Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

ETIKA
PROFESI
KOMUNIKASI
Hukum & Etika Dalam
Perspektif Komunikasi

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Modul ini memberikan Pengertian Mampu menjelaskan Pengertian Hukum &


Hukum & Etika dalam perspektif Etika dalam perspektif Komunikasi.
Komunikasi. penggambaraan
definisi antara profesi,professional
dan profesionalisme serta ciri-ciri
dari ketiga definisi diatas.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Ilmu Komunikasi
Hubungan Masyarakat
Adv & Marcomm 03 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom
Pembahasan
A. HUKUM & ETIKA

Hukum secara umum dapat dijelaskan sebagai sebuah aturan resmi yang

memiliki konsekuensi jelas karena sifatnya yang mengikat dan wajib. VantKan

(dalam Kunandar, Suryawati: 2019:11) mendefinisikan hukum adalah

serumpun peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk

mengatur dan melindungi kepentingan orang di dalam masyarakat.

Berdasarkan pengertian ini dapat disimpulkan bahwa hukum adalah sebuah

aturan yang diproduksi oleh masyarakat yang tujuannya juga untuk mengatur

masyarakat.

Menurut Aristoteles (dalam Kunandar, Suryawati : 2019:11) etika memiliki

dua pengertian yaitu terminus technicus yaitu etika sebagai ilmu pengetahuan

dan manner and custom yakni etika yang berhubungan dengan tata cara

dan adat kebiasaan yang melekat dalam diri manusia. Buku ini memfokuskan

isinya pada hubungan manusia dan etikanya yang dipengaruhi oleh tata cara

dan kebiasaan yang dilakukan, meliputi lingkungan yang membentuknya serta

adat istiadat yang dianut sejak kecil yang merupakan pola dalam keluarga.

Hukum dan Kode Etik merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan jika

merujuk pada dua pengertian diatas, hal ini tentu saja harus berjalan

beriringan untuk menghasilkan komunikasi yang saling menguntungkan baik

bagi komunikator maupun komunikan. Perbandingan paling mendasar antara

Hukum dan Etika bahwa hukum terbentuk atas kepentingan masyarakat dan

juga negara, sementara etika lahir dari norma-norma yang dibuat dalam

sebuah sistem masyarakat. Hukum ditujukan kepada manusia sebagai

2021 Etika Profesi Komunikasi


2 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
makhluk sosial, sedangkan etika ditujukan kepada manusia sebagai

individu. Lalu, hukum bersifat memaksa namun dapat diubah sesuai dengan

zaman, sementara etika tidak bersifat memaksa namun tidak dapat diubah

(Kunandar, Suryawati: 2019:12).

Hukum dan Etika di Indonesia sudah lahir sejak zaman penjajahan. Selain

itu hukum dan etika yang berlaku di Indonesia juga lahir dari munculnya

kerajaan-kerajaan zaman Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Sampai saat ini

masih banyak hukum adat dan etika yang dibawa turun temurun sebagai

pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat kita, nilai-nilai ini

selalu dipegang teguh. Adapun jenis dan peraturan hierarki Peraturan

Perundang-undangan terdiri atas (Kunandar, Suryawati: 2019:16) :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

4. Peraturan Pemerintah

5. Peraturan Presiden

6. Peraturan Daerah Provinsi; dan

7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

B. Hukum dan Etika Media Komunikasi

Hukum dan etika Media komunikasi merupakan peraturan perilaku formal

yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah kepada rakyat

atau warga negaranya. Dalam ranah media massa, ada beberapa regulasi

yang mengatur penyelenggaraan dan pemanfaatan media massa. Selain

Undang-Undang dan peraturan-peraturan lain yang dibuat oleh lembaga

2021 Etika Profesi Komunikasi


3 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
legislatif ataupun pemerintah tersebut, perlu adanya pedoman berperilaku lain

yang tidak memberi sanksi fisik, baik berupa penjara atau denda, namun lebih

pada sanksi moral untuk mengatur manusia dalam berinteraksi dengan media

yang memiliki aspek yang kompleks berupa etika.

Komunikasi adalah "suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,

organisasi,dan masyarakat menciptakan, serta menggunakan informasi agar

terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi

dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah

pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,

komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,

menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,

mengangkat bahu.

C. Pengertian Profesi dan Profesional

Penggunaan kata profesi dan professional sering tertukar dalam

percakapan sehari-hari. Padahal kedua kata tersebut memiliki makna yang

berbeda.

Menurut Brandies (dalam Koehn, D : 2000) :

Profesi adalah Pekerjaan yang pada awalnya memerlukan pelatihan

sifatnya harus intelektual, yang menyangkut pengetahuan dan sampai tahap

tertentu kesarjanaan, yang berbeda dari sekadar keahlian, sebagaimana

terbedakan dari kecakapan semanta; pekerjaan itu dikerjakan sebagian besar

untuk orang lain, dan bukan hanya demi diri sendiri saja; dan imbalan uang

tidak diterima sebagai ukuran keberhasilan.

2021 Etika Profesi Komunikasi


4 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut :

• Adanya pengetahuan khusus

• Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi

• Mengabdi pada kepentingan masyarakat

• Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi

• Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Sementara professional adalah merujuk kepada orang yang melakukan suatu

profesi dengan penjelasan sebagai berikut :

• Orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari

pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian.

• Profesional adalah orang yang menjalankan profesinya secara benar

menurut nilai-nilai dan norma.

• Untuk menjadi seorang yang profesional, diperlukan: komitmen,

tanggungjawab (terutama kepada klien yang mempercayakan

permasalahannya kepada seorang profesional) kejujuran, sistematik

berpikir, penguasaan materi, menjadi bagian masyarakat profesional.

Ciri professional dijelaskan oleh Koehn, D (2000) sebagai berikut :

• Ahli di Bidang Tertentu

Sehingga seseorang akan mempercayakan suatu hal kepada

seorang profesional karena dia tidak dapat/yakin dapat mengerjakan

sendiri. Misalnya : alasan mengapa orang menunjuk pengacara untuk

mewakili ketika berperkara di persidangan.

• Pemberi layanan

2021 Etika Profesi Komunikasi


5 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bertindak untuk mewakili seseorang atau sekelompok orang.

Misalnya : dokter Adapun sifat-sifat dari seorang yang professional

adalah sebagai berikut :

✓ Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya

✓ Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan

✓ Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

D. Menjaga Profesionalisme Profesi

Profesionalisme berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu

berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah tingkah

laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman,

1987).

• Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap

profesional yang baik.

• Merupakan pelaksanaan tugas dan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan

yang rumit dari klien, yang mencakup pengambilan keputusan dengan

kemungkinan akibat yang luas bagi masyarakat

• Nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang

mengemban sebuah profesi.

George Bernard Shaw memberikan kritik sebagai berikut “Semua Profesi

merupakan persekongkolan terhadap kaum awam karena lebih menginginkan

status dan kekayaan bahkan memperdaya dan bukannya menolong klien-klien

mereka (Koehn, D : 2000) “Kritik tersebut masih relevan hingga saat ini untuk

2021 Etika Profesi Komunikasi


6 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
terus dipertanyakan karena masih sering ditemui bagaimana sebuah profesi

digunakan hanya semata-mata demi mendapatkan imbalan dari profesinya

tanpa memperhatikan kepentingan dari klien yang diwakilinya atau bahkan

kepentingan dari orang lain. Misalnya : pengacara yang hanya mau menangani

kasus yang menghasilkan uang dan ketenaran.

Untuk menjawab kritik tersebut, Seeorang profesional dalam menjalankan

profesinya perlu untuk selalu berpegang teguh kepada etika karena memahami

benar tentang nilai-nilai kebaikan sebagai landasan dalam melakukan tindakan

yang berdasarkan kode etik profesi. Etika mengarahkan dan menjadi landasan

dari seorang profesional untuk melakukan tindakan yang baik.

Norma-norma perilaku Profesional yang berlaku umum dalam menjalankan

kegiatan profesionalnya adalah sesorang yang profesional wajib menghargai

kepentingan umum dan menjaga diri setiap anggota masyarakat. Bertanggung

jawab terhadap perilaku pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap

orang lain. Selain itu, semua anggota kelompok profesi diharapkan dapat

bertindak berdasarkan kode etik yang telah disepakati bersama agar eksistensi

organisasi profesinya akan dipercaya oleh anggota masyarakat.

KodeEtik

Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan / hukum-hukum yang mengatur

bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak. Seseorang yang melakukan

kesalahan kode etik dinyatakan melakukan malpratek dan bisa mendapatkan

sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi yang didapat buisa

berubah teguran, sebutan tidak profesionalisme, dipecat, bahkan mendapatkan

hukum pidana.

2021 Etika Profesi Komunikasi


7 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara

pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada

atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal dari profesi yang

bermakna berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus

untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku,

kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).

Ciri-ciri profesionalisme

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya

untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualitas profesionalisme

didukung oleh ciri-ciri sebagai berikut:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.

Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha

mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan

mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian

tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku

yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2. Meningkatkan dan memelihara imej profesi

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu

meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku

profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya

2021 Etika Profesi Komunikasi


8 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap

hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional

yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan

keterampiannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesi

Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesi yang

dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga

dan percaya diri akan profesinya.

Praktisi komunikasi profesional harus memiliki 4 prinsip berikut:

1. Memiliki rasa tanggung jawab. Seorang praktisi komunikasi harus memiliki

rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan pekerjaannya. Rasa tanggung

tawab pada pekerjaannya dicontohkan PR berperan andil dalam menangani krisis

perusahaan, menjaga nama baik perusahaan.

2. Keadilan. Praktisi komunikasi profesional juga harus memiliki prinsip

tersebut. Keadilan maksudnya tidak berat sebelah ketika membahas suatu hal.

Walaupun Praktisi komunikasi dibayar oleh perushaan untuk membela nama baik

perusahaan, Praktisi komunikasi juga harus adil dalam mengambil sudut pandang

yang lain, namun tetap dengan tidak menjatuhkan nama baik perusahaan.

Misalnya, PR Hotel Ratu Bidakara membicarakan tentang kualitas hotel yang baik,

dan pelayanan CSR yang baik kepada warga sekitar. Permasalahann yang

2021 Etika Profesi Komunikasi


9 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dikeluhkan oleh warga sekitar perlu juga kita singgung di media, namun dengan

upaya-upaya penyelesaian setelahnya.

3. Otonomi

A. Internal. Kebebasan Praktisi komunikasi dalam mengembangkan profesinya.

Misal, Praktisi komunikasi yang membuka perusahaan consultant dan

berwirausaha jasa.

B. Eksternal. Kebebasan yang didapatkan karena kepercayaan yang diberikan.

Misalnya Praktisi komunikasi yang telah diberi kewenangan untuk mengatasi

suatu kasus, bekerja dega sungguh-sungguh dengan upayanya dan dengan hasil

yang baik.

4. Integritas Moral. Integritas moral ditunjukkan dengan bekerja penuh

integritas kepada pekerjaannya. Tidak menyelewengkan kepercayaan yang telah

diberikan perusahan menjadi salah satu bentuk integritas moral seorang Praktisi

komunikasi. Misalnya, seorang Praktisi komunikasi dibayar untuk menutupi

kejelekan-kejelekan perusahaa dengan mengatakan hal yang baik-baik dan

membohongi publik. Itu adalah contoh yang salah, seorang Praktisi komunikasi

harus berbicara yang sebenarnya, karena Praktisi komunikasi memiliki integritas

moral, namun dengan kalimat yang nantinya menggiring opini publik secara

positif.

Berikut kriteria profesional yang lain:

1. Mampu mengahadapi semua orang yang memiki aneka ragam karakter

dengan baik. Itu berarti ia harus mampu dan mau berusahan untuk memahami

serta, terkadang, bersikap toleran kepada setiap orang yang dihadapinya tanpa

harus menjadi seorag penakut dan penjilat.

2021 Etika Profesi Komunikasi


10 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contohnya: saat PT. Jasa Marga bermaksud menaikan tarif tol, masyarak

memberikan respons negatif terhadap permintaan tersebut karena dianggap tidak

memihak rakyat kecil. Perusahaan memapu menghadapi gejolak masyarakat

dengan memberikan pengertian bahwa yang terbiasa menggunakan jalan tol

adalah masyarakat menengah atas, dan hanya kendaraan pribadi yang akan

dibebankan tarif baru tol.

2. Mampu berkomunikasi dengan baik. Artinya mampu mmenjelaskan segala

sesuastu secara jernih, jelas dan lugas, baik itu secara lisan maupun tertulis, atau

bahkan secara visual (misalnya melalui gambar atau foto-foto).

Contohnya: Ajinomoto yang ditempa kasus produk yang mengandung minyak

babi, ditangani dengan komunikasi yang baik. Perusahaan meminta maaf melalui

media massa, sekaligus menerangkan kronologis peristiwa yang terjadi dengan

fatwa haram dari Majlis Ulama Indonesia.

3. Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. Hal ini tentunya menuntut di

dalam kehidupan pribadi.

Contohnya: saat terjadi isu Dancow yang mengandung lemak babi, perusahaan

mengorganisasikannya dengan baik, dengan cara membawwa alat pendeteksi

kehalalan makanan yang dibawa dari Malaysia. Dancow juga menggunakan pihak

ketiga, yaitu Menteri Agama dan MUI, hingga pihak ketiga membuktikannya

sendiri dan meminum susu Dancow di depan khalayak. Hingga kini, Dancow

masih eksis sebagai poduk susu pilihan bagi bayi.

4. Memiliki imajinasi. Artinya, daya kreatifnya cukup baik sehingga ia mampu

membuat jurnal internal, menulis naskah untuk film dan video, menyusun rencana

kampanye PR yang rinci dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan cara-

cara yang semula tak terbayangkan guna memecahkan berbagai masalah.

2021 Etika Profesi Komunikasi


11 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contohnya, PT. Garuda Indonesia (PT. GI) yang memiliki jurnal internal untuk

para karyawannya. PT. GI juga membuat company profile dengan menggunakan

teknik film dan video. PR PT. GI memiliki imajinasi yang baik sehingga mampu

menarik perhatian khalayak.

5. Kemampuan mencari tahu. Seorang Praktisi komunikasi dituntut untuk

memiliki akses informasi yang seluas-luasnya. Dalam hal ini, ia memang dituntut

untuk mengjadi seorang yang serba tahu.

Contoh, kasus PT. Telkomsel yang dinyatakan pailit karena kalah dalam kasus

persidangan. PR PT. Telkomsel pastilah mencari tahu sebab-ssebab krisis

tersebut, dan memberika pengertian kepada publik bahwa pernyataan pailit

tersebut bukanlah kenyataan yang sesungguhnya.

6. Mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu

kampanye PR, serta belajar dari hasil-hasil tersebut.

Contoh, PR KPU Jabar melakukan survey setelah dilakukan pemilian walikota

Bandung untuk mengetahui hasil kampanye yang telah dilaksanakan.

Daftar Pustaka

Bertens, K 1993. Etika. PT Gramedia Pustaka Utama. Diakses dari

https://books.google.co.id/books?id=wSTf79ehWuAC&pg=PA16&lpg=PA16&dq=c

ontoh+etika+deskriptif&source=bl&ots=TMILsjvMIx&sig=fYHOUnvFuhDT_7R7VUl

BLwntgnw&hl=en&sa=X&ei=5OQOVYKwA8iUuQTToIHYAg&redir_esc=y#v=onep

age&q=contoh%20etika%20deskriptif&f=false tanggal 1 Maret 2015

2021 Etika Profesi Komunikasi


12 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Littlejohn, Stephen W and Foss, Karen A (Eds).2009. Encyclopedia of

Communication Theory. Sage Publication

Suwinardi, MORAL SEBAGAI LANDASAN ETIKA PROFESI . Orbith VOL. 8

NO. 3 NOVEMBER 2012: 159 – 164 diakses dari

http://www.polines.ac.id/orbith/files/Orbith_8-3-2012_Hal_159-164.pdf tanggal 1

Maret 2015

https://anilarasati.files.wordpress.com/2011/04/teori-etika-1-21.pdf

2021 Etika Profesi Komunikasi


13 Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai