John Kenedi*
Abstrak
Manusia sebagai mahluk sosial dalam menjalani kehidupannya memerlukan kebutuhan, dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut manusia berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Sebagai rambu –
rambu dalam berinteraksi tersebut manusia diatur oleh hukum guna untuk mencapai nilai moral dan
kebenaran yang ideal tetapi sayangnya tidak semua manusia mengerti dan paham dengan hukum
(isoterik) sehingga dalam berinteraksi tidak jarang terjadi sengketa maka untuk membantu
menyelesaikan sengketa itu dibutuhkan bantuan orang lain yang mengerti dan paham hukum. Orang
yang mengerti hukum itu misalnya advokat, advokat dalam menjalankan tugasnya diatur oleh kode
etik profesi.
44
Jhon Kenedi
Profesi Hukum & Kode Etik Profesi
45
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
46
Jhon Kenedi
Profesi Hukum & Kode Etik Profesi
47
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
48
Jhon Kenedi
Profesi Hukum & Kode Etik Profesi
49
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
kemajuan teknologi sekarang kurang pencegahan berbuat yang tidak etis bagi
diimbangi oleh percepatan kemajuan anggotanya. 19
hukum yang dapat menangkal Setiap kode etik profesi selalu
kemajuan teknologi tersebut sehingga dibuat tertulis yang tersusun secara
timbul pameo hukum selalu teratur, rapi, lengkap, tanpa cacat, dalam
ketinggalan zaman. bahasa yang baik, sehingga menarik
perhatian dan menyenangkan
4. Kode Etik Profesi pembacanya. Semua yang tergambar
a. Arti Kode Etik Profesi adalah perilaku yang baik-baik. Akan
Menurut Abdul Kadir tetapi, dibalik semua itu terdapat
Muhammad, kode etik profesi merupakan kelemahan-kelemahan sebagai berikut.20
produk etika terapan karena dihasilkan a) Idealisme yang terkandung dalam
berdasarkan penerapan pemikiran etis kode etik profesi tidak sejalan dengan
atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat fakta yang terjadi di sekitar para
berubah dan diubah seiring dengan profesional sehingga harapan sangat
perkembangan ilmu pengetahuan dan jauh dari kenyataan. Hal ini cukup
teknologi sehingga anggota kelompok menggelitik para profesional untuk
profesi tidak akan ketinggalan zaman.17 berpaling kepada kenyataan dan
Sejalan dengan pemikiran Abdul menggambarkan idealisme kode etik
Kadir Muhammad di atas, Bartens profesi. Kode etik profesi tidak lebih
menyatakan bahwa etika profesi dari pajangan lukisan berbingkai.
merupakan norma yang ditetapkan dan b) Kode etik merupakan himpunan
diterima oleh kelompok profesi, yang norma moral yang tidak dilengkapi
mengarahkan atau memberi petunjuk dengan sanksi yang keras karena
kepada anggotanya bagaimana keberlakuannya semata-mata
seharusnya berbuat dan sekaligus berdasarkan kesadaran profesional.
menjamin mutu moral profesi itu di mata Rupanya kekurangan ini memberi
masyarakat. Oleh karena itu, kelompok peluang kepada profesional yang
profesi harus menyelesaikannya lemah iman untuk berbuat
berdasarkan kekuasaannya sendiri. 18 menyimpang dari kode etik
Kode etik profesi merupakan hasil profesinya.
pengaturan diri profesi yang
bersangkutan, dan ini perwujudan nilaib. Fungsi Kode Etik Profesi.
moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan Semua kode etik profesi dibuat
dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku dalam bentuk tertulis dengan maksud
efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan agar dapat dipahami secara kongkret oleh
nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan para anggota profesi tersebut. Dengan
profesi itu sendiri. Kode etik merupakan tertulisnya setiap kode etik, tidak ada
rumusan norma moral manusia yang alasan bagi anggota profesi tersebut untuk
mengemban profesi itu. Kode etik profesi tidak membacanya dan sekaligus
menjadi tolok ukur perbuatan anggota merupakan pegangan yang sangat berarti
kelompok profesi dan merupakan upaya bagi dirinya. Menurut Sumaryono, fungsi
50
Jhon Kenedi
Profesi Hukum & Kode Etik Profesi
kode etik profesi memiliki tiga makna, merupakan kristalisasi perilaku yang
yaitu 21 dianggap benar menurut pendapat umum
a) Sebagai sarana kontrol sosial. karena berdasarkan pertimbangan
b) Sebagai pencegah campur tangan kepentingan profesi yang bersangkutan.23
pihak lain. Dengan demikian, kalau dikatakan
c) Sebagai pencegah kesalapahaman dan bahwa etika profesi merupakan pegangan
konflik. bagi anggota yang tergabung dalam
Menurut Abdul Kadir profesi tersebut, maka dapat pula
Muhammad, kode etik profesi merupakan dikatakan bahwa terdapat hubungan yang
kriteria prinsip-prinsip profesional yang sistematis antara etika dengan profesi
telah digariskan sehingga dapat diketahui hukum. Menurut Liliana24, etika profesi
dengan pasti kewajiban profesional adalah sebagai sikap hidup, yang mana
anggota lama, baru ataupun calon anggota berupa kesediaan untuk memberikan
kelompok profesi. Dengan demikian pelayanan profesional di bidang hukum
dapat dicegah kemungkinan terjadi terhadap masyarakat dengan keterlibatan
konflik kepentingan antara sesama penuh dan keahlian sebagai pelayanan
anggota kelompok profesi, atau antara dalam rangka melaksanakan tugas yang
anggota kelompok profesi dan berupa kewajiban refleksi yang saksama,
masyarakat. Anggota kelompok profesi dan oleh karena itulah di dalam
atau anggota masyarakat dapat melaksanakan profesi terdapat kaidah-
melakukan kontrol melalui rumusan kode kaidah pokok berupa etika profesi yaitu
etik profesi, apakah anggota kelompok sebagai berikut.25
profesi telah memenuhi kewajiban Pertama, profesi harus dipandang
profesionalnya sesuai dengan kode etik (dan dihayati) sebagai suatu pelayanan,
profesi.22 karena itu maka sifat tanpa pamrih
Lebih jauh Abdul Kadir menjadi ciri khas dalam pengembangan
Muhammad mengatakan bahwa kode etik profesi. Yang dimaksud dengan “tanpa
profesi telah menentukan standarisasi pamrih” di sini adalah bahwa
kewajiban profesional anggota kelompok pertimbangan yang menentukan dalam
profesi. Dengan demikian, pemerintah pengambilan keputusan adalah
atau masyarakat tidak perlu lagi campur kepentingan klien atau pasien dan
tangan untuk menentukan bagaimana kepentingan umum, dan bukan
seharusnya anggota kelompok profesi kepentingan sendiri (pengembangan
melaksanakan kewajiban profesionalnya. profesi). Jika sifat tanpa pamrih itu
Kode etik profesi pada dasarnya adalah diabaikan, maka pengembangan profesi
norma perilaku yang sudah dianggap akan mengarah pada pemanfaatan (yang
benar atau yang sudah mapan dan dapat menjurus kepada penyalahgunaan
tentunya akan lebih efektif lagi apabila sesama manusia yang sedang mengalami
norma perilaku tersebut dirumuskan kesulitan atau kesusahan).
sedemikian baiknya, sehingga Kedua, pelayanan profesional
memuaskan pihak-pihak yang dalam mendahulukan kepentingan klien
berkepentingan. Kode etik profesi atau pasien mengacu kepada kepentingan
51
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
52
Jhon Kenedi
Profesi Hukum & Kode Etik Profesi
Kesimpulan
Profesi merupakan suatu bidang Referensi
pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan
1Supriadi, Etika dan Tanggung Jawab Profesi
keahlian khusus sebagai mata pencarian.
Hukum Di Indonesia,, (Jakarta: Sinar Grafika,
Begitu juga terhadap profesi hukum selain
2006), hal 19.
dibekali dengan pendidikan khusus
dibidang hukum juga dituntut 2Pasal 33 Undang- undang Nomor : 18
mengedepankan nilai moral yang kuat Tahun 2003 Tentang Advokat, (Surabaya:
sebagai pengabdi yang luhur. Karina, 2004), hal. 53.
Lahirnya Undang – undang
Nomor : 18 Tahun 2003 tentang advokat, 3Departemen Pendidikan dan
merupakan suatu dasar dan wadah bagi Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
53
El-Afkar Vol. 5 Nomor 1, Januari- Juni 2016
hal 271.
20Ibid, hal. 78.
4Habeyb, Kamus Populer Dalam Liliana
Tedjosaputro, Etika Profesi Notaris Dalam 21Ibid.
15Sumaryono,
Dalam Abdul Kadir
Muhammad, Ibid, hal. 67.
18Bartens,
Dalam Abdul Kadir
Muhammad, Ibid, hal. 77.
54