelakunya termasuk salah satu yang sulit
dijangkau oleh hukum. Etika profesi penegak hukum dalam pemecahan masalahnya adalah
penegak hukum. efektivitas etika profesi dari segi masyarakat politik kriminal. ini
37
dapat dikatakan sebagai perlindungan masyarakat terhadap kejahatan atau dengan istilah lain
social Defense. istilah ini mengingatkan kita kepada lambang dari departemen kehakiman yang
bergambar pohon beringin yang ada perkataan pengayoman dibawahnya.