KOMUNIKASI
02
Modul ke:
ETIKA SEBAGAI
Fakultas
ILMU
KOMUNIKASI
Program Studi CABANG FILSAFAT
PUBLIC
RELATION
Yogi Prima Muda, S.Pd., M.Ikom.
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
ETIKA
• Etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
• Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian
moral
<
← MENU AKHIRI >
→
NILAI
<
← MENU AKHIRI >
→
MORAL
• Moral dan hati nurani merupakan suatu faktor
dasar apabila membicarakan tentang etika.
karena etika selalu berhubungan dengan
tingkah laku manusia.
• Moral berasal dari bahasa latin Mos yang
berarti kebiasaan atau adat istiadat.
• Secara Etimologi moral berarti nilai-nilai atau
norma-norma yang menjadi pegangan
seseorang atau kelompok yang mengatur
tingkah lakunya.
<
← MENU AKHIRI >
→
Moralitas
• Nilai moral → Kebaikan manusia sebagai
manusia
1. Etika Deskriptif
❑ Merupakan etika yang berbicara mengenai fakta yaitu nilai dan pola prilaku
yang membudaya di masyarakat
❑ Berkaitan dengan membuat/ mengambil keputusan
2. Etika Normatif
❑ Merupakan etika yang memberikan penilaian atau himbauan tentang
bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku
❑ Berkaitan dengan tindakan untuk melakukan atau tidak melakukan
<
← MENU AKHIRI >
→
ETIKA DESKRIPTIF
• ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha
meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan perilaku manusia dan apa yang dikejar
oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai.
• Artinya Etika Deskriptif tersebut berbicara
mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
yang membudaya.
<
← MENU AKHIRI >
→
ETIKA DESKRIPTIF
▪ Cakupan analisanya berisikan sejumlah indikator-
indikator fakta aktual yang terjadi secara apa
adanya terhadap nilai dan perilaku manusia
▪ Ahli dalam etika deskriptif bersifat netral
▪ Etika Deskriptif hanya membahas dan
memberikan analisa penilaiannya atas kejadian
tertentu.
Contoh : Pandangan moral terhadap kenyataan
adanya prostitusi yang beragam ( di Belanda
Legal, di Indonesia ilegal, dll).
<
← MENU AKHIRI >
→
ETIKA DESKRIPTIF
• Berkaitan dengan :
Adat istiadat
Kebiasaan
Anggapan baik & buruk,
Tindakan boleh & tidak boleh dilakukan
dalam kebudayaan
Kebudayaan & subkultur” tertentu yg tjd
dlm suatu periode sejarah
<
← MENU AKHIRI >
→
ETIKA NORMATIF
ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha
menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai.
<
← MENU AKHIRI >
→
Contoh Etika Normatif
<
← MENU AKHIRI >
→
Meta Etika
• Metaetika merupakan hasil kajian dari etika
deskriptif dengan etika normatif
• Menjelaskan tentang ciri-ciri serta istilah yang
berkaitan dengan tindakan bermoral / sebaliknya
seperti kebaikan, kejahatan, tanggung jawab dan
kewajiban.
• Suatu bentuk analitik-kritik yang berkaitan dengan
menganalisis semua peraturan yang berkaitan dengan
tingkah laku baik dan jahat.
• Metaetika mengkaji asal prinsip-prinsip etika dan
penggunaannya.
<
← MENU AKHIRI >
→
Teori Etika
• Etika adalah cabang dari axiology yang
berusaha untuk memahami tentang sifat
moral/moralitas (little John.S (ed). ).
• Teori tentang etika berusaha untuk menjawab
pertanyaan klasik manusia tentang apa itu
kebaikan? Oleh karena itu sangat berhubungan
erat dengan moral, nilai dan adat kebiasaan.
<
← MENU AKHIRI >
→
Teori Etika (littlejohn,S (ed)
Virtue
( Kebijakan)
Deontological
utilitarianism
( Kewajiban)
Teleological
Etika ethical egoism
( Konsekuensialis)
<
← MENU AKHIRI >
→
Pendekatan dalam teori ETIKA
• Deontological ethics→
✓ Dari kata Yunani Deon, tugas atau kewajiban
✓ Keputusan harus diambil berdasarkan pertimbangkan
faktor-faktor kewajiban seseorang dan hak-hak orang
lain
✓ Moralitas pada serangkaian prinsip dasar kewajiban
✓ Serangkaian tugas yang harus dipenuhi berdasarkan
tuntutan masyarakat
✓ Samuel Pufendorf→ Kewajiban terhadap Tuhan,
Kewajiban terhadap diri sendiri, Kewajiban terhadap
pihak lain.
<
← MENU AKHIRI >
→
Pendekatan dalam teori ETIKA
• Teleological ethics
✓ Menekankan kebaikan dari konsekuensi dari tindakan dan pilihan.
✓ Tujuan atau hasil dari tindakan merupakan faktor dasar yang
menentukan moralitas.
✓ Prinsip normatif konsekuensialis → Konsekunsi baik lebih besar
dari konsekuensi buruk = layak secara moral.
a) Utilitarianisme → melihat tindakan secara moral benar ketika
lebih banyak yang diuntungkan ketimbang yg dirugikan. Kritik :
bgma dgn hak minoritas?
b) Alturisme→ Secara moral benar ketika lebih banyak yang
diuntungkan ketimbang yg dirugikan kecuali bagi pelaku moral
c) Egoisme→ Melihat perilaku moral benar jika lebih
menguntungkan dibandingkan merugikan hanya bagi agen yg
mlkkn tindakan moral-> etika ini menuntut agen moral
u/mengabaikan kesejahteraan orang lain.
<
← MENU AKHIRI >
→
Pendekatan dalam teori ETIKA
• Dialogic ethics
– kebaikan terletak dari hubungan antara satu orang
dengan orang lain.
• Postmodern Ethics
– Selama abad ke 20 ini, postmodern ethics,
berkembang dengan mempertanyakan pedekatan
etika lain terkait dengan aturan, prosedur, sistem
dan kategori yang tetap dalam memahami etika.
<
← MENU AKHIRI >
→
HAKEKAT ETIKA
• Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral
secara kritis.
• Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa
kebiasaan, nilai, norma, dan pandangan-pandangan
moral secara kritis.
• Etika menuntut pertanggungjawaban dan mau
menyingkatkan kerancuan (kekacauan).
• Etika tidak membiarkan pendapat-pendapat moral
yang dikemukakan dipertanggungjawabkan.
• Etika berusaha untuk menjernihkan permasalahan
moral, sedangkan kata moral selalu mengacu pada
baik-buruknya manusia sebagai manusia. ← <MENU AKHIRI >
→
ETIKA DI DUNIA MODERN
• Di era globalisasi saat ini, peranan etika sangatlah
penting.
• Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan
yang berkembang ini memerlukan pertimbangan
yang menyangkut nilai, hak-hak manusia, dan
tanggung jawab profesi.
• Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara,
menghargai, mengamalkan, mengembangkan nilai
tersebut melalui kode etik yang disusunnya
<
← MENU AKHIRI >
→
MENGAPA ETIKA PENTING
DI ERA MODERN
• Adanya pluralisme moral.
• Timbulnya masalah-masalah etis baru.
• Munculnya kepedulian etis yang semakin
universal.
• Hantaman gelombang modernisasi.
• tawaran berbagi ideologi.
<
← MENU AKHIRI >
→
Daftar Pustaka
1. Bertens, K 1993. Etika. PT Gramedia Pustaka Utama. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?id=wSTf79ehWuAC&pg=PA16&lpg=PA16&dq=conto
h+etika+deskriptif&source=bl&ots=TMILsjvMIx&sig=fYHOUnvFuhDT_7R7VUlBLwntgn
w&hl=en&sa=X&ei=5OQOVYKwA8iUuQTToIHYAg&redir_esc=y#v=onepage&q=conto
h%20etika%20deskriptif&f=false tanggal 1 Maret 2015
2. Littlejohn, Stephen W and Foss, Karen A (Eds).2009. Encyclopedia of Communication Theory.
Sage Publication
3. Suwinardi , MORAL SEBAGAI LANDASAN ETIKA PROFESI . Orbith VOL. 8 NO. 3
NOVEMBER 2012: 159 – 164 diakses dari
http://www.polines.ac.id/orbith/files/Orbith_8-3-2012_Hal_159-164.pdf tanggal 1 Maret
2015
<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih