Anda di halaman 1dari 23

ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI
01
Modul ke:

ETIKA & ETIKET


Fakultas
ILMU
KOMUNIKASI
Program Studi
PUBLIC
RELATION
Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Pendahuluan
• Etika dalam kehidupan keseharian , sesuatu yang tidak bisa
dilepaskan. Apalagi dengan perkembangan kehidupan social
ekonomi budaya dan teknologi yang mendorong munculnya
gejala-gejala moral yang fenomenal.
• Dalam dunia bisnis/profesinal, etika merupakan prinsip-prinsip
moralitas yang mengatur dan menjadi pedoman bagi para
pelaku bisnis/profesi.
• Mengingat begitu pentingnya etika, hampir semua profesi
yang ada saat ini memiliki kode etika profesi yang dituangkan
ke dalam bentuk peraturan tertulis. Tentu saja memiliki sanksi
sebagaimana peraturan lainnya bagi pelaku yang dianggap
melanggarnya.

<
← MENU AKHIRI >

MORAL
• Moral dan hati nurani merupakan suatu faktor
dasar apabila membicarakan tentang etika.
karena etika selalu berhubungan dengan
tingkah laku manusia.
• Moral berasal dari bahasa latin Mos yang
berarti kebiasaan atau adat istiadat.
• Secara Etimologi moral berarti nilai-nilai atau
norma-norma yang menjadi pegangan
seseorang atau kelompok yang mengatur
tingkah lakunya.
<
← MENU AKHIRI >

ETIKA
• Etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
• Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian
moral

<
← MENU AKHIRI >

PENGERTIAN ETIKA ( Bertens)
• Etika merupakan nilai dan norma moral yang
menjadi pegangan dalam kehidupan
perorangan atau kelompok yang digunakan
untuk mengatur tingkah laku.
• Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral
yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Kalau
dalam kelompok profesional biasa disebut
bentuk kode etik.
• Etika berarti ilmu tentang yang baik atau buruk
Hal itu akan menjadi ilmu, bila nilai-nilai yang
baik itu diterima oleh masyarakat. <
← MENU AKHIRI >

Lanjutan..ETIKA
• Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, tanggung
jawab.

• Sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai


nilai dan moral yang menentukan dan
• terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup
manusia, baik secara pribadi maupun
kelompok

<
← MENU AKHIRI >

BAGIAN ETIKA

A Sonny Keraf

Etika Umum Iptek, Doktrin, ajaran dll

Khusus Individual Perorangan


Sosial Keluarga
Bisnis
Profesi
<
← MENU AKHIRI >

Perbedaan Etika dan Etiket

<
← MENU AKHIRI >

ETIKET
• Etiket berasal dari bahasa Perancis yakni
Etiquette yang berarti kartu undangan yang
digunakan Raja Perancis mengadakan
pertemuan resmi.
• Etiket adalah aturan sopan santun yang
disetujui masyarakat tertentu dan menjadi
norma serta panutan dalam bertingkah laku
sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan

<
← MENU AKHIRI >

Perbedaan Etika dan Etiket

Etika menyangkut • Etiket menyangkut cara (tata


cara dilakukannya cara) suatu perbuatan harus
suatu perbuatan dilakukan manusia
sekaligus memberi
norma dari
perbuatan itu
sendiri. Misal :
“Jangan mencuri”
merupakan suatu
norma etika <
← MENU AKHIRI >

Perbedaan Etika dan Etiket

• Etika bersifat absolut. • Etiket bersifat relatif.


“Jangan mencuri”, Yang dianggap tidak
“Jangan membunuh” sopan dalam satu
merupakan prinsip- kebudayaan, bisa saja
prinsip etika yang dianggap sopan dalam
tidak bisa ditawar- kebudayaan lain.
tawar.

<
← MENU AKHIRI >

Perbedaan Etika dan Etiket

• Etika selalu berlaku, • Etiket hanya berlaku


baik kita sedang dalam situasi dimana
sendiri atau bersama kita tidak seorang
orang lain diri (ada orang lain di
sekitar kita).

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan antara Etika dan
Profesi

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan Pekerjaan dan Profesi

Profesi

Pekerjaan

<
← MENU AKHIRI >

PROFESI
• Memiliki skill atau kemampuan yang
diwujudkan dalam bentuk pengetahuan yang
tidak dimiliki oleh orang lain.
• Memiliki kode etik sebagai standar moral
perilaku yang digunakan dalam profesi
tersebut.
• Memiliki tanggung jawab profesi dan integritas
pribadi

<
← MENU AKHIRI >

Lanjutan PROFESI
• Memiliki jiwa pengabdian kepada publik
dengan dedikasi yang luhur
• Otonomi organisasi profesional yang
ditunjukkan dengan adanya manajemen
organisasi
• Menjadi anggota organisasi profesi dengan
menjaga eksistensi.

<
← MENU AKHIRI >

Manfaat Etika dan Etiket
• Seorang professional dalam melakukan tugas
dan kewajibannya selalu berkaitan erat dengan
kode etik profesi (code of professional) dan
kode perilaku (code of conduct) sebagai
standar moral, tolak ukur, atau pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dan kewajibannya
masing-masing sesuai dengan fungsi dan peran
dalam satu organisasi Lembaga yang
diwakilinya.

<
← MENU AKHIRI >

Manfaat Etika dan Etiket

• Bagi praktisi Humas, seperti halnya profesi lain,


dilema moral akan muncul ketika diharuskan
untuk memilih suatu tindakan yang
berbenturan antara loyalitas (terhadap
organisasi/institusi) dan tanggung jawab
(terhadap publik).

<
← MENU AKHIRI >

Fungsi Kode Etik Profesi
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi
setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan
pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

<
← MENU AKHIRI >

Manfaat Etika Profesi
• Meningkatkan tanggung jawab.
• Menekankan prinsip profesionalitas.
• Menghasilkan kedisiplinan.
• Menghindari campur tangan dari pihak lain.
• Melindungi hak pekerja.
• Menolong penyelesaian permasalahan.

<
← MENU AKHIRI >

TUGAS 1
• Mengapa Profesi membutuhkan Etika?

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
1. Eric Barent & Lesley Hitchens, Media Law Cases and Material, Pearson
Educatuon, 2000
2. R.H. Siregar dkk, Delik Pers Dalam Hukum Pidana, Dewan Pers dan LIN,
2000
3. Dewan Periklanan Indonesia, Etika Pariwara Indonesia, Cetakan 1,
Amandemen 2021
4. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta, 2000
5. Badan Pengawas Periklanan PPPI, Laporan BPP PPPI 2012-2016
6. Parsons, Patricia J., Etika Public Relations,Jakarta:Erlangga,2007
7. Bertens, K 1993. Etika. PT Gramedia Pustaka Utama. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?id=wSTf79ehWuAC&pg=PA16&lpg=PA16&dq=conto
h+etika+deskriptif&source=bl&ots=TMILsjvMIx&sig=fYHOUnvFuhDT_7R7VUlBLwntgn
w&hl=en&sa=X&ei=5OQOVYKwA8iUuQTToIHYAg&redir_esc=y#v=onepage&q=conto
h%20etika%20deskriptif&f=false tanggal 1 Maret 2015
8. Suwinardi , MORAL SEBAGAI LANDASAN ETIKA PROFESI . Orbith VOL. 8 NO. 3
NOVEMBER 2012: 159 – 164 diakses dari http://www.polines.ac.id/orbith/files/Orbith_8-
3-2012_Hal_159-164.pdf tanggal 1 Maret 2015
<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai